Tari kreasi yang berpolakan tari tradisi, gerakannya masih mengikuti aturan atau kaidah dari tari

Latihan Soal - SD/MI - SMP/MTs - SMA

Lihat versi lengkap

★ SMP Kelas 9 / Seni Budaya Semester 2 Genap SMP Kelas 9

TARI KREASI YANG GARAPANNYA DILANDASI OLEH KAIDAH-KAIDAH TARI TRADISI, BAIK DALAM KOREOGRAFI, MUSIK/KARAWITAN, RIAS DAN BUSANA, MAUPUN TATA TEKNIK PENTASNYA MERUPAKAN TARI………………

A. tari klasik

B. Tari kreasi berpolakan tradisi

C. tari ritual

D. tari modern

Pilih jawaban kamu:
A  B  C  D  E 

Preview soal lainnya: Ujian Nasional Bahasa Inggris SMA Kelas 12 Tahun 2015


What happened to the company on October 1st 2014 ?

A. It changed its name to softbank telecom Corp

B. It Built futher relationship with japan telkom

C. It developed its company’s infrastructure strength

D. it maximize its digital bussines platform

E. It changed the company’s president and CEO

Materi Latihan Soal Lainnya:

Cara Menggunakan : Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang tersedia.

Tentang LatihanSoalOnline.com

Latihan Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia.

Seni tari merupakan cabang kesenian yang menampilkan gerak yang indah, lahir dari tubuh yang bergerak, berirama dan berjiwa sesuai dengan maksud dan tujuan tari. Dalam perkembangannya hingga kini, seni tari dibedakan atas tari tradisi [tari tradisi kerakyatan dan tari tradisi keraton] dan tari kreasi.

Tari kreasi adalah sebuah gerakan yang ingin membangun sebuah pernyataan baru dan memiliki kebebasan penuh dalam berekspresi. Ada yang sifatnya tidak terikat pada faktor yang sudah ada, dan ada juga yang sering dipakai sebagai eksperimen.

Baca Juga

Pada awalnya, tari kreasi merupakan pengembangan dari tari rakyat dan tari klasik. Kemudian muncul tari kreasi baru karena adanya panduan gerak dari berbagai daerah atau dengan masuknya gerak tari dari negara lain. Tari kreasi baru ini dikembangkan dengan unsur tradisi yang ada dan iringan musik yang bervariasi.

Tari kreasi mengekspresikan artistik yang bersifat individual dan lebih menekankan pada ekspresi dan estetika pertunjukannya. Terbentuknya tari kreasi dipengaruhi gaya tari daerah lain atau negara lain maupun hasil kreativitas penciptanya.

Jenis Tari

Menurut jenisnya, secara umum tari digolongkan menjadi tiga, yaitu:

1. Tari Rakyat

Tari yang berkembang di lingkungan masyarakat lokal, hidup dan berkembang secara turun temurun. Tari Pendet [Bali], Tari Serimpi [Jawa Tengah], Tari Gong [Kalimantan Timur], dan Tari Lumense [Sulawesi Tengah] adalah contoh tari rakyat.

Advertising

Advertising

Tari yang berkembang di keraton. Tari ini memiliki pakem-pakem tertentu dan nilai-nilai estetis yang tinggi. Contohnya, Tari Bedhaya [Surakarta], tari Lengger [Wonosobo], Tari Piring [Sumatera Barat], Tari Saman [Aceh].

3. Tari Kreasi Baru

Tari yang dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman, namun pada dasarnya tidak menghilangkan nilai-nilai tradisi itu sendiri. Contoh tari kreasi baru adalah Tari Nguri [Sumbawa], Tari Kuntulan [Jawa Tengah], Tari Merak [Jawa Barat], Tari Manung Rawa [Bali].

Baca Juga

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tari kreasi dari berbagai daerah tentunya memiliki keragaman dan keunikan yang berbeda dengan kawasan lainnya. Perkembangan seni, termasuk seni tari terus terjadi secara alami dan sesuai dengan tuntutan zaman.

Oleh karena itu, muncul keragaman seni tari baik di Nusantara maupun di luar Nusantara [mancanegara]. Terdapat beberapa tari yang masih berpegang teguh pada nilai-nilai tradisi, ada pula yang mengusung modernitas sepenuhnya.

Oleh karena itu, jenis tari kreasi dapat digolongkan menjadi dua yaitu tari kreasi berpolakan tradisi dan tari kreasi baru yang tidak berpolakan tradisi [nontradisi].

1. Tari kreasi berpolakan tradisi

Tari kreasi berpolakan tradisi adalah tari kreasi yang dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi baik dalam koreografi, musik/karawitan, tata busana dan rias, maupun tata teknik pentasnya, tanpa menghilangkan esensi tradisinya.

Salah satu contoh tari kreasi baru yang berpolakan tradisi adalah tari Nandak Gojek dari Betawi yang merupakan pengembangan gerak tari Topeng Betawi dengan iringan musik gamelan topeng dan properti tari, yaitu payung.

2. Tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi [nontradisi]

Tari kreasi baru nontradisi adalah tari kreasi yang garapannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik dalam hal koreografi , musik, rias, dan busana maupun tata teknik pentasnya. Salah satu tari kreasi baru nontradisi, yaitu tari kontemporer.

Baca Juga

Unsur pendukung menjadi sangat penting bagi seorang koreografer serta penari dalam menyampaikan makna yang terdapat pada sebuah tarian. Secara garis besar, unsur-unsur tari dapat dikelompokkan menjadi lima aspek, yaitu iringan tari, properti tari, tata rias, dan busana tari, tempat pentas, serta tata lampu dan tata suara.

Unsur-unsur pendukung dalam tari antara lain adalah:

  • Iringan [musik],
  • Tata busana [kostum],
  • Tata rias, tempat,
  • Tata lampu, dan
  • Tata suara [sound].

Properti Tari Kreasi

Properti merupakan semua peralatan yang digunakan untuk pementasan tari. Properti tari pada dasarnya dapat digunakan untuk memberikan keindahan bentuk pada pertunjukan tari agar garapan tari akan terlihat lebih sempurna.

Penggunaan properti tari harus mempertimbangkan jenis, fungsi, dan ketepatan dalam menggunakan properti tari dengan baik dan benar. Hal ini dikarenakan dalam penggunaan properti tari perlu penguasaan dan keterampilan dari seorang penari.

Properti tari yang umumnya digunakan antara lain:

  • Selendang,
  • Tongkat,
  • Keris,
  • Payung,
  • Piring,
  • Panah,
  • Pohon-pohonan, dan sebagainya.

Pada dasarnya, tari kreasi tak hanya berfungsi sebagai hiburan dan ekspresi diri yang ditampilkan kepada khalayak umum, namun ada pula yang menjadi bagian dari ritual upacara kepercayaan maupun adat istiadat setempat.

Jakarta -

Secara sederhana, tari kreasi adalah tarian pengembangan dari tari rakyat atau tradisional.

Mengutip buku Seni Budaya Kelas IX yang diterbitkan Kemendikbud, tari kreasi adalah jenis tari yang koreografinya masih mengacu pada tari tradisional atau pengembangan dari pola-pola tari yang sudah ada.

Tari kreasi terbentuk karena dipengaruhi oleh gaya tari dari daerah atau negara lain atau hasil kreativitas penciptanya. Dengan demikian, tari kreasi memiliki keunikan dalam gerakannya karena tidak terikat pada pola gerak dan aturan yang baku. Koreografi dan teknik gerak tari kreasi dapat menyesuaikan dengan keadaan yang sedang tren saat ini.

Beberapa contoh tari kreasi adalah Tari Kebyar Trompong [Bali], Tari Oleg Tambulilingan [Bali], Tari Manuk Rawa [Bali], Tari Karonsih [Jawa tengah], Tari Kipas [Sulawesi Selatan], dan Tari Mainang Pulo Kampu [Sumatra].

Jenis Tari Kreasi

Berdasarkan jenisnya, tari kreasi dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu:

1. Tari Kreasi Berpolakan Tradisi

Dalam pembuatannya, tari kreasi jenis ini tidak menghilangkan esensi dari tari tradisi. Dengan kata lain, pembuatan tari kreasi ini berlandaskan pada kaidah-kaidah tari tradisi mulai dari koreografi, musik, tata busana, tata rias, hingga teknik pementasannya.

Mengutip dari buku Seni Budaya Kelas IX, salah satu contoh jenis tari kreasi berpolakan tradisi adalah Nandak Ganjen dari Betawi. Dilansir dari jurnal bertajuk "Abang-None As An Attempt Of The Government To Introduce The Betawi Culture To The World" oleh
Bariq Mughniy Waliyyayasi, Nandak Ganjen diciptakan oleh seniman Betawi Atin Kisam dan menggambarkan anak-anak yang tumbuh dengan kelincahan dan kegembiraan.

2. Tari Kreasi Baru Tidak Berpolakan Tradisi

Berbeda dengan jenis sebelumnya, jenis tari kreasi ini merupakan tarian yang pembuatannya tidak mengacu pada pola-pola tari tradisi. Salah satu contoh tari kreasi non tradisi adalah tari kontemporer.

Nah, itu dia penjelasan tentang tari kreasi mulai dari pengertian, keunikan, jenis, hingga contoh-contohnya. Selamat belajar detikers!

Simak Video "Intip Keseruan Grand Final Kreasi Liwetan Vol 2"

[nwy/nwy]

Pengertian Tari

Seni adalah pengalaman dalam bentuk medium indrawi yang menarik dan di tata dengan rapi, yang di wujudkan untuk dikomunikasikan dan di renungkan. Seni adalah karya manusia yang dapat menimbulkan rasa senang dalam rohaniahnya.


Kekayaan Seni Tari


Berdasarkan unsur-unsur gerak. Unsur-unsur yang terdapat dalam gerak tari


terdiri dari :


1. Tenaga: Unsur tenaga terdapat pada intensitas tekanan atau aksen dan Kualitas pengaliran energi untuk mewujudkan gerak yang diharapkan.


2. Unsur Ruang: Unsur ruang terdapat pada perlakuan melakukan bentuk – bentuk dan arah gerak disesuaikan dengan tuntutan kesesuaiannya baik dengan ruang pribadi maupun ruang umum. 

Ruang pribadi; diartikan sebagai ungkapan gerak tubuh yang berkaitan dengan volume atau ukuran besar kecilnya atau terbuka dan tertutupnya gerak, level atau ukuran tinggi rendahnya posisi tubuh padasaat melakukan gerakan dalam keadaan ditempat. 

Ruang umum; diartikan sebagai ungkapan gerak tubuh “ruang pribadi”, yang dilakukan berkesinambungan sehingga menimbulkan perpindahan tempat dari satu tempat ke tempat lain, atau yang disebut arah hidup [arah bergerak].


3. Waktu


Unsur waktu dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :Irama, yaitu suatu ukuran/ketetapan waktu yang dijadikan patokan atau pijakan/ rel pada saat melakukan gerak [lambat, sedang, cepat].


Ritme, yaitu pengaturan waktu melakukan rangkaian gerak dalam patokan irama tertentu. 


Tempo,yaitu ukuran waktu yang dipergunakan dalam melakukan suatu ragam gerak tari. Waktu yang diukur oleh perasaan pelaku disesuaikan dengan rasa irama/musikalitasnya .


1. Tari Tradisional


Tari tradisional adalah tari yang telah melampaui perjalanan perkembangannya cukup lama, dan senantiasa berfikir pada pola-pola yang telah mentradisi.


Tari tradisional, yaitu tari yang hidup dan berkembang di kalangan masyarakat. Pada jaman feodal di Indonesia dengan munculnya kerajaan Hindu pada sekitar tahun 400 M. Tari yang hidup di kalangan rakyat sesuai dengan kehidupan sosial masyarakatnya, masih sederhana dan banyak berpijak warisan seni tradisional. Faktor alam serta lingkungan dan agama/kepercayaan, sangat berpengaruh terhadap bentuk-bentuk seni tarinya. Sehingga tari tradisional masyarakat sangat beraneka ragam sesuai dengan kondisi rakyatnya, alam dan agama/kepercayaannya.


2. Tari Kreasi


Yang dimaksud dengan tari kreasi di sini adalah suatu bentuk garapan/karya tari setelah bentuk-bentuk tari tradisi hidup berkembang cukup lama di masyarakat. Bentuk tarian ini bermunculan sebagai ungkapan rasa bebas, mulai ada gejalanya setelah Indonesia merdeka padatahun 1945. Kebebasan ini mendorong pula kreativitas para seniman tari, setelah melihat/merasakan ada perubahan jaman dalam kehidupan masyarakat dan menjadikan motivasi untuk membuat karya-karya baru memenuhi kebutuhan jaman, Pada garis besarnya tari kreasi dibedakan menjadi dua golongan yaitu:


1.Tari Kreasi Baru Berpolakan Tradisi


Yaitu tari kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi, baik dalam koreografi, musik, rias dan busana, maupun tata teknik pentasnya. Walaupun ada pengembangan tidak menghilangkan esensi ketradisiannya.


2.Tari Kreasi Baru Tidak Berpolakan Tradisi [Non Tradisi]


Tari Kreasi yang garapannya melepaskan diri pola-pola tradisi baik dalam hal koreografi, musik, rias dan busana, maupun tata teknik pentasnya. Walaupun tarian ini tidak menggunakan pola-pola tradisi, tidak berarti sama sekali tidak menggunakan unsur-unsur tari tradisi, mungkin saja masih menggunakannya tergantung pada konsep gagasan penggarapnya. Tarian ini disebut juga tari modern, yang istilahnya berasal dari kata Latin “modo” yang berarti baru saja


Kekayaan Tari Berdasarkan tema.


    Yang dimaksud dengan tema di dalam tari ialah kandungan isi ungkapan koreografi yang sesuai dengan konsep garapannya. Berdasarkan tema yang digarap, komposisi tari dapat dibedakan antara yang diolah berdasarkan tema literer dan non literer. Komposisi tari literer adalah komposisi tari yang digarap dengan tujuan untuk menyampaikan pesan-pesanseperti : ceritera, pengalaman pribadi, interpretasi karya sastra, dongeng, legenda, ceritera rakyat, sejarah dan sebagainya. Sedangkan komposisi tari non literer adalah komposisi tari yang semata-mata diolah berdasarkan penjelajahan dan penggarapan keindahan unsur-unsur gerak: ruang, waktu dan tenaga. Bentuk yang kedua ini dapat digarap berdasarkan pengembangan berbagai macam aspek: interpretasi [tafsiran] musik, penjelajahan gerak, eksplorasi permainan suara, permainan cahaya atau unsur-unsur estetislainnya [Sal Murgiyanto,1986:123].


    Dengan demikian tema literer yang terkandung dalam tari terdiri dari : ketuhanan, kemanusiaan, alam dan binatang, dan ungkapan isinya tentang erotik [percintaan/kebirahian], heroik [kepahlawanan], pantomimik[peniruan] dan komikal [komedi].


    Dari uraian yang saya tuliskan dalam catatan ini, bahwa seni tari merupakan sebuah karya manusia yang diekspresikan dalam gerak – gerak yang indah.


Konsep garapan pada seni tari terbagi menjadi tari tradisional dan tari


kreasi dengan tema Literer dan Non Literer sebagai acuan konsep garapan


semoga dari catatan ini kita bisa lebih melihat hal-hal yang dapat membuat kita terus berkarya dengan konsep dasar sebuah perubahan pada kekurangan-kekurangan masa lalu.


Tari kreasi berpolakan tradisi adalah tarian yang masih terikat dengan tradisi atau terikat dengan budaya adat suatu daerahTari adalah gerak tubuh seseorang yang sesuai dengan birama, dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk sebuah keperluan sepserti mengungkapkan perasaan, maksud dan pikiran. Tari adalah perpadian antara gerak, irama dan rasa.


Tari kreasi adalah tari baru yang diciptakan dengan mengandung perpaduan antara tari tradisional dan tari klasik.

    Tari Tradisional Tari tradisional adalah tari yang telah melampaui perjalanan perkembangannya cukup lama, dan senantiasa berfikir pada pola-pola yang telah mentradisi.Tari tradisional, yaitu tari yang hidup dan berkembang di kalangan masyarakat. Pada jaman feodal di Indonesia dengan munculnya kerajaan Hindu pada sekitar tahun 400 M.Tari yang hidup di kalangan rakyat sesuai dengan kehidupan sosial masyarakatnya,masih sederhana dan banyak berpijak warisan seni tradisional. Faktor alam serta lingkungan dan agama/kepercayaan, sangat berpengaruh terhadap bentuk-bentuk senitarinya. Sehingga tari tradisional masyarakat sangat beraneka ragam sesuai dengan kondisi rakyatnya, alam dan agama/kepercayaannya.2. Tari Kreasi Yang dimaksud dengan tari kreasi di sini adalah suatu bentuk garapan/karya tari setelah bentuk-bentuk tari tradisi hidup berkembang cukup lama di masyarakat. Bentuk tarian ini bermunculan sebagai ungkapan rasa bebas, mulai ada gejalanya setelah Indonesia merdeka padatahun 1945. Kebebasan ini mendorong pula kreativitas para seniman tari.


Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề