Apa itu teknik pengambilan sampel
Show Teknik pengambilan sampel penelitian digunakan oleh peneliti untuk mencari data. Terdapat dua jenis teknik pengambilan sampel, yakni probability sampling serta non probability sampling. Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling merupakan tahap awal dalam menentukan kualitas suatu data hasil pengujian. Teknik sampling atau pengambilan sampel dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mendapatkan sampel dari populasi yang akan diteliti. Teknik ini digunakan untuk menentukan karakter maupun sifat populasi yang diteliti. Teknik sampling bertujuan untuk menghemat tenaga, waktu, dan biaya saat mengambil data penelitian. Sebab tidak memungkinkan untuk mengambil data keseluruhan populasi. Lalu apa saja teknik pengambilan sampel penelitian? Yuk simak pembahasannya di bawah ini! Teknik Pengambilan Sampel Penelitian IlmiahData penelitian diambil dari populasi. Populasi merupakan suatu objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu dalam suatu wilayah. Sementara sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang akan diteliti. Secara umum teknik pengambilan sampel terbagi menjadi dua, yaitu secara probabilitas dan non probabilitas. 1. Probability Sampling (Sampel Probabilitas)Probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel dari suatu populasi, dimana setiap sampel dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel uji penelitian. Teknik ini terdiri atas beberapa metode sampling, yaitu simple random sampling, proportionate stratified random sampling, sampling area (cluster), dan disproportionate stratified random. 2. Non Probability Sampling (Sampel Non Probabilitas)Berbeda dengan sampel probabilitas, sampel non probabilitas atau non probability sampling dapat diartikan sebagai metode pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang sama pada setiap anggota populasi. Pengambilan sampel sistematis, sampling kuota, sampling incidental, purposive sampling, sampling jenuh, serta snowball sampling adalah metode pengambilan sampel non probabilitas. Nah itulah dua teknik pengambilan sampel penelitian ilmiah yang harus diketahui oleh mahasiswa sebelum melakukan penelitian. Semoga pembahasan ini dapat menjadi wawasan baru dan bermanfaat untuk penelitianmu ya! Perbesar Ilustrasi Ilmuwan, Peneliti, Penelitian, Laboratorium - Kredit: Freepik Sampel adalah bagian dari populasi yang dipelajari dalam suatu penelitian dan hasilnya akan dianggap menjadi gambaran bagi populasi asalnya, tetapi bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati. Mengutip dari eprints.ums.ac.id, random sampling adalah salah satu teknik pengambilan sampel. Menurut Djarwanto PS dan Subagyo (2000:114), ada 2 cara pengambilan sampel, yaitu random sampling dan non random sampling. Random Sampling Random sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam populasi, baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel. Menurut Arikunto (2006:124), pengambilan sampel dengan random sampling adalah teknik yang bisa dilakukan dengan 3 cara, yaitu cara undian, cara ordinal, dan cara randomisasi. Non Random Sampling Sementara itu, non random sampling adalah cara pengambilan sampel di mana tidak semua anggota populasi diberi kesempatan untuk dipilih dengan sampel. Menurut Slameto (2007: 12), pengambilan sampling dengan non random sampling dapat dicari dengan quota sampling, purposive sampling, area sampling, proporsioal sampling, stratified sampling, double sampling dan combined sampling”. Berikut penjabarannya. - Quota sampling, adalah cara pengambilan sampel dengan menetapkan subyek yang akan diteliti. - Purposive sampling, adalah cara pengambilan sampel dengan menetapkan ciri yang sesuai dengan tujuan. - Area sampling, adalah cara pengambilan dengan menunjukkan cara atau bagian sampel yang memiliki cara-cara populasi. - Proposional sampling, adalah pengambilan sampel yang memperhatikan pertimbangan unsur-unsur atau kategori di dalam populasi penelitian. - Stratified sampling, adalah cara pengambilan sampel dari populasi yang terdiri dari strata yang mempunyai susunan bertingkat. - Double sampling, adalah pengambilan sampel yang mengusahakan adanya sampel kembar. - Combined sampling, adalah pengambilan sampel dengan mengkombinasikan sampel. Scroll down untuk melanjutkan membaca Penelitian merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia. Hasil penelitian bisa dikatakan membuat manusia dapat bertahan hidup hingga saat ini. Hampir semua elemen kehidupan manusia berasal dari penelitian (studi). Dalam melakukan sebuah penelitian ilmiah, seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang digunakan agar penelitian tersebut tepat. Salah satu bagian dari metodologi penelitian adalah teknik pengambilan sampel penelitian (sampling). Sampling merupakan pengambilan atau memilih objek/unsur dari populasi. Pengambilan teknik samplingPada umumnya teknik sampling terbagi menjadi 2 yakni probability sampling dan non probability sampling. Probability samplingMetode pengambilan sampel ini terbagi lagi menjadi 5 bagian yakni simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionaten stratified random sampling, cluster sampling, dan sistematis sampling.
Non probability samplingTeknik ini tidak memberikan kesempatan yang sama bagi anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini terdiri dari purposive sampling, consekutive sampling, quota sampling, insidental sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling.
Dengan mengetahui proses pengambil sampel penelitian di atas, maka penelitian yang akan kita lakukan dapat berjalan dengan baik dan tepat sesuai kaidah penulisan ilmiah. Sumber:
|