Udara yang keluar dan masuk paru-paru manusia banyaknya

tirto.id - Pernapasan adalah kegiatan utama yang pasti dilakukan oleh setiap makhluk hidup. Pada prosesnya, udara akan dihirup dan dikeluarkan sebagai penunjang aktivitas tubuh makhluk tersebut dengan menggunakan beberapa organ yang terhubung menjadi sistem pernapasan.

Dalam Biologi: Modul 8 Badan Sehat Jiwa Kuat [2018:17] Asep Koswara menjabarkan, manusia memiliki beberapa alat dalam sistem pernapasannya. Proses tersebut dimulai dari alat berupa rongga hidung, faring [tekak], laring [ruang suara], trakea [tenggorokan], paru-paru, bronkus, bronkiolus, hingga ke alveolus.

Ketika manusia melakukan pernapasan, maka udara akan masuk [inhalasi/inspirasi] dan keluar [ekshalasi/ekspirasi].
Menurut tulisan Siti Zubaidah dan kawan-kawan dalam buku ajar Ilmu Pengetahuan Alam [2017:54], kedua aktivitas ini mempengaruhi beberapa bagian tubuh lain seperti otot dada, tulang rusuk, otot perut, dan diafragma. Inhalasi membuat diafragma dan otot dada berkontraksi sehingga volume dada menjadi lebih besar serta paru-paru mengembang. Hal ini terjadi karena adanya udara yang masuk ke tubuh. Sedangkan, pada ekshalasi, diafragma dan otot dada akan lebih rileks karena udara di tubuh keluar sehingga menyebabkan volume rongga dada menjadi normal.

Faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Pernapasan

Pernapasan dihitung ketika udara satu kali masuk dan keluar. Dalam hitungan satu menit, frekuensi atau hitungan proses pernapasan manusia akan berbeda-beda.

Berdasarkan tulisan Abdul Kodir dan kawan-kawan dalam Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan [2017:127], terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan manusia. Berikut ini daftarnya.

1. Umur

Usia manusia yang semakin tua ternyata menyebabkan frekuensi pernapasan semakin lambat. Hal tersebut terjadi karena orang yang lebih tua akan melakukan aktivitas yang lebih sedikit dibanding manusia muda. Kebutuhan oksigen ketika bernapas ternyata sebanding dengan seberapa berat kegiatan manusia tersebut.

2. Jenis kelamin

Secara umum, laki-laki diklaim membutuhkan kadar energy yang lebih banyak dibanding dengan perempuan. Hal ini menyebabkan kebutuhan udara [oksigen] dengan frekuensi lebih banyak dibutuhkan laki-laki, sedangkan perempuan lebih sedikit.

3. Suhu tubuh

Suhu dikatakan bisa mempengaruhi frekuensi karena semakin rendahnya suhu tubuh seseorang maka kebutuhan metabolisme akan semakin tinggi. Kestabilan panas tubuh manusia [36-37 derajat] dipengaruhi oleh kegiatan metabolismenya. Jika suhu kurang, maka untuk meningkatkannya adalah mempercepat laju metabolisme dan ini memerlukan oksigen yang lebih banyak.

4. Aktivitas

Dalam faktor ini, segala pergerakan dan posisi tubuh ternyata bisa mempengaruhi frekuensi pernapasan. Ketika berlari misalnya, manusia akan perlu otot yang kontraksi. Ketika itu terjadi, oksigen yang dibutuhkan akan semakin tinggi dengan pola pernapasan yang cepat. Frekuensi pun akhirnya meningkat dibanding orang yang berjalan biasa atau berdiri.

Volume Udara dalam Pernapasan

Dalam proses pernapasan, dikenal juga istilah volume udara. Maksudnya, volume udara adalah seberapa banyak udara yang masuk ke tubuh ketika seseorang sedang melakukan proses pernapasan. Terdapat beberapa klasifikasi mengenai volume udara ini [Zubaidah, dkk, 2017:61-62].

1. Volume tidal

Banyaknya udara yang keluar masuk paru-paru masih dalam fase normal, yakni sekitar 500 mL.

2. Volume cadangan ekspirasi

Sisa volume udara yang masih bisa dikeluarkan setelah melakukan ekshalasi normal. Kapasitasnya sebanyak kisaran 1.500 mL.

3. Volume cadangan inspirasi

Banyaknya udara yang masih bisa masuk ke paru-paru setelah menjalankan proses inhalasi normal, kapasitasnya kurang lebih 1.500 mL.

4. Volume residu

Sisa terakhir udara di paru-paru yang telah mengeluarkan seluruh udara [ekshalasi maksimal], banyaknya sekitar 1.000 mL.

5. Kapasitas vital paru-paru

Volumenya sekitar 3.500 mL dan merupakan penjumlahan dari volume tidal, cadangan ekspirasi, dan volume cadangan inspirasi di paru-paru.

6. Kapasitas total paru-paru

Jumlah maksimal yang dapat ditampung oleh paru-paru berkat penjumlahan kapasital vital paru-paru dengan volume residu. Kapasitasnya sekitar 4.500 mL.

Cara Sederhana Mengatasi Ambeien Saat Hamil

Sabtu, 18 Juni 2022 | 14:05 WIB

Bahaya Sering Minum Kopi Sachet

Sabtu, 18 Juni 2022 | 10:05 WIB

Simak Cara Membuat Resep Makanan Gulai Cumi

Sabtu, 18 Juni 2022 | 09:05 WIB

Manfaat Vitamin D Mencegah Kanker Payudara

Kamis, 16 Juni 2022 | 12:05 WIB

Rahasia Membuat Masakan Kothokan Pindang

Kamis, 16 Juni 2022 | 08:05 WIB

Begini Cara Berolahraga Saat Menstruasi

Selasa, 14 Juni 2022 | 09:05 WIB

Resep Masakan Sambel Goreng Kentang

Selasa, 14 Juni 2022 | 08:05 WIB

“kapasitas vital paru-paru adalah volume udara yang dapat masuk dan keluar dari paru-paru ketika manusia bernapas. Kapasitas vital paru-paru penting untuk diukur melalui tes diagnostik bernama spirometri agar dapat menguji fungsi organ tersebut. Sementara itu, beberapa contoh pengukuran spirometri adalah kapasitas vital paksa dan volume ekspirasi paksa.”

Halodoc, Jakarta – Respirasi atau pernapasan merupakan hal wajib yang dilakukan oleh setiap manusia. Manusia tidak dapat lepas dari proses respirasi sepanjang hidupnya. Perlu diketahui bahwa laki-laki bernapas sebanyak 14-16 kali per menitnya dan perempuan sebanyak 18-20 kali per menitnya. Nah, untuk mengukurnya, salah satu tolak ukur pernapasan yang dipakai adalah kapasitas vital paru-paru.

Namun, kapasitas vital paru-paru penting untuk diketahui karena berpengaruh dengan kesehatan manusia. Pasalnya, bila kapasitas paru-paru berada di bawah batas normal, seseorang mungkin akan mengalami gangguan kesehatan. Maka dari itu, yuk simak penjelasan terkait kapasitas vital paru-paru di sini!

Penjelasan Terkait Kapasitas Vital Paru-Paru

Kapasitas vital paru adalah jumlah volume udara yang dapat dikeluarkan secara maksimum dari paru setelah pertama kali inhalasi secara maksimal yang dilanjutkan dengan ekspirasi maksimum. Sederhananya, kapasitas vital paru-paru adalah volume udara yang dapat masuk dan keluar dari paru-paru ketika manusia bernapas. 

Kapasitas vital juga menunjukkan kemampuan tubuh untuk bernapas secara dalam dan batuk. Selain itu, kapasitas vital juga mewakili bagaimana kekuatan otot paru-paru bekerja saat proses inspirasi dan ekspirasi terjadi pada tubuh.  

Perlu diketahui bahwa ada berbagai faktor utama yang dapat memengaruhi kapasitas organ paru. Misalnya seperti bertambahnya usia, mengidap penyakit tertentu seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis [PPOK], hingga cystic fibrosis. Selain itu, beberapa faktor lain juga dapat memengaruhi kapasitas paru-paru. Mulai dari kelainan bentuk dinding dada, kebiasaan merokok, sering terpapar polusi, hingga kurangnya aktivitas fisik.

Baca juga: Jangan Salah, Begini Cara Efektif untuk Mencegah Paru-Paru Basah

Bagaimana Cara Mengukur Kapasitas Vital Paru?

Kapasitas vital paru-paru penting untuk diukur melalui tes diagnostik bernama spirometri agar dapat menguji fungsi organ tersebut. Spirometri sendiri sering digunakan untuk mendiagnosis PPOK atau asma. 

Hasil dari tes tersebut juga dapat digunakan untuk melihat apakah pernapasan membaik atau tidak pasca perawatan bila seseorang mengalami kondisi gangguan paru-paru tertentu. Nah, berikut adalah beberapa contoh pengukuran spirometri yang dapat dilakukan, antara lain: 

Pengukuran ini dilakukan dengan mengukur jumlah maksimum udara yang dapat kamu hembuskan secara paksa dari paru-paru setelah menghirup udara sepenuhnya. Yakni sekitar 80 persen dari total kapasitas paru, atau 4,8 liter. Perlu diketahui bahwa sebagian udara tetap berada pada paru-paru seseorang setelah mengeluarkan napas. Selain itu, kapasitas vital paksa dapat menurun sekitar 0,2 liter per dekade, bahkan untuk orang sehat yang tidak pernah merokok.

Pengukuran ini dilakukan melalui jumlah udara yang seseorang dapat hembuskan dengan kekuatan, dalam waktu satu detik. Volume ekspirasi paksa atau FEV dapat menurun 1 hingga 2 persen per tahun ketika seseorang menginjak usia 25 tahun.

Baca juga: Begini Cara Menjaga Kapasitas Paru-Paru

Cara Efektif untuk Menjaga Kesehatan Paru-paru

Nah, berikut ini adalah beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan guna menjaga kesehatan paru secara efektif, antara lain:

  • Menghindari paparan asap rokok dan berhenti merokok.
  • Mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan.
  • Mendapatkan vaksinasi seperti vaksin flu dan vaksin pneumonia, agar dapat mengurangi risiko infeksi paru-paru.
  • Berolahraga secara rutin, karena dapat membantu paru-paru berfungsi lebih baik. Selain itu, berolahraga juga dapat menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
  • Meningkatkan kualitas udara dalam ruangan. Kamu dapat membersihkan ruangan secara rutin atau menggunakan penyaring udara dalam ruangan. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi polutan seperti jamur dan debu hinggap.
  • Menerapkan beberapa teknik pernapasan, agar kapasitas dan kesehatan paru-paru terjaga karena mendapatkan suplai oksigen yang diperlukan.

Itulah penjelasan mengenai kapasitas vital paru-paru yang penting untuk diketahui. Beberapa faktor dapat memengaruhi kesehatan dan kapasitas paru-paru. Termasuk di antaranya adalah faktor usia, mengidap penyakit tertentu, dan sebagainya. Maka dari itu, jagalah kesehatan paru-paru dengan menerapkan pola hidup sehat dan melatih pernapasan dengan baik.

Baca juga: Pneumonia, Sakit Radang Paru-Paru yang Luput dari Perhatian

Apabila kamu sering merasakan sakit pada area dada saat bernapas, batuk kronis yang tak kunjung membaik, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Pasalnya, bisa jadi keluhan tersebut adalah gejala dari pneumonia yang tidak disadari sedari awal.

Nah, melalui aplikasi Halodoc, kamu dapat menghubungi dokter untuk bertanya seputar keluhan yang kamu rasakan. Lewat fitur video call/chat secara langsung pada aplikasinya. Apabila pemeriksaan fisik dibutuhkan, kamu juga dapat membuat janji di rumah sakit pilihanmu, melalui aplikasinya. Jadi tunggu apa lagi? Yuk download aplikasi Halodoc sekarang!

Referensi:

American Lung Association. Diakses pada 2021. Lung Capacity and Aging Science direct. Diakses pada 2021. Vital Capacity  NCBI. Diakses pada 2021. Vital Capacity Healthline. Diakses pada 2021. Breathing Exercises to Increase Lung Capacity Harvard Health Publishing. Diakses pada 2021. Breathing life into your lungs

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề