Apa itu sirosis hati jelaskan secara singkat

Jika sirosis tidak diobati, dapat terjadi kondisi gagal hati, di mana hati tidak bisa lagi bekerja dengan baik atau bahkan tidak sama sekali berfungsi.

Baca juga: 13 Gejala Perlemakan Hati yang Perlu Diwaspadai

Merangkum American Liver Foundation, sirosis pada dasarnya disebabkan oleh penyakit hati kronis (jangka panjang) yang merusak jaringan hati.

Di mana, pada umumnya diperlukan waktu bertahun-tahun untuk sampai terjadi kerusakan hati hingga menyebabkan sirosis.

Berikut ini adalah beberapa kondisi penyebab sirosis hati yang patut diwaspadai:

1. Konsumsi alkohol berlebih

Minum terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan hati membengkak yang lama kelamaan dapat menyebabkan sirosis.

Jumlah alkohol yang menyebabkan sirosis berbeda-beda untuk setiap orang.

Yang jelas, semakin sedikit mengonsumsi alkohol, maka akan lebih baik untuk kesehatan hati.

Baca juga: 3 Penyebab Perlemakan Hati yang Perlu Diwaspadai

2. Infeksi virus hepatitis kronis

Hepatitis C adalah salah satu jenis penyakit hepatitis yang paling mungkin menyebabkan sirosis hati.

Hepatitis C dapat menyebabkan hati membengkak yang lama kelamaan dapat menyebabkan sirosis.

Sekitar satu dari empat orang dengan hepatitis C kronis dilaporkan mengembangkan sirosis.

Selain hepatitis C kronis, hepatitis B kronis dan hepatitis D kronis juga dapat menyebabkan sirosis.

3. Penyakit perlemakan hati

Penumpukan lemak di hati yang tidak disebabkan oleh penggunaan alkohol, disebut perlemakan hati non-alkoholik (non alcoholic fatty liver disease/NAFLD), yang dapat menyebabkan steatohepatitis non-alkohol (NASH).

NASH dapat menyebabkan hati membengkak dan bisa menyebabkan sirosis.

Orang dengan NASH sering kali memiliki masalah kesehatan lain termasuk diabetes, obesitas, kolesterol tinggi, penyakit arteri koroner, dan kebiasaan makan yang buruk.

Baca juga: 12 Gejala Kanker Hati yang Perlu Diwaspadai

4. Penyakit saluran empedu

Penyakit saluran empedu dapat membatasi atau menghentikan aliran empedu ke usus kecil.

Empedu yang kembali ke dalam hati dapat menyebabkan hati membengkak dan kemudian menyebabkan sirosis.

Dua penyakit saluran empedu yang umum adalah primary sclerosing cholangitis dan primary biliary cirrhosis.

5. Penyakit genetik

Beberapa penyakit genetik dapat menyebabkan sirosis.

Penyakit ini termasuk penyakit Wilson, hemochromatosis, penyakit penyimpanan glikogen, defisiensi antitripsin Alpha-1, dan hepatitis autoimun.

Penyebab sirosis hati ini penting diketahui secara pasti untuk mendukung proses pengobatan.

Merangkum WebMD, sirosis hati termasuk penyakit yang layak diwaspadai karena sering berhubungan dengan kanker hati.

Sebagian besar kasus kanker hati sudah memiliki beberapa tingkat sirosis.

Di mana, orang dengan sirosis, organ hatinya kemungkinan telah rusak, sehingga risiko mengalami kanker hati semakin besar.

Dokter dapat dimintai bantuan untuk menemukan penyebab pasti sirosis hati yang dialami.

Baca juga: Kondisi pada Anak yang Bisa Dicurigai Sebagai Gejala Penyakit Langka

Selain dengan mengamati perubahan pada tubuh pasien, dokter bisa merekomendasikan untuk dilakukan tes darah, uji pencitraan, atau mengambil sampel jaringan dari hati untuk memastikan penyebab sirosis.

Sirosis hati merupakan jaringan parut yang terjadi pada organ hati akibat kerusakan jangka panjang. Jaringan parut ini membuat organ hati tidak dapat bekerja dengan baik. Organ hati pada dasarnya adalah satu-satunya organ yang dapat melakukan regenerasi atau menyembuhkan diri sendiri. Namun, jika terjadi kerusakan yang sangat parah, organ tersebut pun terpaksa berhenti beregenerasi.

Sirosis hati yang berlanjut, lama-kelamaan akan menjadi kondisi gagal hati. Pada saat itu, organ hati berhenti bekerja sama sekali sehingga menimbulkan kondisi yang fatal dan mematikan. Meski demikian, prosesnya berlangsung cukup lama hingga tahunan. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat dapat memperlambat perkembangan penyakit ini.

Apa itu sirosis hati jelaskan secara singkat

Sirosis hati disebabkan oleh kerusakan hati jangka panjang. Berikut beberapa hal yang dapat menyebabkan kerusakan hati:

  • Terlalu banyak mengonsumsi alkohol selama bertahun-tahun.
  • Menderita infeksi virus hepatitis yang tidak ditangani dengan baik, terutama hepatitis C.
  • Terlalu banyak lemak menumpuk sehingga menyebabkan penyakit perlemakan hati non alkohol.

Dalam proses penentuan diagnosis sirosis hati, dokter akan menanyakan riwayat medis penderita secara mendetail lewat serangkaian wawancara medis. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mencari tanda penyakit sirosis hati seperti jaundice (tubuh kekuningan), bengkak, dan beberapa tanda lain. 

Pemeriksaan penunjang juga akan dilakukan untuk menentukan diagnosis, seperti tes darah, ultrasonography (USG), computerized tomography (CT-scan), dan magnetic resonance imaging (MRI). Biopsi hati perlu dilakukan untuk mengambil sedikit jaringan hati dan memeriksanya dengan mikroskop.

Pemeriksaan endoskopi juga dapat dilakukan untuk memeriksa keadaan esofagus dan lambung. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apabila terjadi varises yang merupakan salah satu tanda sirosis.

Gejala sirosis hati biasanya tidak muncul pada tahap awal. Semakin rusak organ hati, barulah gangguan ini menunjukkan gejala seperti: 

  • Mudah lelah dan lemah
  • Mual, diare, nyeri perut atau perut begah
  • Hilangnya nafsu makan
  • Hilangnya nafsu seksual
  • Jaundice atau warna kulit dan mata menjadi kuning
  • Demam
  • Muntah darah
  • Kulit gatal
  • BAB warna hitam
  • Mudah mengalami perdarahan atau memar
  • Munculnya garis merah kecil (pembuluh darah kapiler) pada kulit di atas pinggang yang disebut spider angioma
  • Bengkak karena akumulasi cairan pada tungkai (edema) atau perut (asites)
  • Perubahan perilaku, bingung, sulit berkonsentrasi, kehilangan memori atau halusinasi
  • Menstruasi yang tidak normal pada wanita
  • Ginekomastia atau payudara membesar, skrotum membesar, atau testis mengecil pada laki-laki

Hingga kini tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan sirosis hati. Pengobatan yang dilakukan dengan bertujuan untuk memperlambat progres penyakit dan mengendalikan gejala serta komplikasi. Obat antivirus digunakan untuk menyembuhkan infeksi hepatitis.

Diet rendah garam atau obat diuretik juga dapat membantu mengurangi edema dan asites. Obat darah tinggi bisa diberikan untuk mengurangi tekanan darah pada vena portal. Sedangkan obat beta blocker digunakan untuk mengurangi risiko perdarahan seperti pada varises esofagus.

Perubahan gaya hidup juga sangat penting, seperti menghentikan konsumsi alkohol dan menurunkan berat badan jika berat badan pasien berlebih. Ketika organ hati sudah gagal, satu-satunya penanganan yang dapat dilakukan adalah transplantasi hati.

Apa yang terjadi jika terkena sirosis hati?

Jaringan hati yang telah rusak akan menghalangi untuk memproses nutrisi, hormon, obat-obatan, dan racun alami. Selain itu, sirosis membuat kemampuan hati untuk memproses protein menjadi berkurang. Sirosis pada hati bukanlah kanker. Akan tetapi, jika penyakit ini tidak segera disembuhkan akan berdampak pada kanker hati.

Apa itu sirosis hati dan penyebabnya?

Sirosis adalah kondisi ketika organ hati telah dipenuhi dengan jaringan parut dan tidak bisa berfungsi dengan normal. Jaringan parut ini terbentuk akibat penyakit liver yang berkepanjangan, misalnya karena infeksi virus hepatitis atau kecanduan alkohol.

Apakah penderita sirosis hati bisa sembuh?

Dilansir dari WebMD, sirosis hati umumnya tidak bisa disembuhkan. Kerusakan hati ketika jaringan yang sehat tergantikan jaringan parut bersifat permanen. Namun, penyakit ini dapat diobati.

Apakah penyakit sirosis hati dapat menular?

Dilansir dari FattyLiverDisease, sirosis hati tidak menular. Penyakit ini jamak berkembang di dalam tubuh secara bertahun-tahun karena kondisi atau penyakit yang merusak hati.