Alat apa sajakah yang diperlukan untuk mengetahui detak jantung dan tekanan darah

Diberikannya warna pada alat ini juga bisa menjadi fungsi agar mirip seperti mainan. Jadi nantinya, anak-anak tidak akan merasa takut jika dokter hendak memeriksa. Alat medis jenis ini umumnya digunakan untuk mendiagnosis dan juga secara fisik menilai anak-anak yang sakit.

5. Stetoskop elektronik

Alat medis elektronik ini fungsinya untuk membantu memecahkan masalah suara dan memperkuat suara yang didengar pada dada atau bagian tubuh lainnya secara elektronik. Suara elektronik itu kemudian diubah menjadi sebuah gelombang listrik yang nantinya akan menghasilkan suara yang lebih jelas lagi jika sudah sampai ke telinga dokter.

Stetoskop jenis ini terbagi lagi ke dalam dua jenis, ada yang jenis amplifikasi dan digitalisasi. Alat ini sangat berguna, karena dapat memperkuat suara jantung atau pernapasan, sehingga memudahkan diagnosis dalam kasus suara yang samar. Umumnya, alat ini digunakan untuk diagnosis pada masalah kesehatan jantung atau paru.

Gunakan stetoskop sesuai fungsinya

Selain jenis-jenis di atas, yang digunakan untuk urusan medis langsung, ada lagi stetoskop untuk belajar. Jenis ini memiliki bagian satu bagian tubing namun dengan headset ganda. Artinya, satu alat ini bisa dipakai dua orang dalam waktu yang bersamaan. Itu sebabnya jenis ini secara khusus berfungsi untuk kegiatan belajar-mengajar.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam mendengarkan suara tubuh sejelas dan seakurat mungin, tentu dibutuhkan alat yang berkualitas. Seberapa baik kualitas suara yang Anda dapatkan juga bergantung dengan kualitas produk yang Anda pilih. Kuncinya, pilihlah stetoskop yang sesuai dengan kebutuhan Anda agar bisa mendapatkan hasil yang optimal.

Halodoc, Jakarta - Tekanan darah adalah salah satu dari empat tanda vital utama. Beberapa tanda vital lainnya adalah detak jantung, laju pernapasan, dan suhu tubuh. Tanda-tanda vital ini membantu memberikan gambaran umum tentang seberapa baik kinerja tubuh dan organ-organ di dalamnya. Perubahan pada tanda-tanda vital seseorang dapat mengindikasikan masalah kesehatan atau kebutuhan untuk melakukan perubahan gaya hidup.

Cara untuk mengukur tekanan darah, biasanya menggunakan manset tekanan darah. Orang dengan diagnosis tekanan darah yang tidak normal biasanya harus mengawasi tekanan darah mereka. Namun, kamu bisa melakukannya sendiri dengan cara sederhana. Jika ingin hasil yang lebih akurat, kamu bisa menggunakan alat khusus. 

Baca juga: Suka Sulit Tidur, Hati-Hati Gangguan Tekanan Darah

Mengukur Tekanan Darah

Tekanan darah dapat mencerminkan kondisi kesehatan seseorang. Tekanan darah mengukur jumlah tekanan darah pada pembuluh darah di dalam tubuh. Pembacaan tekanan darah mencakup dua angka yang menunjukkan tekanan di dalam arteri saat darah mengalir ke seluruh tubuh.

Pada angka atas, yang disebut tekanan sistolik, mengukur tekanan di dalam arteri ketika jantung berkontraksi untuk memompa darah. Sementara angka yang lebih rendah, yang disebut tekanan diastolik, adalah tekanan di dalam arteri ketika jantung terletak di antara setiap denyut.

Menurut American Heart Association, tekanan darah normal di bawah 120/80 mm Hg. Jika angka-angka ini lebih tinggi dari 120/80 mmHg, seringkali merupakan indikasi bahwa jantung bekerja terlalu keras untuk memompa darah melalui arteri.

Tekanan darah tinggi dapat disebabkan oleh banyak faktor, termasuk:

  • Stres;

  • Takut;

  • Kolesterol tinggi;

  • Penumpukan plak di arteri.

Pembacaan tekanan darah yang akurat adalah penting, karena tekanan darah tinggi mungkin tidak menyebabkan gejala apa pun sampai angkanya jadi tinggi. Dokter menggunakan mesin elektronik atau mekanik untuk mengukur tekanan darah di klinik.

Pada beberapa kasus, mereka dapat merekomendasikan pemantauan dan pencatatan tekanan darah di rumah karena mengukur tekanan darah bisa dilakukan tanpa menggunakan mesin, meskipun hasilnya kurang akurat.

Baca juga: 5 Makanan untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Memeriksa Tekanan Darah Secara Manual

Cara untuk memeriksa tekanan darah tanpa bantuan mesin otomatis, kamu perlu beberapa peralatan medis, seperti:

  • Sebuah stetoskop;

  • Manset tekanan darah dengan balon yang bisa dipompa;

  • Monitor aneroid, yang memiliki tombol angka untuk membaca pengukuran.

Untuk memeriksa tekanan darah secara manual, ikuti caranya berikut ini:

  • Duduk dalam posisi santai dengan lengan diistirahatkan di atas meja. Kencangkan manset pada bisep dan tekan balon untuk meningkatkan tekanan.

  • Awasi monitor aneroid dan tingkatkan tekanan menjadi sekitar 30 mm Hg dari tekanan darah normal, atau hingga 180 mmHg jika hal ini tidak diketahui. Saat manset mengembang, letakkan stetoskop tepat di dalam lipatan siku di bawah manset.

  • Perlahan-lahan, kempiskan balon dan dengarkan melalui stetoskop. Ketika ketukan pertama kali terdengar, perhatikan nomor pada monitor aneroid. Ini adalah tekanan sistolik.

  • Lanjutkan mendengarkan sampai suara detak jantung yang stabil berhenti dan catat nomor dari monitor aneroid lagi. Ini adalah tekanan diastolik. Dua angka ini adalah pembacaan tekanan darah.

Saat memeriksa tekanan darah di rumah, ada beberapa hal yang penting untuk diingat:

  • Manset manual tersedia dalam berbagai ukuran tergantung pada ukuran lengan. Menggunakan ukuran yang tepat memastikan pembacaan yang paling akurat;

  • Manset harus selalu diletakkan langsung di kulit, bukan di atas baju;

  • Ambil napas dalam-dalam beberapa dan rileks hingga 5 menit sebelum mengukur tekanan darah;

  • Hindari berbicara selama pemeriksaan;

  • Letakkan kaki rata di lantai dan duduk tegak sambil mengukur tekanan darah;

  • Hindari memeriksa tekanan darah di ruangan yang dingin;

  • Letakkan lengan sedekat mungkin dengan jantung;

  • Ukur tekanan darah pada waktu yang berbeda di siang hari;

  • Hindari merokok, minum, dan berolahraga selama 30 menit sebelum mengambil tekanan darah;

  • Kosongkan kandung kemih sebelum melakukan tes tekanan darah. Kandung kemih penuh bisa menyebabkan pembacaan tekanan darah jadi tidak akurat.

Baca juga: Yoga Bisa Turunkan Darah Tinggi, Benarkah?

Itulah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengukur tekanan darah secara manual. Kamu juga menanyakannya lebih lanjut pada dokter di Halodoc mengenai hal ini. Ambil smartphone kamu sekarang, dan hubungi tenaga medis profesional yang ada di Halodoc untuk menjawab semua pertanyaan mengenai kondisi kesehatanmu.

Referensi: Healthline. Diakses pada 2020. Guide to Checking Blood Pressure at Home. Medical News Today. Diakses pada 2020. Web MD. Diakses pada 2020. Checking Your Blood Pressure at Home.

Halodoc, Jakarta – Denyut nadi menggambarkan frekuensi arteri [pembuluh darah bersih] yang mengembang dan berkontraksi dalam satu menit sebagai respons terhadap detak jantung. Melalui denyut nadi, kamu juga bisa mengetahui detak jantung, irama jantung, hingga kekuatan jantung. Sehingga, memeriksa denyut nadi bisa menjadi tanda apakah jantung bekerja dengan baik atau tidak.

Baca juga: Kapan Ibu Bisa Mendengar Detak Jantung Janin?

Jumlah Denyut Nadi Normal per Menit

Denyut nadi setiap orang akan bervariasi. Ini tergantung pada beberapa faktor yang bisa memengaruhi, seperti usia, aktivitas fisik, tingkat kebugaran, suhu udara, posisi tubuh, emosi, ukuran tubuh, dan konsumsi obat-obatan tertentu. Secara umum, berikut adalah jumlah denyut nadi normal per menit sesuai usia:

  • Bayi sampai usia 1 tahun: 100-160 kali per menit.
  • Anak usia 1-10 tahun: 70-120 kali per menit.
  • Anak usia 11-17 tahun: 60-100 kali per menit.
  • Orang dewasa: 60-100 kali per menit.

Dibanding orang dewasa, denyut nadi bayi dan anak-anak cenderung lebih tinggi. Alasannya karena kebutuhan suplai darah mereka lebih banyak, sehingga jantung harus bekerja lebih keras dan berdetak lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Namun, denyut jantung ini juga bisa berubah-ubah, bergantung pada aktivitas fisik dan kondisi kesehatannya. Misalnya, saat anak sangat aktif, kesakitan, demam, atau dehidrasi, denyut nadinya bisa meningkat tajam.

Baca juga: 3 Jenis Dehidrasi pada Anak Diare

Cara Mengukur Denyut Nadi

Denyut nadi bisa diukur pada beberapa titik dalam tubuh, seperti di pergelangan tangan, siku bagian dalam, dan sisi leher bagian bawah. Di antara semua titik pengukuran, kamu bisa lebih mudah menemukan denyut nadi di pergelangan tangan. Berikut adalah cara pengukuran denyut nadi di pergelangan tangan:

  • Putar pergelangan tangan, sehingga telapak tangan menghadap ke atas.
  • Tempatkan jari telunjuk dan jari tengah di pergelangan tangan bagian dalam yang dilewati pembuluh darah arteri. Tekan bagian tersebut sampai merasakan denyut nadi. Jika pengukuran dilakukan di siku bagian dalam atau leher, tempatkan kedua jari dan tekan sampai menemukan denyut nadi.
  • Hitung denyut nadi selama 60 detik. Atau, kamu bisa menghitung denyut nadi selama 15 detik dan dikalikan 4 kali agar mendapatkan hasil denyut nadi per menit. Kamu bisa mengulang pengukuran denyut nadi jika belum yakin dengan hasilnya.

Denyut Nadi dan Risiko Aritmia

Denyut nadi juga bisa menjadi gambaran denyut jantung. Oleh sebab itu, denyut nadi yang terlalu lambat atau terlalu cepat perlu diwaspadai. Sebab, kondisi tersebut bisa menggambarkan adanya gangguan pada irama jantung, seperti aritmia.

Baca juga: 5 Jenis Penyakit yang Berhubungan dengan Jantung

Aritmia adalah masalah pada irama jantung ketika organ tersebut berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Berikut adalah beberapa jenis aritmia yang perlu diwaspadai:

  • Bradikardia, yaitu kondisi di mana jantung berdetak lebih lambat atau tidak teratur.
  • Blok jantung, yaitu kondisi jantung berdetak lebih lambat dan bisa menyebabkan seseorang pingsan.
  • Takikardia supraventrikular, yaitu kondisi jantung berdetak lebih cepat secara tidak normal.
  • Fibrilasi atrium, yaitu kondisi jantung berdetak sangat cepat meskipun kamu sedang beristirahat.
  • Fibrilasi ventrikel, yaitu kondisi jantung berdetak terlalu cepat dan tidak teratur. Pada kasus yang parah, kondisi ini bisa menyebabkan kehilangan kesadaran atau kematian mendadak.

Itulah jumlah denyut nadi per menit dan cara pengukurannya. Kalau kamu punya keluhan dengan denyut nadi, misalnya, terlalu cepat atau lambat tanpa alasan yang jelas, segeralah berbicara dengan dokter Halodoc. Sebab melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề