Apa fungsi dari dolomit atau kapur pertanian

DINAS Pertanian menemui para petani di kelompok tani Galuh Pakuan di Kampung Cipaku RT 01/RW 19 Desa Pakutandang Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung, dalam mensosialisasikan tanaman padi sehat.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA

SOREANG [PR].- Dinas Pertanian Kabupaten Bandung terus-menerus secara masif mensosialisasikan dem area tanaman padi sehat di sejumlah kelompok tani di Kabupaten Bandung. Pada Kamis 15 Agustus 2019, Dinas Pertanian menemui para petani di  kelompok tani Galuh Pakuan di Kampung Cipaku RT 01/RW 19 Desa Pakutandang Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung, dalam mensosialisasikan tanaman padi sehat. 

Dalam sosialisasi itu, turut dihadiri Kasi Perlindungan Tanaman Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ir. Agus Lukman, Koordinator Satuan Pelayanan Wilayah IV Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Bambang SA, Koordinator Pengendali Organisme Pangganggu Tumbuhan [POPT] Wawan Darmawan, POPT  Kecamatan Ciparay Asep Saepuloh dan Siti Rohmahm serta Penyuluh Pertanian Lapangan [PPL] Pakutandang Ciparay Asep Supandi. 

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ir. H. A. Tisna Umaran, M.P., mengharapkan, mensosialisasikam tanaman padi sehat [dem area] ini untuk meningkatkan produksi dan kualitas pertanian di Kabupaten Bandung, khususnya di kelompok tani Galuh Pakuan. 

"Dengan harapan, para petani semakin sejahtera. Melalui program dem area ini, mendapat bantuan dari pemerintah pusat melalui bantuan kapur dolomit dan benih selain  bantuan alsintan. Kami berharap, dem area ini dapat mengendalikan POPT," katanya. 

Program dem area [tanaman padi sehat], ia berharap, para petani bisa melaksanakannya dengan harapan para petaninya sehat. 

"Memang tujuan awal dem area ini, untuk meningkatkan produksi pertanian, misalnya dari 6 ton menjadi 7,5 ton gabah kering panen. Selain itu untuk meningkatkan  produktivitas dan kualitas padi. Mulai dari bobot dan warnanya bagus," kata Tisna. 

Mengandung magnesium

Ia pun memberikan pemahaman tentang penggunaan kapur  dolomit 1 ton per hektare untuk kesuburan tanah. Penggunaan pupuk dolomit itu untuk kesuburan tanah, di saat tanah sudah tak subur lagi karena penggunaan kimia.  

"Kapur dolomit dapat menyuburkan tanah karena mengandung magnesium sebagai unsur hara. Magnesium ini untuk menetralisir kandungan tanah. Selain itu mengandung kalcium, untuk mengikat unsur hara yang dapat disalurkan ke tanaman padi," katanya.

Kapur dolomit ini, imbuhnya, dapat menyuburkan tanah yang sudah ceplek bisa kembali renyah. Selain itu memudahkan pertumbuhan akar tanaman untuk mengikat unsur hara di dalam tanah. "Manfaat kapur dolomit dapat mengubah struktur tanah," ucapnya. 

Tisna mengingatkan kepada para petani untuk menghindari penggunaan kimia karena dapat menimbulkan tanah tak subur. Dampak kimia, tak hujan satu minggu lahan pertanian bisa langsung kering. 

Page 2

Ia mengatakan, para petani pun untuk memerhatikan benih padi yang bersertifikat dan berlabel, di antaranya benih padi inpari 42. Misalnya, benih padi dari Subang dan Karawang perlu beradaptasi, dan harus disesuaikan dengan kondisi tanah yang dibubuhi kapur dolomit supaya cepat adaptasi saat ditanam. 

"Saya pun tak yakin, sebuah benih padi tak lepas dari penyakit, misalnya penyakit tungro, keresek dan tutung punduk," ujarnya.

Tiga jenis penyakit

Menurutnya, penyakit tanaman itu ada tiga, yakni jamur,  virus dan bakteri. Untuk itu, yang namanya penyakit bisa dibawa oleh benih. 

"Maka yang harus diperlakukan dengan baik adalah benih, selain pengolahan tanah yang baik jika produksi ingin 7 ton per ha atau lebih," tuturnya.

Ia mengatakan, penyakit keresek, maka benih itu harus direndam oleh anti penyakit keresek [anti bakteri dan virus] tersebut. "Ketika merendam benih, pakai insektisida sistemik. Misalnya di saat ada hama merah, gunakan anti penyakit tersebut," katanya kepada wartawan Galamedia, Engkos Kosasih. 

Mengolah tananaman pertanian, bisa melalui mencelupkan akar tanaman padi ke anti penyakit sesuai dengan serangan penyakit tanaman sebelumnya. Hal itu pula, katanya, pertanian dem area harus menggunakan pupuk organik. 

"Pupuk organik harus tercampur tanah basah. Pupuk organik bisa digunakan saat pemupukan dasar, pascapenggunaan kapur dolomit. Penggunaan pupuk organik saat meratakan tanah saat mau ditanam," tuturnya. 

Tisna melarang para petani membakar jerami dan lebih bagus digunakan pupuk kompos. Menurutnya, tanaman padi sehat dem area, bisa menggunakan biopestisida. Untuk tanaman yang terserang penyakit, di antaranya menggunakan insektisida untuk racun hama penyakit tanaman, baik itu penggerek batang [sundep/beluk]. 

"Yang namanya racun atau insektisida merupakan jurus pamungkas. Insektisida ada dua, ada namanya racun kontak dan sistemik. Ada juga yang dinamakan fungisida, untuk penyakit tutung punduk dan keresek. Selain itu bakterisida untuk mencegah penyakit/bakteri. Kemudian, herbisida [rumput], rodentisida [tikus], molustisida [siput], virustisida [virus]," katanya.

Tisna pun menjelaskan, pengendali agen hayati, di antaranya predator atau musuh alami. Di antaranya, ular, tongket, katak, simeut,  bobotolan, papatong jarum dan lainnya.***
 

Swadayaonline.com - Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, pemanfaatan tanah pertanian yang terus menerus dan kurangnya edukasi bagaimana mengembalikan kesuburan tanah yang baik, membuat lahan pertanian Indonesia banyak yang tusak. Untuk meningkatkan dan mengembalikan kesuburan tanah, salahsatunya dengan menggunakan dolomit.

Dolomit sama halnya dengan dengan pupuk organik, diyakini dapat mengembalikan kesuburan tanah, Adhie Widihartho, Chief Marketing Officer PT. Polowijo Gosari mengatakan, sebenarnya semua tanah membutuhkan dan perlu dolomit. Bahkan termasuk lahan pertanian di Jawa yang termasuk tidak masam. "Karena sudah banyak terkena pupuk kimia dan kesuburannya berkurang perlu dolomit," katanya di sela-sela silaturahim dan buka puasa bersama di Jakarta, Sabtu [25/5].

Adhie mencontohkan, lahan pertanaman padi di Jawa yang telah menggunakan dolomit ternyata tanaman padinya lebih tahan terhadap hawa wereng batang cokelat. Jadi dolomit bukan hanya memperbaiki kesuburan tanah, tapi juga meningkatkan daya tahan tanaman terhadap hama penyakit.

Menurut Adhie, kemampuan dolomit memperbaiki kondisi tanah tidak dimiliki pupuk organik umumnya. Bahkan sebenarnya  dolomit juga sudah bagian dari pupuk organik dan bukan pupuk kimia.

"Kelebihan dolomit karena mengandung Kalsium [Ca] dan Magnesium [Mg]. Zat itu sangat dibutuhkan tanah yang rusak dan masam untuk meningkatkan kesuburan lahan," ujarnya.

Selain itu lanjut Adhie, dolomit juga berbeda dengan batu gamping. Karena ada kandungan magnesium, bahkan tertinggi yakni kisirit. Hal ini yang bedakan dengan batu gamping dan kapur. "Kalau gamping atau kapur yang ada hanya kandungan Ca saja, sedangkan Mg-nya tidak ada," ujarnya.

Dirinya mengungkapkan, pemanfaatan dolomit untuk memperbaiki tanah sebenarnya sudah lama dan banyak digunakan pada perkebunan sawit. Biasanya perusahaan perkebunan sawit menggunakan pupuk NPK plus dolomit. Begitu juga penggunaan pada lahan hortikultura seperti di Pacitan Jawa Timur.

"Dulu memang kita fokus pada perkebunan, tapi sekarang ini sudah diujicobakan pada tanaman pangan, termasuk dalam program Serasi untuk lahan rawa," katanya.

Ke depan Adhie memperkirakan kebutuhan dolomit akan semakin banyak. Apalagi ada upaya pemerintah menggenjot produksi pangan di lahan rawa. Manfaat dolomit untuk  menetralisir lahan rawa yang masam. Dengan dolomit lahan rawa kini bisa tanam dua kali dalam setahun dari biasanya hanya satu kali.

Saat ini produktivitas tanaman padi pada lahan rawa yang pernah tanam hanya sebesar 3 ton/ha, sedangkan yang  belum pernah tanam 2 ton/ha. "Dengan dolomit kesuburan lahan rawa meningkat, sehingga produktivitas juga pasti akan naik," katanya.

Namun demikian dalam penggunaan dolomit, petani masih perlu bimbingan. Dengan edukasi ke petani, Adhie berharap petani mengenal manfaat dolomit dan membedakan dolomit yang asli dan palsu.

“Kendalanya memang dolomit mudah dipalsu. Kapur ditumbuk dan gerus sudah seperti dolomit. Tapi untuk mengenal dolomit bisa dengan melihat secara fisik, dolomit itulebih putih, lebih lembut dan kering,” ungkapnya.

Selain untuk pertanian, menurut Adhie, dolomit juga digunakan sebagai bahan baku industri keramik, kaca, tambak ikan dan aluminium alloy. Artinya pohon industri dolomit cukup banyak. "Dolomit itu sumber kehidupan," katanya.

Cadangan dolomit yang dimiliki PT. Gosari Polowijo di Gresik diperkirakan sebanyak 500 juta ton, sehingga sangat cukup  untuk program pertanian.  Cadangan itu dalam bentuk gunung dolomit seluas sekitar  700 ha. Jika setahun saja produksinya sebanyak 2 juta ton, maka cadangan itu bisa mencapai 250 tahun. Adhie mengatakan, sebelum ada program Serasi lahan rawa saja, pihaknya sudah memasok untuk pasar perkebunan dan perikanan. 

Dengan pengembangan lahan rawa perusahaannya berencana akan menambah kapasitas produksi. "Tahun ini kita mempersiapkan untuk memproduksi sebanyak 600 ribu ton, naik dari sebelumnya 300 ribu ton. Hingga 2020, kita mempersiapkan produksi 1 juta ton," tutur Adhie.

Selain  di Gresik, Adhie mengungkapkan, potensi lahan dolomit di Indonesia juga ada di Sumatera yakni di Aceh, Padang. Namun tempatnya sporadis, terpisah-pisah tidak mengumpul seperti di Gresik. "Memang yang cocok untuk eksploitasi besar-besaran, saat ini hanya di Gresik," ujar Adhie. SY

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề