5 Jelaskanlah upaya upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk menjaga keanekaragaman hayati di Bumi?

Keanekaragaman hayati adalah variasi dari makhluk hidup dengan tingkatan genetik, jenis, dan ekosistem. Perbedaan dari keragaman ini memiliki berbagai manfaat untuk kelangsungan hidup manusia dan makhluk lain di bumi ini. Oleh karena itu, tugas kita semua adalah menjaga dan melestarikan keanekaragaman ini. Sebelum mengetahui upaya pelestarian, mari simak manfaat keanekaragaman hayati.

Manfaat Keanekaragaman Hayati

Kenapa kamu harus tahu tentang manfaat dari keanekaragaman hayati? Salah satu alasannya, yaitu untuk memberikanmu motivasi untuk menjaga kelestarian dari perbedaan pada makhluk hidup. Simak penjelasan berikut ini.

Tumbuhan dan hewan memiliki berbagai nilai ekonomi, seperti pada tumbuhan berkayu, yaitu jati yang digunakan untuk bahan bangunan dan furnitur. Bahkan, jati juga menjadi komoditi ekspor yang akan menambah devisa negara.

Tumbuhan juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan dan bahan pembuatan obat. Beberapa jenis hewan dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan.

Baca Juga: Pengertian dan Contoh Keanekaragaman Tingkat Genetik

Hutan hujan tropis dengan keanekaragaman hayati yang luas berfungsi sebagai penghasil oksigen dan menyerap karbon dioksida sehingga udara menjadi lebih segar dan bersih. Kemampuan tersebut jugalah yang bisa mencegah terjadinya efek rumah kaca. Sehingga kestabilan iklim global tetap terjaga.

Baca Juga: Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem

  1. Manfaat bidang ilmu pengetahuan dan teknologi [IPTEK]

Keanekeragaman hayati dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Hingga saat ini masih banyak kajian ilmiah mengenai flora dan fauna yang ada di bumi. Semakin banyak jumlah flora dan fauna maka semakin berkembang juga ilmu pengetahuan.

  1. Manfaat bidang sosial dan budaya

Ragam flora dan fauna yang ada di Indonesia juga berpengaruh terhadap sosial budaya masyarakat. Ada beberapa agama di Indonesia yang menggunakan hewan atau tumbuhan tertentu dalam upacara keagamaan atau adat.

Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Seperti yang kita ketahui, Bumi adalah tempat tinggal bagi ribuan jenis makhluk hidup dengan berbagai ukuran, habitat, dan kebutuhan. Pada satu ekosistem atau area saja, ada banyak makhluk hidup yang tinggal, mulai dari manusia, hewan, serangga, jamur, hingga organisme uniseluler. Semua variasi bentuk kehidupan itu disebut dengan keanekaragaman hayati.

Sebagai tempat tinggal yang paling baik untuk manusia, ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan manusia untuk melestarikan keanekaragaman hayati, yaitu dengan reboisasi, tebang pilih, pengendalian hama, dan pelestarian alam. Berikut penjelasan singkatnya.

  1. Reboisasi adalah pemulihan lahan rusak dengan cara menanam kembali tanaman atau pohon-pohon yang terdapat di wilayah tersebut.
  2. Tebang pilih adalah seleksi untuk menentukan pohon-pohon mana yang layak ditebang, sehingga jumlah pohon di wilayah tersebut tidak berkurang secara signifikan.
  3. Pengendalian hama secara biologi dapat dilakukan dengan melepaskan atau mengembangbiakkan predator alami ke habitat tersebut.
  4. Pelestarian alam adalah tindakan untuk menjaga spesies tertentu dari kepunahan. Pelestarian alam dapat dilakukan secara insitu maupun eksitu. Pelestarian alam insitu dilakukan di habitat asli spesies tersebut, sementara pelestarian alam eksitu dilakukan di luar habitat aslinya.

Baca Juga: Definisi Keanekaragaman Hayati Tingkat Genetik, Jenis, dan Ekosistem

Selain keempat cara tersebut, pelestarian keanekaragaman hayati juga dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu:

Metode Insitu merupakan sebuah upaya pelestarian dari keanekaragaman hayati yang langsung dilakukan pada tempat dari flora dan fauna itu berada. Metode ini memberikan perlindungan pada kawasan yang dianggap memiliki ekosistem unik atau flora dan fauna yang terancam punah. Biasanya dilakukan dengan pembuatan suaka marga satwa, cagar alam, hutan suaka alam, dan taman nasional. Berikut penjelasan singkatnya.

  1. Suaka marga satwa merupakan sebuah upaya perlindungan terhadap ekosistem yang dinilai mempunyai keunikan. Keunikan tersebut berisi berbagai jenis flora serta fauna yang wajib untuk dilindungi.
  2. Taman nasional merupakan sebidang tanah yang memperoleh perlindungan mutlak pemerintah. Tanah ini biasanya isinya adalah ekosistem- ekosistem terlindungi.
  3. Cagar alam merupakan keadaan alam yang memiliki sifat khas berasal dari flora maupun fauna di dalamnya. Cagar alam juga mempunyai ekosistem yang wajib untuk dilindungi.
  4. Hutan suaka alam merupakan hutan yang mempunyai ekosistem terlindungi di dalamnya. Hutan suaka alam pun biasa dikenal dengan nama hutan lindung.

Metode ini dapat dilakukan oleh pemerintah dari negara terkait.

Metode eksitu merupakan metode pelestarian dari keanekaragaman hayati yang dilakukan menggunakan cara pengambilan fauna serta flora dari wilayah aslinya. Tujuannya konservasi, perlindungan, dan pengembangbiakan. Metode ini pun dilakukan ketika ekosistem dari tempat flora dan fauna tersebut tinggal sudah hancur total maupun rusak, sehingga membutuhkan waktu agar dapat ditinggali kembali.

Metode eksitu juga merupakan upaya konservasi menggunakan cara koleksi spesies langka, sehingga masa hidup dari hewan atau tumbuhan tersebut dapat lebih lama. Dalam metode eksitu, ada beberapa cara, yaitu menggunakan kebun binatang, taman safari, serta taman hutan raya.

Page 2

  1. Manfaat bidang sosial dan budaya

Ragam flora dan fauna yang ada di Indonesia juga berpengaruh terhadap sosial budaya masyarakat. Ada beberapa agama di Indonesia yang menggunakan hewan atau tumbuhan tertentu dalam upacara keagamaan atau adat.

Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Seperti yang kita ketahui, Bumi adalah tempat tinggal bagi ribuan jenis makhluk hidup dengan berbagai ukuran, habitat, dan kebutuhan. Pada satu ekosistem atau area saja, ada banyak makhluk hidup yang tinggal, mulai dari manusia, hewan, serangga, jamur, hingga organisme uniseluler. Semua variasi bentuk kehidupan itu disebut dengan keanekaragaman hayati.

Sebagai tempat tinggal yang paling baik untuk manusia, ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan manusia untuk melestarikan keanekaragaman hayati, yaitu dengan reboisasi, tebang pilih, pengendalian hama, dan pelestarian alam. Berikut penjelasan singkatnya.

  1. Reboisasi adalah pemulihan lahan rusak dengan cara menanam kembali tanaman atau pohon-pohon yang terdapat di wilayah tersebut.
  2. Tebang pilih adalah seleksi untuk menentukan pohon-pohon mana yang layak ditebang, sehingga jumlah pohon di wilayah tersebut tidak berkurang secara signifikan.
  3. Pengendalian hama secara biologi dapat dilakukan dengan melepaskan atau mengembangbiakkan predator alami ke habitat tersebut.
  4. Pelestarian alam adalah tindakan untuk menjaga spesies tertentu dari kepunahan. Pelestarian alam dapat dilakukan secara insitu maupun eksitu. Pelestarian alam insitu dilakukan di habitat asli spesies tersebut, sementara pelestarian alam eksitu dilakukan di luar habitat aslinya.

Baca Juga: Definisi Keanekaragaman Hayati Tingkat Genetik, Jenis, dan Ekosistem

Selain keempat cara tersebut, pelestarian keanekaragaman hayati juga dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu:

Metode Insitu merupakan sebuah upaya pelestarian dari keanekaragaman hayati yang langsung dilakukan pada tempat dari flora dan fauna itu berada. Metode ini memberikan perlindungan pada kawasan yang dianggap memiliki ekosistem unik atau flora dan fauna yang terancam punah. Biasanya dilakukan dengan pembuatan suaka marga satwa, cagar alam, hutan suaka alam, dan taman nasional. Berikut penjelasan singkatnya.

  1. Suaka marga satwa merupakan sebuah upaya perlindungan terhadap ekosistem yang dinilai mempunyai keunikan. Keunikan tersebut berisi berbagai jenis flora serta fauna yang wajib untuk dilindungi.
  2. Taman nasional merupakan sebidang tanah yang memperoleh perlindungan mutlak pemerintah. Tanah ini biasanya isinya adalah ekosistem- ekosistem terlindungi.
  3. Cagar alam merupakan keadaan alam yang memiliki sifat khas berasal dari flora maupun fauna di dalamnya. Cagar alam juga mempunyai ekosistem yang wajib untuk dilindungi.
  4. Hutan suaka alam merupakan hutan yang mempunyai ekosistem terlindungi di dalamnya. Hutan suaka alam pun biasa dikenal dengan nama hutan lindung.

Metode ini dapat dilakukan oleh pemerintah dari negara terkait.

Metode eksitu merupakan metode pelestarian dari keanekaragaman hayati yang dilakukan menggunakan cara pengambilan fauna serta flora dari wilayah aslinya. Tujuannya konservasi, perlindungan, dan pengembangbiakan. Metode ini pun dilakukan ketika ekosistem dari tempat flora dan fauna tersebut tinggal sudah hancur total maupun rusak, sehingga membutuhkan waktu agar dapat ditinggali kembali.

Metode eksitu juga merupakan upaya konservasi menggunakan cara koleksi spesies langka, sehingga masa hidup dari hewan atau tumbuhan tersebut dapat lebih lama. Dalam metode eksitu, ada beberapa cara, yaitu menggunakan kebun binatang, taman safari, serta taman hutan raya.

Page 3

Contoh Pembukaan Pidato Islami

Kamis, 24 Maret 2022 | 13:37 WIB

Pengertian dan Tujuan Pidato

Kamis, 24 Maret 2022 | 13:26 WIB

Tujuan, Ciri dan Struktur Pidato Persuasif

Rabu, 23 Maret 2022 | 19:34 WIB

Ketahui Prinsip dan Jenis Kalimat Efektif

Rabu, 23 Maret 2022 | 11:15 WIB

Ketahui Syarat dan Struktur Kalimat Efektif

Rabu, 23 Maret 2022 | 03:17 WIB

Kenali Letak Geografis Benua Australia

Selasa, 22 Maret 2022 | 13:50 WIB

Kenali Letak Geografis Benua Eropa

Selasa, 22 Maret 2022 | 11:44 WIB

Pengaruh Letak Geografis Indonesia

Selasa, 22 Maret 2022 | 10:50 WIB

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề