5 Siapakah tokoh yang berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia?

Pada saat pengembaraan manusia prasejarah yang muncul di Afrika yang kemudian tiba di tepi laut Asia Tenggara dengan secara bergelombang. Yang melewati jalur utara [ Taiwan dan Filipina ] dan jalur barat [ Semenanjung Melayu ] pada zaman es dengan naik-turunnya air laut pada dangkalan sunda dan sahul.

Selanjutnya, masuklah ras Mongolia, ras kaukasoid dan ras negrito. Dari ketiga ras pendatang itu melebur menjadi Indocina dan Indonesia yang berkulit coklat. Dalam jangka waktu yang lama manusia pendatang kemudian menyebar ke kepulauan yang melalui dangkalan sunda dan sahul yang kemudian manusia kepulauan yang mencakup kawasan sumatera hingga ke irian.

Dari sebagian besar masyarakat pendatang itu tingggal di pinggir pantai, lama kelamaan terbentuklah masyarakat kepulauan yang berjiwa pelaut [ bahari ] dengan peralatan berlayar yang sederhana seperti perahu bercadik. Samudera dan lautan dengan demikian telah menyatu dengan penduduk bahari di Nusantara. Mereka lalu menyebar ke seluruh kawasan lautan Hindia dan Pasifik, Madagaskar di barat Afrika, kepulauan paskah di timur, Hawaii dan Selandia Baru di selatan.

Sebelum pada zaman es, wilayah Indonesia bagian barat masih bersatu dengan daratan Asia sedangkan wilayah Indonesia bagian timur masih bersatu dengan daratan Australia. Kondisi geografis tersebut sangat berpengaruh terhadap perkembangan jenis hewan dan tumbuhan yang tersebar di dua wilayah tersebut. Sejak naiknya air laut karena mencairnya bukit-bukit es dikawasan kutub utara dan selatan bumi maka kawasan timur Indonesia terpisah dari Australia dan kawasan baratnya terpisah dari Asia. Bekas daratan yang menghubungi Indonesia Barat dengan Asia kemudian menjadi Paparan Sunda. Sedangkan bekas dartan yang menghubungi Indonesia Timur dengan Asia menjadi Paparan Sahul.

Dengan demikian maka terbentuklah beberapa pulau besar dan puluhan kecil yang dipisahkan oleh lautan dan selat baru. Kumpulan pulau-pulaun inilah yang menjadi Kepulauan Indonesia, perubahan geografis ini kemudian berpengaruh besar terhadap persebaran manusia purba di Indonesia.

Para ahli mempunyai pandangan masing-masing mengenai asal mula bangsa Indonesia. Masing-masing berpendapat berdasarkan sudut pandang yang berbeda. Ada ahli yang menyelidiki asal-usul bangsa Indonesia dari persebaran bahasa, ada pula yang melihatnya dari persebaran peninggalan artefak-artefak [ logam, tulang dan benda-benda rumah tangga dar baru ] atau pun fosil-fosil manusia purbanya.

Berikut ini teori-teori menurut para ahli mengenau Asal-Usul masyarakat Indonesia.

Menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia. Kern berpendapat bahwa bahasa-bahasa yang digunakan di kepulauan Indonesia, Polinesia, Melanesia, Mikronesia memiliki akar bahsa yang sama yaitu bahasa Austronesia. Kern menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia berawal dari satu daerah dan menggunakan bahasa Campa.

Menurutnya, nenek moyang bangsa Indonesia menggunakan perahu-perahu bercadik menuju kepulauan Indonesia. Pendapat Kern ini didukung oleh adanya persamaan nama dan bahasa yang dipergunakan di daerah Campa dengan di Indonesia misalnya kata “ kampong ” yang banyak digunakan sebagai kata tempat di Kamboja. Selain nama geografis istilah-istilah binatang dan alat pernag pun banyak kesamaannya. Tetapi pendapat ini disangkal oleh K.Himly dan P.W. Schmidt berdasarkan perbendaharaan bahasa Campa.

Berpendapat tidak jauh berbeda dengan Kern bahwa bahasa Indonesia berasal dari Asia Tengah. Teori Geldern ini didukung oleh penemuan-penemuan sejumlah artefak, sebagai perwujudan budaya yang ditemukan di Indonesia memiliki banyak kesamaan dengan yang ditemukan di daratan Asia.

Berpendapat lebih spesifik yaitu bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia Tenggara. Namun alasan Muller tidak didukung oleh alasan yang jelas.

Melihat Asal-Usul bangsa Indonesia melalui penggunaan bahasa oleh orang-orang Indonesia. Willem Smith membagi bangsa-bangsa di Asia ata dasar bahasa yang dipakai yakni bangsa yang berbahasa Togon, bangsa yang berbahasa Jerman dan bangsa yang berbahasa Austria. Lalu bahasa Austria di bagi menjadi dua yaitu :

  • Bangsa yang berbahasa Austro Asia
  • Dan bangsa yang berbahasa Austronesia

Bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia ini mendiami wilayah Indonesia, Milanesia dan Polinesia.

Menyatakan bahwa bangsa yang mendiami daerah pasir Melayu berasal dari Sumatera. Bangsa Melayu ini kemudian bercampur dengan bangsa Mongol yang disebut bangsa Proto Melayu [ Melayu Tua ] dan Deutro Melayu [ Melayu Muda ]. Bangsa Proto Melayu kemudian menyebar di sekitar wilayah Indonesia pada tahun 3.000 hingga 1.500 SM, sedangkan bangsa Deutro Melayu datang ke Indonesia sekitar tahun 1.500 hingga 500 SM.

Menyatakan bahwa bangsa Indonesia bersal dari daerah Yunan, Cina. Pendapat ini dipengaruhi oleh pendapat Mens yang berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang terdesak oleh bangsa-bangsa lebih kuat sehingga mereka pindah ke selatan termasuk ke Indonesia.

Moh. Ali mengemukakan bahwa leluhur orang Indonesia berasal dari hulu-hulu sungai besar yang terletak di daratan Asia dan mereka berdatangan secara bergelombang. Gelombang pertama berlangsung dari 3.00 hingga 1.500 SM [ Proto Melayu ] dan gelombang kedua terjadi pada 1.500 hingga 500 SM [ Deutro Melayu ]. Ciri-ciri gelombang pertama ialah kebudayaan Neolitikum dengan jenis perahu bercadik-satu, sedangkan gelombang kedua menggunakan perahu bercadik-dua.

Menguraikan bahwa masyarakat awal Indonesia berasal dari Cina Tengah karena di daerah Cina Tengah banyak terdapat sumber sungai besar. Mereka menyebar ke kawasan Indonesia sekitar 2.000 SM hingga 1.500 SM. Sedangkan Mayundar berpendapat bahwa bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia berasal dai India, lalu menyebar ke wilayah Indocina terus ke daerah Indonesia dan Pasifik. Teori Mayundar ini didukung oleh penelitiannya bahwa bahasa Austria merupakan bahasa Muda di India bagian timur.

Berpendapat bahwa suku-suku yang bermukin di kepulauan Indonesia memiliki persamaan dengan bangsa-bangsa yang bermukim di daerah-daerah yang membentang dari sebelah utara Pulau Formosa di Taiwan, sebelah barat Pulau Madagaskar ; sebelah selatan yaitu Jawa, Bali, sebelah timur hingga ke tepi pantai bata Amerika. Brandes melakukan penelitian ini berdasarkan perbandingan bahasa.

Sejarawan Indonesia, Prof Mohammad Yamin bahkan menentang teori-teori di atas. Ia menyangkal bahwa orang Indonesia berasal dari luar kepulauan Indonesia. Menurut pandangannya orang Indonesia ialah asli berasal dari wilayah Indonesia sendiri. ia bahkan menyakini bahwa ada sebagian bangsa atau suku diluar negeri yang berasal dari Indonesia.

Mohammad Yamin, menyatakan bahwa temua fosil dan artefak lebih banyak dan lengkap di Indonesia dari pada daerah lainnya di Asia misalnya temua fosil Homo atau Pithecanthropus soloensis dan wajakensis yang tak ditemukan didaerah Asia lain termasuk Indocina [ Asia Tenggara ].

Persebaran ras, rumpun, bangsa dan suku selain dapat diteliti melalui ilmu antropologi juga dapat dilacak melalui penelitian biologis yakni pada gen manusia. Gen merupakan bagian dari kromosom yang menjadi lokasi tempat sifat-sifat keturunan [ hereditas ] pada makhluk hidup.

Dalam gen inilah terdapat senyawa asam yang bernama deoxyribo nucleic acid atau DNA. Dari penelitian terhadap zat kimia inilah para ilmuwan dapat menentukan karakter dan usia manusia secara genetis. Dari sinilah mereka menafsirkan ke mana sejarah persebaran ras manusia.

Banyak pendapat yang bermunculan terkait dengan dari mana sejatinya asal usul nenek moyang bangsa Indonesia. Para ahli sejarah saling mengeluarkan argumenya disertai dalih pembenaran dari dugaannya masing-masing. Kendati begitu banyak pendapat tersebut, ada satu pendapat yang nampaknya memiliki bukit dan dasar pemikiran paling kuat. Dan pendapat tersebut berasa dari seorang sejarahwan asal Belanda, yaitu Von Heine Geldern.

Berdasarkan penelitiannya Von Heine Geldern berargumen jika asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Asia Tengah. Diterangkan olehnya bahwa semenjak tahun 2.000 SM sampai dengan tahun 500 SM [dari zaman batu Neolithikum hingga zaman Perunggu] telah terjadi migrasi penduduk purba dari wilayah Yunan [sekarang Kamboja] ke daerah-daerah di Asia bagian Selatan termasuk daerah kepulauan Indonesia. Perpindahan ini terjadi secara besar-besaran diperkirakan karena adanya suatu bencana alam hebat atau adanya perang antar suku bangsa.

Setelah diketahui jika asal usul nenek moyang bangsa Indonesia adalah dari daratan Yunan, kini saatnya kita membahas bagaimana nenek moyang kita tadi bisa sampai di kepulauan Indonesia.

Ya, berdasarkan bukti sejarah, diketahui bahwa untuk menyeberangi lautan dari daratan Asia Tenggara seperti Malaysia dan sekitarnya, nenek moyang kita menggunakan alat transportasi berupa perahu bercadik. Perahu bercadik sendiri adalah perahun yang memiliki tangkai kayu di kedua sisinya sebagai alat penyeimbang. Untuk ilustrasi perahu bercadiknya sendiri, Anda dapat melihat pada gambar di bawah ini

Sebutan Melayu Indonesia bagi orang-orang Austronesia secara umum berlaku untuk semua dari mereka yang menetap di wilayah Nusantara. Akan tetapi, berdasarkan waktu kedatangan, serta daerah yang pertama kali ditempati Bangsa Melayu Indonesia ini dapat dibedakan menjadi 3 sub bangsa yang antara lain bangsa proto melayu, bangsa deutro melayu, dan bangsa primitif. Berikut penjelasan dari masing-masing sub bangsa tersebut:

  • Bangsa Proto Melayu  [Melayu Tua]

Bangsa proto melayu atau Melayu Tua adalah nenek moyang bangsa Indonesia yang merupakan orang-orang Austronesia yang pertama kali datang ke nusantara pada gelombang pertama [sekitar tahun 1500 SM]. Bangsa porto melayu memasuki wilayah Indonesia melalui dua jalur, yaitu [1] Jalur Barat melalui Malaysia–Sumatera dan [2] Jalur Utara atau Timur melalui Philipina–Sulawesi.

  • Bangsa Deutero Melayu [Melayu Muda]

Bangsa Deutro Melayu atau bangsa melayu muda adalah nenek moyang bangsa Indonesia yang merupakan orang-orang austronesia yang datang ke nusantara pada gelombang kedatangan kedua, yakni pada kurun waktu 400-300 SM.  Bangsa melayu muda [Deutero Melayu] berhasil melakukan asimilsasi dengan para pendahulunya yang tak lain adalah bangsa melayu tua [proto melayu].

Sebetulnya, sebelum kelompok bangsa Austronesia masuk ke wilayah Nusantara,  sudah ada beberapa kelompok manusia purba yang sudah lebih daulu menempati wilayah  tersebut. Mereka adalah bangsa-bangsa primitif dengan budaya yang sangat sederhana. Mereka di antaranya adalah manusia pleistosin, suku wedoid, dan suku negroid.

  1. Manusia Pleistosin; Kehidupan manusia purba ini selalu berpindah tempat dengan kemampuan yang sangat terbatas. Demikian juga dengan kebudayaannnya sehingga corak kehidupan manusia purba ini tidak dapat diikuti lagi, kecuali beberapa aspek saja.
  2. Suku Wedoid; Sisa-sisa suku Wedoid hingga kini masih ada dan dapat kita temukan. Mereka hidup meramu dan mengumpulkan makanan dari hasil hutan dan memiliki kebudayaan yang sangat sederhana. Suku Sakai di Siak dan suku Kubu di perbatasan Jambi dan Palembang adalah dua contoh peninggalan Suku Wedoid di masa kini.
  3. Suku Negroid; Di Indonesia sudah tidak terdapat lagi sisa-sisa kehidupan suku negroid. Namun, di pedalaman Malaysia dan Philipina, keturunan suku ini rupanya masih ada Suku Semang di Semenanjung Malaysia dan Suku Negrito di Philipina merupakan bukti nyatanya.

Nah, itulah artikel tentang asal usul nenek moyang Indonesia yang kami berhasil rangkum dari beberapa sumber. Sebagai kesimpulan kami telah mengambil poin-poin penting dari pembahasan ini yang antara lain:

  1. Asal usul nenek moyang bangsa Indonesia adalah bangsa dari daratan Yunan di Kamboja.
  2. Nenek moyang bangsa Indonesia dan nenek moyang bangsa lainnya di asia selatan berasal dari satu sumber yaitu bangsa Austronesia.
  3. Kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia dari daratan Yuan terbagi menjadi 2 gelombang, yaitu gelombang pertama atau proto Melayu yang datang pada zaman batu tua [Neolitikum] dan gelombang kedua atau Deutro Melayu yang datang pada zaman perunggu.
  4. Terdapat beberapa kelompok manusia yang sudah menempati wilayah Indonesia jauh sebelum kedatangan bangsa Austronesia. Beberapa bangsa tersebut antara lain Manusia Pleistosin, Suku Wedoid, dan Suku Negroid. Ketiga suku tersebut juga merupakan bagian dari asal usul nenek moyang bangsa Indonesia yang tak bisa disisihkan.

Demikianlah artikel dari dosenpendidikan.co.id mengenai Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia – Sejarah, Pengertian,  semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề