Apa penyebab dari pembengkakan jantung

Pada tahap awal, kondisi jantung bengkak kerap tidak menimbulkan gejala. Gejala jantung bengkak cenderung baru muncul ketika pembengkakan sudah cukup parah. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui berbagai gejala jantung bengkak agar penanganan dapat segera dilakukan.

Jantung bengkak atau kardiomegali bukanlah suatu penyakit, melainkan tanda dari kondisi klinis atau penyakit tertentu. Gejala jantung bengkak yang muncul umumnya tergantung penyebabnya. Pada sebagian orang, jantung bengkak tidak menimbulkan gejala. Namun, pada sebagian orang lainnya, gejala jantung bengkak yang ditimbulkan bisa membuat tubuh merasa tidak nyaman.

Tanda dan Gejala Jantung Bengkak yang Sering Terjadi

Penting bagi Anda untuk mengenali penyebab dan gejala jantung bengkak. Pasalnya, kondisi jantung bengkak akan lebih mudah ditangani bila terdeteksi sejak dini.

Berikut ini adalah tanda dan gejala yang kerap ditemui pada sebagian penderita jantung bengkak:

  • Sesak napas, terutama saat beraktivitas atau ketika berbaring datar
  • Aritmia atau gangguan irama jantung
  • Tungkai dan kaki membengkak
  • Berat badan bertambah karena pembengkakan
  • Kelelahan
  • Nyeri dada
  • Palpitasi atau jantung berdebar-debar

Tingkat keparahan gejala jantung bengkak yang muncul pada setiap orang bisa berbeda-beda. Ada beberapa orang yang hampir tidak merasakan gejalanya sama sekali. Ada pula yang hanya merasakan gejala ringan selama beberapa tahun. Namun, ketika pembengkakan jantung semakin parah, kondisi tersebut dapat menyebabkan sesak napas yang dialami penderitanya kian memburuk.

Beberapa Penyebab Jantung Bengkak

Ada beberapa penyebab jantung bengkak, antara lain:

  • Penyakit jantung bawaan
  • Tekanan darah tinggi
  • Kelainan otot jantung
  • Anemia
  • Penyakit jantung koroner
  • Gangguan pada katup jantung
  • Detak jantung tidak normal
  • Kehamilan
  • Jarang berolahraga
  • Obesitas

Anda dianjurkan untuk segera ke dokter ketika merasakan gejala jantung bengkak. Terlebih, jika terjadi gejala sesak napas parah, nyeri dada, pingsan, serta rasa tidak nyaman di lengan, punggung, leher, rahang, atau perut. Bila gejala tersebut muncul, Anda harus segera mendapat penanganan medis karena bisa menjadi tanda-tanda serangan jantung.

Karena jantung bengkak dapat disebabkan oleh berbagai hal, penting bagi Anda untuk rutin memeriksakan diri ke dokter guna mendapatkan pemeriksaan medis dan mencari tahu penyebab gejala jantung bengkak. Setelah diagnosis ditentukan, pengobatan untuk kondisi ini bisa meliputi pemberian obat-obatan dan prosedur operasi.

Menerapkan pola hidup sehat merupakan upaya utama agar Anda terhindar dari kondisi jantung bengkak dan masalah kesehatan terkait jantung lainnya. Anda bisa menerapkan pola makan sehat dengan menu bergizi, berhenti merokok, membatasi konsumsi minuman beralkohol dan obat-obat terlarang, serta rajin berolahraga.

Penting bagi Anda untuk tidak mengabaikan setiap tanda dan gejala jantung bengkak yang mungkin timbul, karena kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi berat, seperti gagal jantung, serangan jantung dan stroke, hingga kematian mendadak.

Terakhir diperbarui: 6 Agustus 2020

Kardiomegali atau pembengkakan jantung merupakan kondisi di mana jantung memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan jantung normal. Kondisi ini dapat muncul karena gangguan yang terjadi pada otot jantung. Akan tetapi, pada tahap awal kondisi ini sering kali tidak menimbulkan gejala dan baru akan muncul apabila telah memasuki kondisi yang parah.

Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui apa penyebab dan gejala agar dapat menangani masalah ini dengan segera. Selain itu, Anda juga perlu mengetahui bagaimana cara mencegah kondisi ini agar tidak terjadi pada Anda. 

Penyebab Pembengkakan Jantung

Lalu, apakah yang menyebabkan terjadinya pembengkakan jantung? Sudah disebutkan sebelumnya, kondisi ini akibat otot jantung yang bermasalah. Pada kondisi ini, otot jantung akan bekerja lebih keras dari biasanya sehingga terjadi penebalan pada otot jantung dan membuat ukuran jantung jadi membesar. 

Ada beberapa kondisi yang menyebabkan pembengkakan jantung dapat terjadi. Beberapa kondisi tersebut ialah hipertensi, penyakit jantung koroner, penyakit ginjal, penyakit paru, anemia, kelainan katup jantung, kehamilan, dan kelebihan zat besi. Selain itu, ada beberapa kondisi yang meningkatkan  risiko seseorang mengalami pembengkakan jantung seperti berat badan yang berlebih, kecanduan alkohol, jarang melakukan aktivitas fisik, dan memiliki riwayat pembengkakan jantung di dalam keluarga. 

