Apa bedanya aki basah dan kering

SEMARANG, KOMPAS.com - Aki menjadi salah satu komponen penting bagi mobil, apalagi transmisi matik. Karena itu dari segi perawatan juga tak boleh diabaikan.

Perlui diketahui ada tiga jenis tipe aki yang beredar di pasaran, yaitu aki kering, basah, dan hybrid.

Ketiganya menawarkan kelebihan masing-masing. Lantaran itu penting bagi pemilik mobil yang ingin mengganti mengetahui dulu perbedaannya. 

Baca juga: Terobos Banjir, Pengendara Motor di Bogor Terseret Air dan Hilang di Gorong-gorong

Walau disebut aki kering atau maintenance free (MF), ternyata isinya juga cairan elektroda namun dalam bentuk gel yang padat. Hal ini jadi poin keunggulannya karena tak ada ritual isi ulang air aki.  

Andreas Hardjo Pemilik Menyanan Jaya Aki Semarang menjelaskan, kebanyakan pemilik mobil jatuh hati dan memilih aki maintenance free (MF) lantaran mudah dalam perawatan. 

"Enak dan praktis, tidak ada cek level air aki. Biasanya pemiliknya adalah pekerja formal yang tak memiliki waktu luang," ucap Andreas kepada Kompas.com, Rabu (12/10/2022). 

Namun jenis aki MF atau kering harganya terbilang lebih mahal dari aki basah. Menurut Andreas, tipe aki kering 70 A untuk mobil MPV seperti Innova Diesel dan Isuzu Panther dibanderol Rp 1.390.000, selisih sekitar Rp 270.000 dari tipe basah. 

Aki basah biasanya digunakan pemilik mobil yang benar-benar hobi merawat kendaraan, karena masih perlu pengecekan yang teliti. 

Nomor satu soal pemeriksaan level ketinggian air aki. Jika beres, bisa lanjut cek detail terminal aki, tujuannya melihat apakah ada kerak indikasi penguapan berlebih. 

"Soal harga memang aki basah lebih murah, tapi perawatannya yang ribet. Air aki kalau kurang cell tak bisa terendam semuanya. Beda lagi jika kelebihan, penguapan hasilnya kutub terminal aki berkerak. Juga berisiko ke bodi terutama dekat aki jadi rawan keropos," kata Andreas. 

Sementara aki hybrid, model ini mirip seperti aki basah dan berisi cairan elektroda. Banyak yang menggangap jenis aki ini merupakan versi baru aki basah yang dibedakan namanya. 

Hal tersebut salah kaprah, Pemilik Bengkel Instalasi Mranggen Trias mengatakan, sama-sama basah, tapi antara Hybrid dan aki basah Premium beda teknologinya. 

Tipe hybrid memang dikategorikan aki basah, tapi bahan dan teknologi di desain seperti aki bebas perawatan supaya minim penguapan.

Baca juga: Tembus 140.894 Unit, Sigra Masih Mendominasi Penjualan Daihatsu

"Aki basah biasa tingkat penguapan air biasanya tinggi. Teknologi baru dan penyempurnaan untuk model hybrid bertujuan mengurangi penguapan. Sering disebut gabungan antara aki basah dan maintenance free (MF)," kata dia. 

Baik aki kering atau aki basah memilki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Aki MF memiliki kelebihan tidak perlu ada perawatan rutin, sedangkan aki kering memiliki harga yang relatif lebih murah.

Baca juga: Mengenal Cara Kerja Seat Belt Pretensioner


Bagi pemilik kendaraan yang ingin mengganti aki mobilnya, kadang terpikir mana yang lebih awet dan tahan lama?

Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Suparna mengatakan, keawetan dari aki MF dan basah sebetulnya sangat relatif dari penggunaan dan perawatannya

“Misalnya sama-sama tidak dirawat, maka aki basah akan lebih cepat rusak dibanding aki MF,” kata Suparna kepada Kompas.com beberapa waktu lalu. 


Cairan aki pada aki basah dalam kurun waktu tertentu akan menguap dan perlu ditambah. Jika tidak ditambah atau dirawat, aki basah lebih cepat drop dan rusak. Sedangkan aki MF didesain tidak perlu penambahan air aki, maka lebih awet.

“Lain halnya jika aki basah dirawat dengan benar dan rutin. Misal rajin servis berkala dan akan ditambah cairan akinya. Jadi aki bekerja maksimal dan awet, bahkan bisa melebihi usia aki MF dengan asumsi pemakaian normal,” ucap Suparna.

Baca juga: Ingat Ganjil Genap di Puncak Berlaku Akhir Pekan Ini

Suparna menambahkan, dalam pemakaian normal, aki MF memiliki usia pakai dua sampai tiga tahun.

Jadi jika rajin merawat aki basah, usia pakainya bisa lebih dari itu. Sedangkan kalau tidak normal, bisa hanya setahun bahkan kurang usia pakainya.

Di pasaran aki sepeda motor maupun mobil terdiri dari dua jenis yaitu aki kering dan aki basah. Berikut perbedaan aki kering dan basah.

Suara.com - Selain oli, aki juga merupakan komponen penting kendaraan. Baik sepeda motor maupun mobil. Aki berhubngan dengan kelistrikan yang ada pada kendaraan. Tak hanya itu aki juga berperan sebagai sumber energi untuk lampu sorot dan sign. Di pasaran aki sepeda motor maupun mobil terdiri dari dua jenis yaitu aki kering dan aki basah. Berikut perbedaan aki kering dan basah.

Meski terdapat perbedaan pada penyebutannya, kedua jenis aki ini sebenarnya masih memanfaatkan cairan elektroda yang biasa disebut dengan air aki. Lalu kenapa terdapat perbedaan penyebutan pada aki dan apa sih perbedaan aki kering dan basah? Yuk simak pembahasan berikut ini:

Apa bedanya aki basah dan kering
Ilustrasi pengisian aki motor (Suzuki)

1. Tekstur

Perbedaan antara aki kering dan basah tampak jelas pada teksturnya. Cairan pada aki kering lebih padat dan teksturnya menyerupai gel. Sedangkan tekstur aki basah  lebih encer layaknya air pada umumnya.

Baca Juga: Denda Telat Bayar Pajak Motor: Begini Cara Menghitungnya

2. Perawatan

Aki basah memerlukan perawatan rutin agar tetap awet. Anda wajib melakukan pengecekan aki setiap dua bulan sekali. Hal ini tak berlaku jika Anda menggunakan aki kering. Aki jenis ini sifatnya bebas perawatan atau bisa disebut juga dengan maintenance free (MF). Umur aki kering bisa mencapai dua tahun penggunaan.

3. Harga

Harga aki kering biasanya relatif lebih mahal jika diibandingkan dengan aki basah. Contohnya, salah satu jenis aki kering merek ternama untuk mobil tipe MPV dibanderol dengan harga Rp 927.000. Sedangkan, aki basah dengan merek dan untuk mobil tipe yang sama bisa dijual dengan harga Rp Rp 799.000.

4. Ketahanan

Baca Juga: Rekomendasi Empat Mobil Matik Bekas untuk Para Perempuan

Umumnya aki basah lebih awet ketimbang aki kering namun hal itu kembali pada perawatan. Jika  volume air aki basah selalu dijaga dan selalu dicek tiap dua bulan maka aki akan lebih awet.

Hal sebaliknya tak berlaku bagi aki kering. Mengingat aki basah memerlukan perawatan berkala agar tahan lama, maka aki kering lebih direkomendasikan bagi Anda yang  sibuk dan tak sempat mengecek keadaan aki.

5. Detail

Selain keempat aspek di atas, perbedaan antara aki kering dan basah juga terlihat pada beberapa detail berikut seperti:

  • Separator pada aki kering berbentuk kapas dan tidak mudah terguncang meski dibalik. Sedangkanpada aki basah apabila dibalik atau diguncang maka cairan aki akan tumpah.
  • Wadah aki basah transparan karena berguna untuk mengecek ukuran air aki yang digunakan sedangkan wadah aki kering berwarna gelap dan tidak berlubang-lubang. Hal ini demi menjaga cairan aki yang berbentuk gel agar tak menguap.

Demikian penjelasan perihal perbedaan aki kering dan basah. Kira-kira Anda lebih tertarik menggunakan aki jenis apa?

Lebih bagus aki Kering Apa aki Basah?

Usia pakai aki basah bisa lebih awet kalau rajin mengisi ketika air aki sudah di batas bawah standar. Sementara bagi kamu yang malas atau tidak sempat memeriksa air aki, kamu bisa menggunakan aki kering yang lebih praktis. Hanya saja usia pakai aki kering rata-rata hanya 1,5-2 tahun.

Apa kelemahan aki kering?

"Kelemahan aki kering itu satu, tidak bisa disimpan atau jarang dipakai tanpa arus listrik," tekan Satriawan Agung Prabowo, Corporate Public Relation PT Wacana Prima Sentosa. "Pada dasarnya aki kering tetap punya cairan elektrolit di dalamnya," tambahnya.

Apa kelebihan aki Basah?

Kelebihan aki basah.
Dapat lebih awet jika rajin dirawat..
Mudah diisi ulang menggunakan air accu..
Harga relatif lebih murah..

Kenapa harga aki kering lebih mahal?

“Karena memang aki kering itu maintenance free (MF) sehingga bebas perawatan, maka harganya mahal. Sedangkan aki basah, meskipun lebih murah butuh perawatan seperti penambahan air aki,” katanya pada Kompas.com, Selasa (4/1/2022). Pada jenis aki kering, penguapannya lebih minim dibanding aki basah.