Analisis tentang latar belakang Munculnya Aliran Aliran Kalam dan peristiwa tahkīm

Analisis tentang latar belakang Munculnya Aliran Aliran Kalam dan peristiwa tahkīm

Asm munculnya aliran aliran analisis menunjukkan latar setelah belakang peristiwa hasil mengkritisi al tentang aliran 99 konsep- peta munculnya tahkm- yang peristiwa muncul aliran dalam aliran kalam aliran 3-1-4- tahkm- 4-1-1- kalam belakang peristiwa al latar tahkm- kalam dan Mengidentifikasi usna-

Here is a directory of about Munculnya Aliran Kalam Dalam Peristiwa Tahkim very best By simply placing symbols you can one Article into as many 100% readers friendly editions as you may like we notify as well as demonstrate Writing articles is a rewarding experience for your requirements. We acquire amazing lots of Nice articles Munculnya Aliran Kalam Dalam Peristiwa Tahkim interesting picture but many of us just show the particular reading that individuals imagine are classified as the best reading.

This images Munculnya Aliran Kalam Dalam Peristiwa Tahkim should be only for amazing test considering much like the image remember to choose the original article. Assistance your author by simply purchasing the initial character Munculnya Aliran Kalam Dalam Peristiwa Tahkim hence the contributor can offer the most beneficial image in addition to proceed doing the job Here at looking for perform all sorts of residential and commercial work. you have to make your search to get your free quotation hope you are okay have a nice day.

Analisis tentang latar belakang Munculnya Aliran Aliran Kalam dan peristiwa tahkīm

Munculnya Aliran Kalam Dalam Peristiwa Tahkim Youtube

Mengidentifikasi aliran aliran kalam yang muncul setelah peristiwa tahkīm. 3.1.4. mengkritisi latar belakang munculnya aliran aliran kalam dalam peristiwa tahkīm. 4.1.1. menunjukkan hasil analisis tentang latar belakang munculnya aliran aliran kalam dan peristiwa tahkīm. peta konsep. 99 al asmĀ` al Ḥusna. Pasukan ‘ali pun terpecah menjadi 2 golongan, yaitu: 1. syi’ah (sebagai yang tetap berada di pasukan ‘ali) 2. khawarij (mereka yang keluar) pasukan yang keluar dari ‘ali ini mengangap mereka mereka yang melakukan tahkim adalah para pelaku dosa besar dan dihukumi sebagai kafir. ini lah awal mula munculnya perdebatan kalam dan awal. About press copyright contact us creators advertise developers terms privacy policy & safety how works test new features press copyright contact us creators. Akidah islam pada masa nabi muhammad sawakidah islam pada masa khulafaur rasyidinakidah islam pada masa bani umayyahakidah islam pada masa bani abbasiyahakid. 1. aliran khawarij yang menolak tahkim atau arbitrase sepenuhnya, serta menanggap bahwa orang orang yang menyetujui tahkim telah melanggar hukum islam. orang yang melanggar hukum islam telah berdosa besar. selanjutnya, orang orang yang melakukan dosa besar tergolong sudah murtad dan keluar dari islam, serta darahnya halal ditumpahkan.

Analisis tentang latar belakang Munculnya Aliran Aliran Kalam dan peristiwa tahkīm

Munculnya Aliran Kalam Dalam Peristiwa Tahkim Youtube

Sejarah singkat munculnya aliran kalam. filsafat. sumber ilustrasi: pexels wirestock. islam berakar dari kata aslama yuslimu islaman yang berarti pasrah berserah diri. artinya muslim, ialah orang yang berpasrah dan berserah diri terhadap keputusan dan ketetapan allah. maka dari itu ciri utama dari seorang muslim ialah sami'na wa atho'na. Navigasi cari. peristiwa tahkim atau arbitrase (bahasa arab: التحكيم أو تحكيم القرآن) adalah sebuah istilah untuk sebuah kejadian sejarah yang berhubungan dengan perang shiffin. dalam kejadian ini abu musa al asy'ari merupakan perwakilan dan juri bagi pasukan kufah (pasukan imam ali as) dan amru bin 'ash merupakan perwakilan. Akan tetapi terdapat perbedaan arti antara pengertian ilmu kalam dari segi etimologi secara umum dengan etimologi dalam ilmu kalamnya. dalam ilmu kalam, aliran khawarij ini adalah suatu sekte atau aliran pengikut dari khalifah keempat dari rasulullah, yaitu ali bin abi thalib, yang keluar meninggalkan barisan karena tidak sepakat terhadap khalifah ali yang telah menerima abritase atau tahkim.

Akidah Akhlak Kelas Xi Bab Munculnya Aliran Kalam Dalam Peristiwa Tahkim

akidah akhlak kelas xi bab munculnya aliran kalam dalam peristiwa tahkim. materi akidah akhlak kelas xi bab 1 munculnya aliran ilmu kalam dalam peristiwa tahkim. anggota kelompok 1.lunna puspita wardana (17) 2.naura shafa athaillah a (22) 3.ramadhan ichsan adityaksa s (27) 4. akidah islam pada masa nabi muhammad saw akidah islam pada masa khulafaur rasyidin akidah islam pada masa bani materi akidah akhlak kelas xi bab 1 munculnya aliran kalam dalam peristiwa tahkim selamat belajar tugas akidah akhlak kelas xi ips 1 anisa indriyanti (01) arini wahyu ningrum (02) materi akidah akhlak kelas 11 semester ganjil. created by inshot: inshotapp.page.link ytshare. peristiwa tahkim merupakan salah satu faktor penyebab munculnya aliran kalam di kalangan umat islam. #tahkim #ilmukalam

  • Analisis tentang latar belakang Munculnya Aliran Aliran Kalam dan peristiwa tahkīm
  • Analisis tentang latar belakang Munculnya Aliran Aliran Kalam dan peristiwa tahkīm
  • Analisis tentang latar belakang Munculnya Aliran Aliran Kalam dan peristiwa tahkīm
  • Analisis tentang latar belakang Munculnya Aliran Aliran Kalam dan peristiwa tahkīm
  • Analisis tentang latar belakang Munculnya Aliran Aliran Kalam dan peristiwa tahkīm
  • Analisis tentang latar belakang Munculnya Aliran Aliran Kalam dan peristiwa tahkīm
  • Analisis tentang latar belakang Munculnya Aliran Aliran Kalam dan peristiwa tahkīm
  • Analisis tentang latar belakang Munculnya Aliran Aliran Kalam dan peristiwa tahkīm
  • Analisis tentang latar belakang Munculnya Aliran Aliran Kalam dan peristiwa tahkīm
  • Analisis tentang latar belakang Munculnya Aliran Aliran Kalam dan peristiwa tahkīm
  • Analisis tentang latar belakang Munculnya Aliran Aliran Kalam dan peristiwa tahkīm
  • Analisis tentang latar belakang Munculnya Aliran Aliran Kalam dan peristiwa tahkīm

  • Analisis tentang latar belakang Munculnya Aliran Aliran Kalam dan peristiwa tahkīm
  • Analisis tentang latar belakang Munculnya Aliran Aliran Kalam dan peristiwa tahkīm
  • Analisis tentang latar belakang Munculnya Aliran Aliran Kalam dan peristiwa tahkīm
  • Analisis tentang latar belakang Munculnya Aliran Aliran Kalam dan peristiwa tahkīm

tirto.id - Kemunculan Ilmu Kalam dalam Islam berawal dari peristiwa tahkim atau arbitrase antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abu Sufyan. Perseteruan politik ini tidak hanya memecah belah Islam dalam perkara pemerintahan, namun juga bergeser ke penafsiran teks agama yang melahirkan disiplin Ilmu Kalam.

Secara definitif, Ilmu Kalam adalah ilmu yang mempelajari masalah ketuhanan atau akidah. Padanan kata populernya adalah teologi Islam. Harun Nasution dalam buku Muhammad Abduh dan Teologi Rasional Mu’tazilah (1987) menuliskan bahwa Ilmu Kalam adalah “ilmu yang membahas wujud Allah, sifat-sifat-Nya, kenabian, alam, dan hubungan Tuhan dengan makhluk-makhluknya".

Di masa kenabian, tidak ada perdebatan mengenai perkara akidah dan ketuhanan. Nabi Muhammad merupakan rujukan tunggal. Orang-orang yang berselisih mendatangi beliau SAW untuk mencari pencerahan sehingga tidak ada perbedaan pendapat di kalangan sahabat mengenai perkara ketuhanan.

Selain itu, Nabi Muhammad juga sempat melarang sahabatnya bertanya mengenai qadar yang nantinya menjadi kontroversi di kalangan ahli Ilmu Kalam. Selepas wafatnya Rasulullah, barulah aliran pemikiran Islam bermunculan.

Analisis tentang latar belakang Munculnya Aliran Aliran Kalam dan peristiwa tahkīm

Ilmu Kalam kemudian lahir ketika terjadi perseteruan politik di masa Ali bin Abi Talib dan Muawiyah bin Abu Sufyan. Sebenarnya, embrionya sudah tampak di masa kekhalifahan Usman bin Affan. Di masa itu, orang-orang yang memiliki paham seragam saling berdiskusi membincangkan pemikiran mereka. Lantas, ketika terjadi peristiwa arbitrase, mereka muncul mengungkapkan pandangan mereka masing-masing dan menentukan sikap terhadap Ali dan Muawiyah.

Peristiwa arbitrase itu terjadi pada perang Shifin pada 657 M, pertempuran antara kubu Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abu Sufyan. Perang ini merupakan serangan Ali terhadap Muawiyah yang tidak mau tunduk kepada pemerintahan Kekhalifahan Rasyidin.

Karena kekuatan tempur dan strategi perang kedua belah pihak yang nyaris setara, diajukanlah arbitrase untuk mengurangi jumlah korban yang berjatuhan. Arbitrase ini adalah upaya penyelesaian perseteruan politik antara Ali dan Muawiyah dengan melibatkan pihak ketiga yang diharapkan dapat memberikan keputusan netral.

Pihak ketiga untuk merundingkan seteru politik itu adalah Amr bin Ash dari kubu Muawiyah dan Abu Musa Al-Asyari dari kubu Ali bin Abi Thalib. Setelah perundingan itu, Abu Musa Al-Asyari kemudian menyampaikan hasil arbitrase sebagai berikut.

“Setelah kami mengadakan pembahasan, kami tidak menemukan jalan keluar yang lebih baik untuk mengatasi kemelut ini, selain mengambil langkah demi kebaikan kita semua, yaitu kami sudah sama-sama sepakat untuk memecat Ali dan Muawiyah dan selanjutnya kita kembalikan kepada Majelis Syura di antara kaum muslimin sendiri," sampaikan Abu Musa Al-Asyari, sebagaimana dikutip dari buku Alam Pikiran Islam Pemikiran Kalam (2014) yang ditulis Yunan Yusuf.

Keputusan tahkim ini pun langsung diingkari oleh kubu Muawiyah, yang diikuti dengan kubu Ali bin Abi Thalib. Jejak politik ini rupanya bergeser ke penafsiran agama yang menjadi titik tolak lahirnya tiga aliran Ilmu Kalam dalam Islam sebagai berikut, sebagaimana dikutip dari Esoterik: Jurnal Akhlak dan Tasawuf yang ditulis Ahmad Zaini.

1. Aliran Khawarij yang menolak tahkim atau arbitrase sepenuhnya, serta menanggap bahwa orang-orang yang menyetujui tahkim telah melanggar hukum Islam. Orang yang melanggar hukum Islam telah berdosa besar.

Selanjutnya, orang-orang yang melakukan dosa besar tergolong sudah murtad dan keluar dari Islam, serta darahnya halal ditumpahkan. Karena itulah, mereka berencana membunuh empat pentolan pelaku tahkim, yaitu Ali, Muawiyah, Amr bin Ash, dan Abu Musa Al-Asyari. Namun, yang berhasil dibunuh hanya Ali bin Abi Thalib.

2. Aliran Murjiah yang menyatakan bahwa orang yang berbuat dosa besar tetap mukmin dan tidak kafir. Perkara dosa diserahkan kepada Allah SWT, terserah Dia mengampuni atau memasukkan pelakunya ke dalam neraka.

3. Aliran Mu'tazilah yang menolak dua pendapat di atas. Bagi aliran Mu'tazilah, orang berdosa besar tidak bisa dianggap kafir, tidak juga orang mukmin. Pendosa besar berada di posisi antara Islam dan kafir. Penegasan posisi inilah yang menjadi penamaan Mu'tazilah, yang dalam bahasa Arab kesohor dengan sebutan al-manzilah bain al-manzilatain (posisi di antara dua posisi).

Setelah ketiga aliran di atas, muncul lagi aliran Ilmu Kalam yang terkenal, yaitu Qadariyah dan Jabariah, kemudian Asyariah, Maturidiyah, dan lain sebagainya.

Menurut aliran Qadariyah, manusia memiliki kehendak bebas (free will) dan kebebasan menentukan perbuatannya. Sebaliknya, Jabariah menganggap bahwa manusia ibarat hanya wayang yang digerakkan oleh dalang; tidak memiliki kehendak bebas (fatalisme) dan tidak memiliki kebebasan menentukan perbuatannya.

Dalam perkembangannya, aliran Ilmu Kalam mengadopsi prinsip-prinsip filsafat Yunani untuk memahami akidah Islam. Namun, ahli Ilmu Kalam (Mutakallim) tidak pernah keluar dari koridor Islam dan tetap memosisikan wahyu, yaitu Al-Quran dan hadis sebagai sumber primernya.

Baca juga:

  • Syafii Maarif Minta Pemerintah Waspadai Teologi Maut
  • Tiga Makna Zakat yang Dilupakan: Teologis, Kemanusiaan dan Sosial

Baca juga artikel terkait ILMU KALAM atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/ylk)


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Yulaika Ramadhani
Kontributor: Abdul Hadi

Array

Subscribe for updates Unsubscribe from updates