Apa itu asisten rumah tangga

“Inilah tangan yang dicintai Allah dan Rasul-Nya” (HR. Bukhari)

Dalam dunia kerja, ada yang disebut pemberi upah dan pekerja, atau majikan dengan asisten rumah tangga (ART). Dalam Islam hubungan keduanya diatur dengan sistem sosial yang berkeadilan.

Islam memberikan penghargaan tinggi terhadap buruh (ART) yang mendapatkan penghasilan dengan tenaganya sendiri. Karena dalam Islam, bekerja merupakan kewajiban mulia bagi setiap manusia agar dapat hidup layak dan terhormat.

ART yang baik adalah yang senatiasa meningkatkan kualitas kerjanya. Bahkan Rasulullah SAW pernah menjabat tangan seorang buruh yang bengkak karena kerja keras, lalu menciumnya dan berkata: “Inilah tangan yang dicintai Allah dan Rasul-Nya” (HR. Bukhari).

Allah SWT sangat memuliakan asisten rumah tangga yang bekerja keras buat menghidupi keluarganya: “Dan masing-masing orang memperoleh derajatnya dengan apa yang dikerjakannya” (QS. al-An’am: 132).

Ada delapan perlakukan yang baik terhadap ART. Pertama, Islam memosisikan pembantu sebagaimana saudara majikan. Dari Abu Dzar RA, Nabi SAW bersabda: “Saudara kalian adalah budak kalian. Allah jadikan mereka di bawah kekuasaan kalian” (HR. Bukhari).

Nabi Muhammad SAWmenyebut pembantu sebagaimana saudara majikan agar derajat mereka setara dengan saudara, diperlakukan baik sebagaimana saudara.

Kedua, Nabi Muhammad SAW melarang memberikan beban tugas kepada ART melebihi kemampuannya. Jikapun terpaksa itu harus dilakukan, Beliau perintahkan agar sang majikan turut membantunya.

Dalam hadis Abu Dzar RA, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Janganlah kalian membebani mereka (budak), dan jika kalian memberikan tugas kepada mereka, bantulah mereka” (HR. Bukhari).

Ketiga, Nabi Muhammad SAW mewajibkan para majikan untuk memberikan gaji pegawainya tepat waktu, tanpa dikurangi sedikit pun. Sebaiknya selalu-lah bersedekah buat asisten rumah tangga, bahkan perhatikan kecukupan kebutuhan keluarganya.

Dari Abdullah bin Umar RA, Nabi Mumhammad SAWbersabda: “Berikanlah upah pegawai (buruh), sebelum kering keringatnya” (HR. Ibn Majah).

Keempat, Islam memberi peringatan keras kepada para majikan yang menzalimi pembantunya atau pegawainya. Dalam hadis qudsi dari Abu Hurairah RA, Nabi SAWmeriwayatkan, bahwa Allah berfirman:

“Ada tiga orang, yang akan menjadi musuh-Ku pada hari kiamat: … orang yang mempekerjakan seorang buruh, si buruh memenuhi tugasnya, namun dia tidak memberikan upahnya (yang sesuai)” (HR. Bukhari).

Kelima, Islam memotivasi para majikan agar meringankan beban pembantunya. Jangan berikan beban teramat berat buat asisten rumah tangga, atau bantu dia dalam mengerjakan pekerjaan yang berat. Dari Amr bin Huwairits, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Keringanan yang kamu berikan kepada budakmu, maka itu menjadi pahala di timbangan amalmu” (HR. Ibn Hibban dalam shahihnya dan sanadnya dinyatakan shahih oleh Syuaib al-Arnauth).

Keenam, Islam melarang, menekan atau bersikap kasar kepada ART. Nabi Muhammad SAW yang memiliki ratusan anak buat dan puluhan budak, tetapi sekalipun Rasul tidak pernah menghardik dan berkata kasar dengan bawahannya.

Aisyah ra menceritakan: “Rasulullah SAW tidak pernah memukul dengan tangannya sedikit pun, tidak kepada wanita, tidak pula budak” (HR. Muslim).

Pada Pasal 31 UU Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003 disebutkan bahwa setiap tenaga kerja mempunyai hak untuk memperoleh penghasilan yang layak. 

Hak untuk istirahat dan cuti, hak memperoleh pembatasan jam kerja, hak mendapatkan perlindungan, hak melaksanakan ibadah, hak atas kesehatan dan keselamatan kerja.

Hak kemerdekaan, yang meliputi kemerdekaan profesi, kemerdekaan melakukan kontrak, kemerdekaan berbicara.

Namun jangan pernah Anda ambil hak asisten rumah tangga. Adapun hak mereka adalah; hak kemerdekaan, yang meliputi kemerdekaan profesi, kemerdekaan melakukan kontrak, dan kemerdekaan berbicara; hak pembatasan jam kerja;

hak mendapatkan perlindungan; hak berserikat; hak beristirahat (cuti); dan hak mendapatkan jaminan sosial, hak mendapat kunjungan, hak memperoleh kesehatan, dan hak mengutarakan pendapat.

(Guru SMAN 16 Medan, Alumni Doktor PEDI UIN SU)

Tokomaid / 30 March 2022

Asisten rumah tangga adalah penyelamat ketika Anda maupun pasangan harus sibuk bekerja. Mereka bisa membantu membersihkan rumah, menata halaman, merapikan perabotan, hingga memasak makanan. Tak sedikit pula asisten rumah tangga yang bisa dimintai tolong seperti menjahit pakaian/ kancing baju ada yang lepas jika ia memang memiliki kemampuan tersebut.

Namun, kerap terjadi pekerja rumah tangga yang tak kembali setelah izin mudik atau pulang kampung. Salah satu kemungkinannya adalah ia tak betah bekerja dengan Anda. Oleh karena itu, ketahui tips dan trik berikut ini untuk membuat pekerja rumah tangga jadi betah!

1. Gaji yang layak

Asisten rumah tangga adalah orang yang akan membantu Anda mengurus rumah. Namun, mereka bukan orang yang bisa disuruh secara gratis atau dibayar secara cuma-cuma. Pekerja rumah tangga melakukan pekerjaan tersebut untuk menghidupi diri sendiri dan juga keluarganya di kampung. Oleh karena itu, pertimbangkan memberikan gaji layak untuk mereka. Besaran gaji pun bisa disesuaikan dengan standar upah pekerja setempat atau per tahun. Contoh lain misalnya berikan Bonus bagi pekerja yang memang bekerja diatas rata-rata sehingga dengan adanya bonus ini akan menjadi semangat bagi pekerja agar bisa bekerja lebih baik lagi kedepannya.

Masalahnya, jika Anda membayar pekerja rumah tangga secara cuma-cuma atau memberikan upah di bawah standar, mereka akan merasa itu tidak sepadan dengan tugas dan tanggung jawab yang harus diselesaikan. Belum lagi jika mereka punya keluarga yang harus dihidupi. Daripada digaji kecil untuk tugas yang besar di rumah Anda, mereka pasti terpikir untuk mencari pekerjaan lain dengan tawaran gaji yang lebih baik lagi.

2. Diperlakukan sebagai partner/ bagian dari anggota keluarga

Asisten rumah tangga yang bisa awet bekerja pada seseorang dalam jangka waktu lama bisa jadi karena faktor perlakuan yang diterimanya. Anda perlu memahami bahwa tidak ada orang yang ingin direndahkan, terlepas dari pekerjaan dan posisinya. Alih-alih menganggap pegawai rumah tangga punya posisi pekerjaan di bawah Anda, atau menganggap mereka bekerja untuk Anda, perlakukan mereka layaknya partner/ anggota keluarga. Anggap mereka orang yang bekerja sama dengan Anda untuk memastikan rumah bersih dan tertata rapi.

3. Beri perhatian dan penuhi kebutuhan primer asisten rumah tangga

Sebagai manusia, Anda memiliki kebutuhan primer seperti makan, minum, buang air, dan tempat tinggal. Begitu pun dengan pegawai rumah tangga yang sama-sama manusia dengan kebutuhan primernya. Oleh sebab itu, perhatikan kebutuhan primer pegawai rumah tangga Anda. Misalnya saja makanan yang layak tiga kali sehari jika ia menginap, air minum, dan toilet khusus untuknya. Di samping itu, perhatikan pula kebutuhan lain pekerja rumah tangga Anda. Bisa jadi mereka sebenarnya sakit, namun enggan mengatakannya.

4. Buat anggota keluarga menghargai pekerja rumah tangga

Jika ada orang lain yang tinggal di rumah bersama dengan Anda, misalnya saja pasangan, anak, atau orang tua, pastikan mereka ikut menghargai pekerja rumah tangga. Berikan pengertian pada mereka untuk memperlakukan pekerja rumah tangga sebagai bagian dari keluarga yang harus dihormati dan dihargai privasinya. Jangan pernah merendahkan, berkata kasar, atau memperlakukan ART dengan buruk sebab itu akan membuat mereka tak betah. 

5. Ajak jalan-jalan bersama keluarga

Asisten rumah tangga yang betah tinggal di rumah suatu keluarga tempatnya bekerja bisa jadi karena mereka diperlakukan layaknya bagian dari keluarga itu. Mereka tidak dikecualikan atau dianggap berbeda. Pasalnya, ketika mereka dianggap berbeda atau dikecualikan, rasanya akan tidak betah dan tak nyaman. Salah satu cara untuk membuat pekerja rumah tangga Anda betah adalah mengikutsertakannya dalam acara jalan-jalan atau liburan keluarga.

6. Beri jatah libur

Asisten rumah tangga butuh waktu untuk dirinya sendiri atau bersosialisasi dengan orang lain. Karenanya, Anda bisa mempertimbangkan untuk memberinya jatah libur, misalnya satu atau 2 hari dalam sebulan. Pada hari liburnya, pekerja rumah tangga bisa refreshing sejenak dan melakukan hal-hal di luar tanggung jawabnya sebagai pembantu di rumah Anda. Dengan begitu, pikirannya bisa fresh dan kembali semangat saat kembali bekerja pada hari berikutnya.

7. Sediakan kamar/ fasilitas yang pantas

Apabila pembantu rumah tangga Anda menginap, maka sediakan kamar layak untuknya. Mereka memang tidak mengharapkan kamar mewah atau megah. Namun, bukan berarti Anda bisa memberinya satu ruang sempit yang bahkan untuk bergerak pun sulit. Perkirakan berapa kira-kira luas kamar yang Anda sediakan. Kamar tersebut harus cukup luas untuk meletakkan kasur, lemari, kipas angin dan perabot lain. Pastikan pula ruangan itu bisa jadi tempat untuk pembantu beribadah dengan kayak atau nyaman.


Mempekerjakan seseorang untuk menjadi asisten rumah tangga bukan hanya soal keterampilan dan kemampuan, namun juga bagaimana Anda memperlakukannya. Agar membuatnya betah, Anda harus menyediakan fasilitas layak, gaji, dan kebutuhan primer lainnya. Di samping itu, hindari merendahkan atau memperlakukan pekerja rumah tangga dengan buruk. Temukan pembantu rumah tangga yang siap membantu Anda secara profesional di Tokomaid.

Apa yang dilakukan asisten rumah tangga?

Dibandingkan layanan pembersih rumah, tugas asisten rumah tangga umumnya jauh lebih banyak, seperti di bawah ini. Pembersihan ringan (bukan pembersihan mendalam), membersihkan debu, menyapu, mengepel. Mencuci dan mengeringkan piring. Mencuci, melipat, dan menyetrika pakaian.

Apa yang dimaksud asisten rumah tangga?

Pekerja rumah tangga (disingkat PRT), asisten rumah tangga (disingkat ART) atau pembantu rumah tangga (sering disebut pembantu) adalah orang yang bekerja di dalam lingkup rumah tangga majikannya.

Berapa gaji asisten rumah tangga perbulan?

Berdasarkan catatan Okezone, Selasa (10/5/2022), berikut kisaran Gaji pembantu rumah tangga tahun 2022 di sejumlah wilayah Indonesia: - DKI Jakarta: Rp2.300.000 – Rp2.500.000. - Jawa Barat: Rp1.800.000 – Rp2.300.000. - Jawa Tengah: Rp2.000.000 – Rp2.500.000.

Berapa jam kerja asisten rumah tangga?

RUU PPRT juga memberikan batasan waktu kerja bagi PRT, yaitu maksimal 12 jam sehari, yang diatur dalam Pasal 4 RUU PPRT.