Unsur yang tidak terdapat dalam naskah drama adalah

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

terlihat peristiwa dan konflik apa saja yang terjadi dalam cerita tersebut, yang mana dapat disimpulkan menjadi suatu pesan atau amanat bagi pembaca.

2.2.1.3 Naskah Drama

Drama tidak bisa dipisahkan dengan naskah drama. Naskah drama adalah karangan yang berisi cerita atau lakon Wiyanto 2007:31. Selain percakapan para pelaku, naskah drama juga berisi penjelasan mengenai gerak-gerik dan tindakan yang dilaksanakan pelaku. Selain itu, naskah drama juga berisi penjelasan tentang tata panggung dan peralatan yang dibutuhkan serta penataannya, musik pengiring, dan lain-lain Wiyanto 2005:127. Dari segi teknik, naskah drama hampir sama dengan skenario film. Naskah drama menekankan adegan di atas panggung, setting ceritanya lebih sempit. Sedangkan skenario film merupakan gambaran cerita yang lebih luas dari banyak adegan di berbagai tempat yang akan direkam kamera Zaenuddin 2004:126. Waluyo 2003:6 mengungkapkan bahwa naskah drama disebut juga sastra lakon. Sebagai salah satu genre sastra, naskah drama dibangun oleh struktur fisik kebahasaan dan struktur batin semantik, makna. Wujud fisik sebuah naskah drama adalah dialog atau ragam tutur. Sebagai sebuah genre sastra, naskah drama ditulis dalam bahasa yang memikat dan mengesankan. Bahasa yang ditulis menggunakan bahasa sebagaimana sebuah sajak, penuh irama dan kaya akan bunyi yang indah.bBerdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa naskah drama adalah suatu karya sastra yang berbentuk karangan suatu cerita dari sebuah kehidupan yang ditulis oleh seorang penulis sebagai bentuk karya yang nantinya akan dipentaskan.

2.2.1.4 Unsur-Unsur Naskah Drama

Unsur-unsur naskah drama merupakan hal apa saja yang terkandung dalam suatu naskah drama. Waluyo 2003:6 menjelaskan bahwa unsur-unsur naskah drama terdiri dari plot atau kerangka cerita, penokohan dan perwatakan, dialog percakapan, setting tempat kejadian, tema, amanat pesan pengarang, dan yang terahir adalah petunjuk teknis. Tidak jauh berbeda dengan unsur-unsur drama, dalam naskah drama juga terdapat tema, alur, latar, tokoh dan penokohan, serta amanat. Selain hal-hal yang dijabarkan tersebut, sebuah naskah drama juga harus memiliki bagian-bagian yang terkandung dalam suatu naskah drama tersebut, yaitu sebagai berikut. a. Judul Judul merupakan nama atau suatu label untuk suatu karangan. Judul diusahakan semenarik mungkin, lugas dan dapat dimengerti tanpa menggunakan penggunaan kalimat metafora yang berlebihan Set Soni 2008:44. Judul merupakan bagian dari naskah drama yang terletak di awal, yaitu sebelum uraian dari isi naskah drama yang akan ditulis. b. Deskripsi setting Deskripsi setting dalam naskah drama merupakan uraian keterangan latar penggambaran panggung dari suatu lakon drama yang meliputi tempat kejadian, suasana, dan waktu. Deskripsi setting dalam naskah drama biasanya diuraikan dengan bentuk kalimat yang ditulis sebelum dialog dimulai. Fungsinya supaya pembaca mendapat gambaran yang jelas tentang latar terjadinya lakon drama yang akan dibacanya tersebut. c. Deskripsi Penokohan Deskripsi penokohan dalam naskah drama merupakan uraian dari nama tokoh-tokoh dalam naskah drama tersebut dan disertai karakterisasi masing-masing tokoh penokohan. Jabrohim 2009:106 menyatakan bahwa di samping pembedaan atas dasar keterlibatannya dalam keseluruhan cerita, tokoh dapat pula dibedakan atas watak dan karakternya. Naskah drama memiliki deskripsi penokohan yang lain dari karya sastra yang lainnya. Dalam drama deskripsi penokohannya diuraikan dalam bentuk dialog. Hal ini yang membedakan deskripsi penokohan dalam naskah drama dengan karya sastra lain seperti prosa dan puisi. d. Babak Babak dalam naskah drama terdiri dari prolog, dialog atau monolog, dan epilog. Istilah prolog, monolog, dan epilog dikemukakan oleh Suharianto 2005:65 yang menyatakan bahwa prolog adalah menjelaskan yang disampaikan sebelum suatu pertunjukkan atau pementasan dimulai, monolog adalah pecakapan yang dilakukan oleh seorang pelaku, dan epilog adalah penjelasan yang diberikan pada akhir suatu pertunjukkan atau pementasan. Penjelasan diatas merupakan penjelasan singkat dari masing-masing babak, dan dibawah ini akan dijabarkan mengenai masing-masing babak secara lebih jelas. 1 Prolog merupakan pembukaan atau peristiwa pendahuluan dalam sebuah drama atau sandiwara. Bisa juga, dalam sebuah prolog dikemukakan para pemain, gambaran setting, dan sebagainya. 2 Monolog atau dialog merupakan media kiasan yang melibatkan tokoh-tokoh drama yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak manusia. Dialog dalam naskah drama berisi inti sari dari cerita yang berisi konflik dan pemecahannya. 3 Epilog adalah bagian ahir dalam sebuah drama yang berfungsi menyampaikan intisari cerita atau menafsirkan maksud dari cerita oleh seorang actor pada ahir cerita. Dengan kata lain, epilog merupakan peristiwa ahir yang menyelesaikan peristiwa induk. e. Adegan Adegan adalah bagian dari babak. Sebuah adegan hanya menggambarkan satu suasana yang merupakan bagian dari rangkaian suasana-suasana dalam babak. Setiap kali terjadinya penggantian adegan tidak selalu diikuti dengan penggantian setting Wiyanto 2005:13. f. Dialog Dialog adalah percakapan para pemain. Dialog memainkan peran yang sangat penting karena menjadi pengarah lakon drama. Artinya, jalan cerita drama itu diketahui oleh penonton lewat dialog para pemainnya Wiyanto 2005:13. g. Petunjuk teknis Dalam drama naskah diperlukan juga petunjuk teknis atau teks samping, fungsinya sebagai petunjuk teknis tentang tokoh, waktu, suasana pentas, suara, music, keras rendahnya suara, dan sebagainya. Menurut Waluyo 2003:29 teks samping juga berguna sekali untuk memberikan petunjuk kapan actor harus diam, pembicaraan pribadi, lama waktu sepi antar kedua pemain, jeda-jeda kecil dan panjang, dan sebagainya. Hal-hal yang bersifat simbolik hendaknya diberi teks samping oleh penulisnya. Penulisan tek samping atau petunjuk teknis biasanya ditulis dengan tulisan berbeda dari dialog, misalnya dengan huruf miring atau huruf besar semua. Jadi pembaca dapat membedakan mana dialog dan mana teks samping yang merupakan petunjuk teknis dalam suatu naskah drama.

2.2.2 Menulis Naskah Drama

pertentangan para tokohnya. Penuangan kehidupan itu digali dan diolah sedemikian rupa oleh penulisnya sehingga mampu menampilkan suatu cerita yang menarik. Sisi dominan dari sebuah lakon ditentukan oleh penulisnya, bergantung bagaimana pengarang memandang kehidupan. Kreativitas seorang pengarang terlihat dari kemahiran pengarang menjalin konflik, menjawab konflik dengan surprise, dan memberikan kebaruan dalam jawaban itu Waluyo 2003:7-8. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa naskah drama merupakan karangan yang berisi cerita tidak langsung berupa dialog para tokoh dan petunjuk pementasan drama atau teater yang digunakan sebagai panduan dalam bermain drama atau teater. Kreativitas seorang penulis yang belum berpengalaman diharapkan dapat muncul dari keadaan lingkungan sekitar. Tulisan tersebut kemudian dapat dikembangkan sesuai daya imajinasi masing-masing penulis.

2.2.4.5 Unsur-Unsur Naskah Drama

Secara umum, sebuah naskah drama terdiri atas unsur intrisik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan hal-hal yang terkandung di dalam struktur karya sastra drama, sedangkan unsur ekstrinsik berkaitan dengan faktor-faktor luar yang melatarbelakangi karya sastra drama tersebut lahir. Kedua unsur ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Waluyo 2003:4 memaparkan unsur-unsur naskah drama antara lain: 1 plot atau kerangka cerita, 2 penokohan atau perwatakan, 3 dialog atau percakapan, 4 setting atau tempat kejadian, 5 tema atau nada dasar cerita, 6 amanat atau pesan pengarang, dan 7 petunjuk teknis. Unsur-unsur tersebut merupakan kesatuan yang saling melengkapi membentuk sebuah naskah drama yang utuh. Selain pendapat tersebut, Kosasih 2012:135 juga memaparkan beberapa unsur naskah drama, antara lain: plot, penokohan, dialog, latar, konflik, tema, dan pesan. Sebuah naskah drama hendaknya dilengkapi unsur-unsur tersebut demi tercapainya pesan kepada pembaca, sutradara, atau pemain drama yang akan mementaskan sebuah naskah drama. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa unsur pembangun naskah drama, antara lain tema, plot, konflik, penokohan, settinglatar, teks samping, dan dialog. Unsur-unsur naskah drama tersebut hendaknya menjadi perhatian khusus saat siswa menulis naskah drama. Kelengkapan unsur-unsur pembangun akan mempengaruhi kualitas teks drama yang ditulis. Unsur naskah drama yang pertama adalah tema. Tema merupakan dasar cerita yaitu pokok permasalahan yang mendominasi suatu karya sastra Suharianto dalam Jingga 2012:34. Penalaran naskah yang berbeda akan mengakibatkan pola penggarapan yang berbeda pula. Pola penggarapan yang berbeda sangat sah dalam sebuah drama karena pementasan drama merupakan karya kolektif yang dikoordinasi oleh sutradara, yaitu pekerja teater dengan kecakapan dan keahliannya memimpin aktor-aktris dan pekerja teknis dalam pementasan Endraswara 2011:38. Jadi, sangat mungkin para sutradara yang mengoordinasi sebuah pementasan mempunyai pemikiran yang berbeda dengan sutradara lain selama itu masih dalam koridor permasalahan atau tema yang ingin disampaikan dalam sebuah naskah drama. Kedua, plot atau alur. Aminudin 2009:86 menjelaskan bahwa plot adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita. Alur maju, alur mundur, dan alur campuran adalah tiga alur yang sudah lazim kita kenal. Pada umumnya mereka penonton lebih suka melihat jalan cerita plot yang mengusung konflik yang berkembang dan tidak njlimet, tetapi tidak juga yang mudah ditebak Hanindawan 2008:131. Endraswara 2011:27-28 memaparkan tiga unsur utama plot, antara lain: 1 tegangan suspense, yaitu ketegangan dalam drama, 2 dadakan surprice, yaitu jalan cerita yang tidak disangka-sangka atau bahkan mengagetkan, dan 3 ironi dramatik dramatic irony, yaitu unsur yang diciptakan untuk membuat penonton atau pembaca lebih penasaran. Unsur-unsur yang terkandung dalam naskah drama tersebut biasanya akan didukung unsur-unsur pendukung lain, seperti pengenalan, penanjakan, peleraian, klimaks, dan penyelesaian. Unsur naskah drama berikutnya adalah konflik. Konflik adalah pertentangan antara tokoh-tokoh yang bergulir mengikat minat penonton Sari dan Fauzi 2006:9. Konflik dalam drama merupakan unsur yang memungkinkan para tokoh saling berinteraksi. Konflik tidak selalu berupa pertengkaran, kericuhan, atau permusuhan di antara para tokoh. Ketegangan batin antar tokoh, perbedaan pandangan, dan sikap antar tokoh sudah merupakan konflik. Konflik dapat membuat penonton tertarik untuk terus mengikuti atau menyaksikan pementasan drama. Keempat, penokohan. Aminuddin 2009:79 menjelaskan bahwa penokohan adalah cara pengarang menampilkan tokoh atau pelaku. Tokoh yang ada dalam naskah drama adalah benda hidup yang mempunya tubuh dan watak.Penokohan menggambarkan watak dan kondisi fisik seorang tokoh dalam drama. Unsur naskah drama yang kelima adalah setinglatar. Waluyo 2003:23 berpendapat bahwa setting atau tempat kejadian cerita sering disebut latar cerita. Setting biasanya meliputi tiga dimensi, yaitu tempat, ruang, dan waktu. Dalam pentas drama, latar tersebut akan divisualisasikan di atas pentas dengan tampilan dan dekorasi yang menunjukkan situasi tertentu. Sebagai salah satu unsur pembangun karya fiksi, setting selalu memiliki hubungan dengan unsur-unsur signifikan lain dalam rangka membangun totalitas makna serta adanya kesatuan atau unity dari kesatuan isi yang dipaparkan pengarang Aminuddin 2009:69. Selanjutnya, Nurhadi 2009:3 menjelaskan teknik penulisan naskah drama memiliki kekhususan jika dibandingkan dengan teknik penulisan puisi atau prosa. Karena memiliki kemungkinan untuk dipentaskan, naskah drama memiliki teks samping neben text dan dialog haup text. Teks samping atau petunjuk teknis, sebagai salah satu unsur naskah drama, sangat berguna bagi sutradara guna menyiasati pementasan. Sutradara yang taat terhadap naskah, akan mengikuti semua petunjuk yang tertulis dalam teks samping. Unsur naskah drama yang terakhir adalah dialog. Waluyo 2003:20 menjelaskan bahwa ciri khas suatu drama adalah naskah itu berupa cakapan atau dialog. Dalam menyusun dialog ini, pengarang harus benar-benar memperhatikan pembicaraan tokoh-tokoh dalam kehidupan sehari-hari. Dari dialog inilah akan diketahui bagaimana jalan cerita, bagaimana karakter tokoh-tokohnya Hanindawan dalam Irianto 2008:140. Dalam tingkatan lebih lanjut, kita akan menemukan naskah drama yang tidak mengandung dialog. Biasanya naskah tersebut adalah naskah mini kata yang hanya berisi cerita atau teks samping saja.

2.2.4.6 Kaidah Penulisan Naskah Drama

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề