Apa kesulitan kalian belajar kimia?

by Unknown 07.18 1 komentar

KESULITAN GURU DALAM MEMBELAJARKAN KIMIA
Pelajaran kimia pada hakekatnya adalah pelajaran yang sangat erat hubungannya dalam kehidupan sehari-hari dan telah memberikan banyak manfaat bagi manusia.Akan tetapi, menurut Ashadi (2009) banyak fakta yang menunjukkan bahwa ilmu kimia dipandang sebagai ilmuyang sulit dan tidak menarik untuk dipelajari.Hal itupun didukung berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Prakoso dan Prabula (dalam Ashadi, 2009) yang menyatakan bahwa mata pelajaran kimia termasuk mata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa.
Adapun penyebab kesulitan tersebut adalah karakteristik dari materi pelajaran kimia itu sendiri yang sebagian besar konsepnya bersifat abstrak (Ashadi, 2009).Selain itu, berdasarkan hasil penelitian Sholahuddin (dalam Ashadi, 2009) pada umumnya siswa dalam memahami materi pelajaran kimia cenderung belajar dengan hafalan.Hal ini menyebabkan sebagian besar konsep-konsep pelajaran kimia menjadi konsep yang abstrakbagi siswa dan bahkan mereka tidak dapat mengenali konsep-konsep kunci tau hubungan antarkonsep yang diperlukan untuk memahami konsep tersebut, sehingga siswa tidak memiliki pemahaman konsep-konsep kimia yang bersifat dasar pada awal mereka mempelajari ilmu kimia. Hal ini mengakibatkan pemah
aman siswa yang diperoleh di sekolah cenderung sebatas pemahaman teori tanpa pemahaman dalam kehidupan nyata, sehingga siswa tidak mampu berpikir ilmiah terhadap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan nyata tersebut. Bukan hanya siswa saja yang kesulitan belajar kimia bahkan guru pun ada yang tidak menguasai materi tersebut.
penyebab lainnya itu juga terletak pada guru karena guru kurang bisa menjelaskan materi yang diajarkan. Di samping itu, guru kurang memberikan contoh-contoh konkrit tentang reaksi-reaksi yang ada di lingkungan sekitar dan sering dijumpai siswa. Oleh sebab itu, diperlukan suatu usaha untuk mengoptimalkan pembelajaran kimia di kelas dengan menerapkan pendekatan dan metode yang tepat.Itulah salah satu kendala yang dihadapi oleh guru.
Berkaitan dengan belajar dan pembelajaran kimia yang ada pada saat ini, permasalahan yang dihadapi oleh guru dikelompokkan menjadi dua yaitu permasalahan umum dan permasalahan khusus.
1. Permasalahan Umum
Permasalahan umum merupakan permasalahan yang sering ditemukan oleh setiap guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Adapun yang termasuk permasalahan umum dalam mengajarkan IPA/KIMIA antara lain:
a. Menyiapkan Bahan Pelajaran
Guru harus memikirkan bahan-bahan yang topiknya tertera dalam silabi berkaitan dengan kebutuhan anak didik pada usia dan dalam lingkungan tertentu. Minat anak didik akan bangkit bila suatu bahan diajarkan sesuai dengan kebutuhan anak didik. Berkenaan dengan persiapan bahan ajar ini, secara umum masalah yang dimaksud meliputi cara penentuan jenis materi, kedalaman, ruang lingkup, urutan penyajian, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran.
Masalah lain yang berkenaan dengan bahan ajar adalah memilih sumber di mana bahan ajar itu didapatkan. Ada kecenderungan sumber bahan ajar dititikberatkan pada buku.Padahal banyak sumber bahan ajar selain buku yang dapat digunakan.Buku pun tidak harus satu macam dan tidak harus sering berganti seperti terjadi selama ini.Berbagai buku dapat dipilih sebagai sumber bahan ajar. Termasuk masalah yang sering dihadapi guru berkenaan dengan bahan ajar adalah guru memberikan bahan ajar atau materi pembelajaran terlalu luas atau terlalu sedikit, terlalu mendalam atau terlalu dangkal, urutan penyajian yang tidak tepat, dan jenis materi bahan ajar yang tidak sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai oleh siswa.
Sehubungan dengan itu, perlu disusun rambu-rambu pemilihan dan pemanfaatan bahan ajar untuk membantu guru agar mampu memilih materi pembelajaran atau bahan ajar dan memanfaatkannya dengan tepat.Rambu-rambu dimaksud antara lain berisikan konsep dan prinsip pemilihan materi pembelajaran, penentuan cakupan, urutan, kriteria dan langkah-langkah pemilihan, perlakuan/pemanfaatan, serta sumber materi pembelajaran.
b. Metode Mengajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku dengan menggunakan satu metode, tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan tetapi menarik perhatian anak didik.Solusi dari permasalahan ini yaitu guru hendaknya lebih selektif terhadap penggunaan metode pembelajaran.
c. Kegiatan Mengajar
Guru sebaiknya memperhatikan perbedaan individual anak didik, yaitu pada aspek biologis, intelektual dan psikologis. Kerangka berfikir demikian dimaksudkan agar guru mudah dalam melakukan pendekatan kepada setiap anak didik secara individual.Setiap siswa didalam kelas memiliki karakter yang berbeda-beda pada setiap individunya. Banyaknya perbedaan ini tentunya akan berpengaruh terhadap kondisi siswa dalam belajar. Salah satu usaha agar pembelajaran tercapai dari permasalahan ini adalah dengan pembentukan kelompok-kelompok belajar didalam kelas.Hal ini bertujuan supaya tiap individu di dalam kelas menjadi subjek utama dan dapat saling berinteraksi dengan semua individu sehingga merasa belajar lebih nyaman.
2. Permasalahan Khusus
Permasalahan khusus dalam mengajarkan IPA atau materi Kimia adalah permasalahan-permasalahan yang timbul saat mengajarkan IPA/KIMIA tetapi tidak semua guru mengalami kesulitan tersebut.Adapun permasahan khusus dalam mengajarkan IPA/KIMIA adalah sebagai berikut.
a. Guru tidak siap mengajar
Dalam hal ini berarti, guru kurang memahami konsep materi yang diajarkan.Sebelum mengajar, guru sebaiknya menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan untuk mengajar, mempersiapkan materi pelajaran dengan baik untuk diajarkan kepada siswa. Kesiapan guru dalam mengajar diperlukan agar siswa memperoleh materi dari guru secara runtut, dengan demikian siswa akan mudah menerima materi dari guru dan mempelajarinya.
b. Guru kesulitan dalam membangkitkan minat belajar siswa.
Solusi dalam mengatasi masalah ini yaitu berawal dari minat guru sendiri. Guru harus mampu membuat ide-ide kreatif yang menarik sehingga siswa menjadi tertarik dan minat belajarnya meningkat kemampuan dan keterbatasan guru/ sekolah dalam memberikan teori disebabkan alat-alat untuk mengadakan percobaan tidak lengkap.
c. Sarana dan prasarana yang mendukung terciptanya suasana yang kondusif di dalam belajar akan mempengaruhi proses belajar siswa.
Prasarana pembelajaran meliputi sarana olahraga, gedung sekolah ruang belajar, tempat ibadah, ruang kesenian, dan peralatan olahraga. Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboratorium sekolah dan berbagai media pengajaran yang lain. Lengkapnya sarana dan prasarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik.
Hal ini tidak berarti bahwa lengkapnya sarana dan prasarana menentukan jaminan melakukan proses pembelajaran yang baik. Justru disinilah muncul bagaimana mengolah sarana dan prasaranapembelajaran sehingga tersenggara proses belajar yang berhasil dengan baik. Sarana tersebut terkadang kurang memadahi sehingga kegiatan belajar menjadi terganggu.Dalam hal ini perlu ada suatu perbaikan prasarana tersebut sehingga kegiatan belajar menjadi kondusif, selain itu guru harus lebih kreatif bila sarana tersebut belum terbenahi agar siswa tetap dapat berkonsentrasi.
d. Kurang optimal dalam penerapan metode
Guru harus tepat memilih metode pembelajaran yang digunakan dalam mengajar. Hal ini dapat dikaji dari karakteristik siswa dalam kelas dan karakteristik metode pembelajaran yang digunakan.selain itu, didalam pembelajaran IPA/KIMIA, guru juga lebih baik jika mengaitkan konsep dengan lingkungan sekitar. Siswa akan belajar denan baik jika apa yang dipelajari terkait dengan apa yang tekah diketahui dan dengan kegiatan yang atau peristiwa yang akan terjadi di sekelilingnya. Pembelajaran ini menekankan pada daya pikir yang tinggi, transfer ilmu pengetahuan, mengumpulkan dan menganalisis data, memecahkan masalah-masalah tertentu baik secara individu maupun kelompok.
Permasalahan : sudah dijelaskan bahwa ada 3 permasalahan umum yang dihadapi oleh guru, menurut kalian bagaimana mengatasi masalah umum tersebut apabila kalian menjadi guru?

BIG ME AND BIG YOU
(Quantum & Teaching Learning)
Kata Quantum, kita teringat pada rumus yan diturunkan oleh Albert Einstein:
E = m.c2

E = mc2 dalam ilmu fisika adalah sebuah rumus yang sering dikenal dan sangat penting dalam menjelaskan persamaan nilai antara energi(E) dan massa (m), yang disetarakan secara langsung melalui konstanta kuadrat laju cahaya dalam vakum ( c2 ), yang mana:
E = energi (J)
m = massa (kg)
c = kecepatan cahaya (m.s-1)

Pada Quantum Teaching Learning ini, rumus energi dapat diartikan lain untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran:
E= Semangat/motivasi
m= segala sesuatu yang berhubungan dengan fisik (siswa)
c2 = interaksi siswa dengan sumber belajar dan lingkungan yang dikuadratkan

Pada model pembelajaran Quantum Teaching Learning ini dapat merubah sesuatu yang tidak dipahami siswa menjadi paham. E juga dapat diartikan sebagai kebenaran sebagai keinginan untuk berubah.
5 PRINSIP QTL :
· everything is speak (bicara)
· beverything is on purpose (merancang)
· experience before label (pengalaman)
· acknowledge every effort (berusaha, berterimakasih)
· if its worth learning its worth celebrating (bila pengalaman itu dirasakan maka rayakanlah)
8 Kunci dari Excellent :
ü integrity (kejujuran)
ü failure leads to success (kegagalan adalah awal dari keberhasilan)
ü speak with good purpose (berbicara dengan adanya tujuan)
ü this is it (membuat sesuatu yang luar biasa)
ü commitment (komitmen)
ü ownership (bertanggung jawab atas apa yang dilakukan
ü flexibility (cari jalan untuk bisa)
ü balance (seimbang)

Value Relatioship :
Nilai hubungan seseorang itu ada 4 kategori, yaitu :
small me, small you
small me, big you
big me, smal you
big me, big you

Dalam sebuah hubungan dengan seseorang atau teman atau rekan kerja, kita harus mengkategorikannya dalam BIG ME BIG YOU. Dengan seperti itu kita menganggap bahwa diri kita sama dengan orang lain dalam hal kemampuan atau pun sikap. Kita tidak boleh menganggap bahwa kita kecil atau besar dari orang lain. Tapi kita harus menganggap diri kita dan orang lain besar untuk dapat maju.

Contoh dari BIG ME, BIG YOU:

Misalnya dalam hal kemampuan kognitif siswa dalam kelas, ali adalah siswa yang mendapatkan rengking 1 dikelas 11IA 5 dan maksum adalah siswa dengan rangking satu dari belakang dikelas 11 IA 5. Maksum pengen sekali dapat juara 1 dari depan karena pengen sekali membuat bangga orangtuanya, agar dapat berhasil maka ia menganggap bahwa ia bisa untuk menjadi juara kelas dan ia juga harus berusaha lebih dari sebelumnya dan usahanya juga harus melebihi ali. Apabila maksum berusaha terus tidak menutup kemungkinan, maksum juga bisa mendapat juara 1 di kelas 11 IA5.