5 contoh konkret dalam berinteraksi sosial di masyarakat

Merdeka.com - Bentuk-Bentuk interaksi sosial bisa dibedakan dari berbagai hal. Sebagai makhluk sosial, manusia tentu saja membutuhkan proses sosial seperti kerja sama, kompetisi, dan juga konflik. Hal tersebutlah secara sederhana bisa diartikan sebagai sebuah interaksi sosial.

Biasanya interaksi ini dilakukan melalui kegiatan-kegiatan positif. Interaksi-Interaksi inilah yang nantinya akan berujung pada persatuan dan kesatuan.

Pada dasarnya, interaksi sosial dapat dibedakan menjadi dua, yakni proses asosiatif dan disosiatif. Berikut penjelasan bentuk-bentuk interaksi sosial di lansir dari cerdika.com dan berbagai sumber:

2 dari 8 halaman

©2012 Merdeka.com

Secara garis besar, interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang menyangkut antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, ataupun individu dengan kelompok.

Dilansir dari laman studiobelajar.com, interaksi juga bisa diartikan sebagai proses dimana orang beraksi dan bereaksi satu sama lain dalam suatu relasi atau hubungan.

3 dari 8 halaman

  • Jumlah pelaku lebih dari satu orang, hal ini karena interaksi membutuhkan aksi dan reaksi.
  • Adanya komunikasi menggunakan simbol-simbol tertentu. Simbol yang paling umum digunakan untuk berkomunikasi adalah bahasa. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah simbol yang disampaikan haruslah dipahami oleh pihak-pihak yang berkomunikasi, agar komunikasi tersebut berjalan lancar.
  • Dalam interaksi sosial juga ada dimensi waktu, yaitu masa lalu, masa kini, dan masa depan. Artinya dalam setiap interaksi sosial, ada konteks waktu yang menentukan batasan dari interaksi tersebut.
  • Adanya tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut pun dapat menentukan apakah interaksi akan mengarah kepada kerja sama ataupun mengarah kepada pertentangan.

4 dari 8 halaman

©2012 survepartners.com

Proses ini dikenal juga dengan proses sosial integratif atau konjungtif. Dalam proses sosial ini anggota-anggota masyarakat berada dalam keadaan harmoni yang mengarah pada pola-pola kerjasama.Proses asosiatif sendiri dibedakan menjadi empat macam, diantaranya:

1. Kerja sama

Kerja sama merupakan proses yang dilakukan oleh suatu kelompok atau perorangan untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama bisa diawali dengan kesamaan tujuan.

Bentuk kerja sama:

  • Kerja sama spontan
  • Kerja sama langsung, contoh hasil perintah atasan kepada bawahan
  • Kerja sama kontrak
  • Kerja sama tradisional, yaitu kerja sama sebagian atau unsur-unsur tertentu dari sistem sosial.

5 dari 8 halaman

Akomodasi memiliki tujuan untuk menciptakan keseimbangan interaksi sosial terkait dengan norma yang ada di masyarakat. Bisa diartikan jika akomodasi merupakan proses penyesuaian diri atau kelompok manusia yang semula saling bertentangan.

Ada delapan bentuk akomodasi, yakni:

Coersion terjadi melalui pemaksaan kehendak pihak tertentu terhadap pihak lain terutama terhadap pihak yang lebih lemah.

Hal ini terjadi ketika pihak yang berselisih saling berusaha untuk mencapai penyelesaian, dan semua pihak bersedia untuk memahami satu sama lain.

Proses ini dilakukan jika pihak yang berselisih tidak bisa mencapai penyelesaian bersama sehingga dihadirkan pihak ketiga yang membantu permasalahan.

Hampir sama dengan arbitrasi, namun dalam mediasi pihak ketiga bertindak sebagai penengah tidak punya wewenang memberi keputusan penyelesa ian perselisihan antara kedua belah pihak.

konsiliasi adalah bentuk akomodasi untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya persetujuan bersama.

Toleransi merupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan resmi. Ada keinginan menghindarkan diri dari perselisihan yang saling merugikan kedua belah pihak.

Hal ini terjadi jika individu atau kelompok yang berselisih memiliki kekuatan yang seimbang.

Ajudikasi dipahami sebagai penyelesaian masalah atau sengketa melalui pengadilan atau jalur hukum.

6 dari 8 halaman

Asimilasi Proses ini meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindakan, sikap, dan proses mental dengan memperhatikan tujuan dan kepentingan bersama.Contoh nyata dari asimilasi ini adalah penggunaan bahasa daerah tertentu oleh orang-orang yang tinggal di dalamnya tanpa memandang suku atau ras dari masing-masing orang.

7 dari 8 halaman

©Pixabay

Akulturasi ini adalah semua bentuk penerimaan atas unsur-unsur baru dan menjadikannya suatu kebuadyaan baru tanpa menggeser kebudayaan lama yang sudah ada sebelumnya.

8 dari 8 halaman

Proses ini merupakan keadaan yang dihasilkan karena adanya pertentangan antar anggota masyarakat. Proses sosial disosiatif juga disebut proses sosial disintegratif atau disjungtif. Proses sosial disosiatif meliputi:

© leaderchat.com


1. Persaingan Persaingan merupakan proses sosial dimana dua belah pihak saling berlomba melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Persaingan terjadi bila beberapa pihak menginginkan sesuatu yang jumlahnya sangat terbatas atau sesuatu yang menjadi pusat perhatian umum.

2. Kontravensi

Kontravensi merupakan proses sosial yang ditandai ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan yang tidak diungkapkan secara terbuka.

3. Konflik

Bentuk lanjut dari kontravensi adalah adanya pertikaian dan konflik. Konflik secara umum memang sering terjadi di dalam masyarakat sebagai gejala sosial yang alami.

tirto.id - Ada beragam faktor yang dapat memengaruhi interaksi sosial di masyarakat. Sejumlah faktor itu juga dapat dengan mudah ditemukan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, sebelum mengenal sejumlah faktor yang memengaruhi interaksi sosial, ada baiknya memahami definisinya. Ada banyak rumusan definisi interaksi sosial yang dapat dicermati untuk memahami konsep ini.

Namun, pada dasarnya interaksi sosial bisa dikatakan terjadi ketika dua orang atau lebih saling memengaruhi, baik melalui komunikasi maupun tindakan. Interaksi itu terjadi di skala mikro atau antarindividu hingga level global yang melibatkan bangsa-bangsa.

Mengutip laman BCcampus, pengertian interaksi sosial adalah proses saling memengaruhi secara timbal balik antar-manusia, yang terjadi dalam suatu hubungan sosial. Secara umum, hubungan itu terjadi dalam konteks pertemuan tatap muka. Namun, kemajuan teknologi kini membuat interaksi bisa terjadi tanpa pertemuan langsung tatap muka, karena ada perantara media sosial, smartphone, dan perangkat berbasis internet lainnya.

Adapun mencuplik penjelasan dari laman Hawaii University, interaksi sosial didefinisikan sebagai rangkaian tindakan dari 2 orang atau lebih yang saling berorientasi pada diri masing-masing, tetapi bisa saling memengaruhi satu sama lain. Sebab pelakunya berorientasi pada diri masing-masing, interaksi sosial tidak hanya muncul dalam bentuk saling memberi manfaat [kerja sama], tetapi juga saling merusak [konflik].

Sementara itu, dalam buku teks sosiologi terbitan Kemdikbud RI [2019], rumusan pengertian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik, berupa aksi saling memengaruhi yang dapat terjadi antar-individu, antara individu dengan kelompok, dan antarkelompok. Selain bisa mewujud dalam bentuk kerja sama ataupun konflik, secara langsung atau tidak langsung, interaksi sosial pun dapat terjadi dalam konteks formal maupun informal.

Baca juga: Contoh Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok & Antar-Kelompok

Berdasarkan rumusan definisi di atas, bisa ditemukan banyak contoh interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat. Sebagai misal, interaksi sosial bisa terjadi antarpemain di sebuah tim sepakbola, antara pembeli dan pedagang di pasar, antara karyawan dan juragan di perusahaan, antara kandidat presiden yang saling berdebat, dan lain sebagainya.

6 Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial dan Penjelasannya

Terdapat banyak faktor yang bisa memengaruhi interaksi sosial atau mendorong terjadinya fenomena ini. Merujuk Modul Sosiologi terbitan Kemdikbud [2020], setidaknya ada 6 faktor yang bisa memengaruhi interaksi sosial.

Keenam faktor yang memengaruhi interaksi sosial itu adalah:

  • imitasi
  • identifikasi
  • sugesti
  • simpati
  • empati
  • motivasi.

Apa maksud masing-masing dari keenam faktor yang memengaruhi interaksi sosial tersebut? Berikut ini detail penjelasannya.

1. Imitasi

Imitasi merupakan tindakan atau usaha untuk meniru orang lain sebagai tokoh idealnya. Imitasi cenderung tidak disadari saat dilakukan oleh seseorang. Dalam interaksi sosial, imitasi yang pertama kali dilakukan oleh mayoritas orang terjadi dalam proses sosialisasi di keluarga.

2. Sugesti

Pengertian sugesti adalah pemberian pengaruh dari pandangan seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang.

2. Identifikasi

Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi mengakibatkan pengaruh yang lebih mendalam daripada sugesti dan imitasi. Sebab, identifikasi dilakukan secara sadar. Artinya, proses peniruan atau pengadopsian padangan orang lain dilakukan dengan sengaja.

4. Simpati

Simpati merupakan suatu proses seseorang yang merasa tertarik pada orang lain. Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang atau sekelompok orang atau lembaga formal pada saat-saat tertentu.

5. Empati

Empati adalah kemampuan memahami perasaan atau kondisi orang lain hingga seolah-olah ikut merasakannya, baik dalam bentuk rasa sakit, susah, maupun senang dan bahagia. Empati hampir mirip dengan simpati. Bedanya, sikap empati lebih terlihat secara emosional atau melalui penjiwaan yang mendalam.

6. Motivasi

Motivasi adalah dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu yang lain, sehingga penerimanya menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis dan rasional.

Contoh Perilaku Imitasi, Sugesti, Identifikasi hingga Motivasi

Mengingat interaksi sosial sebenarnya merupakan fenomena yang melibatkan nyaris semua orang, banyak contoh perilaku Imitasi, Sugesti, Identifikasi, Empati, Simpati, dan Motivasi yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, kebanyakan orang tidak menyadari telah melakukannya.

Sejumlah contoh perilaku manusia di kehidupan sehari-hari yang termasuk bentuk dari tindakan Imitasi, Sugesti, Identifikasi, Empati, Simpati, dan Motivasi adalah sebagai berikut.

1. Contoh perilaku imitasi

-Seorang anak meniru kebiasaan orang tuanya, seperti cara berbicara dan berpakaian.

-Orang-orang mengikuti gaya busana yang sedang menjadi tren.

-Seorang adik meniru cara bersikap dan kebiasaan kakaknya.

2. Contoh perilaku identifikasi

-Seorang pengagum artis terkenal mengidentifikasi dirinya menjadi seperti idolanya dengan meniru model rambut, model pakaian, atau gaya, dan bahkan menganggap dirinya sama dengan artis tersebut.

-Seorang pengagum calon presiden yang populer meniru cara berpakaian dan mengikuti pemikiran idolanya itu.

-Seorang mahasiswa berusaha menjadi seperti dosen yang dianggapnya pintar dan patut diidolakan.

3. Contoh perilaku sugesti

-Pemuka agama berceramah dan mendorong jemaahnya untuk rajin beribadah.

-Perusahaan menyewa jasa artis yang diidolakan banyak orang untuk iklan produknya.

-Dokter memberikan semangat kepada pasiennya agar mau minum obat dan berusaha sembuh.

4. Contoh perilaku simpati yang Memengaruhi Interaksi Sosial

-Seseorang memberikan ucapan selamat ulang tahun pada temannya.

-Seseorang memberikan selamat pada temannya yang lulus ujian dengan nilai terbaik.

-Orang-orang ikut berbahagia dan memberi selamat saat teman atau kerabatnya menikah.

5. Contoh perilaku empati

-Banyak orang dari berbagai wilayah turut memberikan sumbangan untuk membantu korban bencana alam banjir, longsor atau gempa di satu daerah.

-Seseorang memberikan donor darah kepada pasien yang sedang membutuhkan meski sebelumnya tidak saling mengenal.

-Banyak orang menjadi relawan untuk membantu penguburan pasien Covid-19 dan memberikan tenaga tambahan bagi rumah sakit saat pandemi.

6. Contoh perilaku Motivasi yang Memengaruhi Interaksi Sosial

-Guru yang memberikan motivasi kepada siswanya supaya semakin giat belajar.

-Orang tua mendorong anaknya belajar dengan menjanjikan hadiah jika sang anak berprestasi.

-Seseorang berusaha keras dalam berwirausaha setelah mendengar kisah sukses konglomerat yang semula miskin.

Baca juga artikel terkait INTERAKSI SOSIAL atau tulisan menarik lainnya Addi M Idhom
[tirto.id - add/add]


Penulis: Addi M Idhom
Editor: Iswara N Raditya

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề