Alat yang menghasilkan listrik dari tenaga angin adalah
Alat yang menghasilkan listrik dan tenaga angin disebut jugaAlat yang menghasilkan listrik dari tenaga angin disebutDaftar isi
Jenis turbin anginSuntingJenis turbin angin ada 2, yaitu: Show
Turbin angin sumbu horizontalSuntingTurbin angin megawatt pertama di dunia berada di Castleton, Vermont Turbin angin sumbu horizontal (TASH) memiliki poros rotor utama dan generator listrik di puncak menara. Turbin berukuran kecil diarahkan oleh sebuah baling-baling angin (baling-baling cuaca) yang sederhana, sedangkan turbin berukuran besar pada umumnya menggunakan sebuah sensor angin yang digandengkan ke sebuah servo motor. Sebagian besar memiliki sebuah gearbox yang mengubah perputaran kincir yang pelan menjadi lebih cepat berputar. Karena sebuah menara menghasilkan turbulensi di belakangnya, turbin biasanya diarahkan melawan arah anginnya menara. Bilah-bilah turbin dibuat kaku agar mereka tidak terdorong menuju menara oleh angin berkecepatan tinggi. Sebagai tambahan, bilah-bilah itu diletakkan di depan menara pada jarak tertentu dan sedikit dimiringkan. Karena turbulensi menyebabkan kerusakan struktur menara, dan realibilitas begitu penting, sebagian besar TASH merupakan mesin upwind (melawan arah angin). Meski memiliki permasalahan turbulensi, mesin downwind (menurut jurusan angin) dibuat karena tidak memerlukan mekanisme tambahan agar mereka tetap sejalan dengan angin, dan karena pada saat angin berhembus sangat kencang, bilah-bilahnya bisa ditekuk sehingga mengurangi wilayah tiupan mereka dan dengan demikian juga mengurangi resintensi angin dari bilah-bilah itu. Kelebihan TASHSunting
Kelemahan TASHSunting
Turbin Angin Sumbu VertikalSuntingTurbin angin Darrieus30m di Kepulauan Magdalen Turbin angin sumbu vertikal/tegak (atau TASV) memiliki poros/sumbu rotor utama yang disusun tegak lurus. Kelebihan utama susunan ini adalah turbin tidak harus diarahkan ke angin agar menjadi efektif. Kelebihan ini sangat berguna di tempat-tempat yang arah anginnya sangat bervariasi. VAWT mampu mendayagunakan angin dari berbagai arah. Dengan sumbu yang vertikal, generator serta gearbox bisa ditempatkan di dekat tanah, jadi menara tidak perlu menyokongnya dan lebih mudah diakses untuk keperluan perawatan. Tapi ini menyebabkan sejumlah desain menghasilkan tenaga putaran yang berdenyut. Drag (gaya yang menahan pergerakan sebuah benda padat melalui fluida (zat cair atau gas) bisa saja tercipta saat kincir berputar. Karena sulit dipasang di atas menara, turbin sumbu tegak sering dipasang lebih dekat ke dasar tempat ia diletakkan, seperti tanah atau puncak atap sebuah bangunan. Kecepatan angin lebih pelan pada ketinggian yang rendah, sehingga yang tersedia adalah energi angin yang sedikit. Aliran udara di dekat tanah dan objek yang lain mampu menciptakan aliran yang bergolak, yang bisa menyebabkan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan getaran, diantaranya kebisingan dan bearing wear yang akan meningkatkan biaya pemeliharaan atau mempersingkat umur turbin angin. Jika tinggi puncak atap yang dipasangi menara turbin kira-kira 50% dari tinggi bangunan, ini merupakan titik optimal bagi energi angin yang maksimal dan turbulensi angin yang minimal. Kelebihan TASVSunting
Kekurangan TASVSunting
Lihat pulaSunting
ReferensiSunting
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Turbin_angin&oldid=19679441"
Sekilas Tentang Turbin Angin dan Perkembangannya di ChinaWardah.KaddihaniBacaan07 November 2017Hits: 18326Gambar 1. Huitengxile wind farm (www.tianan.com) Diperkirakan terdapat 130 triliun KW energi angin di seluruh dunia, dan 2 triliun KW diantaranya layak untuk dieksploitasi. Total energi listrik yang bisa dihasilkan adalah 72.000 TWh/tahun. Jumlah ini 10 kali lebih besar dari ketersediaan pembangkit listrik tenaga air. Kecepatan angin sebagai sumber energi dipengaruhi oleh kondisi topografi suatu wilayah dan umumnya ditemukan di daerah pesisir dan dataran tinggi terbuka. Kondisi wilayah Indonesia dengan jumlah pulau dan wilayah pesisir yang sangat besar memiliki potensi energi angin yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber listrik. China menjadi salah satu negara yang telah mengalami pertumbuhan signifikan dalam pemanfaatan energi angin di dunia. Salah satu yang terbesar adalah kebun angin Huitengxile (Gambar 1). Turbin AnginGambar 2. Prinsip Kerja Turbin Angin Komponen utama pembangkit listrik tenaga angin adalah turbin. Kerja turbin angin berdasarkan energi yang ditimbulkan oleh kecepatan angin untuk memutar blade/kipas. Putaran tersebut dikonversi menjadi energi mekanik, selanjutnya energi mekanik dikonversi menjadi menjadi energi listrik oleh generator (Gambar 2). Gambar 3. Struktur Internal Turbin Dalam satu turbin, terdapat beberapa komponen diantaranya : blade, hub, rotor, tower, turbin dan generator (gambar 2). Umumnya turbin angin saat ini menggunakan horizontal-axis dengan propeller tipe blade. Rotor merupakan bagian turbin yang menyediakan energi angin sebagai sumber penggerak turbin, terdiri dari hub dan beberapa blade yang terinstal pada hub. Tower merupakan struktur pendukung turbin angin. Peralatan pengarah putaran, sistem kontrol dan mekanisme putaran serta generator ditempatkan dalam nacelle. Berdasarkan jumlah blade, turbin angin dibedakan atas beberapa tipe, yaitu : single-blade, double-blade, three-blade dan multiple-blade. Sekilas Pemanfaatan Energi Angin di ChinaSebagaimana telah disebutkan sebelumnya, sebagai negara dengan jumlah dataran tinggi terbuka yang sangat luas (Gambar 4), China hingga saat ini telah memanfaatkan energi angin sebagai sumber listrik alternatif utama (Tabel 1). Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) memiliki pertumbuhan yang signifikan kedua sedangkan penggunaan bahan bakar cair berbasis biomassa seperti bioethanol dan biodiesel relatif sedikit. Hingga tahun 2015, kapasitas terpasang (on-grid) pembangkit listrik tenaga angin di China adalah 145.36 GW dan ditargetkan pada tahun 2020 telah terpasang 200 GW. Tabel 1. Status Pemanfaatan Energi Alternatif di China tahun 2015
Lokasi pengembangan PLT Angin didasarkan pada pemetaan potensi angin yang terdapat di Tiongkok. Pertumbuhan PLT Angin di daerah Barat Daya adalah 91%, Selatan 37%, Timur Laut China 35%, Barat Daya 27%, bagian Utara 22% dan daerah timur 20%. Karakteristik angin di daerah barat daya adalah stabil, kecepatan angin meningkat seiring bertambahnya ketinggian, potensi turbulensi kecil. Faktor pendukung lainnya adalah potensi bencana di daerah tersebut kecil, daerah dataran luas dan secara geologi memudahkan dalam pemasangan, Daerah ini merupakan daerah “three-north” meliputi provinsi Hebei, Inner Mongolia, Gansu, Qinghai, Tibet dan Xinjiang. Selain PLT Angin di daratan, Tiongkok juga mengembangkan PLT Angin off shore dengan kapasitas terinstal sampai akhir tahun 2015 adalah 1014,68 MW. Pada tahun 2015 saja terdapat 100 turbin angin terpasang, 58 diantaranya terinstal di laut lepas dan 42 terinstal di daerah pesisir. Pengembangan PLT Angin off-shore merupakan salah satu solusi untuk mengurangi dampak lingkungan dan sosial selama pembangunannya. Gambar 4. Peta Potensi Energi Angin di China (http://large.stanford.edu) Saat ini terdapat lebih dari 25 industri manufaktur yang menyediakan peralatan dalam pembangunan PLT Angin. Lima industri terbesar memiliki kontribusi 55% terhadap seluruh kapasitas pembangkit terpasang di Tiongkok. Terdapat beberapa perusahaan yang menyediakan tower barrel, wheel hub, engine room, blade, generator, bearing, gearbox dan sistem kontrol. Seperti generator, perusahaan yang telah memproduksi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri adalah Zhuzhou CSR Times Electric, Co. Ltd dan Dongfang Electric Machinery Co, Ltd. Turbin yang telah mampu diproduksi memiliki kapasitas 1.5 – 6 MW per unit. Turbin dengan kapasitas 3 MW telah banyak digunakan, sedangkan kapasitas 5 dan 6 MW sedang dalam tahap percobaan. Pada tahun 2015, perusahaan di Tiongkok telah memproduksi 16.740 turbin angin. Kemandirian Tiongkok dalam pengembangan turbin angin telah mencapai 97%, terbesar di dunia. Dalam mengembangkan PLT Angin, masalah terbesar yang dihadapi adalah ketidak stabilan energi angin dan bersifat acak. Kondisi ini akan mempengaruhi sistem elektrikal dan ketidakcocokan antara energi angin dengan kebutuhan listrik yang dibutuhkan (electrical load). Untuk mengatasi hal tersebut, telah dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
energi hijau
|