Surah yang terdapat kata kunci Nabi Sulaiman adalah

Ilustrasi berdoa. ©Pixabay/Konevi

JATENG | 4 November 2021 15:01 Reporter : Ibrahim Hasan

Merdeka.com - Teladan Nabi Sulaiman sudah tak asing lagi bagi umat Muslim. Nabi Sulaiman merupakan salah satu sosok Rasul utusan Allah yang memberikan teladan kebenaran bagi umat Islam. Beberapa kisah di antaranya ialah mukjizat Nabi Sulaiman yang dapat berbicara dengan semut dan burung, memerintah bangsa jin, hingga menundukkan angin.

Hubungan Nabi Sulaiman dengan jin merupakan mukjizat yang luar biasa. Dijadikannya jin sebagai tentara untuk membuat istana. Nabi Sulaiman mampu menyuruh jin untuk melakukan segala sesuatu yang diperintahkan. Termasuk mencari tembaga cair dari perut bumi untuk dijadikan istana, benteng, dan perkakas lainnya.

Daripadanya, Nabi Sulaiman terkenal dengan Istananya yang megah dan harta yang berlimpah. Namun sifat selalu bersyukur kepada Allah SWT menjadi teladan tersendiri. Amalan dan kisah Nabi Sulaiman tertuang dalam Al-Qur'an dan berbagai literasi sejarah Islam lainnya.

Beberapa sumber juga menyebutkan Doa Nabi Sulaiman dilantunkan semasa hidupnya, yang dapat menjadi teladan umat islam selanjutnya. Berikut kumpulan Doa Nabi Sulaiman yang bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari melansir dari Brilio.com.

2 dari 3 halaman

freepik.com

Doa Nabi Sulaiman Menundukkan Jin dan Hewan

Salah satu kemampuan istimewa yang dimiliki oleh Nabi Sulaiman yaitu kemampuannya dalam menundukkan jin serta hewan. Nabi Sulaiman merupakan seorang nabi yang diberi kemampuan untuk berkomunikasi dengan hewan serta menundukkan jin.

Katika hendak menundukan mereka, Nabi Sulaiman berdoa sebagaimana dalam Al-Qur'an surat An Naml ayat 30 dan 31 :

"Bismilaahir rahmanir rahim. Allaa ta’luu ‘alayya wa'tuunii muslimiin."

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu berlaku sombong kepadaku, dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri."

Doa Nabi Sulaiman Meminta agar Dilancarkan Rezekinya

Dalam Alquran, Nabi Sulaiman dijelaskan pernah meminta tiga permohonan pada Allah SWT, salah satunya adalah meminta agar tidak ada seorang pun sesudahnya yang memiliki kerajaan seperti dirinya.

Dengan adanya pernyataan tersebut, doa ini sering dijadikan amalan saat meminta kelancaran rezeki kepada Allah SWT. Lafadz doanya diambil dari Al-Qur'an surat Shaad ayat 35 yang berbunyi :

Rabbighfir lii wahab lii mulkan laa yanbaghii li-ahadin min ba’dii innaka antal wahhaab."

Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juga pun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi."

Selain itu ada pula wirid dan doa Nabi Sulaiman untuk meminta kekayaan dan kecukupan.

"Wa annahu huwa aghnaa wa aqnaa" dibaca 313x.

Artinya: "Dan sesungguhnya Dia yang memberikan kekayaan dan kecukupan."

3 dari 3 halaman

©Shutterstock.com/Dennis Steen

Doa Nabi Sulaiman agar Selamat dari Musibah

Tak ada orang yang ingin menerima musibah. Karena itulah, berdoa menjadi salah satu cara untuk meminta perlindungan pada Allah SWT. Salah satu pilihan doa selamat dari musibah antara lain sebagai berikut.

Rabbi a'udhu bika min hamazatisy syayathini wa a'udzubika rabbi ay yahdlurun.

Artinya: "Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan, dan aku berlindung kepada Engkau yang Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku."

Doa Nabi Sulaiman Bersyukur atas Nikmat Allah

Kumpulan doa Sulaiman yang berikutnya adalah berkaitan dengan nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepada kita. Tanpa kita sadari, sudah banyak nikmat Allah SWT yang setiap hari diberikan kepada hambanya.

Maka dari itu, sebagai manusia yang taat dan taqwa kepada Allah SWt, maka bersyukur sangat diperlukan dalam menjauhi simak tamak dan serakah. Doa atas bersyukur dari nikmat Allah dapat diambil dari surah An Naml ayat 15 :

"Alhamdulillahil ladzii fadhdhalanaa alaa kasyiirim min ibaadihil mu'miniina."

Artinya: "Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba hambaNya yang beriman."

Dalam Al-Qur`an surat An-Naml ayat 19:

"Rabbi awzi'nii an asykura ni'mataka latii an'amta 'alayya wa'alaa waalidayya wa-an a'mala shaalihan tardaahu wa-adkhilni birahmatika fii 'ibaadika shshaalihiin."

Artinya : Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh."

Doa Nabi Sulaiman Sebelum Sholat

Sholat merupakan salah satu kewajiban umat muslim untuk bertaqwa kepada Allah SWT. Agar sholat kita dapat diterima oleh Allah SWT, maka wajib hukumnya untuk sholat dengan khusyu’.

Namun, apabila memang merasa ada hal yang sepintas datang di dalam pikiran serta dapat mengganggu kenikmatan salat, maka sebelum sholat kita bisa membaca :

"Allahumma inni a'udhu bika minasy syaithoni min hamazihi wa nafkhihi wa nafsihi."

Artinya: "Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari setan, dari kesombongannya, tiupannya dan hembusannya."

[mdk/Ibr]

AZALIA MUTAMMIMATUL KHUSNA, NIM. 1620510005 [2019] KISAH NABI SULAIMAN A.S DALAM AL QUR’AN [ANALISIS STILISTIKA]. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview

Text [KISAH NABI SULAIMAN A.S DALAM AL QUR’AN [ANALISIS STILISTIKA]]
1620510005_BAB 1_BAB_TERAKHIR_DAFTAR_PUSTAKA.pdf - Published Version

Download [3MB] | Preview
Text [KISAH NABI SULAIMAN A.S DALAM AL QUR’AN [ANALISIS STILISTIKA]]
1620510005_BAB_II_S.D_SEBELUM_BAB_TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download [8MB]

Abstract

Dalam sebuah kepemimpinan, seseorang dituntut untuk memperdulikan keadaan anggota-anggotanya, menginspeksi dan memberikan arahan untuk berlaku adil dan bertanggungjawab atas apa yang dipercayakan kepada mereka. Nabi Sulaiman telah mencontohkan bagaimana bersikap dan bertindak sebagai seorang Raja yang pandai bersyukur, mampu dan kompeten dalam memimpin sebuah negara sehingga semua rakyatnya beriman kepada Allah swt serta mentaati-Nya. Kisah yang paling banyak diceritakan dan diketahui dalam kehidupan Nabi Sulaiman adalah tentang kekayaan dan kemampuannya untuk berkomunikasi dengan hewan dan jin serta mengendalikan mereka atas izin Allah SWT. Dalam hal ini, analisis kisah merupakan kajian kebahasaan, termasuk didalamnya kajian stilistika. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode analisis deskriptif-kualitatif yang mengungkap apa adanya tentang unsur kesusastraan yang terdapat dalam kisah Nabi Sulaiman a.s. Tujuan dari analisis kisah Nabi Sulaiman a.s adalah untuk mengungkap lima unsur dalam stilistika yaitu fonologi, morfologi, semantik, sintaksis dan imagery dengan nuansa atau efek yang ditimbulkannya, serta gaya alur pemaparan kisahnya. Adapun hasil yang diperoleh adalah dari aspek fonologi, bunyi yang muncul pada ayat-ayat yang mengisahkan tentang Nabi Sulaiman a.s adalah konsonan plosif/ Ṣawāmit al infijāriyyah, yaitu huruf ba’ dan qof, konsonan nasal/ Ṣawāmit anfiyah, yaitu huruf mim dan nun, dan konsonan getar/ Ṣawāmit mukarroroh, yaitu ro’. Al-Nabr atau aksen yang digunakan adalah ketika pengucapan wawu yang bertasydid didahului harakat fatḥah, sedangkan tempo yang digunakan pada ayat-ayat tersebut adalah tempo pelan, yang berfungsi mempengaruhi keterlibatan orang yang mendengar ayat ini agar hanyut kedalam keindahan teks yang dibacakan. Pada aspek Morfologi, ada Ikhtiyār al- Ṣighah atau pemilihan bentuk kata. Adapun bentuk kata yang akan dibahas pada analisis ini adalah bentuk-bentuk kata kerja, yaitu mȃḍi, muḍȃri’ dan amr dan juga ada penggunaan ism, yaitu nakirah, ma’rifah dan iḍȃfah. Selain itu, dalam pembahasan ini juga ada perpindahan satu bentuk kata ke bentuk kata yang lain dalam konteks yang sama, atau disebut juga Al-‘Udūl bi al-Ṣīgah ‘an al-Aṣl al- Siyāqi. Pada aspek Sintaksis terdapat repetisi [pengulangan] baik dalam ranah kata, kalimat atau pengulangan kisah dan rahasia dari penggunaan struktur kalimat tertentu. Pada aspek Semantik, yang dibahas adalah tarȃduf [sinonim], taḍāddu [antonim] dan musytarak lafdzi [polisemi]. Pada aspek Imagery, terdapat tasybih dan majaz. Alur yang terlihat dalam pemaparan kisah Nabi Sulaiman adalah alur maju yang menjelaskan secara berurutan kejadian-kejadian penting yang terdapat dalam kisah tersebut. Metode yang terdapat dalam penggambaran kisah Nabi Sulaiman a.s adalah metode dramatik. Kata kunci: stilistika, kisah, Nabi Sulaiman a.s, gaya bahasa

Share this knowledge with your friends :

Actions [login required]

View Item

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề