Susunan arti yang tepat sesuai dengan qs Al- a raf 7 56 adalah

[Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi] dengan melakukan kemusyrikan dan perbuatan-perbuatan maksiat [sesudah Allah memperbaikinya] dengan cara mengutus rasul-rasul [dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut] terhadap siksaan-Nya [dan dengan penuh harap] terhadap rahmat-Nya. [Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik] yakni orang-orang yang taat. Lafal qariib berbentuk mudzakkar padahal menjadi khabar lafal rahmah yang muannats, hal ini karena lafal rahmah dimudhafkan kepada lafal Allah.

Jangan kalian membuat kerusakan di muka bumi yang telah dibuat baik dengan menebar kemaksiatan, kezaliman dan permusuhan. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut akan siksa-Nya dan berharap pahala- Nya. Kasih sayang Allah sangat dekat kepada setiap orang yang berbuat baik, dan pasti terlaksana.

Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir

Dengan syirk dan kemaksiatan.

Dengan mengutus para rasul.

Terhadap siksa-Nya dan takut jika ditolak.

Terhadap rahmat-Nya, serta berharap agar diterima. Berdasarkan ayat ini, seorang yang berdoa hendaknya tidak merasa ujub dengan dirinya, menempatkan dirinya melebihi kedudukannya, dan berdoa dengan hati yang lalai lagi lengah. Ini semua termasuk ihsan dalam berdoa, karena ihsan dalam beribadah berarti ia melakukannya dengan sunguh-sungguh dan melakukannya dengan sempurna.

Yakni orang-orang yang berbuat ihsan dalam ibadahnya dan berbuat ihsan terhadap orang lain. Oleh karena itu, jika seorang hamba banyak berbuat ihsan, maka semakin dekat dengan rahmat Alah. Dalam ayat ini terdapat anjuran berbuat ihsan. Disebutkan kata-kata “qarib” [dekat] dengan bentuk mudzakkar sebagai khabar dari rahmat Allah, karena disandarkan rahmat tersebut kepada Allah, atau karena rahmat tersebut berarti pahala.

Page 2

[Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya] yakni terpencar-pencar sebelum datangnya hujan. Menurut suatu qiraat dibaca dengan takhfif, yaitu syin disukunkan; dan menurut qiraat lainnya dengan disukunkan syinnya kemudian memakai nun yang difatahkan sebagai mashdar. Menurut qiraat lainnya lagi dengan disukunkan syinnya kemudian didamahkan huruf sebelumnya sebagai pengganti dari nun, yakni mubsyiran. Bentuk tunggal [dari yang pertama ialah nusyuurun seperti lafal rasuulun, sedangkan bentuk tunggal yang kedua ialah basyiirun [sehingga apabila angin itu membawa] maksudnya meniupkan [mendung yang tebal] yaitu hujan [Kami halau mendung itu] mega yang mengandung air hujan itu. Di dalam lafal ini terkandung makna iltifat `anil ghaibiyyah [ke suatu daerah yang tandus] daerah yang tidak ada tetumbuhannya guna menyuburkannya [lalu Kami turunkan di daerah itu] di kawasan tersebut [hujan, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah] cara pengeluaran itulah [Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati] dari kuburan mereka dengan menghidupkan mereka kembali [mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran] kemudian kamu mau beriman.

Hanya Allahlah yang mengirim angin sebagai pembawa berita datangnya rahmat melalui hujan yang menumbuhkan tanaman dan menyiraminya. Angin itu membawa awan[1] yang berisikan air. Kami giring awan tersebut ke suatu daerah yang tidak ditumbuhi tanaman seperti orang mati yang tidak berkehidupan. Hujan pun lalu turun. Dengan ayat itu Allah menumbuhkan berbagai macam buah-buahan. Seperti halnya daerah tersebut dihidupkan dengan ditumbuhkannya tanaman, begitulah Kami menjadikan orang-orang yang telah mati, hidup kembali. Semoga dengan kejadian ini kalian ingat kekuasaan Allah dan yakin dengan adanya hari kebangkitan. [1] Ayat ini membenarkan sebuah penemuan ilmiah yang belum diketahui saat al-Qur'ân diturunkan, yaitu angin mengandung uap air. Ketika dihembus, angin akan berkumpul di suatu tempat dan menjadi awan. Awan inilah yang kemudian menurunkan hujan setelah berkumpul dan menebal.

Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir

Untuk dihidupkannya, di mana sebeumnya hewan-hewannya hampir binasa dan penduduknya hampir berputus asa dari rahmat Allah.

Yakni sebagaimana Kami hidupkan tanah yang mati dengan ditumbuhnya pohon-pohon, seperti itulah Kami menghidupkan orang-orang yang telah mati dari kubur-kubur mereka setelah sebelumnya mereka sebagai tulang belulang. Hal ini adalah pendalilan yang jelas, karena tidak ada perbedaan antara kedua perkara tersebut. Oleh karena itu, orang yang mengingkari kebangkitan padahal ia melihat sesuatu yang semisalnya, sama saja orang yang memang keras kepala, dan sama saja mengingkari hal yang dapat dirasakan. Dalam ayat ini terdapat anjuran untuk memikirkan nikmat-nikmat Allah, melihatnya dengan mengambil pelajaran, tidak dengan hati yang lalai dan kurang peduli.

Sehingga kamu beriman.

Page 3

[Dan tanah yang baik] yang subur tanahnya [tanaman-tanamannya tumbuh subur] tumbuh dengan baik [dengan seizin Tuhannya] hal ini merupakan perumpamaan bagi orang mukmin yang mau mendengar petuah/nasihat kemudian ia mengambil manfaat dari nasihat itu [dan tanah yang tidak subur] jelek tanahnya [tidaklah mengeluarkan] tanamannya [kecuali tumbuh merana] sulit dan susah tumbuhnya. Hal ini merupakan perumpamaan bagi orang yang kafir. [Demikianlah] seperti apa yang telah Kami jelaskan [Kami menjelaskan] menerangkan [ayat-ayat Kami kepada orang-orang yang bersyukur] terhadap Allah, kemudian mereka mau beriman kepada-Nya.

Tanah yang baik, tanamannya tumbuh subur dan hidup dengan izin Allah. Dan tanah yang tidak subur, tidak menghasilkan kecuali sedikit tanaman yang tidak berguna, bahkan menjadi penyebab kerugian pemiliknya.

Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir

Seperti inilah perumpamaan orang-orang mukmin yang mendengarkan nasehat, lalu ia mengambil manfaat daripadanya.

Yakni susah untuk tumbuh, dan seperti inilah perumpamaan orang-orang kafir.

Page 4

[Sesungguhnya] merupakan jawab dari qasam/sumpah yang mahdzuf/tidak disebutkan. [Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata, "Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya."] dengan dibaca jar sebagai sifat dari lafal ilaahun, dan dibaca rafa' sebagai badal dari lafal ilaahun [Sesungguhnya aku takut kamu] jika kamu menyembah selain Allah [akan ditimpa azab yang besar] yakni azab pada hari kiamat.

Orang-orang musyrik telah membangkang dan mendustakan kebenaran yang datang kepada mereka dengan disertai bukti-bukti kuat. Itulah sikap orang-orang kafir pada masa lalu terhadap nabi-nabi mereka. Kami telah mengutus Nûh kepada kaumnya. Lalu dia berkata kepada mereka sambil mengingatkan bahwa dia juga berasal dari kalangan mereka, "Wahai kaumku, sembahlah Allah semata. Tidak ada tuhan yang patut disembah selain Dia. Akan ada kebangkitan dan pembalasan pada hari kiamat nanti, hari yang sangat agung. Aku takut saat itu kalian akan ditimpa siksa yang pedih."

Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir

Page 5

[Pemuka-pemuka] orang-orang terhormat [dari kaumnya berkata, "Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam kesesatan yang nyata."] yang jelas.

Para tokoh dan pemuka masyarakat mereka menjawab seruan kepada keesaan Tuhan dan hari akhir itu dengan mengatakan, "Sesungguhnya kami memandang kamu telah berada jauh sekali dari kebenaran."

Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir

Page 6

[Nuh menjawab, "Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikit pun] lafal dhalaalah lebih umum pengertiannya daripada lafal adh-dhalaal dengan demikian maka penolakannya pun lebih kuat [tetapi aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam."]

Nûh menjawab sambil membantah tuduhan mereka, "tidak terjadi pada diriku apa yang kalian kira. Aku adalah utusan Sang Pencipta alam semesta. Maka tidak mungkin berada jauh dari kebenaran.

Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir

Page 7

["Aku sampaikan kepadamu] dengan dibaca takhfif dan tasydid [amanat-amanat Tuhanku dan aku memberi nasihat] maksudnya, aku menghendaki kebaikan [kepadamu, dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui."]

Dengan seruan yang benar kepada keesaan Tuhan dan percaya akan adanya hari akhir, aku menyampaikan pesan-pesan Tuhan yang dapat memberikan kemaslahatan bagi manusia, yang telah dipercayakan kepadaku. Aku ikhlas memberi kalian nasehat. Allah telah mengajarkanku apa-apa yang tidak kalian ketahui.

Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir

Yakni menginginkan kebaikan untukmu.

Maksudnya, bahwa aku diberitakan hal-hal yang ghaib, yang tidak dapat diketahui kecuali dengan jalan wahyu dari Allah Subhaanahu wa Ta'aala.

Page 8

[Apakah] kamu tidak percaya [dan heran bahwa datang kepada kamu peringatan] yakni pelajaran [dari Tuhanmu dengan perantaraan] lisan [seorang laki-laki dari golonganmu agar dia memberi peringatan kepadamu] tentang siksaan jika kamu tidak mau beriman [dan mudah-mudahan kamu bertakwa] kepada Allah [dan supaya kamu mendapat rahmat?] oleh sebab pelajaran itu.

Apakah kalian menuduhku telah tersesat dan jauh dari kebenaran? Dan apakah kalian heran bahwa peringatan Allah, pencipta kalian, telah datang melalui seorang lelaki yang datang untuk mengingatkan kalian akan datangnya siksa jika mendustakan, mengajak kepada petunjuk, perbaikan hati dan menjauhi kemurkaan Allah, dengan harapan kasih sayang Allah selalu menyertai kalian di dunia dan akhirat? Tidak benar kalian heran dan mendustakan hal itu padahal telah ada bukti-bukti jelas yang menguatkan risalah."

Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir

Berupa azab jika kamu tidak beriman.

Page 9

[Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya] dari tenggelam [di dalam bahtera] perahu [dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami] dengan banjir besar. [Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta] mata hatinya dari kebenaran.

Akan tetapi, meskipun telah ada bukti-bukti jelas, kebanyakan mereka tidak beriman, bahkan mendustakannya. Lalu Kami menimpakan mereka azab dengan ditenggelamkan ke dalam air. Kami selamatkan orang-orang yang beriman melalui sebuah kapal yang dibuat atas petunjuk Kami. Tenggelamlah orang-orang yang mendustakannya dan mengingkari Kami, meskipun telah ada bukti-bukti yang jelas dan nyata.

Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir

Yakni kapal yang diperintahkan Allah untuk dibuat oleh Nuh ‘alaihis salam, dan Allah mewahyukan kepadanya, "Muatkanlah ke dalam kapal itu dari masing-masing binatang sepasang [jantan dan betina], dan keluargamu kecuali orang yang telah terkena ketetapan terdahulu dan [muatkan pula] orang-orang yang beriman." [lihat Huud: 40]

Dengan banjir besar.

Page 10

[Dan] Kami telah mengutus [kepada kaum Ad] yang pertama [saudara mereka yaitu Hud. Ia berkata, "Hai kaumku, sembahlah Allah] tauhidkanlah Allah [sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa?"] kamu tidak takut kepada-Nya sehingga kamu mau mengimani-Nya.

Seperti halnya Kami mengutus Nûh kepada kaumnya untuk mengajak kepada keesaan Tuhan, Kami juga mengutus Hûd kepada kaum 'Ad. [1] Hûd adalah bagian dari mereka. Hubungannya dengan mereka seperti hubungan persaudaraan. Hûd berkata kepada mereka, "Wahai kaumku, sembahlah Allah semata. Tidak ada tuhan yang patut kalian sembah selain Dia. Itulah cara menjaga diri dari kejahatan dan siksaan. Sebuah jalan yang lurus. Mengapa kalian tidak menempuhnya agar terjaga dari kejahatan dan kerusakan?" [1] Di antara bangsa-bangsa Semit yang paling kuat adalah kaum 'Ad. Mereka merupakan generasi pertama dari bangsa Arab [al Bâ'idah]. Perkampungan mereka berada di lembah Ahqâf yang disebut di dalam al-Qur'ân, surat al-Ahqâf ayat 21. Para pakar Islam sepakat, meskipun sedikit berbeda dalam hal penentuan tempat, bahwa ahqâf berada di negeri Yaman. Menurut Yâqût al-Hamawy, letak lembah tersebut ada di antara Oman dan Mahre. Ibn Ishâq--dengan mengutip pendapat Ibn 'Abbâs--dan Ibn Khaldûn mengatakan letaknya berada di daerah pasir antara Oman dan Hadramaut. Qatâdah berpendapat, letaknya di daerah pasir pinggir laut yang ditumbuhi tanaman di negeri Yaman. Yang juga perlu diingat, menurut sebagian pakar barat, tempat tinggal 'Ad berada di dataran tinggi Hijâz, tepatnya di daerah Hasma, dekat dengan tempat tinggal Tsamûd. Menurut pendapat manapun, tidak tertutup kemungkinan bahwa kaum 'Ad pada suatu masa pernah bepergian dari Ahqâf ke daerah tersebut.

Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir

Page 11

[Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata, "Sesungguhnya kami benar-benar memandang kamu dalam keadaan kurang akal] yaitu bodoh [dan sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang-orang yang berdusta."] di dalam kerasulanmu.

Para tokoh dan pemuka mereka berkata, "Kami memandangmu dalam keadaan lemah akal karena menyerukan hal semacam itu. Kami sangat yakin bahwa kamu benar-benar termasuk orang-orang yang bohong."

Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir

Yang menolak dakwah Nabi Hud ‘alaihis salam dan mencela pandangannya.

Padahal siapakah yang kurang waras daripada orang-orang yang menyembah sesuatu yang tidak memberi manfaat apa-apa berupa batu dan pepohonan, bahkan lebih lemah daripada penyembahnya?

Page 12

[Hud berkata, "Hai kaumku! Tidak ada padaku kekurangan akal sedikit pun tetapi aku ini adalah utusan dari Tuhan semesta alam]

Hûd menjawab, "Wahai kaumku, tidak ada padaku kelemahan akal dalam seruan yang aku bawa. Aku bukan pembohong. Tetapi aku datang dengan membawa petunjuk. Aku adalah utusan Allah, Tuhan semesta alam, yang datang kepada kalian.

Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir

Page 13

[Aku menyampaikan amanat-amanah Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasihat yang terpercaya bagimu"] yakni orang yang dipercaya untuk mengemban risalah.

Yang aku sampaikan adalah perintah dan larangan Tuhanku. Itulah pesan-pesan Tuhan untuk kalian. Aku hanyalah pemberi nasihat yang tulus bagi kalian. Aku adalah orang yang terpercaya dalam setiap yang aku sampaikan. Dan aku bukan termasuk orang-orang pembohong."

Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir

Oleh karena itu, kewajiban kamu adalah menerimanya, tunduk dan taat kepada Allah Rabbul ‘alamin.

Page 14

[Apakah kamu tidak percaya dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh] lisan [seorang laki-laki di antara kamu untuk memberi peringatan kepadamu? Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti yang berkuasa] di muka bumi [sesudah lenyapnya kaum Nuh dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu] memberi kekuatan dan tinggi tubuh; tersebutlah bahwa orang yang paling tinggi di antara mereka adalah seratus hasta, sedangkan yang paling pendek enam puluh hasta [Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah] yaitu karunia-karunia-Nya [supaya kamu mendapat keberuntungan] supaya kamu memperoleh keberhasilan.

Kemudian Hûd berkata kepada mereka, "Apakah kalian heran dan merasa aneh dengan kedatangan peringatan berupa kebenaran melalui salah seorang di antara kalian yang mengingatkan akibat buruk dari perbuatan kalian? Tidak ada yang perlu diherankan!" Lalu Hûd menunjukkan musibah yang diderita orang-orang terdahulu yang mendustakan dan mengingatkan nikmat Allah kepada mereka dengan berkata, "Ingatlah ketika Tuhan menjadikan kalian pewaris negeri setelah kaum Nûh yang dihancurkan oleh Allah karena mendustakan Nûh. Dia telah memberikan kalian kekuatan fisik dan kekuasaan yang tangguh. Itulah nikmat yang semestinya harus membuat kalian beriman. Maka ingatlah nikmat-nikmat tersebut agar kalian beruntung."

Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir

Oleh karena itu, pujilah Allah dan bersyukurlah kepada-Nya ketika Dia memberi tempat kepadamu di bumi, menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah terhadap umat-umat yang binasa karena mendustakan rasul. Allah membinasakan mereka, dan membiarkan kamu untuk melihat apa yang kamu kerjakan, dan berhati-hatilah jika kamu sama mendustakan seperti mereka, Dia akan menimpakan azab kepadamu sebagaimana kepada mereka.

Page 15

[Mereka berkata, "Apakah kamu datang kepada kami agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan] artinya membiarkan [apa yang biasa disembah oleh bapak-bapak kami? Maka datangkanlah apa yang kamu ancamkan kepada kami] berupa azab [jika kamu termasuk orang-orang yang benar"] di dalam pengakuanmu.

Akan tetapi, dengan seruan baik semacam ini mereka malah berkata dengan heran, "Apakah kamu datang untuk mengajak kami menyembah hanya kepada Allah dan harus meninggalkan patung-patung sesembahan leluhur kami? Kami tidak akan melakukan itu. Datangkanlah ancamanmu berupa azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar."

Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir

Page 16

[Ia berkata, "Sungguh sudah pasti] telah wajib [kamu akan ditimpa azab Tuhanmu] yakni siksaan-Nya [dan kemarahan-Nya. Apakah kamu sekalian hendak berbantah dengan aku tentang nama-nama yang telah kamu menamakannya] artinya yang telah diberi nama oleh kamu [kamu beserta nenek-moyangmu] yang dimaksud ialah berhala-berhala yang biasa mereka sembah [padahal Allah sekali-kali tidak menurunkan untuk itu] untuk menyembahnya [suatu hujah pun?] bukti argumentasi. [Maka tunggulah olehmu] azab itu [sesungguhnya aku juga termasuk orang-orang yang menunggu bersama kamu."] menanti azab itu disebabkan kedustaanmu kepadaku. Kemudian dikirimkan kepada mereka angin yang panas sekali. Maksudnya, Allah menimpakan azab-Nya atas mereka dengan angin yang amat panas.

Hûd berkata, "Dengan pembangkangan kalian, sudah pantas siksa dan kemurkaan Allah kalian terima. Apakah kalian akan mendebat aku tentang patung-patung yang kalian dan leluhur kalian namakan sebagai tuhan-tuhan. Semua itu hakikatnya hanyalah nama-nama yang tidak berarti sama sekali. Allah tidak pernah menunjukkan bukti ketuhanan itu semua. Tidak ada kekuatan daya cipta sedikit pun yang membuat kalian harus menyembahnya."

Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir

Karena sebab-sebabnya telah ada.

Karena jika hal itu benar, tentu Allah akan menurunkan keterangan. Oleh karena Alah tidak menurunkan keterangan, maka yang demikian menunjukkan bahwa hal itu tidak benar.

Maka Allah mengirimkan kepada mereka angin yang membinasakan. Angin itu tidak membiarkan sesuatu pun yang dilandanya, kecuali dijadikannya seperti serbuk [lih. Adz Dzaariyat: 41-42], sehingga tidak ada yang terlihat lagi selain tempat tinggal mereka, maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang telah mendapat peringatan, namun malah menolaknya.

Page 17

[Maka Kami selamatkan dia] Hud [beserta orang-orang yang bersamanya] dari kalangan orang-orang yang beriman [dengan rahmat yang besar dari Kami dan Kami tumpas] kaumnya itu [orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami] Kami habiskan mereka dengan akar-akarnya [dan tiadalah mereka orang-orang yang beriman] diathafkan kepada lafal kadzdzabuu.

Lalu Kami selamatkan Hûd dan pengikut-pengikutnya yang beriman dengan kasih sayang Kami. Dan Kami turunkan kepada orang-orang kafir sesuatu yang memusnahkan mereka sehingga tidak ada yang tersisa sedikit pun. Mereka tidak termasuk kelompok orang-orang yang beriman.

Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir

Page 18

[Dan] Kami telah mengutus [kepada kaum Tsamud] tanpa tanwin, yang dimaksud adalah kabilahnya [saudara mereka Saleh. Ia berkata, "Hai kaumku, sembahlah Allah sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata] yakni mukjizat [dari Tuhanmu] yang membenarkan kerasulanku. [Unta betina ini menjadi tanda bagimu] menjadi hal sedangkan amilnya adalah makna yang terkandung dalam isyarah. Sebelumnya kaum Nabi Saleh itu meminta kepadanya agar ia mengeluarkan unta betina tersebut dari sebuah batu besar yang telah mereka tentukan sendiri [maka biarkanlah dia makan di bumi Allah dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apa pun] menyembelihnya atau memukulnya [maka kamu ditimpa siksaan yang pedih."].

Kami utus kepada kaum Tsamûd[1] saudara mereka, Shâlih, yang berasal dari keturunan dan negeri mereka sendiri. Ajarannya sama dengan ajaran rasul-rasul yang datang sebelum dan sesudah dia. Ia berkata kepada mereka, "Sembahlah hanya Allah semata. Tidak ada tuhan yang patut disembah selain Dia. Telah datang untuk kalian bukti kebenaran risalah yang aku bawa dari Tuhan. yaitu berupa unta dengan ciri-ciri khusus. Di situ terdapat bukti yang jelas. Unta itu adalah milik Allah, maka biarkanlah dia memakan rumput di bumi Allah. Jangan kalian sakiti, sebab, dengan menyakitinya, kalian akan ditimpa siksa pedih yang memilukan. [1] Kaum Tsamûd merupakan generasi pertama dari Arab Bâ'idah, sama seperti 'Ad. Nama mereka tertera dalam ukiran-ukiran peninggalan raja Sarjoun II, salah seorang raja Asiria Baru pada tahun 715 SM. Mereka disebut sebagai termasuk bangsa-bangsa yang pernah ditaklukkan raja tersebut di sebelah utara semenanjung Arab. Tempat tinggal mereka, yang masyhur dalam buku-buku pakar Arab adalah di Hijr yang dikenal dengan kota-kota Shâlih di Wâdî al-Qurâ. Al-Ashtakhriy pernah mengunjungi tempat tersebut. Dia menyebutkan bahwa di situ terdapat sebuah sumur yang disebut dengan sumur Tsamûd. al-Mas'ûdiy dalam bukunya Murûj al-Dzahab, jilid I, halaman 259, menyebutkan bahwa tempat tinggal mereka berada di antara Syâm dan Hijâz sampai ke pantai laut Habasyah [Etiopia]. Rumah-rumah mereka terpahat di gunung-gunung. Pada zaman al-Mas'ûdiy, peninggalan-peninggalan mereka masih tampak jelas bagi orang yang melakukan perjalanan haji dari Syâm di dekat Wâdî al-Qurâ.

Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir

Tsamud adalah kabilah [suku] yang tinggal di Hijr dan sekitarnya, yaitu negeri HIjaz dan jazirah Arab.

Yang menunjukkan kebenaranku, di mana sebelumnya mereka meminta bukti kepada Saleh untuk mendatangkan mukjizat, maka Allah mendatangkan unta betina itu.

Kamu tidak perlu memberinya makan.

Dipukul atau disembelih.

Page 19

[Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti] di bumi ini [sesudah kaum Ad dan memberikan tempat bagimu] yakni menempatkan kamu [di bumi. Kamu dirikan istana-istana di atas tanah-tanah yang datar] sebagai tempat tinggalmu di musim panas [dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah] yang kamu tempati di musim dingin, dinashabkannya lafal buyuutan menjadi hal dari lafal yang tersimpan [maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan].

Ingatlah ketika Allah menjadikan kalian pewaris-pewaris negeri 'Ad. Dia menurunkan kalian di sebuah negeri sebagai tempat tinggal yang indah. Tanah-tanahnya yang datar kalian jadikan istana-istana yang megah. Gunung-gunungnya kalian pahat untuk dijadikan rumah-rumah. Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah ketika Dia menempatkan kalian di negeri seperti itu. Janganlah kalian berlaku semena-mena di muka bumi ini dengan menjadi perusak.

Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir

Yang dibinasakan Allah.

Yang kamu tempati di musim panas.

Yang kamu tempati di musim dingin.

Dan apa yang diberikan-Nya kepadamu berupa karunia, rezeki dan kekuatan.

Dengan merusaknya dan berbuat maksiat.

Page 20

[Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata] maksudnya mereka yang sombong tidak mau beriman kepada Saleh [kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka,] di antara kaumnya, menjadi badal dari lafal yang sebelumnya dengan mengulangi huruf jar ["Tahukah kamu bahwa Saleh diutus menjadi rasul oleh Tuhannya?] kepadamu [Mereka menjawab,] 'Ya, betul.' [Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu yang Saleh diutus untuk menyampaikannya."]

Para tokoh dan pemuka yang sombong berkata kepada orang-orang yang beriman dan dianggap lemah, sambil mencela dan mencibir, "Apakah kalian yakin bahwa Shâlih itu diutus oleh Tuhannya?" Orang-orang yang meyakini kebenaran menjawab, "Kami yakin dan tunduk kepada apa yang dibawanya."

Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir

Berupa mengajak kepada tauhid, apa yang diberitakannya, perintahnya dan larangannya kami benarkan.

Page 21

[Orang-orang yang menyombongkan diri berkata, "Sesungguhnya kami adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu."]

Orang-orang yang sombong itu berkata, "Kami mengingkari dan menolak apa yang kalian yakini, yaitu seruan kepada keesaan Tuhan yang dibawa Nabi Shâlih."

Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir

Page 22

Tersebutlah bahwa bagi unta betina itu satu hari minum, dan untuk mereka satu hari lainnya, akhirnya mereka bosan dengan ketentuan itu. [Kemudian mereka sembelih unta betina itu] yang melakukannya adalah orang yang terkuat berdasarkan perintah dari mereka, yaitu ia diperintahkan agar menyembelihnya dengan pedangnya [dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan. Dan mereka berkata, "Hai Saleh! Datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami] yakni azab sebagai balasan atas pembunuhan unta itu [jika betul kamu termasuk orang yang diutus Allah."].

Mereka yang sombong itu terus membangkang. Mereka menentang Allah dan rasul-Nya. Unta itu mereka sembelih. Kesombongan mereka pun memuncak. Dengan menantang, mereka berkata, "Hai Shâlih, datangkanlah azab yang kamu janjikan jika kamu benar-benar telah diutus oleh Allah."

Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir

Page 23

[Karena itu mereka ditimpa gempa] gempa bumi yang keras beserta suara gemuruh dari langit [maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka] mereka mati dalam keadaan bertekuk-lutut.

Lalu mereka ditimpa gempa bumi yang sangat dahsyat. Semuanya mati berserakan di tempat tinggal mereka.

Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir

Dan suara keras dari langit.

Di atas lutut mereka.

Page 24

[Maka Saleh berpaling] ia meninggalkan [mereka seraya berkata, "Hai kaumku! Sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku dan aku telah memberi nasihat kepadamu tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasihat."]

Sebelum malapetaka itu menimpa, Shâlih sempat mengingatkan mereka dengan mengatakan, "Hai kaumku, aku telah sampaikan semua perintah dan larangan Tuhanku. Dan aka pun telah memberi kalian nasihat. Akan tetapi kelakuan kalian yang terus seperti itu membuat kalian tidak menyukai orang-orang yang menasihati kalian."

Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir

Page 25

[Dan] ingatlah [Luth] kemudian disebutkan badalnya yaitu, [tatkala dia berkata kepada kaumnya, "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah itu] yakni mendatangi dubur/anus laki-laki [yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun di dunia ini sebelummu?"] dari kalangan manusia dan jin.

Kami telah mengutus Lûth kepada kaumnya. Ia mengajak mereka kepada tauhid. Ia juga mengingatkan mereka agar meninggalkan perbuatan yang paling jelek dengan berkata, "Apakah kalian melakukan sesuatu yang sangat keji dan keluar dari fitrah, yang kalian ciptakan berkat kelainan seksual yang kalian derita dan tidak ada seorang pun yang mendahului kalian melakukan hal seperti itu?

Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir

Yang mengajak kaumnya beribadah kepada Allah saja dan melarang mereka mengerjakan perbuatan keji yang belum pernah dilakukan sebelumnya oleh seorang pun baik dari kalangan jin maupun manusia.

Perbuatan faahisyah [keji] di sini adalah homoseksual [laki-laki mendatangi laki-laki di dubur mereka] sebagaimana diterangkan dalam ayat 81 berikut.

Page 26

[Tiada lain kamu itu] dengan menetapkan dua hamzah yang ditashilkan nomor duanya serta memasukkan alif di antara keduanya, menurut dua bacaan [mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu kepada mereka bukan kepada wanita, melainkan kamu itu adalah orang-orang yang melampaui batas] melewati batas kehalalan menuju kepada keharaman.

Yaitu, kalian mendatangi laki-laki untuk melampiaskan nafsu seksual dengan mereka, sementara wanita- wanita itu kalian tinggalkan. Sungguh kalian telah berlebihan. Karena itulah kalian telah keluar dari fitrah dan melakukan sesuatu yang binatang saja belum pernah melakukannya."

Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir

Dari yang halal kepada yang haram.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề