Apa bunyi sila ke 2

ilustrasi pengamalan bunyi sila kedua Pancasila, sumber gambar: https://www.freepik.com/

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa. Perjuangan untuk mendirikan negara yang merdeka tanpa bayang dari penjajah bukan hal yang mudah dan butuh pengorbanan. Sebagai bangsa Indonesia, kita perlu mengamalkan setiap sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Adapun pengamalan bunyi sila kedua Pancasila dapat kamu simak penjelasannya dalam artikel ini.

Barangkali, belum tentu seluruh masyarakat Indonesia hafal betul setiap sila Pancasila, termasuk sila kedua. Akan tetapi, kata “Pancasila” mendapat tempat istimewa tersendiri di hati bangsa Indonesia. Dikutip dari buku Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar oleh E.N. Saragih (2021), Pancasila merupakan suatu ideologi atau pandangan hidup bangsa Indonesia.

Pengamalan Pancasila didapatkan dari nilai-nilai luhur yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Dengan penduduk yang memiliki tingkat keberagaman tinggi, tidak mudah untuk menyatukan pandangan yang selaras agar tercipta suatu keharmonisan berbangsa dan bernegara. Namun, dengan adanya Pancasila, maka perbedaan yang menjadi tembok penghalang seakan runtuh dan terganti dengan rasa saling bersaudara dan setanah air.

Makna Bunyi Sila Kedua Pancasila

ilustrasi pengamalan bunyi sila kedua Pancasila, sumber gambar: https://www.freepik.com/

Bunyi sila kedua Pancasila yaitu “Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Maksud dari sila tersebut adalah bahwa bangsa Indonesia hendaknya mampu menghormati setiap orang bukan karena status, kedudukan, jenis kelamin, ras, agama atau yang lainnya. Sikap saling menghormati harus ditumbuhkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan ditujukan kepada setiap lapisan masyarakat.

Kemanusiaan yang adil dan beradab juga dimaknai sebagai bentuk rasa saling menghormati dan tidak memandang rendah orang lain. Kita harus mampu memanusiakan manusia dan bersikap beradab sesuai kodrat kita sebagai makhluk yang berakal.

Pengamalan Bunyi Sila Kedua Pancasila

Bunyi sila kedua pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun pengamalannya yaitu sebagai berikut:

  • Memperlakukan manusia sesuai dengan kodratnya, yaitu sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

  • Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban pada setiap manusia tanpa membedakan suku, ras, keturunan, agama, status sosial dan lainnya.

  • Membangun sikap saling peduli terhadap sesame manusia.

  • Melakukan kegiatan-kegiatan kemanusiaan seperti bakti sosial, santunan anak yatim, dan lain-lain.

  • Mengembangkan sikap saling menghormati sesama manusia.

  1. Beranda
  2. Bunyi sila kedua Pancasila adalah ….

Pertanyaan

Bunyi sila kedua Pancasila adalah ….

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa

  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

  3. Persatuan Indonesia

Jawaban

jawaban yang tepat adalah B.

jawaban yang tepat adalah B.   

Pembahasan

Bunyi sila kedua Pancasila adalah kemanusiaan yang adil dan beradab. Simbol sila kedua Pancasila adalah rantai. Dengan demikian,jawaban yang tepat adalah B.

Bunyi sila kedua Pancasila adalah kemanusiaan yang adil dan beradab. Simbol sila kedua Pancasila adalah rantai. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B.   

Apa bunyi sila ke 2

135

Pertanyaan serupa

©2022 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia

Suara.com - Pancasila dikatakan sebagai Dasar negara Indonesia, di mana di dalam Pancasila terdapat harapan dan cerminan bangsa Indonesia. Harapan bangsa dan negara Indonesia tercantum di dalam salah satu sila yang ada di Pancasila, yaitu sila ke-2. Lantas, apa lambang sila ke-2 Pancasila?

Ingin tahu lebih jelas tentang makna dan lambang sila ke-2 Pancasila? Yuk, simak penjelasan tentang makna dan lambang sila ke-2di bawah ini.

Bunyi Sila ke-2 Pancasila

Pancasila ada lima, di mana di setiap silanya akan ada nilai yang bisa dipakai dalam kehidupan bermasyarakat. Sila ke-2 adalah sila yang di dalamnya terdapat nilai kemanusiaan.

Baca Juga: 45 Butir-butir Pancasila Lengkap yang Wajib Diketahui

Adapun bunyi sila ke-2 yaitu “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”, di mana sila ke-2 ini tidak akan berfungsi dengan baik jika banyak bangsa Indonesia yang tidak menerapkannya dalam kehidupan bermasyrakat.

Lambang Sila ke-2 Pancasila

Lambang utama dari sila ke-2 adalah rantai yang berwarna emas dengan warna dasar merah. Rantai dari lambang sila ke-2 ini terdapat dua bentuk yaitu bentuk bulat dan persegi. Berikut ini adalah penjelasan makna lambang dari sila ke-2 selengkapnya:

1. Bentuk Rantai Bulat dan Persegi

Rantai bulat pada sila ke-2 mempunyai makna laki-laki, di mana laki-laki selalu identik dengan yang namanya kekuatan. Seperti yang diucapkan oleh Bung Karno “Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”.

Baca Juga: Contoh Pengamalan Sila ke-3 Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Dari kalimat Bung Karno tersebut, sudah tergambarkan betapa kuatnya seorang laki-laki terutama dalam membela negara. Dari lambang rantai berbentuk bulat ini, sudah semestinya laki-laki yang ada di Indonesia turut membantu Indonesia ke arah yang lebih baik.

Bagaimana bunyi sila ke 1?

Gambar bintang ini menjadi lambang sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Arti dari simbol ini adalah bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beriman dan bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan keyakinan masing-masing.

Apa bunyi dari sila ke

Lambang sila ke-4 adalah gambar kepala banteng dengan latar belakang merah. Banteng bermakna sebagai hewan sosial yang suka berkumpul. Bunyi sila ke-4 adalah Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.

Pengamalan sila ke

Saling menghormati guru dan teman, juga saling tolong menolong jika yang lain mengalami kesulitan. Di rumah, pengamalan Pancasila sila ke-2 juga harus diterapkan seperti contohnya menghormati orang tua, menyayangi saudara, dan berbuat baik kepada tetangga.

Apakah simbol dari sila Pancasila yang berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan?

4. Sila keempat Sila keempat Pancasila dilambangkan dengan kepala banteng. Bunyi dari sila ke-4 adalah Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Adapun kepala banteng dengan warna hitam itu memiliki latar merah. Letak simbol sila keempat ini ada di bagian kiri atas perisai.