Wahyu yang pertama kali turun kepada Nabi Muhammad SAW adalah perintah untuk

Gua Hira di Jabal Nur [Sumber: Islami.co]

SOLO, KOMPAS.TV - Bulan Ramadan adalah bulan suci bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Di dalamnya terdapat beberapa momen sakral yang telah dilalui oleh Nabi Muhammad SAW.

Salah satu momentumnya di mana beliau mendapat wahyu pertama dengan didatangi Malaikat Jibril melalui mimpi yang terasa begitu nyata.

Baca Juga: WhatsApp Rilis Stiker Khusus Ramadan, Begini Cara Mendapatkannya

Momen tersebut datang saat usia beliau mendekati genap 40 tahun.

Pada usia itu, Rasulullah SAW telah terbiasa mengasingkan diri atau uzlah.

Hal itu dilakukan lantaran Nabi Muhammad SAW menyadari kaumnya banyak yang tidak sejalan dengan kebenaran yang dibawanya.

Tempat Rasulullah SAW mengasingkan diri itu adalah Gua Hira di Jabal Nur.

Selama uzlah atau mengasingkan diri, Rasulullah SAW hanya membawa bekal air dan roti gandum.

Di dalam gua, Rasulullah menghabiskan waktu dengan beribadah dan merenungi kekuasan Allah SWT.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV

Jum'at, 06 Agustus 2021 - 05:00 WIB

Malaikat Jibril menyampaikan kalam Allah [wahyu pertama] kepada Baginda Nabi dengan melafazkan Iqra [bacalah] Surat Alaq. Foto/dok SINDOnews

Surah Al 'Alaq, ayat Al-Qur'an yang pertama kali turun ke bumi sekaligus menandai dimulainya periode kenabian [nubuwwah]. Gua Hira Jabal Nur Makkah menjadi saksi turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam bertepatan malam 17 Ramadhan. Riwayat lain menyebut pada malam 21 dan 24 Ramadhan.

Hikmah yang terkandung di Gua Hira tentu tertuju pada salah satu surat dalam Al-Qur'an yaitu Surat Al-'Alaq [surah ke-96] atau disebut juga Surat Iqra' terdiri 19 ayat. Di awal ayat Surat ini berisi perintah membaca [Iqra']. Malaikat Jibril menyampaikan kalam Allah kepada Baginda Nabi dengan melafazkan Iqra' [bacalah].

Baca Juga: Gua Hira, Tempat Rasulullah SAW Menerima Wahyu

Di Gua itu, Nabi Muhammad dibimbing langsung oleh Malaikat Jibril hingga beliau gemetar dan ketakutan. Dalam Sahih Al-Bukhari diterangkan, Malaikat Jibril memegangi Nabi dan memeluknya sangat kuat kemudian melepaskannya sembari berkata: "Iqra' [bacalah]!" Nabi kemudian menjawab: "Aku tidak bisa baca". Maka Jibril kembali memegangi dan memeluk tubuh Nabi sangat kuat kemudian melepaskannya dan berkata lagi: "Iqra' [bacalah]!".

Beliau menjawab: "Aku tidak bisa baca". Malaikat mulia itu kembali memegangi tubuh Nabi dan memeluknya untuk ketiga kalinya dengan sangat kuat dan berkata lagi: "Iqra' bismirobbikalladzii kholaq" [bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan]. "Kholaqol insaana min 'alaq [Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah]. "Iqra' warobbukal akrom" [Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah]..."Setelah peristiwa itu Nabi kembali kepada keluarganya dengan membawa kalimat wahyu tadi dalam keadaan ketakutan. Beliau menemui istri tercintanya Sayyidah Khadijah binti Khawailid seraya berkata: "Selimuti aku, selimuti aku!". Tanpa bertanya, Khadijah langsung menyelimuti tubuh Rasulullah yang mulia hingga hilang ketakutannya.

Esoknya, Khadijah mengajak Nabi Muhammad bertemu Waroqoh bin Naufal bin Asad bin Abdul 'Uzza, putra paman Khadijah, seorang ahli kitab beragama Nasrani di masa Jahiliyyah. Kepada Nabi, Waroqoh berkata: "Ini adalah Namus, seperti yang pernah Allah turunkan kepada Musa. Duhai seandainya aku masih muda dan aku masih hidup saat kamu nanti diusir oleh kaummu".

Inilah 5 Ayat Pertama Surat Al 'Alaq yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW:

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ [١] خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ [٢] اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ [٣] الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ [٤] عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ [٥]

1. Bacalah dengan [menyebut] nama Tuhanmu yang menciptakan,2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia.4. Yang mengajar [manusia] dengan pena.5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.

Penjelasan Ayat:

Berikut penjelasan lima ayat di atas dilansir dari tafsir.web:

[1] Surah ini adalah surah yang pertama kali turun kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam; turun pada awal-awal kenabian ketika Beliau tidak mengetahui apa itu kitab dan apa itu iman, lalu Jibril 'alaihis salam datang kepada Beliau membawa wahyu dan menyuruh Beliau membaca, ia berkata, "Bacalah". Dengan terperanjat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Saya tidak dapat membaca." Beliau lalu direngkuh oleh Malaikat Jibril hingga merasakan kepayahan, lalu dilepaskan sambil disuruh membacanya sekali lagi, "Bacalah." Tetapi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam masih tetap menjawab, "Aku tidak dapat membaca.” Begitulah keadaan berulang sampai tiga kali, dan pada ketiga kalinya Jibril berkata kepadanya, "Bacalah dengan [menyebut] nama Tuhanmu yang Menciptakan--Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah--Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah--Yang mengajar [manusia] dengan perantaran kalam--Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. [Terj. Al ‘Alaq: 1-5].

[2] Yakni yang menciptakan semua makhluk. Pada ayat selanjutnya disebutkan secara khusus manusia di antara sekian ciptaan-Nya.[3] Oleh karena itu, yang telah menciptakan manusia dan memperhatikannya dengan mengurusnya, tentu akan mengaturnya dengan perintah dan larangan, yaitu dengan diutus-Nya rasul dan diturunkan-Nya kitab.[4] Yakni banyak dan luas sifat-Nya, banyak kemuliaan dan ihsan-Nya, luas kepemurahan-Nya, dimana di antara kemurahan-Nya adalah mengajarkan berbagai ilmu kepada manusia.[5] Maksudnya, Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.

Baca Juga: Nuzulul Qur'an: Tafsir dan Kisah Turunnya Surat Al-Alaq 1-5

Al-Alaq ayat 1-3 bukanlah wahyu yang pertama kali sampai kepada Nabi Muhammad SAW

Jumat , 04 Sep 2020, 20:37 WIB

Republika/Kurnia Fakhrini

Rasulullah SAW [ilustrasi]

Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW mengikuti syariat yang dicontohkan Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS, sebelum Alquran diturunkan kepada beliau shalallahu 'alaihi wasallam. Beberapa contoh syariat itu ialah ritual-ritual, seperti haji, khitan, mandi jinabat dan sebagainya.

Baca Juga

Surah al-'Alaq ayat 1-3 merupakan wahyu yang turun kepada Nabi Muhammad SAW. Surah itu disebut juga sebagai ayat Iqra karena mengandung perintah untuk membaca ['Bacalah dengan [menyebut] nama Tuhanmu Yang menciptakan'].

Akan tetapi, menurut sejumlah ulama, ayat tersebut bukanlah wahyu yang pertama kali sampai kepada Muhammad SAW. Seperti diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim, Aisyah RA menuturkan, wahyu yang pertama kali diturunkan kepada beliau adalah mimpi yang baik [al-ru'ya al-shalihah] ketika beliau tidur.

Selain itu, Rasulullah SAW juga diberikan oleh Allah kecenderungan untuk melakukan perenungan atau menyendiri [tahannuts], termasuk saat di Gua Hira. Demikianlah keadaan beliau sampai akhirnya Malaikat Jibril turun dengan membawa tiga ayat yang merupakan awal surah al-'Alaq itu.

Imam al-Syaukani dalam Fath al-Qadir memberikan definisi yang lebih perinci.

Ia menjelaskan, seorang nabi adalah pria yang diberikan wahyu oleh Allah SWT melalui mimpi atau ilham. Sementara itu, seorang rasul adalah pria yang diberikan wahyu oleh Allah SWT melalui perantaraan Malaikat Jibril.

Maka dari itu, ia menyimpulkan, Rasulullah Muhammad SAW ketika menerima surah al-'Alaq di Gua Hira itu sesungguhnya sudah berstatus sebagai seorang nabi.

Dan, sejak turunnya ayat Iqra` itu, beliau otomatis berstatus sebagai rasul.

Pendapat tersebut diperkuat Imam al-Baihaqi. Menurutnya, Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi seorang nabi pada bulan Rabiul Awal berdasarkan wahyu yang diperolehnya melalui mimpi. Enam bulan kemudian, beliau menerima wahyu dalam keadaan terjaga di Gua Hira.

Imam Ibn Hajar al-'Asqalani menuturkan, wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW berupa mimpi-mimpi berfungsi sebagai persiapan mental bagi beliau dalam menerima wahyu-wahyu berikutnya, yakni yang melalui Malaikat Jibril yang datang kepadanya dalam keadaan terjaga.

  • wahyu
  • Nabi SAW
  • Nabi Muhammad SAW

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Kisah turunnya ayat pertama ke Nabi Muhammad sangat populer.

Rabu , 04 Aug 2021, 15:10 WIB

MGROL100

Tafsir Ayat Pertama Yang Diturunkan Kepada Nabi Muhammad. Foto: Ilustrasi Nabi Muhammad SAW

Rep: Fuji E Permana Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menurut para ulama, ayat pertama yang turun kepada Rasulullah SAW adalah Surah Al-Alaq ayat 1-5. Hampir semua Muslim mengetahui kisah Nabi Muhammad SAW saat menerima wahyu pertamanya yakni Surah Al-Alaq ayat 1-5.

Baca Juga

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ

Bacalah dengan [menyebut] nama Tuhanmu yang menciptakan. [QS Al-Alaq: 1]

Dalam Tafsir Ringkas Kementerian Agama dijelaskan maksud dari ayat ini ialah, Wahai Nabi, bacalah apa yang Allah wahyukan kepadamu dengan terlebih dahulu menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan segala sesuatu dengan keesaan-Nya.

Menurut Tafsir Kementerian Agama ayat ini mengandung arti, Allah memerintahkan manusia membaca [mempelajari, meneliti dan sebagainya] apa saja yang telah Allah ciptakan, baik ayat-ayat-Nya yang tersurat [qauliyah] yaitu Alquran dan ayat-ayat-Nya yang tersirat maksudnya alam semesta [kauniyah].

Membaca itu harus dengan nama-Nya, artinya karena Allah dan mengharapkan pertolongan-Nya. Dengan demikian, tujuan membaca dan mendalami ayat-ayat Allah itu adalah memperoleh hasil yang diridhoi-Nya, yaitu ilmu atau sesuatu yang bermanfaat bagi manusia.

Dalam Tafsir Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syekh Professor Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syariah Universitas Qashim, Arab Saudi. Dijelaskan bahwa jika hati telah lalai dan jahil akan keagungan Rabbnya, dia akan berani melakukan segala yang ia inginkan walau hal itu terlarang. Maka bukalah untuk hati kamu pintu-pintu pengetahuan tentang Tuhan kamu.

Cara memperbanyak mengamati dan mengambil pelajaran dari alam ciptaan Allah ini, dan selalu mentadabburi ayat-ayat yang terkandung dalam kitab-kitab-Nya, oleh karena itu Allah memulai kitab-Nya [Alquran] pada Surah Al-Alaq dengan kata "Iqra" artinya bacalah. Karena membaca adalah pintu segala ilmu.

Firman Allah dalam ayat pertama Surah Al-Alaq adalah isyarat yang mengajarkan bahwa kunci utama dari kemajuan dan perkembangan suatu peradaban [dalam pandangan Islam] adalah dengan ilmu pengetahuan, bukan pada kemajuan kekayaan dan kekuatan pertahanan.

  • tafsir alquran
  • alquran
  • nabi muhammad
  • muhammad
  • rasulullah

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề