Apa itu profitabilitas menurut para ahli?
Pengertian Rasio Profitabilitas, Jenis, Manfaat, Contoh dan Menurut Para Ahli adalah salah satu indikator yang penting untuk menilai suatu perusahaan. digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba juga untuk mengetahui efektifitas perusahaan Show
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Akuntansi Manajemen – Sejarah, Trend, Tujuan, Fungsi, Peranan, Perbedaan, Persamaan, Contoh, Para Ahli Pengertian Rasio ProfitabilitasProfitabilitas merupakan salah satu indikator yang penting untuk menilai suatu perusahaan. Profitabilitas selain digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba juga untuk mengetahui efektifitas perusahaan dalam mengelola sumber-sumber yang dimilikinya. Rasio profitabilitas mengukur keberhasilan menajemen sebagaimana ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan oleh penjualan dan investasi. Pertumbuhan profitabilitas ini ditandai dengan perubahan profit margin on sales. Dengan tingkat profitabilitas yang tinggi berarti perusahaan akan beroperasi pada tingkat biaya rendah yang akhirnya akan menghasilkan laba yang tinggi. Dengan semua rasio profitabilitas, perbandingan dari sebuah perusahaan dengan perusahaan serupa dapat dinilai dengan pasti. Hanya dengan melakukan perbandingan dapat menilai apakah profitabilitas dari suatu perusahaan baik atau jelek. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : “Konsep Pendapatan Nasional” Definisi Beserta Catatan Sejarah Definisi Rasio Profitabilitas Menurut para Ahli
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Laporan Laba Rugi Single Step Dan Mulitiple Step Beserta Unsurnya Lengkap Manfaat Rasio Profitabilitas
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Fungsi dan Bentuk-Bentuk BUMN Terlengkap Jenis Rasio ProfitabilitasAdapun jenis rasio probabilitas yang sering digunakan perusahaan :
Adanya banyak ukuran profitabilitas. Masing-masing pengembalian perusahaan dihubungkan terhadap penjualan, aktiva, modal atau nilai saham. Alat yang umum digunakan untuk mengevaluasi profitailitas dihubungkan dengan penjualan yaitu laporan laba rugi dimana setiap posnya dinyatakan dalam presentase penjualan. Margin laba kotorAdalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan. Semakin tinggi margin laba kotor, maka semakin baik dan secara relative semakin rendah harga pokok barang yang dijual.
Margin laba operasiAdalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah semua biaya dan pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan ajak atau laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan. Margin laba operasi mengukur laba yang dihasilkan murni dari operasi perusahaan tanpa melihat beban keuangan (bunga) dan beban dari pemerintah (pajak).
Margin laba bersihAdalah ukuran persentase dari setiap dari setiap hasil penjualan sesudah dikurangi semua biaya dan pengeluaran, termasuk bunga dan pajak. Hasil pengembalian investasi (Return on Investment / ROI)Adalah ukuran keseluruhan keefektifan manajemen dalam menghasillkan laba dengan aktiva yang tersedia disebut juga hasil atas investasi (HAI). Semakin tinggi pengembalian yang dihasilkan semakin baik. ROI merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Hasil pengembalian ekuitas (Return on Equity/ ROE)Adalah ukuran pengembalian yang pengembalian yang diperoleh pemilik (baik pemegang saham preferen dan saham biasa) atas investasi di perusahaan. Rasio ini digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini juga menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya. Sama dengan ROI untuk mencari hasil penembalian ekuitas, selain dengan cara yang sudah dikemukakan di atas, juga dapat pula digunakan pendekatan Du Pont.
Pendapatan per sahamPendapatan per saham perusahaan biasanya menjadi perhatian dari pemegang saham pada umumnya atau calon pemegang dan manajemen. PPS menunjukkan jumlah uang yang dihasilkan dari setiap lembar saham biasa. Hal ini tidak menunjukkan pendapatan yang nyata dibagikan kepada pemegang saham. Rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuantungan bagi pemegang saham. Rasio yang rendah berarti menejemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang saham meningkat. Rasio harga saham/pendapatan per saham (Rasio H/P)Rasio harga saham/pendapatan per saham (Price/Earning ratio – P/E ratio), mengukur jumlah uang yang dibayar oleh investor untuk setiap rupiah pendapatan perusahaan. Semakin tinggi P/E ratio maka semakin besar kepercayaan investor terhadap masa depan perusahaan. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Perbedaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen Contoh Rasio ProfitabilitasPT. Indofood Sukses Makmur Menghitung rasio profitabilitas PT. Indofood Sukses Makmur dengan : Profit margin on sales Rasio profit margin atas penjualan merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan. Margin laba kotor, dapat digunakan untuk menentukan harga pokok penjualan. Margin laba kotor = Penjualan – Harga pokok penjualan = Laba kotor Penjualan Penjualan Untuk mencari Margin laba kotor tahun 2008 dan 2009 maka : – tahun 2008 Margin laba kotor = 38.799.279 – 29.822.362 = 8.976.917 = 0,2313 = 23,14% 38.799.279 38.799.279 – tahun 2009 Margin laba kotor = 37.140.830 – 27.018.884 = 10.121.946 = 0,2725 = 27,25% 37.140.830 37.140.830 Jika dibandingkan dengan margin laba kotor PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2008 yang besarnya 23,14 %, maka dapat dikatakan margin laba kotor PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2009 lebih baik karena hasil persentasenya lebih besar yaitu 27,25 %. Margin laba operasi Adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah semua biaya dan pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan pajak atau laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan. Margin laba operasi mengukur laba yang dihasilkan murni dari opersasi perusahaan tanpa melihat beban keuangan (bunga) dan beban dari pemerintah (pajak). Margin laba operasi = Laba operasi Penjualan Untuk mencari Margin laba operasi tahun 2008 dan 2009 maka : tahun 2008 Margin laba operasi = Laba operasi = 4.341.476 = 0,1119 = 11,19 % Penjualan 38.799.279 – tahun 2009 Margin laba operasi = Laba operasi = 5.004.209 = 0,1347 = 13,47 % Penjualan 37.140.830 Jika dibandingkan dengan margin laba operasi PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2008 yang besarya 11,19 %, maka dapat dikatakan margin laba operasi PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2009 lebih baik karena hasil persentasenya lebih besar yaitu 13,47 %. Margin laba bersih, menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan. Margin laba bersih = Laba bersih setelah pajak Penjualan Untuk mencari Margin laba bersih tahun 2008 dan 2009 maka : – tahun 2008 Margin laba bersih = Laba bersih setelah pajak = 1.034.389 = 0,0267 = 2,67 % Penjualan 38.799.279 – tahun 2009 Margin laba bersih = Laba bersih setelah pajak = 2.075.861 = 0,0559 = 5,59 % Penjualan 37.140.830 Jika dibandingkan dengan margin laba bersih PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2008 yang besarnya 2,67 %, maka dapat dikatakan margin laba bersih PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2009 lebih baik karena hasil persentasenya lebih besar yaitu 5,59 %. Hasil Pengembalian Investasi (Return on Investment / ROI) ROI merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Rumus : Hasil pengembalian investasi = Laba bersih setelah pajak Total aktiva – tahun 2008 Hasil pengembalian investasi = Laba bersih setelah pajak = 1.034.389 = 0,0261 = 2,61 % Total aktiva 39.591.309 – tahun 2009 Hasil pengembalian investasi = Laba bersih setelah pajak = 2.075.861 = 0,0514 = 5,14 % Total aktiva 40.382.951 Jika dibandingkan dengan pengembalian investasi atas jumlah aktiva PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2008 yang besarya 2,16 %, maka dapat dikatakan pengembalian investai atas jumlah aktiva PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2009 lebih baik karena hasil persentasenya lebih besar yaitu 5,14 %. Hasil Pengembalian Investasi (ROI) dengan pendekatan Du Pont Hasil pengembalian investasi seperti rumus di atas dapat juga dicari dengan menggunakan pendekatan Du Pont dengan rumus seperti berikut di bawah ini. Rumus : ROI = Margin laba bersih x Perputaran total aktiva Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity/ ROE) Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini juga menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya. Rumus : Hasil pengembalian ekuitas = Laba bersih setelah pajak Ekuitas – tahun 2008 Hasil pengembalian ekuitas = Laba bersih setelah pajak= 1.034.389 = 0.1207 = 12,07 % Ekuitas 8.571.533 – tahun 2009 Hasil pengembalian ekuitas = Laba bersih setelah pajak = 2.075.861 = 0,2044 = 20,44% Ekuitas 10.155.495 Jika dilihat perhitungan ROE PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2008, menunjukkan bahwa tingkat pengembalian investasi yang diperolehnya sebesar 12,07 %. Kemudian, tahun 2009 naik menjadi sebesar 20,44%. Artinya hasil pengembalian investasi bertambah sebesar 8,37 %. Pendapatan per saham Rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuantungan bagi pemegang saham. Rumus : PPS = Pendapatan yang tersedia bagi pemegang saham Jumlah lembar saham yang beredar Untuk tahun 2008 PPS = Pendapatan yang tersedia bagi pemegang saham = 1.034389.000.000 = 117,806223= 118 Jumlah lembar saham yang beredar 8.780.426.500 Untuk tahun 2009 PPS = Pendapatan yang tersedia bagi pemegang saham = 2.075.861.000.000 =236,491534 = 237 Jumlah lembar saham yang beredar 8.780.426.500 Dari hasil perhitungan di atas, terlihat bahwa kesejahteraan pemegang saham PT. Indofood Sukses Makmur naik, sehubungan dengan menaiknya laba per lembar saham yang dihasilkan PT. Indofood Sukses Makmur. kenaikan ini cukup lumayan besar, yaitu Rp. 119,- per lembar saham. Rasio harga saham/pendapatan per saham (rasio H/P) Rasio harga saham/ pendapatan per saham (price/earning ratio- P/E ratio), mengukur jumlah uang yang dibayar oleh investor untuk setiap rupiah pendapatan perusahaan. Semakin tinggi P/E ratio maka semakin besar kepercayaan investor terhadap masa depan perusahaan. -tahun 2008 Rasio H/P = Harga pasar per lembar saham biasa = Rp. 100 = Rp.0,847 = 84,7 % Pendapatan per saham Rp. 118 -tahun 2009 Rasio H/P = Harga pasar per lembar saham biasa = Rp. 100 = Rp.0,422 = 42,2 % Pendapatan per saham Rp. 237 Hasil pengukuran Dari pengukuran rasio di atas dapat kita lihat kondisi dan posisi perusahaan seperti yang terlihat dalam tabel berikut ini.
Operating profit margin ROI Eearning per Sahare Price/earning ratio 4,63 % 23,14% 11,19 % 2,61 % 12,07 % Rp. 118 84,7 % 7,69 % 27,25% 13,47 % 5,14 % 20,44% Rp. 237 42,2 % Kondisi NPM perusahaan cukup baik karena naik di tahun 2009, yaitu dari 4,63 % naik menjadi 7,69 % atau sebesar 3,06 %. Kondisi GPM perusahaanjuga cukup baik karena naik di tahun 2009, yaitu dari 23,14% naik menjadi 27,25% atau sebesar 4,11 %. Begitu juga kondisi OPM perusahaan cukup baik karena naik di tahun 2009, yaitu dari 11,19 % naik menjadi 13,47 % atau sebesar 2,28 %. DAFTAR PUSTAKASundjaja,Ridwan.2002.Manajemen Keuangan Satu.Jakarta:Penerbit Ikrar Mandiri Abadihttp://etd.eprints.ums.ac.id Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari |