Gerakan Non-BlokNegara-negara anggota Gerakan Non-Blok [2005]. Warna biru muda merupakan negara peninjau. Gerakan Non-Blok [GNB] [bahasa Inggris: Non-Aligned Movement/NAM] adalah suatu organisasi internasional yang terdiri dari semakin dari 100 negara-negara yang tidak menganggap dirinya beraliansi dengan atau terhadap blok daya akbar apapun. Tujuan dari organisasi ini, seperti yang tercantum dalam Deklarasi Havana tahun 1979, adalah bagi menjamin "kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan dari negara-negara nonblok" dalam perjuangan mereka menentang imperialisme, kolonialisme, neo-kolonialisme, apartheid, zionisme, rasisme dan segala bentuk serangan militer, pendudukan, dominasi, interferensi atau hegemoni dan menentang segala bentuk blok politik.[1] Mereka merepresentasikan 55 prosen penduduk dunia dan hampir 2/3 keangotaan PBB. Negara-negara yang telah menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi [KTT] Non-Blok termasuk Yugoslavia, Mesir, Zambia, Aljazair, Sri Lanka, Kuba, India, Zimbabwe, Indonesia, Kolombia, Afrika Selatan dan Malaysia. Anggota-anggota penting di selangnya Yugoslavia, India, Mesir, Indonesia, Pakistan, Kuba, Kolombia, Venezuela, Afrika Selatan, Iran, Malaysia, dan bagi suatu masa, Republik Rakyat Cina. Walaupun organisasi ini dimaksudkan bagi menjadi aliansi yang dekat seperti NATO atau Pakta Warsawa, negara-negara anggotanya tidak pernah mempunyai kedekatan yang diminta dan banyak anggotanya yang akhir-akhirnya diajak beraliansi salah satu negara-negara adidaya tersebut. Misalnya, Kuba mempunyai hubungan yang dekat dengan Uni Soviet pada masa Perang Dingin. Atau India yang bersekutu dengan Uni Soviet bagi melawan Tiongkok selama beberapa tahun. Semakin buruk lagi, beberapa anggota bahkan terlibat konflik dengan anggota lainnya, seperti contohnya konflik selang India dengan Pakistan, Iran dengan Irak. Gerakan ini sempat terpecah pada masa Uni Soviet menginvasi Afganistan pada tahun 1979. Ketika itu, seluruh sekutu Soviet mendukung invasi sementara anggota GNB, terutama negara dengan mayoritas muslim, tidak mungkin melaksanakan hal yang sama bagi Afghanistan dampak mempunyainya kontrak nonintervensi. Daftar inti
SejarahKata "Non-Blok" diperkenalkan pertama kali oleh Perdana Menteri India Nehru dalam pidatonya tahun 1954 di Colombo, Sri Lanka. Dalam pidato itu, Nehru menjelaskan lima pilar yang mampu digunakan bagi pedoman bagi membentuk relasi Sino-India yang dinamakan dengan Panchsheel [lima pengendali]. Prinsip ini akhir digunakan bagi basis dari Gerakan Non-Blok. Lima prinsip tersebut adalah:
Gerakan Non-Blok sendiri berasal dari suatu Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika suatu konferensi yang diadakan di Bandung, Indonesia, pada tahun 1955. Di sana, negara-negara yang tidak berpihak pada blok tertentu mendeklarasikan harapan mereka bagi tidak terlibat dalam konfrontasi ideologi Barat-Timur. Pendiri dari gerakan ini adalah lima pemimpin dunia: Josip Broz Tito presiden Yugoslavia, Soekarno presiden Indonesia, Gamal Abdul Nasser presiden Mesir, Pandit Jawaharlal Nehru perdana menteri India, dan Kwame Nkrumah dari Ghana. Gerakan ini sempat kehilangan kredibilitasnya pada kesudahan tahun1960-an ketika anggota-anggotanya mulai terpecah dan bergabung bersama Blok lain, terutama Blok Timur. Muncul pertanyaan bagaimana suatu negara yang bersekutu dengan Uni Soviet seperti Kuba mampu mengklaim dirinya bagi negara nonblok. Gerakan ini akhir terpecah sepenuhnya pada masa invasi Soviet terhadap Afghanistan tahun 1979. Pertemuan GNBNormalnya, pertemuan GNB berlangsung setiap tiga tahun sekali. Negara yang pernah menjadi tuan rumah KTT GNB di selangnya Yugoslavia, Mesir, Zambia, Aljazair, Sri Lanka, Kuba, India, Zimbabwe, Indonesia, Kolombia, Afrika Selatan, dan Malaysia. Kebanyakan setelah mengadakan konferensi, kepala negara atau kepala pemerintahan yang menjadi tuan rumah konferensi itu akan dihasilkan bentuk menjadi ketua gerakan bagi masa posisi tiga tahun. Pertemuan berikutnya diadakan di Kairo pada 1964. Pertemuan tersebut dihadiri 56 negara anggota di mana anggota-anggota barunya datang dari negara-negara merdeka baru di Afrika. Kebanyakan dari pertemuan itu digunakan bagi mendiskusikan konflik Arab-Israel dan Perang India-Pakistan. Pertemuan pertama GNB terjadi di Beograd pada September 1961 dan dihadiri oleh 25 anggota, masing-masing 11 dari Asia dan Afrika bersama dengan Yugoslavia, Kuba dan Siprus. Kelompok ini mendedikasikan dirinya bagi melawan kolonialisme, imperialisme dan neo-kolonialisme. Pertemuan pada tahun 1969 di Lusaka dihadiri oleh 54 negara dan merupakan salah satu yang sangat penting dengan gerakan tersebut membentuk suatu organisasi permanen bagi membuat hubungan ekonomi dan politik. Kenneth Kauda melakukan peranan yang penting dalam even-even tersebut. Pertemuan sangat baru [ke-13] diadakan di Malaysia dari 20-25 Februari 2003. Namun, GNB kini tampak semakin tidak mempunyai relevansi sejak berkesudahannya Perang Dingin. Prinsip dasar Non-BlokNon-Blok didirikan berdasarkan prinsip-prinsip dasar yang disepakati dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika yang dikenal dengan sebutan Dasasila Bandung [2] [3] [4] Tempat dan tanggal KTT GNB
Sekretaris Jendral
Lihat pula
Pustaka
Tautan luar
Sumber : p2k.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, perpustakaan.web.id, dsb. |