|
Change to views
|
| Mobile
|
|
| Laptop
|
|
|
Center of World Reference Title Index (Article) ► B D F H J L S T
| Astronomy ❆ Batang ❆ Electronic ❆ Ghana ❆ Medicine ❆ Movies ❆ Religion ❆ Sports
|
Search in Center of World Reference
|
|
|
Indonesian Student Movement in 1998 (Before this)
| (Next) logic gates
|
Gerakan Non-BlokNegara-negara anggota Gerakan Non-Blok (2005). Warna biru muda merupakan negara peninjau. Gerakan Non-Blok (GNB)
(bahasa Inggris: Non-Aligned Movement/NAM) adalah suatu organisasi internasional yang terdiri dari semakin dari 100 negara-negara yang tidak menganggap dirinya beraliansi dengan atau terhadap blok daya akbar
apapun. Tujuan dari organisasi ini, seperti yang tercantum dalam Deklarasi Havana tahun 1979, adalah bagi menjamin "kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan dari negara-negara nonblok" dalam perjuangan mereka menentang imperialisme,
kolonialisme, neo-kolonialisme, apartheid,
zionisme, rasisme dan segala bentuk serangan militer, pendudukan, dominasi, interferensi atau hegemoni dan menentang segala bentuk blok
politik.[1] Mereka merepresentasikan 55 prosen penduduk dunia dan hampir 2/3 keangotaan PBB. Negara-negara yang telah menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT) Non-Blok termasuk
Yugoslavia, Mesir, Zambia,
Aljazair, Sri Lanka, Kuba,
India, Zimbabwe, Indonesia,
Kolombia, Afrika Selatan dan Malaysia. Anggota-anggota penting di selangnya
Yugoslavia, India, Mesir,
Indonesia, Pakistan, Kuba, Kolombia, Venezuela, Afrika Selatan, Iran,
Malaysia, dan bagi suatu masa, Republik Rakyat Cina. Walaupun organisasi ini dimaksudkan bagi menjadi aliansi yang dekat seperti
NATO atau Pakta Warsawa, negara-negara anggotanya tidak pernah mempunyai kedekatan yang diminta dan banyak anggotanya yang akhir-akhirnya diajak beraliansi salah satu negara-negara adidaya tersebut. Misalnya, Kuba mempunyai hubungan yang dekat dengan
Uni Soviet pada masa Perang Dingin. Atau India yang bersekutu dengan Uni Soviet bagi melawan Tiongkok selama beberapa tahun. Semakin
buruk lagi, beberapa anggota bahkan terlibat konflik dengan anggota lainnya, seperti contohnya konflik selang India dengan Pakistan, Iran dengan Irak. Gerakan ini sempat terpecah pada masa Uni Soviet menginvasi Afganistan pada tahun
1979. Ketika itu, seluruh sekutu Soviet mendukung invasi sementara anggota GNB, terutama negara dengan mayoritas muslim, tidak mungkin melaksanakan hal yang sama bagi Afghanistan dampak mempunyainya kontrak nonintervensi. Daftar inti
- 1 Sejarah
- 2 Pertemuan GNB
- 2.1 Prinsip dasar
Non-Blok
- 2.1.1 Tempat dan tanggal KTT GNB
- 3 Sekretaris Jendral
- 4
- 5 Lihat pula
- 6 Pustaka
- 7 Tautan luar
SejarahKata "Non-Blok" diperkenalkan pertama kali oleh Perdana Menteri India Nehru dalam pidatonya tahun 1954 di
Colombo, Sri Lanka. Dalam pidato itu, Nehru menjelaskan lima pilar yang mampu digunakan bagi pedoman bagi membentuk relasi Sino-India yang dinamakan dengan Panchsheel (lima pengendali). Prinsip ini akhir digunakan bagi basis dari Gerakan
Non-Blok. Lima prinsip tersebut adalah: - Saling menghormati integritas teritorial dan kedaulatan.
- Kontrak non-agresi
- Tidak mengintervensi urusan dalam negeri negara lain
- Kesetaraan dan keuntungan bersama
- Menjaga perdamaian
Gerakan Non-Blok sendiri berasal dari suatu
Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika suatu konferensi yang diadakan di Bandung,
Indonesia, pada tahun 1955. Di sana, negara-negara yang tidak berpihak pada blok tertentu mendeklarasikan harapan mereka bagi tidak terlibat dalam konfrontasi ideologi Barat-Timur. Pendiri dari gerakan ini adalah lima pemimpin dunia:
Josip Broz Tito presiden Yugoslavia, Soekarno presiden
Indonesia, Gamal Abdul Nasser presiden Mesir,
Pandit Jawaharlal Nehru perdana menteri India, dan Kwame Nkrumah dari
Ghana. Gerakan ini sempat kehilangan kredibilitasnya pada kesudahan tahun1960-an ketika anggota-anggotanya mulai terpecah dan bergabung bersama Blok lain, terutama Blok Timur. Muncul pertanyaan bagaimana suatu negara yang bersekutu dengan Uni Soviet seperti Kuba
mampu mengklaim dirinya bagi negara nonblok. Gerakan ini akhir terpecah sepenuhnya pada masa invasi Soviet terhadap Afghanistan tahun 1979. Pertemuan GNBNormalnya, pertemuan GNB berlangsung setiap tiga tahun sekali. Negara yang pernah menjadi tuan rumah KTT GNB di selangnya Yugoslavia,
Mesir, Zambia, Aljazair,
Sri Lanka, Kuba, India,
Zimbabwe, Indonesia, Kolombia, Afrika Selatan, dan Malaysia. Kebanyakan setelah mengadakan konferensi, kepala negara atau kepala pemerintahan yang menjadi tuan rumah konferensi itu akan dihasilkan bentuk menjadi ketua gerakan bagi masa posisi tiga tahun. Pertemuan berikutnya diadakan di
Kairo pada 1964. Pertemuan tersebut dihadiri 56 negara anggota di mana anggota-anggota barunya datang dari negara-negara merdeka baru di Afrika. Kebanyakan dari pertemuan itu digunakan bagi mendiskusikan
konflik Arab-Israel dan Perang India-Pakistan. Pertemuan pertama GNB terjadi di
Beograd pada September 1961 dan dihadiri oleh 25 anggota, masing-masing 11 dari Asia dan
Afrika bersama dengan Yugoslavia, Kuba dan
Siprus. Kelompok ini mendedikasikan dirinya bagi melawan kolonialisme, imperialisme dan
neo-kolonialisme. Pertemuan pada tahun 1969 di Lusaka dihadiri oleh 54 negara dan merupakan salah satu yang sangat penting dengan
gerakan tersebut membentuk suatu organisasi permanen bagi membuat hubungan ekonomi dan politik. Kenneth Kauda melakukan peranan yang penting dalam even-even tersebut. Pertemuan sangat baru (ke-13) diadakan di Malaysia dari 20-25 Februari 2003. Namun, GNB kini tampak semakin tidak mempunyai relevansi sejak berkesudahannya Perang Dingin. Prinsip dasar Non-BlokNon-Blok didirikan berdasarkan prinsip-prinsip dasar yang disepakati dalam
Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika yang dikenal dengan sebutan Dasasila Bandung [2]
[3] [4] Tempat dan tanggal KTT GNB
| Tanggal | Negara tuan rumah | Kota penyelenggaraan |
---|
1
| 1–6 September 1961
| Yugoslavia
| Beograd
| 2
| 5–10 Oktober 1964
| Republik Arab Bersatu
| Kairo
| 3
| 8–10 September 1970
| Zambia
| Lusaka
| 4
| 5–9 September 1973
| Aljazair
| Algiers
| 5
| 16–19 Agustus 1976
| Sri Lanka
| Kolombo
| 6
| 3–9 September 1979
| Kuba
| Havana
| 7
| 7–12 Maret 1983
| India
| New Delhi
| 8
| 1–6 September 1986
| Zimbabwe
| Harare
| 9
| 4–7 September 1989
| Yugoslavia
| Beograd
| 10
| 1–6 September 1992
| Indonesia
| Jakarta
| 11
| 18–20 Oktober 1995
| Kolombia
| Cartagena de Indias
| 12
| 2–3 September 1998
| Afrika Selatan
| Durban
| 13
| 20–25 Februari 2003
| Malaysia
| Kuala Lumpur
| 14
| 15–16 September 2006
| Kuba
| Havana
| 15
| 11–16 Juli 2009
| Mesir
| Sharm el-Sheikh
| 16
| 26–31 Agustus 2012
| Iran
| Teheran
| 17
| 2015
| Venezuela
| Karakas
|
Sekretaris Jendral
Sekretaris Jendral Gerakan Non-Blok
| Nama
| Asal negara
| Mulai
| Kesudahan
| Josip Broz Tito
| Yugoslavia
| 1961
| 1964
| Gamal Abdel Nasser
| Mesir
| 1964
| 1970
| Kenneth Kaunda
| Zambia
| 1970
| 1973
| Houari Boumédienne
| Aljazair
| 1973
| 1976
| William Gopallawa
| Sri Lanka
| 1976
| 1978
| Junius Richard Jayewardene
| Sri Lanka
| 1978
| 1979
| Fidel Castro
| Kuba
| 1979
| 1982
| N. Sanjiva Reddy
| India
| 1982
| 1983
| Zail Singh
| India
| 1983
| 1986
| Robert Mugabe
| Zimbabwe
| 1986
| 1989
| Janez Drnovšek
| Yugoslavia
| 1989
| 1990
| Stipe Mesić
| Yugoslavia
| 1990
| 1991
| Branko Kostić
| Yugoslavia
| 1991
| 1992
| Dobrica Ćosić
| Yugoslavia
| 1992
| 1992
| Soeharto
| Indonesia
| 1992
| 1995
| Ernesto Samper Pizano
| Kolombia
| 1995
| 1998
| Andrés Pastrana Arango
| Kolombia
| 1998
| 1998
| Nelson Mandela
| Afrika Selatan
| 1998
| 1999
| Thabo Mbeki
| Afrika Selatan
| 1999
| 2003
| Datuk Seri Mahathir bin Mohammad
| Malaysia
| 2003
| 2003
| Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi
| Malaysia
| 2003
| 2006
| Fidel Castro
| Kuba
| 2006
| 2008
| Raúl Castro
| Kuba
| 2008
| 2009
| Hosni Mubarak
| Mesir
| 2009
| 2011
| Muhammad Mursi
| Mesir
| 2011
| 2012
| Mahmoud Ahmadinejad
| Iran
| 2012
| sekarang
|
Gerakan Non-Blok (GNB) |
---|
| Negara anggota | Afganistan · Afrika Selatan ·
Republik Afrika Tengah · Aljazair · Angola ·
Antigua dan Barbuda · Arab Saudi · Bahama ·
Bahrain · Bangladesh · Barbados ·
Belarus · Belize · Benin ·
Bhutan · Bolivia · Botswana ·
Brunei · Burkina Faso · Burundi ·
Chad · Chili · Djibouti ·
Dominika · Republik Dominika · Ekuador ·
Mesir · Guinea Khatulistiwa · Eritrea ·
Ethiopia · Filipina · Gabon ·
Gambia · Ghana · Grenada ·
Guatemala · Guinea · Guinea-Bissau ·
Guyana · Honduras · India ·
Indonesia · Iran · Jamaika ·
Kamboja · Kamerun · Kenya ·
Kolombia · Komoro · Republik Kongo ·
Republik Demokratik Kongo · Korea Utara · Kuba ·
Kuwait · Laos · Lebanon ·
Lesotho · Liberia · Libya ·
Madagaskar · Maladewa · Malawi ·
Malaysia · Mali · Mauritania ·
Mauritius · Mongolia · Maroko ·
Mozambik · Myanmar · Namibia ·
Nepal · Nikaragua · Niger ·
Nigeria · Oman · Pakistan ·
Palestina · Panama · Pantai Gading ·
Papua Nugini · Peru · Qatar ·
Rwanda · Saint Lucia · Saint Vincent dan Grenadines ·
Sao Tome dan Principe · Senegal · Seychelles ·
Sierra Leone · Singapura · Somalia ·
Sri Lanka · Sudan · Suriname ·
Swaziland · Suriah · Tanjung Verde ·
Tanzania · Thailand · Timor Leste ·
Togo · Trinidad dan Tobago · Tunisia ·
Turkmenistan · Uganda · Uni Emirat Arab ·
Uzbekistan · Vanuatu · Venezuela ·
Vietnam · Yaman · Yordania ·
Zambia · Zimbabwe
|
---|
| Negara pemantau | Armenia · Azerbaijan · Brasil ·
Republik Rakyat Cina · El Salvador · Kazakhstan ·
Kosta Rika · Kroasia · Kirgizstan ·
Meksiko · Montenegro · Serbia ·
Ukraina · Uruguay
|
---|
| Organisasi pemantau | Uni Afrika · Liga Arab ·
Perserikatan Bangsa-Bangsa
|
---|
Lihat pula- Konferensi Asia-Afrika yang melatar belakangi GNB.
Pustaka- ^ Fidel Castro speech to the UN in his position as chairman of the nonaligned countries movement 12 October 1979 "For this reason we agreed in Havana to reaffirm that the quintessence of the nonalinement policy, in accordance with its original principles and fundamental nature, is the struggle against imperialism, colonialism, neocolonialism, apartheid, racism, including
Zionism."
Pakistan & Non-Aligned Movement, Board of Investment - Government of Pakistan, 2003 - ^ http://docenti.unimc.it/docenti/uoldelul-chelati-dirar/storia-dei-paesi-postcoloniali/i-dieci-punti-della-conferenza-di-bandung TEN PRINCIPLES OF BANDUNG. (DASA SILA BANDUNG). THE ASIAN-AFRICAN CONFERENCE. Bandung, 18-24 April
1955
- ^ Afro-Asian Peoples'Solidarity Organization TEN PRINCIPLES OF BANDUNG. (DASA SILA BANDUNG). THE ASIAN-AFRICAN CONFERENCE. Bandung, 18-24 April 1955
- ^
http://news.xinhuanet.com/english/2005-04/23/content_2867228.htm Backgrounder: The Ten Principles of Bandung
Tautan luar- (Inggris) Situs formal
- (Inggris) Sejarah Gerakan Non-Blok
Sumber :
p2k.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, perpustakaan.web.id, dsb.
|