Gejala Pembengkakan Jantung

Pada awalnya, pembengkakan jantung sering kali tidak menimbulkan gejala. Akan tetapi, pada beberapa orang akan menimbulkan gejala ringan seperti napas terengah-engah saat  beraktivitas dan jantung berdebar-debar. Apabila kondisi ini telah menyebabkan kemampuan jantung dalam memompa darah menurun, maka dapat menyebabkan gejala sebagai berikut:

  • Merasa cepat lelah.

  • Bertambahnya berat badan yang disebabkan ukuran jantung membesar. 

  • Terjadi pembengkakan pada kaki dan tungkai.

  • Dada terasa nyeri.

  • Detak jantung yang tidak beraturan.

  • Pusing. 

Gejala yang muncul pada setiap orang akan berbeda-beda. Ada yang merasakan gejala ringan namun dalam jangka waktu yang lama, ada juga yang tidak merasakan sama sekali. Hal inilah yang menyebabkan kondisi ini dapat diketahui apabila seseorang telah melakukan rontgen dada.

Mencegah Pembengkakan Jantung

Tentu setiap orang termasuk Anda tidak ingin mengalami kondisi pembengkakan jantung. Oleh karena itu, diperlukan langkah pencegahan dengan melakukan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Mengonsumsi makanan sehat

Cara pertama dalam mencegah terjadinya pembengkakan jantung, yaitu mengonsumsi makanan sehat. Anda perlu menjaga asupan gizi yang berimbang terutama makanan yang dapat menyehatkan pembuluh darah. Beberapa makanan yang bisa Anda konsumsi, yaitu buah-buahan, sayur-sayuran, ikan, produk susu, dan biji-bijian. 

  1. Mengurangi asupan garam

Garam merupakan salah satu penyebab yang membuat ginjal tidak bekerja dengan optimal apabila dikonsumsi secara berlebihan. Apabila ginjal tidak dapat bekerja dengan baik, maka akan terjadi penumpukan cairan dan naiknya tekanan darah. Tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyebab pembengkakan jantung, jadi sebaiknya Anda mengurangi asupan garam untuk mencegahnya. 

  1. Melakukan olahraga yang rutin

Olahraga merupakan salah satu aktivitas fisik yang sangat baik untuk kesehatan tubuh secara menyeluruh tidak terkecuali jantung. Olahraga yang dilakukan pun tidak perlu yang terlalu berat, cukup dengan berlari, bersepeda, dan berenang sudah bisa menyehatkan jantung. 

  1. Menghindari alkohol dan tembakau

Rokok dan alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai gangguan pada jantung. Zat kimia yang ada di rokok dapat menyebabkan pembuluh arteri yang membawa darah ke jantung tersumbat. Selain itu, alkohol juga dapat menyebabkan jantung berdetak tidak beraturan. Jadi sebaiknya hindari rokok dan alkohol apabila tidak ingin mengalami pembengkakan jantung

  1. Memeriksakan diri ke dokter

Cara terakhir yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya pembengkakan jantung yaitu rutin memeriksakan diri ke dokter. Dengan rutin memeriksakan diri, kamu Anda bisa mengetahui kondisi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Tidak  hanya itu, memeriksakan diri ke dokter juga dapat mendeteksi berbagai masalah sejak dini. 

Nah, itulah beberapa informasi mengenai gejala dan cara mencegah pembengkakan jantung yang perlu Anda ketahui. Apabila Anda mengalami beberapa gejala seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka segeralah untuk memeriksakan diri ke dokter.

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Apa Itu Ring Jantung? Berikut Ini Penjelasannya

Apa ciri ciri pembengkakan jantung?

Gejala Pembengkakan Jantung.
Sesak napas..
Gangguan irama jantung..
Pembengkakan di dada..
Napas pendek..
Kaki membengkak..
Berat badan bertambah..
Mudah kelelahan..
Jantung berdebar kencang atau palpitasi..

Bagaimana mengobati pembengkakan jantung?

Daftar obat untuk mengobati jantung bengkak.
Obat diuretik. Jenis obat diuretik atau pil air adalah obat untuk menghilangkan kelebihan cairan dan natrium dari tubuh. ... .
2. ACE inhibitor. ... .
3. Antikoagulan. ... .
4. Angiotensin receptor blockers [ARB] ... .
Obat antiaritmia. ... .
6. Beta blocker..

Apakah pembengkakan jantung bisa di obati?

Pembengkakan jantung bisa ditangani dengan perubahan pola hidup. Percuma saja melakukan pengobatan medis kalau Anda tidak menjauhi berbagai risiko penyakit ini. Maka dari itu, pengobatan medis serta penerapan gaya hidup sehat harus dilakukan beriringan dengan perubahan pola hidup.

Bài mới nhất

Chủ Đề