Anak 2 tahun kaget saat tidur

KOMPAS.com - Bayi membutuhkan waktu tidur yang lebih lama jika dibandingkan dengan orang dewasa.

Tetapi, rasa tidak nyenyak akan terjadi ketika bayi sering kaget saat tidur sehingga membuat khawatir para orang tua.

Bayi yang tiba-tiba kaget saat tidur sebenarnya merupakan hal yang wajar.

Baca juga: 5 Penyebab Bayi Sering Kentut

Medical News Today menjelaskan bahwa refleks kaget merupakan respons yang muncul pada bayi setelah proses kelahiran.

Refleks kaget ini disebut juga sebagai refleks Moro yang membuat bayi tiba-tiba membentangkan tangan dan menggerakkan kakinya sebelum kemudian meletakkan tangannya di depan tubuh.

Meskipun begitu, MedicineNet menjelaskan bahwa gerakan refleks Moro pada bayi akan berbeda-beda dan biasanya akan langsung dikenali.

Refleks Moro sendiri merupakan kondisi yang wajar dan biasanya akan berhenti dilakukan setelah bayi menginjak usia enam bulan.

MedicineNet menambahkan bahwa refleks Moro pada bayi merupakan tanda dari sistem saraf yang sehat dan biasanya terjadi setelah timbul beberapa rangsangan dari luar.

Penyebab bayi sering kaget saat tidur atau refleks Moro sebenarnya cukup beragam dan berikut adalah penyebab umum yang sering terjadi:

  • Suara yang keras

Suara yang keras bisa membuat bayi tiba-tiba kaget.

Meskipun volume suara yang didengar keras, bukan satu-satunya faktor yang akan membuat bayi kaget.

Biasanya, refleks Moro akan terjadi ketika suara yang keras tiba-tiba muncul.

Baca juga: Penyebab dan Cara Menangani Intoleransi Laktosa pada Bayi

  • Cahaya yang tiba-tiba berganti

Cahaya yang tiba-tiba berganti, seperti dari gelap ke terang, akan memicu refleks Moro.

  • Gerakan tiba-tiba

Gerakan yang dilakukan tiba-tiba, baik dari bayi sendiri atau rangsangan dari luar juga bisa menyebabkan refleks Moro.

Contohnya adalah perubahan gerakan ketika ibu sedang menyusui atau ketika bayi tiba-tiba menggerakkan tangannya sehingga membuat kaget.

  • Perubahan posisi

Refleks Moro juga sering terjadi ketika posisi bayi berubah, seperti ketika dari posisi digendong kemudian dipindahkan ke ranjang.

Perubahan posisi ini menyebabkan bayi seolah-olah terjatuh karena perbedaan ketinggian sehingga menyebabkan refleks Moro dan membuat bayi terbangun.

Baca juga: 10 Fakta Bayi Baru Lahir, Orangtua Wajib Tahu

Cara menenangkan bayi karena refleks Moro

Meskipun refleks Moro merupakan kondisi yang wajar terjadi, terkadang membuat bayi tidak nyenyak tidurnya.

Bahkan pada beberapa kasus, bayi jadi rewel dan menangis sehingga menyebabkan para ibu kebingungan.

Tenang saja, Medical News Today memberikan beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menenangkan bayi yang menangis atau rewel ketika mengalami refleks Moro, seperti:

  • Memindahkan tangan atau kaki bayi mendekati badannya.
  • Memosisikan bayi lebih dekat dengan tubuh hingga tidak rewel lagi.
  • Menahan bagian kepala dan leher ketika menggendong atau memindahkan posisi bayi.
  • Menggunakan gendongan kain ketika menidurkan bayi.

Baca juga: 6 Macam Penyebab Sakit Perut Pada Bayi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Suara kencang, gerakan secara tiba-tiba, atau perubahan sekecil apapun di sekitarnya bisa membuat bayi sering merasa kaget saat tidur.

Penyebab gerakan bayi yang sering kaget saat tidur ini adalah respons refleks yang disebut refleks Moro. Ini adalah salah satu dari berbagai macam gerakan refleks bayi lainnya.

Orangtua tak perlu merasa khawatir berlebihan karena refleks ini akan hilang dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia.

Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai bayi sering terkejut saat tidur.

Penyebab bayi sering kaget saat tidur

Reflek Moro pada bayi dimulai sejak ia lahir dan menjadi salah satu tanda dari perkembangan bayi.

Reflek Moro adalah respons motorik tanpa disengaja yang sudah ada sejak bayi baru lahir.

Gerakan secara tiba-tiba ini adalah cara untuk melindungi diri juga menandakan bahwa ia mampu berkembang di lingkungan baru.

Mengutip dari Stanford Chidren’s Health, ciri khas utama refleks ini adalah bayi merentangkan kedua tangan dan menggerakkan kaki saat kaget.

Pada saat yang sama, kepalanya juga sedikit mengarah ke belakang. Kemudian, kedua tangan akan mengarah kembali mendekat ke tubuh mereka.

Refleks ini bisa disertai dengan tangisan maupun tidak. Refleks Moro akan muncul ketika terlelap sehingga terlihat seakan bayi suka kaget saat tidur.

Orangtua tak perlu khawatir karena adanya Moro ini justru berarti bayi berkembang secara normal.

Baca Juga

  • Pakai AC atau Kipas Angin untuk Bayi, Mana yang Lebih Baik?
  • Cara Menyenangkan Menanamkan Pengertian Tanggung Jawab pada Si Kecil,
  • Inilah Tanda Si Kecil Memerlukan Kacamata Bayi

Ketika anak tidak menunjukkan refleks Moro atau hanya muncul di satu sisi tubuh, itu bisa jadi merupakan gejala terjadinya:

  • Cedera saat proses persalinan,
  • Infeksi,
  • Otot lemah,
  • Lumpuh otak (spastic cerebral palsy), atau
  • Kerusakan saraf perifer.

Selain karena reflek moro, ada banyak faktor lain yang menjadi penyebab bayi sering atau suka kaget saat tidur. Beberapa di antaranya adalah:

  • Suara kencang.
  • Cahaya terlalu terang.
  • Gerakan tiba-tiba.
  • Tangisannya sendiri.
  • Transisi dari digendong dan akan diletakkan (begitu pula sebaliknya).

Kapan refleks Moro pada bayi hilang?

Setiap bayi mempunyai gerakan refleks atau rasa kaget yang berbeda-beda. Refleks lain muncul beberapa hari setelah lahir dan berhenti lebih cepat.

Akan tetapi, umumnya refleks sering kaget saat tidur ini berlangsung hingga bayi berusia sekitar 2 bulan. Seiring berjalannya waktu, refleks mulai memudar pada usia 12 minggu dan kemungkinan akan hilang pada usia 4 - 6 bulan.

Mengingat lehernya semakin kuat menopang kepala, saat kaget bayi hanya akan merentangkan kedua lengan tanpa menggerakkan kepala atau kaki.

Apabila pada usia lebih dari 7 bulan bayi masih sering terkejut saat tidur, sebaiknya orangtua melakukan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya.

Baca Juga

  • Jika Napas Bayi Cepat, Kapan Harus Waspada dan Mencari Bantuan Dokter?
  • 10 Perkembangan Bayi yang Menghibur Orangtua di Tahun Pertama
  • Cara Meningkatkan Hormon Oksitosin agar ASI Lancar

Cara mengatasi bayi yang suka kagetan saat tidur

Refleks Moro membuat anak mudah kaget dan terbangun

Meskipun refleks Moro atau bayi sering kaget saat tidur adalah tanda perkembangan yang baik pada bayi, ini juga bisa menurunkan kualitas tidurnya.

Oleh karena itu, sebaiknya orangtua juga perlu mengetahui cara menidurkan bayi agar kualitas tidurnya tidak terganggu.

Berikut adalah beberapa cara untuk menenangkan dan meminimalisasi bayi sering terkejut saat tidur, di antaranya adalah:

1. Dekatkan tubuh saat menurunkan bayi

Ketika akan menurunkan bayi dari gendongan, sebisa mungkin dekatkan tubuhnya ke pelukan Anda selama mungkin.

Setelah sudah menyentuh kasur, baru lepaskan secara perlahan. Ini seharusnya cukup untuk mencegah ia merasakan sensasi terjatuh yang dapat memciu bayi kaget saat tidur.

2. Membedong bayi

Anda juga bisa membungkus bayi dengan kain bedong atau swaddle untuk membuat mereka merasa nyaman. Namun, pastikan tidak mengikatnya terlalu rapat terutama di bagian pinggang ke bawah.

Penting untuk tidak sembarangan membedong bayi. Pastikan selalu menggunakan kain tipis yang tidak membatasi gerakan tubuh bayi sehingga mengurangi risiko terjadinya sindrom kematian mendadak pada bayi (SIDS).

Baca Juga

  • Ini 5 Cara Mengatasi Kulit Kering pada Bayi dan Tips agar Kembali Lembut
  • Bayi Sering Bersin, Normal Atau Pertanda Sedang Sakit?
  • Bayi Tersangkut Saat Melahirkan, Bisakah?

3. Menopang leher

Bayi berusia di bawah 4 bulan masih belum maksimal menopang kepala. Oleh sebab itu, orangtua bisa memegang leher serta kepala bayi untuk menggendong atau menenangkannya. Ini juga dilakukan untuk mencegah bayi sering terkejut saat tidur.

Baca Juga

  • Kejang Pada Bayi dapat Memicu Cedera Otak, Ini Penjelasannya
  • 5 Ucapan Kelahiran Bayi yang Sebaiknya Jangan Dikatakan
  • 5 Alasan Bayi Kembar Lahir Prematur

Catatan dari SehatQ

Refleks Moro ini sudah ada bahkan sejak usia janin masih 25 minggu dalam kandungan. Bagi orang yang pertama kali melihatnya, mungkin akan merasa kaget atau khawatir ketika bayi kaget saat tidur dan terus berulang.

Namun, selalu ingat bahwa refleks Moro merupakan indikator perkembangan bayi yang normal.

Umumnya, dokter spesialis anak akan memeriksa bagaimana respons bayi saat baru lahir. Selama tidak ada tanda-tanda perkembangan tidak normal, seperti refleks hanya di satu sisi tubuh atau berlangsung cukup lama seperti kejang, orangtua tak perlu risau.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai gerakan refleks seperti bayi sering kaget saat tidur, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.

Kenapa anak umur 2 tahun kalau tidur sering kaget?

Penyebab bayi sering kaget saat tidur adalah respons refleks yang disebut refleks Moro.

Apa penyebab anak sering kaget saat tidur?

Beberapa Faktor yang Memicu Bayi Sering Kaget saat Tidur Cahaya terang. Suara bising dari luar. Sentuhan tiba-tiba atau yang terasa dingin. Gerakan cepat oleh seseorang di sekitar mereka.

Sering kaget gejala penyakit apa?

Secara umum, gampang kaget merupakan hal yang wajar. Namun, mudah kaget bisa menjadi salah satu ciri dari sindrom hypervigilance atau sindrom kewaspadaan berlebihan. Sindrom ini umum dialami oleh orang dengan gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Bayi kaget sampai umur berapa?

Orangtua tidak perlu khawatir berlebihan karena ini merupakan respons bayi yang bertujuan untuk meminta pertolongan. Umumnya, efek kagetan ini berlangsung pada bayi usia 2 – 3 bulan dan kemungkinan benar-benar menghilang pada usia 6 – 7 bulan.