100 sekolah menengah terbaik di afrika selatan 2022

Pendidikan memajukan pelajar, pemimpin, inovator, komunitas, dan semua orang.

Pelajar

Pemimpin

Inovator

Komunitas

Semua Orang

Akses lebih baik ke pendidikan memberi setiap orang lebih banyak cara untuk mengungkap potensi diri. Itulah alasan Apple berkomitmen untuk membuka lebih banyak kesempatan belajar bagi orang-orang di seluruh dunia melalui kemitraan di lebih dari 100 negara.

100 sekolah menengah terbaik di afrika selatan 2022

Northridge, California

kutipan dari Amanda Quintero, PhD, Global HSI Equity Innovation Hub

“Akses ke pendidikan tinggi tidak terjadi secara kebetulan.”

Saat Amanda Quintero masih anak-anak, masuk universitas bukan pilihan baginya. Sebagai putri dari pasangan imigran yang tidak familier dengan pendidikan tinggi, ia hanya berharap mendapatkan pekerjaan setelah lulus SMA. Kuliah tidak pernah menjadi pilihannya, hingga di semester terakhir SMA, seorang guru pengganti mendorongnya untuk mendaftar ke universitas. Kesempatan kecil itu mengubah jalan hidupnya. Itulah momen saat ia mulai percaya ia memiliki apa yang dibutuhkan — bahwa ia layak belajar. 

Kini Dr. Quintero mendedikasikan kariernya untuk memastikan mahasiswa generasi pertama lainnya memiliki kesempatan yang sama dengannya. Sebagai pakar konten di Hispanic-Serving Institutions (HSI) dan inovator keberhasilan mahasiswa yang telah diakui, Dr. Quintero kini menjabat sebagai Penasihat Senior Rektor untuk Inclusive Excellence dan sebagai Pejabat Inovasi Kesetaraan di Global HSI Equity Innovation Hub di California State University, Northridge. Global HSI Equity Innovation Hub, diluncurkan dalam kemitraan bersama Apple, akan memberi dampak signifikan pada mahasiswa generasi pertama di seluruh negeri, membuka kesempatan untuk beragam bakat. Dengan kepemimpinan visioner Dr. Quintero, inisiatif ini akan mentransformasi HSI secara nasional untuk meningkatkan keberhasilan mahasiswa serta membekali mahasiswa Amerika Latin dan mahasiswa minoritas dan terasing secara historis lainnya dengan keterampilan untuk berkarier di bidang STEAM.

“Kemitraan dengan Apple ini akan membantu kami lebih berani dan inovatif dalam mengaburkan batasan antara ruang fisik, yang merupakan pusatnya, dengan ruang virtual,” tutur Dr. Quintero. Selain teknologi dan dana bantuan, Apple juga menyediakan pakar untuk membantu mendesain ruang dan pemrograman, yang akan berperan penting dalam memosisikan pelajar untuk keberhasilan di universitas dan dalam pekerjaan.

Tujuannya adalah mengubah keadaan dalam membekali sebagian besar populasi mahasiswa generasi pertama dengan pengalaman pendidikan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi profesional generasi pertama di bidang STEAM. Global HSI Equity Innovation Hub akan mencapai hal ini dengan menghubungkan HSI ke sumber daya, pemuka pemikiran, dan satu sama lain, berbagi hal yang berguna untuk meningkatkan kesetaraan pendidikan, serta membimbing ke arah inklusi dan keberagaman yang lebih baik untuk tenaga kerja masa depan. “Keberagaman bakat adalah aset yang menguntungkan kita semua,” ujar Dr. Quintero. “Ini adalah lingkaran saling memberi, menginvestasikan bakat mereka pada komunitas yang tepat tempat kebanyakan mahasiswa berasal untuk menghentikan ketidaksetaraan antargenerasi.”

Kali pertama keluarga saya menginjakkan kaki di universitas adalah saat saya lulus,” kata Dr. Quintero, “dan saya tidak mau pengalaman itu terjadi pada siswa lainnya.”

Global HSI Equity Innovation Hub menandai perubahan paradigma dari apa yang harus dilakukan mahasiswa agar sukses menjadi apa yang harus dilakukan HSI untuk melayani mahasiswa dengan tujuan. Hal ini memberi tanggung jawab pada pimpinan untuk menekankan kesetaraan pada struktur, kebijakan, dan praktik mereka. Hal ini memberdayakan mahasiswa, fakultas, dan staf untuk mentransformasi institusi, yang menurut Dr. Quintero adalah kunci pendekatan efektif terhadap pendidikan yang berpusat pada kesetaraan. Keharusan lain dari program ini adalah untuk melibatkan keluarga mahasiswa generasi pertama, yang sering tidak terhubung dengan kehidupan kampus. “Kali pertama keluarga saya menginjakkan kaki di universitas adalah saat saya lulus,” kata beliau, “dan saya tidak mau pengalaman itu terjadi pada siswa lainnya.” Program seluruh keluarga dan penjangkauan terhadap siswa dan keluarganya akan memastikan akses ke pendidikan tinggi dan pencapaian gelar tidak terjadi kebetulan.

100 sekolah menengah terbaik di afrika selatan 2022

Cork, Irlandia

kutipan dari Eva Corbett, Terence MacSwiney Community College

“Kreativitas membuka dunia inovasi dan peluang.”

Hollyhill, wilayah pinggiran kota di Kota Cork, Irlandia, merupakan lokasi kantor pusat Apple di Eropa. Wilayah ini juga lokasi Terence MacSwiney Community College, salah satu sekolah anggota Cork Education and Training Board School yang melayani siswa dari usia 12 hingga 18 tahun. Pada tahun 2015, pimpinan sekolah bergabung dalam kemitraan dengan Apple.

Sebagai bagian kolaborasi, sukarelawan Apple mulai bekerja bersama guru di sekolah untuk membantu menerapkan kurikulum Semua Orang Bisa Membuat Kode Pemrograman dan Everyone Can Create, yang bertujuan meningkatkan keterlibatan siswa dalam kode pemrograman dan kreativitas. Selain itu, Apple memberikan dana dan teknologi yang dibutuhkan sehingga siswa mendapatkan pengalaman pembelajaran praktik langsung.

Kemitraan ini menjadi percikan positif bagi komunitas. Siswa di Terence MacSwiney kini dikenalkan pada teknologi dan kreativitas terbaru. Setelah bekerja bersama sukarelawan Apple, mereka mulai belajar tentang karier yang belum pernah mereka dengar sebelumnya. “Orang-orang luar biasa ini datang ke sekolah kami dan membuka pikiran siswa terkait kesempatan dan mimpi untuk diri mereka,” tutur Eva Corbett, guru sekolah menengah di Terence MacSwiney Community College.

Banyak anak tidak berpikir mereka kreatif hingga mereka mengikuti kelas Everyone Can Create,” kata Corbett. “Setelah mulai menggambar di iPad, mereka akhirnya menemukan dunia inovasi yang baru.”

Corbett, yang mengajar mata pelajaran berbasis kurikulum Apple, menyaksikan dampak kemitraan secara langsung dan memiliki banyak anekdot terkait keberhasilan siswa. Salah satu cerita ini terjadi kelas Semua Orang Bisa Membuat Kode Pemrograman, tempat siswa mengembangkan prototipe aplikasi bernama Food Fund. “Aplikasi tersebut didesain untuk membantu manajemen proyek aksi sosial, juga dibuat oleh para siswa untuk mengurangi limbah makanan di sekolah lokal, mendistribusikan kembali makanan ke acara amal lokal bernama Penny Dinners, dan meningkatkan kesadaran akan kebutuhan makanan di komunitas kami,” ujar Corbett.

Cerita lain dari Corbett adalah tentang sekelompok siswa putri yang menulis lagu orisinal berjudul “Live Out Loud” di kelas Everyone Can Create. Lagu yang mereka ciptakan sangat luar biasa hingga terpilih menjadi bagian dari kampanye nasional pemerintah untuk merayakan kaum muda LGBTI+. Mereka kini menggunakan GarageBand dan iMovie untuk memproduksi musik dan video mereka sendiri. “Tentang bagaimana dampaknya bagi masa depan para siswa, pembelajaran ini akan mendorong kepercayaan diri mereka untuk mencoba hal baru,” ucap Corbett.

Pada akhirnya, Corbett mengatakan bahwa kemitraan dengan Apple telah membawa budaya kreativitas dan inovasi ke Terence MacSwiney Community College. “Banyak anak tidak berpikir mereka kreatif hingga mereka mengikuti kelas Everyone Can Create,” katanya. “Setelah mulai menggambar di iPad, mereka akhirnya menemukan dunia inovasi yang baru.”

100 sekolah menengah terbaik di afrika selatan 2022

Boise, Idaho

kutipan dari Sarah Strickley, Onramp

“Untuk mewujudkan kesetaraan, kita perlu mendidik para pemimpin yang seperti dunia.”

Bagi banyak imigran dan pengungsi di Amerika, bergabung dengan komunitas baru dapat menjadi pengalaman yang melelahkan. Hambatan bahasa sering menjadi tantangan yang tidak pernah usai, khususnya saat mencari peluang pekerjaan atau melanjutkan pendidikan. Di Idaho, tujuan inisiatif Onramp adalah membangun tenaga kerja di negara bagian dengan mengembangkan kemampuan pendidik Idaho dan memperluas kesempatan bagi siswa. Program tingkat negara bagian ini adalah kemitraan unik antara Apple, Boise State University, Idaho Digital Learning Alliance, dan College of Western Idaho (CWI). Bagi instruktur CWI seperti Sarah Strickley, membantu imigran dan pengungsi mengembangkan keterampilan komunikasi bahasa Inggris membuat mereka merasa lebih dekat dengan komunitasnya dan memberdayakan mereka untuk membuat perbedaan. "Untuk mewujudkan kesetaraan, kita butuh mendidik para pemimpin yang terlihat seperti dunia.” tutur Strickley.

Program pelajar bahasa Inggris (English language learner/ELL) dan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua dari CWI menawarkan kelas bahasa Inggris dan keterampilan digital gratis ke penutur non-asli bahasa Inggris. Dengan dukungan tim Inisiatif Pendidikan Komunitas Apple, program ini memadukan kurikulum Everyone Can Create, pengenalan Berkembang dalam Swift, serta perangkat untuk mendukung pencapaian keterampilan digital. Strickley telah mengajar ELL selama lebih dari 10 tahun, dan ia merancang kursus dalam program yang mengajarkan bahasa Inggris melalui kode pemrograman dan sebaliknya. Ia bekerja dengan lebih dari 150 siswa yang berasal dari 30 negara, dengan lebih dari 31 bahasa. Siswa memiliki tingkat pendidikan serta pengalaman teknologi yang beragam. Beberapa siswa tidak pernah berinteraksi dengan iPad sebelumnya, sementara yang lainnya memiliki kredensial canggih dari negara asal mereka. Kesamaan yang mereka miliki adalah hambatan komunikasi yang membatasi peluang kerja yang potensial. Strickley mengatakan, “Tujuannya adalah program berkelanjutan yang dapat diikuti oleh setiap siswa, terlepas dari posisi mereka dalam perjalanan pendidikan.” Pendekatannya untuk mengajar bahasa sekaligus kode pemrograman memperkuat keterampilan dan kekuatan unik dalam diri setiap siswa.

Strickley menuturkan, “Saat Anda menjalin kreativitas, komunitas, dan kode pemrograman, keajaiban akan terjadi karena teknologi hadir dan mengisi celah bahasa atau pembelajaran bagi para siswa.”

Strickley yakin bahwa kreativitas berperan penting dalam mendekatkan orang dengan komunitas mereka. Ia memadukan Pembelajaran Berbasis Tantangan — pendekatan yang memanfaatkan teknologi untuk mengatasi masalah dunia nyata — yang sering menjadi interaksi dan koneksi pertama bagi kebanyakan siswa ini dengan komunitas mereka. Mereka secara aktif belajar menjalin koneksi dan secara kreatif mengatasi masalah sekaligus membangun kepercayaan diri dan modal sosial yang berharga. Imigran dan pengungsi sering datang ke Idaho tanpa sistem dukungan maupun jaringan, dan usaha Strickley dengan CWI pada akhirnya memberdayakan mereka untuk menemukan suara mereka sendiri serta membangun posisi mereka dalam komunitas yang kini mereka sebut rumah.

“Setiap orang dari kita adalah kumpulan pengetahuan, terlepas dari bahasa, aksen, latar belakang, atau situasinya. Pendidikan membantu kita berbagi pengetahuan satu sama lain agar lebih memahami.” tutur Strickley. Bagi Strickley, teknologi adalah penyetara yang membantu setiap orang memperoleh kesempatan yang sama. Dengan perangkat di tangan dan pengetahuan teknologi temuan baru, tiap member komunitas memiliki potensi untuk menemukan atau bahkan membuat sukses mereka sendiri.

Johannesburg, Afrika Selatan

kutipan dari Katleho Letshae, HBCU C2

“Pendidikan membentuk fondasi untuk mengembangkan diri saya dalam menggapai tujuan.”

Katleho Letshae tinggal di Johannesburg, Afrika Selatan. Saat seorang teman mengatakan padanya tentang kursus Kode Pemrograman Apple ditawarkan di Wilberforce Community College, ia mengambil kesempatan itu.

Kesempatan menemukan kursus seperti ini di negara berkembang sangatlah langka,” tutur Letshae.

Kursus ini diwujudkan oleh HBCU C2, atas inisiatif dari Tennessee State University dalam kemitraan dengan Apple untuk memberdayakan Historically Black Colleges and Universities (HBCU) dalam menghadirkan peluang kode pemrograman dan kreativitas ke kampus utama dan komunitas sekitar mereka. HBCU C2 mendukung inovasi dan kesetaraan pendidikan, dan bertujuan untuk mengatasi tantangan komunitas menggunakan desain aplikasi dan bahasa pemrograman Swift Apple.

Apple membantu meluncurkan program dan terlibat dalam berbagai level, mulai dari menyediakan dana bantuan dan teknologi yang dibutuhkan untuk menjalankan inisiatif hingga mendesain konten kurikulum dan kursus. Selain itu, tim Apple telah membantu menyiapkan instruktur untuk mengajar di kelas menggunakan kurikulum Pelatihan Apple Teacher.

Kini program tersebut tersebar ke 46 HBCU, yang semuanya telah berkomitmen untuk menjadi Pusat Inovasi di komunitas mereka. Bagian dari komitmen ini meliputi membangun “Tim Inovasi” untuk menerapkan program di wilayah tersebut, merancang setidaknya dua kursus untuk setiap tahun akademik dengan strategi C2, serta menawarkan pengalaman pembelajaran kode pemrograman dan kreativitas di luar sekolah untuk semua kelompok usia, mencakup tingkat dasar dan menengah, setelah sekolah, dan organisasi komunitas lokal. Komitmen bersama ini telah menjadi instrumen dalam menciptakan kesempatan yang menciptakan keberagaman tenaga kerja kreatif dan teknologi serta menjembatani kesenjangan digital di tengah kelompok minoritas yang kurang terwakili.

HBCU C2 telah berhasil dan kini memperluas jangkauannya di luar Amerika Serikat ke tiga sekolah di Afrika, melayani siswa SMA dan mahasiswa tahun kedua serta keempat. Ini mencakup Wilberforce Community College, tempat 88 siswa telah mengikuti program di tahun pertama.

Salah satu siswa itu adalah Letshae. Dalam kursus ini, ia mendesain aplikasi bernama Seasons, yang memungkinkan orang mengontrol suhu selimut elektrik melalui Bluetooth menggunakan iPhone mereka. Saat mengambil kursus ini, ia mencari masalah yang dapat diselesaikan di komunitasnya, dan itulah bagaimana ia menemukan idenya. “Saya ingin menciptakan cara yang lebih mudah dan aman bagi orang-orang dari segala usia untuk menggunakan selimut elektrik,” papar Letshae. Ketika aplikasi masih dalam tahap prototipe, ia berharap aplikasi akan membuahkan hasil suatu hari nanti. Sementara itu, Letshae merencanakan langkah berikutnya. Ia melanjutkan belajar tentang kode pemrograman di luar kursus, hanya memenuhi keingintahuannya dan melakukan riset online, tetapi ia mempertimbangkan untuk kembali ke sekolah dan meraih gelar di bidang ilmu komputer atau teknologi informasi. “Pendidikan membentuk fondasi untuk mengembangkan diri saya dalam menggapai tujuan.”

100 sekolah menengah terbaik di afrika selatan 2022

Ottawa, Kanada

kutipan dari Renee St. Germain, Assembly of First Nations

“Sudut pandang yang baru memupuk semangat untuk memahami dan bertindak.”

Sejarah First Nations sejak dahulu, hingga kini, hampir tidak pernah ada dalam kurikulum di Kanada. Peraturan historis dan sedang berlangsung dari Indian Act tahun 1876 — yang berusaha mengasimilasi populasi besar dan beragam First Nations ke dalam orang-orang non-First Nations — dan dampak sekolah residensial yang telah menekan 150.000 anak sehingga tidak dapat mengekspresikan budaya mereka selama beberapa generasi, sering kali diabaikan. Sekolah residensial terakhir di Kanada ditutup pada 1997, kemudian mendorong pergerakan mengajarkan lebih banyak budaya dan sejarah First Nations saat ini.

Pada tahun 2015, Assembly of First Nations (AFN) mengumpulkan pemimpin pendidikan First Nations di seluruh Kanada dari pesisir ke pesisir. AFN memamerkan koleksi artefak, peta sekolah residensial, dan material lain untuk membantu pendidik mengajarkan sejarah Kanada melalui lensa First Nations. Permintaan untuk koleksi ini begitu luar biasa.

Apple terinspirasi untuk menjalin kemitraan dengan AFN dan meningkatkan akses pendidikan bagi siswa Pribumi dan non-Pribumi. Direktur Bahasa dan Pembelajaran AFN serta anggota Rama First Nations, Renee St. Germain mengatakan, “Guru dan siswa memperjuangkan sumber daya yang andal seputar budaya dan sejarah.” Ia menjadi bagian dari proyek yang sedang berlangsung dengan Apple untuk menyediakan sumber daya digital yang terkait dengan sejarah First Nations. Hasilnya adalah sumber daya yang dapat diunduh yang menyediakan alat pendidikan praktik langsung tentang hak, budaya, dan sejarah First Nations. It’s Our Time: The AFN Educational Toolkit yang gratis mencakup kumpulan Apple Books interaktif yang jumlahnya terus bertambah dan mendukung pendidik Pribumi dan non-Pribumi dalam menanamkan perspektif baru ke ruang kelas serta menumbuhkan semangat kerja sama, pemahaman, dan aksi.

St. Germain menuturkan, “Pendidikan adalah hal fundamental dalam mengatasi masalah besar, menghapuskan rasisme dan diskriminasi sistemis. Kita semua menjalani pendidikan dan sistem perlu diubah untuk mendukung masyarakat dan budaya saat ini dengan tepat.”

Apple telah membantu AFN mengembangkan 15 Apple Books dalam bahasa Inggris dan bahasa Prancis. Saat ini, upaya bersama dari Apple Distinguished Educators, Inisiatif Pendidikan Komunitas Apple, pakar pedagogi, pemimpin pendidikan Pribumi, dan organisasi advokasi terus memberdayakan pendidik untuk mengajarkan sejarah First Nations. St. Germain memercayai, “Tidak ada waktu yang salah untuk memulai percakapan bagi semua orang, terlepas dari usia mereka.” Guru pada akhirnya dapat mengintegrasikan First Nations ke kurikulum secara efektif dan memicu lebih banyak dialog seputar sejarah yang sensitif ini. “Kesetaraan adalah yang terpenting dalam semua yang dilakukan AFN, dan toolkit ini dipimpin oleh First Nations.” tutur St. Germain. Ia menegaskan pentingnya para siswa First Nations melihat diri mereka terwakili dengan tepat. “Ada siswa First Nations di hampir setiap kelas.” Perubahan sistemis terus tumbuh di seluruh Kanada dan toolkit ini membangun lebih banyak momentum untuk membuat pendidikan lebih setara bagi siswa dan generasi masa depan First Nations.

St. Germain kini bekerja sama dengan dewan sekolah untuk memperluas jangkauan toolkit ini. Keberagaman orang-orang First Nations mendorong Apple dan AFN melanjutkan kerja sama dengan pemimpin pendidikan First Nations untuk mengembangkan toolkit edisi khusus wilayah demi merefleksikan setiap tradisi, bahasa, dan budaya dengan lebih baik.

Menurut St. Germain, ada lebih banyak hal yang harus dilakukan untuk orang‑orang First Nations — mulai dari tempat tinggal, kesamaan hak, hingga keamanan budaya bagi siswa dan guru. Pendidikan adalah bagian dari proses. Seperti penuturannya, “Jika kita tidak menemukan kesetaraan dalam pendidikan, di mana lagi kita menemukannya?”

Sichuan, Tiongkok

kutipan dari Ying Wang, China Foundation for Poverty Alleviation

“Pendidikan memberi Anda kemampuan untuk membentuk jati diri Anda.”

Ya’an, Sichuan, adalah rumah bagi perkebunan teh pertama yang pernah tercatat dalam tulisan Mandarin. Empat sungai dan pegunungan yang mengelilingi kota menjadikannya tempat ideal untuk perkebunan teh. Teh perkebunan lokal yang mendunia akan segera dilengkapi dengan bakat lokal yang tidak ternilai.

Pada tahun 2015, Apple mulai mendukung China Foundation for Poverty Alleviation (CFPA) untuk membantu mengorganisasikan petani dalam koperasi untuk melatih mereka menjual produk secara lebih efisien. Pemimpin koperasi membantu mengembangkan keterampilan petani dan mendukung pertumbuhan kewirausahaan di seluruh ekosistem perdagangan elektronik di Tiongkok. Pada tahun 2020, Apple mendukung CFPA dalam mendirikan Mengdingshan Cooperative Development Institute untuk mendukung pelatihan keterampilan digital bagi lebih dari seribu pemimpin koperasi petani setiap tahun.

Pemimpin koperasi, Ying Wang, mempelajari cara memanfaatkan teknologi dan perangkat seperti iPad untuk bertani dengan lebih cerdas. Ia mengatakan bahwa sebelumnya semua dilakukan dengan kertas, dan iPad memudahkannya mempelajari informasi dan keterampilan yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi teh. Kebanyakan petani yang masuk ke institut belum pernah melihat atau menggunakan tablet sebelumnya; pemimpin seperti Wang memotivasi mereka untuk belajar karena ia yakin bahwa teknologi memberdayakan komunitas.

“Direktur koperasi itu seperti benih dalam komunitas, mengakar, dan bertunas,” Wang menggemakan kata-kata gurunya saat memikirkan dampak pendidikan. Institut memadukan berbagai kurikulum — dari efisiensi produksi musiman, pengetahuan rantai pasok, dan pemasaran, hingga pada akhirnya tentang bagaimana menjual produk dengan lebih baik. Petani dan wirausaha dapat memanfaatkan keterampilan digital baru mereka untuk menanam teh berkualitas lebih baik untuk diekspor serta berkembang dalam ekonomi lokal. Wang melanjutkan, “Sekarang adalah era informasi dan teknologi, bukan lagi era pertanian tradisional. Melatih bakat membantu kami mencapai transformasi.” Sebelum institut hadir, kebanyakan kaum muda di desa Wang umumnya pergi ke kota untuk mencari peluang. Kini mereka memilih untuk tinggal di desa dengan adanya standar industri yang berkembang, akses ke teknologi inovatif, dan pelatihan yang lebih praktis. Wang bersyukur kaum muda tetap tinggal, dan ia berharap bakat baru akan hadir di desa untuk membangun komunitas yang lebih sejahtera bersama-sama. CFPA memperluas skala praktik terbaik institut ke area pedesaan di lebih banyak provinsi.

Wang mengatakan, “Pendidikan berpengaruh terhadap setiap langkap yang kita ambil dalam perjalanan hidup kita.”

Sebagai direktur koperasi, Wang mempelajari dan mencari tahu cara untuk mengelola anggota koperasi dan serikatnya dengan lebih baik. Hasilnya, pendapatan untuk anggota koperasi bertambah dan keterampilan digital terus meningkatkan kualitas produk mereka. Reputasi teh Ya'an terus tumbuh berkat masing-masing individu yang berbakat. Wang meyakini, “Saat dilahirkan, semua orang itu sama, tidak ada yang tahu apa pun. Hanya pendidikan yang memberi Anda kemampuan untuk membentuk jati diri Anda. Kemudian Anda dapat dengan aman mengarungi dan menikmati perjalanan Anda sendiri.”

Cerita pendidikan kami tidak berhenti di sini.

100 sekolah menengah terbaik di afrika selatan 2022

Membangun masa depan tempat semua perempuan dapat belajar dan memimpin.

Pada tahun 2018, Apple bermitra dengan Malala Fund untuk membantu menjalankan kerja organisasi yang memperjuangkan kesetaraan dan pendidikan perempuan. Dalam menyediakan dana bantuan, teknologi, kurikulum, dan riset untuk Malala Fund, Apple mempercepat kemajuan menuju masa depan tempat setiap perempuan dapat mengakses pendidikan gratis, aman, dan berkualitas tinggi selama 12 tahun.

100 sekolah menengah terbaik di afrika selatan 2022

Pendidikan Dasar dan Menengah

Teknologi Apple membantu pendidik menghidupkan kreativitas siswa dengan produk, dukungan, dan kurikulum yang andal untuk pengalaman belajar yang luar biasa.

Selengkapnya

100 sekolah menengah terbaik di afrika selatan 2022

Mahasiswa

Andal dan kompatibel dengan semua yang Anda butuhkan untuk pendidikan tinggi dan lebih banyak lagi. Perangkat Apple bekerja bersama sehingga Anda dapat berfokus pada hal‑hal terpenting.

Selengkapnya

100 sekolah menengah terbaik di afrika selatan 2022

Pendidikan Tinggi

Apple mendorong inovasi di setiap bagian kampus — dari penelitian mutakhir dan latihan fisik harian, hingga kehidupan mahasiswa dan fakultas sehari-hari.

Selengkapnya

Apakah Anda ingin mengirim anak Anda ke sekolah menengah terbaik di & nbsp; Afrika Selatan? Jika Anda menjawab ya, maka posting ini untuk Anda. Pada tahun 2021, Anda akan menerima informasi lengkap tentang sekolah menengah terbesar di Afrika Selatan.

Salah satu hal paling berharga yang dapat Anda berikan kepada anak -anak Anda adalah pendidikan. Salah satu pendekatan untuk memastikan bahwa anak-anak Anda menerima pendidikan terbaik adalah mengirim mereka ke beberapa sekolah teratas.

100 sekolah menengah terbaik di afrika selatan 2022
Sekolah menengah terbaik

Dewan Pemeriksaan Independen (IEB) atau Ujian Sertifikat Senior Nasional (NSC) adalah dua opsi yang tersedia untuk lembaga. Beberapa lembaga swasta, terutama di Inggris, menawarkan siswa mereka kesempatan untuk mengikuti ujian Internasional Cambridge. Mengikuti kerusakan angka, peringkat sekolah terbaik di Afrika Selatan dikompilasi berdasarkan skor matrik ini. Ini adalah 10 sekolah menengah teratas di Afrika Selatan, sebagaimana ditentukan oleh hasil 2018, dan perbedaan rata -rata per siswa.

  • 10. Hoerskool Linden - 2.367.
  • 9. Sekolah Seminari Inanda - 2.452.
  • 8. Westville Girls High - 2.52
  • 7. Colleglate Girls High - 2.533
  • 6. Sama High - 2.577
  • 5. Holy Family College - 2.871
  • 4. Sekolah Inkamana, Vryheld - 3.3381
  • 3. Al-Falaah College-3.414
  • 2. Star College Capetown - 3.419
  • 1. Afrikaanse Hoer Mesleskool - 3.523

10. Hoerskool Linden - 2.367.

100 sekolah menengah terbaik di afrika selatan 2022
9. Sekolah Seminari Inanda - 2.452.

8. Westville Girls High - 2.52

9. Sekolah Seminari Inanda - 2.452.

100 sekolah menengah terbaik di afrika selatan 2022
8. Westville Girls High - 2.52

7. Colleglate Girls High - 2.533

8. Westville Girls High - 2.52

100 sekolah menengah terbaik di afrika selatan 2022
7. Colleglate Girls High - 2.533

6. Sama High - 2.577

7. Colleglate Girls High - 2.533

100 sekolah menengah terbaik di afrika selatan 2022
6. Sama High - 2.577

5. Holy Family College - 2.871

6. Sama High - 2.577

100 sekolah menengah terbaik di afrika selatan 2022
5. Holy Family College - 2.871

4. Sekolah Inkamana, Vryheld - 3.3381

5. Holy Family College - 2.871

100 sekolah menengah terbaik di afrika selatan 2022
5. Holy Family College - 2.871

4. Sekolah Inkamana, Vryheld - 3.3381

4. Sekolah Inkamana, Vryheld - 3.3381

100 sekolah menengah terbaik di afrika selatan 2022
3. Al-Falaah College-3.414

2. Star College Capetown - 3.419

3. Al-Falaah College-3.414

100 sekolah menengah terbaik di afrika selatan 2022
2. Star College Capetown - 3.419

1. Afrikaanse Hoer Mesleskool - 3.523

2. Star College Capetown - 3.419

100 sekolah menengah terbaik di afrika selatan 2022
1. Afrikaanse Hoer Mesleskool - 3.523

Hoerskool Linden

1. Afrikaanse Hoer Mesleskool - 3.523

100 sekolah menengah terbaik di afrika selatan 2022
Hoerskool Linden

Hoerskul Linden adalah tambahan terbaru untuk sepuluh sekolah menengah atas Afrika Selatan untuk tahun 2018. Ini adalah sekolah berbahasa Afrikaans yang menyambut baik anak laki-laki dan perempuan.

Apa 10 sekolah menengah teratas di Afrika Selatan?

Apa 10 sekolah terbaik di Afrika Selatan?.
Al-Falaah College ..
Sekolah Inkamana, Vryheld ..
Holy Family College ..
Sama High ..
Colleglate Girls High ..
Westville Girls High ..
Sekolah Seminari Inanda ..
Hoërskool Linden ..

Apa sekolah terbaik di Afrika Selatan 2022?

1 (425)
Universitas Cape Town
Zaf
2 (485)
Universitas Pretoria
Zaf
2 (485)
Universitas Pretoria
Zaf
2 (485)
Universitas Pretoria
Zaf
2 (485)

Universitas Pretoria

3 (488) continues to lead the pack in South Africa, ranking 160th overall, climbing 23 places over the past year from 183rd. It ranked 155th in 2021 and 136th in 2020. Stellenbosch University and the University of the Witwatersrand ranked in the same band of 251-300.

Provinsi mana di Afrika Selatan yang memiliki sekolah terbaik?

North West memiliki empat sekolah di peringkat yang sempurna, diikuti oleh Eastern Cape dengan dua, dan Mpumalanga dan Cape utara dengan masing -masing satu sekolah.North West has four schools in the perfect ranking, followed by the Eastern Cape with two, and Mpumalanga and the Northern Cape with one school each.