Tantangan atau kesulitan apa yang Anda hadapi saat itu bagaimana cara Anda mengatasinya

Bagaimana tantangan Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan? Hal ini bukan tugas yang enteng. Sedikitnya ada lima faktor yang mempengaruhi untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah. Berikut penjelasannya.

Pertama, dimulai dari guru dan Kepala Sekolah itu sendiri. Hal-hal yang sering menjadi kendala di lapangan yakni adanya keterbatasan wawasan, sempitnya pola pikir, jumlah yang kurang, adanya mismatch, kurangnya kualifikasi, kurangnya daya inovasi dan sebagainya.

Yang kedua, faktor siswa. Hal yang sering menjadi kendala antara lain kemampuan yang sangat beragam, karakteristik yang beragam, kemampuan awal yang lemah.

Ketiga, keterbatasan sarana prasarana. Keterbatasan sarana dan prasarana sekolah baik itu yang berupa fasilitas gedung, peralatan, alat peraga pembelajaran dan buku pustaka.

Faktor kendala dan tantangan keempat adalah ada atau tidak nya dukungan masyarakat dan orangtua juga menjadi tantangan tersendiri bagi kepala sekolah. Yang kerap kali ditemui yakni masyarakat dan orangtua belum secara penuh mendukung program-program sekolah sehingga sekolah kurang dapat berkembang secara maksimal.

Faktor yang kelima adalah berbagai peraturan seputar pendidikan yang saat ini ada, seringkali dinilai tidak sinkron yang mempersulit pelaksanaan di lapangan, akibatnya kepala sekolah ragu-ragu untuk mengambil kebijakan di sekolah.

Mengutip pendapat Covey [2005], bahwa faktor pemimpin [dalam hal ini kepala sekolah] adalah karakter dari pemimpin itu sendiri. Oleh karena itu, kepala sekolah diharapkan berusaha untuk membangun karakter. Dan kompetensi kepribadian yang harus dimilikinya antara lain berakhlak mulia, memiliki integritas, berkeinginan kuat untuk mengembangkan diri, bersikap terbuka serta senantiasa menunjukkan minat dan bakatnya dalam memenuhi jabatan sebagai pemimpin di sekolah.

Semakin besarnya tantangan pengembangan pendidikan di masa yang akan datang, maka Kepala Sekolah diharapkan untuk senantiasa meningkatkan kinerjanya dengan cara : memenuhi standar kualifikasi dan kompetensi dirinya, melalui pendidikan, latihan dan workshop, menetapkan standar operasional dalam upaya mencapai visi dan misi sekolah, mengembangkan jaringan kerjasama baik dengan pemerintah, dunia usaha dan industri, Perguruan Tinggi dan stakeholders lain untuk kemajuan sekolah.

Jika berminat menjadi Kepala sekolah, berikut ini contoh  Matriks Kajian Manajerial OJL Sekolah Magang yang harus dikerjakan calon kepala.

Contoh Peran Pemerintah Daerah dalam Pendidikan

Dunia pendidikan menjadi salah satu fokus utama yang menempati porsi penting di Kabupaten Karanganyar. Bupati Karanganyar, Dr. Hj. Rina Iriani Sri Ratnaningsih, M.Hum, yang lama berkecimpung sebagai guru paham betul bagaimana tantangan Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Menurutnya hak ini bukan tugas yang enteng.

“Secara khusus kami membentuk Tim Pembinaan Karakter, melakukan sosialisasi pendidikan karakter ke berbagai pihak, serta memaksimalkan pelaksanaan pendidikan karakter melalui intervensi kegiatan, integrasi dalam pembelajaran maupun habituasi di mana Kepala Sekolah merupakan role modelnya.”

Artikel Lentera Kecil NET lainnya:  Pembelajaran Melalui Aktivitas

Kendala Dan Tantangan Seputar Kepala Sekolah diungkapkan Bupati Karanganyar, Dr. Hj. Rina Iriani Sri Ratnaningsih, M.Hum pada  Buletin Principals.

Kendala Dan Tantangan Seputar Kepala Sekolah 

edukasi kepala sekolah Material Kajian di Sekolah Magang pendidikan

Ada alasan sederhana mengapa penting bagi fakultas untuk mengadopsi sistem manajemen pembelajaran [LMS], di institusi pendidikan. Bagi fakultas, bagaimanapun, mengadopsi LMS seringkali lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Ada beberapa tantangan umum yang menghalangi mereka untuk mengadopsi LMS, tetapi ada juga strategi yang mudah untuk mengatasi tantangan tersebut.

1. Tidak memiliki banyak waktu

Tantangan yang sering dialami oleh pengajar dan pelajar adalah tidak memiliki banyak waktu untuk mengikuti pembelajaran. Sedangkan strategi yang dapat dilakukan dalam menggunakan LMS sebenarnya dapat menghemat waktu pengajar dalam jangka panjang. Akan ada beberapa hal yang memang akan membuat pengajar merasa membutuhkan waktu yang lebih lama seperti membuat dan mengunggah konten pembelajaran, dan membuat mata kuliah dan modul master dan sebagainya. Tetapi setelah itu selesai, proses dapat disederhanakan untuk menyampaikan pembelajaran. Hal inilah yang akan memberi fakultas lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk berinteraksi dengan siswa, juga seperti pada tugas mereka yang lain, dari yang mereka lakukan sebelumnya.

2. Sulit untuk diimplementasikan

Ini adalah situasi lain di mana berhubungan dengan pengguna awal yang akan selalu merasa sulit untuk diimplementasikan. Hal ini sering kali terjadi karena adanya opini yang keliru atau dikarenakan ada orang yang ennggan untuk melakukan perubahan yang mana orang tersebut cenderung dihormati oleh rekan-rekan mereka. Mereka dapat menunjukkan kepada rekan kerja mereka untuk menolak bagaimana mereka menggunakan LMS dan apa manfaatnya. Strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan mendekati orang yang menolak dan belum memahami cara kerja LMS tersebut untuk mengikuti pelatihan. Sehingga mereka menjadi lebih kenal dan mengerti bahwa sulit adalah hal yang belum dicoba atau saat masih proses transisi. Implementasi LMS menjadi tidak lagi sulit apabila Anda sudah mengerti bagaimana cara menggunakannya dengan cara yang lebih efisien atau ketika sudah terbiasa.

3. Takut untuk menggunakan dengan berbagai macam alasan

Takut tidak dapat digunakan dengan maksimal, takut data siswa bocor, dan ketakutan lainnya sering kali muncul ketika hendak mengimplementasikan sistem LMS. Strategi untuk mengatasi rasa takut diganti mengacu pada praktik terbaik untuk model kelas terbalik, di mana siswa menggunakan LMS untuk berinteraksi dengan hal-hal seperti konten kursus, video, dan kuis online di luar kelas. Ini akan membantu para pengajar lebih mengenal dan memahami dengan melihat bagaimana LMS memungkinkan mereka lebih fokus pada upaya untuk membuat siswa lebih produktif dengan menggunakan waktu di dalam ruang kelas untuk fokus pada aktivitas reflektif seperti latihan, proyek kelompok, dan diskusi.

Ilustrasi [c] Unsplash.com

Belajar di masa pandemi memiliki tantangan tersendiri. Pembelajaran di masa pandemi memunculkan berbagai kendala baik yang dihadapi oleh siswa, guru, dan juga orang tua. Untuk mengatasi masalah belajar online, Guru Pintar harus mengidentifikasi apa saja kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa.

Masalah dalam proses belajar mengajar dan cara mengatasinya

Kendala yang kerap dialami siswa saat belajar online antara lain:

1. Jaringan internet


Foto olehAditya SinghdariPexels

Jaringan internet paling sering dikeluhkan saat jaringan sedang terganggu. Jika internet tidak lancar, maka pembelajaran yang mengharuskan siswa menggunakan aplikasi-aplikasi pembelajaran tertentu akan sangat terganggu. Sedangkan kebanyakan masalah gangguan pada jaringan internet tidak dapat diatasi sendiri baik oleh orang tua maupun guru. Masalah jaringan internet lainnya muncul pada siswa yang tinggal di daerah-daerah terpencil yang berada jauh dari jangkauan internet. Tak jarang mereka harus bersusah payah pergi ke tempat-tempat lain yang jaraknya jauh untuk mendapatkan sinyal internet.

Cara mengatasi kesulitan belajar yang disebabkan oleh kendala jaringan adalah dengan segera melaporkan kepada provider penyedia layanan internet untuk segera melakukan perbaikan. Sedangkan untuk siswa yang mengalami kesulitan jaringan karena lokasi yang tidak mendukung sampainya sinyal internet, Guru Pintar harus mengubah pola pembelajaran. Misalnya mengadakan pembelajaran luring terbatas dengan membentuk kelompok kecil siswa yang tinggal dalam satu wilayah.

2. Mahalnya harga kuota


Foto olehKarolina GrabowskadariPexels

Pandemi yang melanda telah memporak-porandakan perekonomian warga. Hal ini tentu saja mempengaruhi kelancaran pembelajaran yang diadakan secara daring. Pembelajaran di masa pandemi yang banyak memanfaatkan alat dan aplikasi pembelajaran sangat membutuhkan jaringan internet. Bagi keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah, mahalnya harga kuota sangat membebani mereka. Jangankan untuk membeli kuota, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja membutuhkan kebutuhan yang sangat berat.

Kesulitan ini dapat Guru Pintar siasati dengan meminimalisir penggunaan alat atau aplikasi yang membutuhkan kuota internet yang sangat besar. Bagaimana caranya? Memilih penunjang pembelajaran yang ramah di kantong misalnya dengan tidak terlalu sering mengadakan pembelajaran sinkron yang menggunakan platform telekonferensi. Perbanyak proyek yang dapat dilakukan siswa secara mandiri. Jadi siswa lebih banyak menghabiskan waktu untuk membaca, memperdalam pengetahuan, bereksperimen, atau membuat proyeknya.

3. Pengoperasian teknologi


Foto oleh PixabaydariPexels

Meskipun pembelajaran daring sudah berjalan hampir dua tahun lamanya, masih banyak Kendala pengoperasian teknologi yang dialami guru dan siswa. Kemampuan mengoperasikan laptop, HP, dan aplikasi-aplikasi pendukung pembelajaran akan berpengaruh pada pembelajaran daring.

Guru Pintar yang merasa kesulitan menggunakan teknologi, jangan bosan-bosan untuk belajar. Banyak webinar, tutorial-tutorial yang dapat ditemukan untuk membantu meng-upgrade kemampuan digital Guru Pintar. Untuk siswa yang mengalami kesulitan dalam mengoperasikan teknologi dapat disiasati dengan memberikan tutorial kepada guru dan juga orang tua dan memberi waktu pada siswa untuk belajar dan beradaptasi dengan teknologi yang digunakan untuk mendukung pembelajaran daring.

4. Waktu belajar yang terbatas


Foto olehMariadariPexels

Masalah belajar online yang umum terjadi adalah terbatasnya waktu belajar secara sinkron dengan guru dan teman-teman. Masalah ini mempengaruhi target pembelajaran dan juga kurikulum yang digunakan. Tentu saja dalam kondisi sekarang ini target yang diberikan pada siswa tidak seperti saat belajar normal dan tatap muka. Menyesuaikan target pembelajaran bukan berarti menurunkan kualitas. Kualitas pembelajaran tetap harus menjadi pusat perhatian.

Untuk mengatasi kesulitan belajar dari rumah yang diakibatkan oleh keterbatasan waktu, Guru Pintar harus pintar-pintar memilih materi mana yang harus diajarkan secara sinkron, dan materi mana yang dapat dipelajari siswa secara mandiri.

5. Sulit fokus


Foto olehTony SchnagldariPexels

Kendala belajar online yang satu ini pasti sering dialami oleh siswa yang belajar di rumah. Sulit fokus karena adanya banyak distraksi dari lingkungan sekitar. Dan juga kurangnya engagement siswa pada proses pembelajaran. Hal ini sangat wajar terjadi karena lingkungan rumah dan lingkungan sekolah berbeda 180 derajat. Di sekolah, lingkungan memang sudah disiapkan sedemikian rupa untuk mendukung anak belajar.

Apa yang Guru Pintar dapat lakukan untuk mengatasi masalah belajar di rumah yang satu ini? Berkoordinasi dengan orang tua. Peran orang tua dalam menyiapkan pembelajaran dan menciptakan suasana belajar nyaman di rumah sangatlah besar. Dengan komunikasi yang baik, Guru Pintar dapat memberikan saran-saran atau arahan pada orang tuaa supaya lingkungan rumah disiapkan dengan baik untuk mendukung proses pembelajaran.

6. Kurang mandiri


Foto olehMikhail NilovdariPexels

Banyak orang tua mengeluhkan kemandirian anak saat belajar di rumah. Siswa terutama yang masih berada pada level-level bawah, sangat bergantung pada orang tua. Orang tua yang mengalami kepanikan dan ketakutan anaknya tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, tidak tanggung-tanggung dalam membantu sang anak. Hal ini menyebabkan tingkat ketergantungan anak semakin meningkat.

Guru Pintar tidak boleh bosan-bosan mengingatkan dan memotivasi siswa untuk tetap mandiri terutama saat mengerjakan tugas-tugas dari sekolah. Tanamkan kejujuran dan kepercayaan diri bahwa siswa dapat melakukan semua tanggung jawabnya dengan baik. Jangan lupa memberikan reward atau pujian supaya siswa lebih bersemangat belajar dan memiliki rasa kebanggaan pada dirinya sendiri.

Nah, Guru Pintar! Tidak usah risau menghadapi kesulitan yang muncul saat pembelajaran berlangsung dari rumah. Komunikasi dan kerjasama yang baik dengan orang tua akan membuat pembelajaran berlangsung dengan lancar. yang terpenting untuk diingat adalah jika ada kendala, fokuslah pada cara mengatasinya. Bukan fokus pada sebab dan mencari alasan-alasan saja.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề