Yang bertugas menjaga keamanan dan keselamatan di kolam renang adalah

27 Dalam menjalankan strategi pemasaran jasa kolam renang, manajemen kolam renang Deli Medan yaitu Perusahaan Daerah Pembangunan Kota Medan menjalin kerjasama dengan sekolah-sekolah. Selain itu, pemberian stiker-stiker, spanduk juga membantu dalam mempublikasikan kolam renang Deli Medan kepada masyarakat umum.

B. Struktur organisasi kolam renang Deli Medan dan tugasnya

Sebagai salah satu organisasi yang dikelola perusahaan daerah milik pemerintah, kolam renang Deli Medan mempunyai struktur organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer dengan tiga divisibagian, yaitu: bagian marketing, tata usaha, dan lapangan. Struktur organisasi kolam renang Deli Medan telah mengalami perubahan-perubahan sesuai dengan pergantian pengelolaan mulai tahun 1971 sampai dengan sekarang. Penulis dalam hal ini, akan melampirkan struktur organisasi kolam renang Deli Medan saat ini sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 28 Struktur Organisasi Kolam Renang Deli Medan Walikota Daerah Tingkat II Medan Perusahaan Daerah Pembangunan Kota Medan Manajer kolam renang Deli Medan Tata Usaha Marketing Kepala lapangan Loketkasir Life guard Potong tiket Pertamanan Penyewaan Satpam Parkir Kebersihan Lokerkamar mandi Jaga malam Sumber: KOLAM RENANG DELI MEDAN Universitas Sumatera Utara 29 Berdasarkan struktur organisasi kolam renang Deli Medan, maka pembagian tugas dan wewenang akan diuraikan sebagai berikut: 1. Manajer Sebagai pimpinan yang mengatur, membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan dan mengelola kolam renang Deli yang secara operasional dan manajerial di bawah pengelolaan Perusahaan Daerah Pembangunan Kota Medan. 2. Kepala lapangan Bertanggung jawab sebagai pimpinan yang membawahi bidang-bidang seperti pertamanan, keamanan, satpam, parkir, kebersihan dan mengawasi seluruh kegiatan kerja karyawan kolam renang Deli Medan. 2.1.Pengawaslife guard Bertanggung jawab dan bertugas menjaga keselamatan pengunjung yang berenang di kolam renang Deli Medan. 2.2.Bidang pertamanan Bertugas menjaga kebersihan dan merawat areal dalam dan luar taman kolam renang Deli Medan. 2.3.Satpam Bertugas menjaga keamanan, ketertiban, mengawasi kegiatan pengunjung dan membuat laporan setiap selesai tugas jurnal. 2.4.Petugas parkir Bertugas menjaga, mengawasi dan bertanggung jawab atas pengaturan keadaan kendaraan yang diparkir di areal kolam renang Deli Medan, dan melaporkan hasil tiket parkir pada petugas loket setiap hari. Universitas Sumatera Utara 30 2.5.Petugas kebersihan Bertugas menjaga kebersihan areal dalam dan luar serta kebersihan teras tangga kolam renang Deli Medan. 2.6.Petugas lokerkamar mandi Bertugas menjaga kebersihan loker dan kamar mandi, melayani pengunjung bila ada yang menitipkan atau menyimpan barangnya di dalam loker. 2.7.Penjaga malam Bertugas menjaga keamanan komplek kolam renang Deli Medan dan membuat laporan keamanan dan serah terima dengan petugas siang. 3. Marketing Bertugas melakukan promosi untuk meningkatkan pengunjung dan bekerjasama dengan pihak-pihak yang berminat menggunakan jasa kolam renang Deli Medan. 4. Bidang tata usaha Bertugas menyusun administrasi kantor, membuat surat masuk dan keluar, mengatur sumber dana keuangan, serta melakukan hubungan surat menyurat dengan instansi terkait. 4.1.Kasirpenjaga loket Bertanggung jawab dalam penggunaanpenjualan karcis masuk dan membuat laporan penjualan karcis setiap hari. 4.2.Petugas potong tiket Bertugas untuk mengawasi tiket pengunjung dan memotong tiket yang masuk kawasan kolam renang Deli Medan. Universitas Sumatera Utara 31 4.3.Petugas penyewaan Bertugas melayani pengunjung yang menyewa peralatan renang, pakaian renang, menjaga kebersihan serta mencuci pakaian renang sewaan. 4.4.Petugas kamar mesin Bertugasbertanggung jawab atas mutu dan kualitas air, menjaga dan merawat mesin serta peralatan lainnya, bertanggung jawab dan melaporkan pemakaian bahan obat-obatan air setiap hari kepada manajer.

C. Sumber daya karyawan

Kolam renang merupakan lingkungan air yang sebenarnya relatif paling aman dibandingkan dengan lingkungan air yang lain. Namun bukan berarti tanpa bahaya. Sangat penting bagi kita untuk lebih memperhatikan keselamatan kita dan keluarga kita.

Potensi bahaya yang mungkin ada adalah

  • Tenggelam — Tentu ini yang jadi masalah utama di air. Beberapa kolam renang tidak mempunyai pembatas yang jelas antara kolam dangkal dan dalam. Bahkan sama sekali tidak memberikan keterangan berapa kedalamannya.
  • Lantai licin — Beberapa kolam masih menggunakan lantai yang halus, sehingga jika kena air menjadi licin. Biasanya ini terdapat pada kolam-kolam yang memang sudah lama berdiri.
  • Tanda lantai licin -- [mysafetysign.com]
  • Keramik pecah — Sudut pinggiran kolam atau dasar kolam sering kali mengalami pecah keramik, sehingga dapat melukai pengunjung.

    Keramik pecah -- [scubapoolrepairs.com]

Untuk menjaga keselamatan selama di kolam renang, ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian kita antara lain :

  • Perhatikan berapa kedalaman kolam termasuk batas antara dangkal dan dalam. Jika ragu, tanyakan pada petugas kolam renang
  • Perhatikan adakah alat-alat penyelamatan seperti pelampung ban [ring buoy]
  • Jangan renang sendirian, kecuali terdapat petugas penyelamat yang sedang bertugas
  • Lakukan pemanasan dan peregangan sebelum renang untuk mencegah terjadinya cidera
  • Jangan berlari di tepi kolam karena lantai kolam biasanya agak licin
  • Pastikan anda memeriksa adanya potensi bahaya yang seperti disebut di atas
  • Jika anda perenang pemula, jangan berada di kolam dalam kecuali dengan pengawasan
  • Pastikan penerangan di kolam cukup apabila anda berenang di malam hari
  • Jangan lepaskan pandangan anda dari anak-anak anda selama di area kolam renang
  • Perhatikan jalur renang anda untuk menghindari tabrakan dengan perenang lain
  • Pelajari cara mengatasi kram saat berenang, karena hal ini cukup sering terjadi. Apalagi bila anda bukan perenang yang rutin
  • Selalu ingat bahwa setiap orang bisa tenggelam, termasuk perenang handal sekalipun

Di setiap area yang rawan memakan korban tenggelam seperti di kolam renang seharusnya dijaga dengan yang namanya lifeguard. Pihak manajemen tempat wisata sebaiknya menyediakan lifeguard pria dan lifeguard wanita untuk mengantisipasi kecelakaan yang terjadi. 

Secara luas peran lifeguard tidak hanya dibutuhkan di kolam rennag saja, akan tetapi berlaku juga di pantai, laut, danau, sungai, dan lain sebagainya. 

Sebagian besar korban tenggelam yang meninggal dunia disebabkan tidak tersedianya lifeguard di kolam renang tersebut dan waktu tenggelam yang melebihi 5 menit.


Siapa itu Lifeguard?

Lifeguard adalah seseorang yang berprofesi sebagai penolong pertama apabila ada korban kecelakaan yang terjadi selama di air/kolam renang. Lifeguard ini harus memiliki keterampilan khusus dalam hal bagaimana cara memberikan pertolongan pertama yang tepat dan cepat untuk menolong korban kecelakaan di air.

Tugas Lifeguard

Keberadaan lifeguard dalam sebuah wahana air sangat mutlak dibutuhkan. Mereka akan memberikan pelayanan dan rasa aman kepada para pengunjung. Berikut ini adalah tugas lifeguard saat berada di lapangan:

  • Mengawasi keselamatan dan penyelamatan pengunjung di dalam wahana.
  • Memberi pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan. 


Manajemen risiko K3 dalam aktivitas akuatik patut diterapkan dan dikembangkan sebagai bentuk langkah preventif, mencegah terjadinya kecelakaan. Langkah-langkah tersebut antara lain:

  1. Pihak manajemen menyediakan jumlah lifeguard [pengawas kolam] yang cukup disesuaikan dengan lebar/luas kolam renang dan jumlah rata-rata pengunjung setiap harinya.
  2. Pihak manajemen kolam renang atau tempat wisata wahana air lainnya memiliki alat fasilitas pertolongan yang memadai dan berada pada tempat strategis untuk melakukan pertolongan.
  3. Menyediakan ruang darurat untuk menampung korban beserta dipan, selimut dan ketersediaan obat-obatan untuk pertolongan pertama.
  4. Pihak manajemen memiliki sistem prosedur komunikasi bila terjadi keadaan darurat. 

Lifeguard bukanlah satu-satunya faktor keselamatan di sebuah kolam renang. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya yaitu kelengkapan sarana prasarana pertolongan di air [kolam renang]. 


Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan di kolam renang, pihak manajemen harus menyediakan  alat bantu pertolongan. Alat bantu tersebut dapat berupa: [1] Kursi Tinggi, [2] Tongkat, [3] Tambang Plastik, [4] Ban, dan [5] Pelampung. Berikut ini penjelasan cara penggunannya:

Lifeguard berada di pos penyelamat di area kolam renang. Mereka memantau dengan duduk di kursi tinggi agar mudah dalam proses pemantauan.

Kursi tinggi ini wajib dimiliki oleh pihak manajemen sebagai salah satu syarat operasional wahana wisata air. Pihak manajemen harus menyesuaikan jumlah kursi tinggi dengan lebar/luas kolam renang. 

Lifeguard harus siap dan selalu waspada dengan tidak meninggalkan tempat kecuali ada lebih dari satu penjaga. 

Tongkat yang digunakan untuk membantu keselamatan pengguna kolam renang memiliki panjang sekitar 1 meter dengan diamater 2 cm. 

Tongkat ini digunakan ketika ada korban yang membutuhkan pertolongan, dimana posisinya dekat dengan lifeguard. Maka lifeguard cukup menyodorkan tongkat tersebut supaya dipegang oleh korban. Lifeguard tidak perlu terjun dan membawa korban ke luar dari kolam.

Alat bantu tambang plastik ini sebaiknya memiliki ukuran panjang 5 meter, dan besarnya sedang, digulung dan diikat dengan karet gelang, dikaitkan pada celana renang.

Cara penggunaannya apabila ada korban yang membutuhkan pertolongan, lifeguard dapat membuka tambang tersebut dan dilemparkannya kepada korban. Lifeguard memegang ujung tambang, apabila korban sudah memegangnya, lifeguard tinggal menariknya ke tepi kolam. 

Alat bantu tambang ini sangat efisien apabila dipergunakan untuk menolong korban dengan sekitar 3-4 meter.

Lifeguard harus memastikan bahwa alat bantu ini yang berupa ban ini selalu berada di sampingnya. Ban ini diikat pada tambang yang panjangnya sekitar 15 m.

Cara penggunaannya apabila ada kobran yang membutuhkan pertolongan, lifeguard dapat melemparkan ban tersebut ke arah korban. Lifeguard memberikan petunjuk supaya korban masuk ke dalam ban, kemudian ban ditarik ke tepi kolam. 

Alat bantu ini sangat efektif karena dapat sekaligus menolong 2-3 korban di tempat yang cukup dalam. Apabila ketika dilemparkan ternyata kurang tepat ke arah korban, maka lifeguard harus  segera terjun ke dekat korban.

Alat bantu pelampung ini memiliki bentuk yang tipis dan bulat, diikat dengan tambang plastik yang kecil. Lifeguard dapat mengikatkannya pada celana renang bila akan dibawa untuk menolong korban.

Cara penggunaannya adalah lifeguard megaitkan tali pelampung ke belakang celana renang, kemudian segera melompat ke arah korban. Pelampung diberikan supaya dipegang/dipeluk oleh korban. 

Pertolongan pertama sangat perlu diberikan kepada korban sebelum bantuan tenaga ahli datang [dokter/petugas ambulan/petugas kesehatan]. Hal ini bertujuan agar korban dapat terhindar dari kematian atau kecacatan yang lebih parah. 

Seorang lifeguard semestinya mempunyai pengetahuan dasar bagaimana cara memberikan pertolongan pertama yang tepat dan cepat untuk menolong korban tenggelam dan juga memiliki pengetahuan dasar tentang pertolongan pertama pada tenggelam.

Pertolongan pertama tersebut diberikan pada korban yang mengalami hal-hal sebagai berikut.

Pengguna kolam renang yang baru belajar renang biasanya sering mengalami kram. Kram ini disebabkan karena gerak renang yang melelahkan otot. Korban juga dapat mengalami kram disebabkan  suhu dingin dan kekurangan cairan garam di dalam tubuhnya.

Yang paling parah bila terjadi kram perut, maka korban harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan dari dokter.

Pengunjung atau pengguna kolam renang dapat mengalami pingdan dikarenakan kelelahan atau juga dapat dikarenakan mengidap penyakit lain seperti typhus atau penyakit ayan. 

Maka, yang perlu dilakukan oleh lifeguard adalah sebagai berikut:

  • Korban dibaringkan di tempat yang aman, teduh dan kering. 
  • Pakaian renang korban dikendurkan agar tidak menghambat pernapasan.
  • Memberikan napas buatan dengan cara meniupkan udara napas pada mulut korban.
  • Lifeguard memiringkan kepala korban dan membuka mulut korban.
  • Dalam posisi miring, lifeguard memeriksa denyut nadi korban pada bagian leher.
  • Lifeguard memberikan napas buatan yang kedua dengan menekan tulang rusuk dada bagian bawah secara berulang kali.
  • Apabila napas korban sudah kembali normal, lifeguard sebaiknya mengubah posisi korban dari terlentang menjadi telungkup dengan kepala dimiringkan.
  • Apabila perlakuan di atas tidak membuahkan hasil, sebaiknya segera bawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat. 

Keberadaan life guard di sebuah wahana air merupakan sebuah keharusan. Life guard juga bukan menjadi satu-satunya faktor keselamatan di kolam renang. Dibutuhkan kerjasama semua pihak, baik para pengunjung dan karyawan di wahana air tersebut. Selain itu, tidak kalah pentingnya adalah tersedianya sarana dan prasarana pertolongan di air.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề