Apa perbedaan strategi dakwah Rasulullah periode Mekah dan Madinah


1.       Islam Periode Mekkah dan Madinah

Perbedaan Islam di Mekkah dan Madinah

Di mekkah :

·        Watak dan Perilaku Masyarakat Makkah/aspek sosial kemasyarakatan.

Makkah adalah lembah yang sangat tandus sehingga kondisi seperti ini berpengaruh besar dalam membentuk sikap dan watak masyarakatnya. Pada umumnya penduduk makkah bertempramen buruk dan tidak mampu berpikir secara mendalam.

Ditambah sistem politik Makkah yang dijalankan oleh pemuka-pemuka kaum Quraisy untuk mempertahankan jabatan,kedudukan maupun kekuasaan.Sehingga hal itu juga berpengaruh pada watak dan perilaku mereka yang cenderung agresif, egois, keras kepala serta tidak mudah menerima pendapat atau keyakinan orang lain.

·        Tugas Nabi Muhammad

Nabi Muhammad menerima wahyu pertama pada usianya 40 tahun. Seperti biasa Nabi melakukan tahannus di gua hira dan pada saat itu muncul malaikat jibril dan menyampaikan wahyu Allah yang pertama pada pada tanggal 17 ramadhan tahun 611 M.

Dengan turunnya wahyu itu menunjukan bahwa Muhammad telah dipilih atau lebih tepatnya diangkat oleh Allah sebagai nabi, namun dalam wahyu pertama ini ada perintah untuk mendakwahkan risalah yang didapatnya.

Setelah wahyu pertama datang, jibril tidak lagi muncul untuk beberapa lama sementara nabi Muhammad menantikannya.Saat menanti itu turun wahyu yang membawa perintah kepadanya, wahyu itu berbunyi sebagai berikut :“Hai orang yang berselimut, bangun dan beri ingatlah. Hendaknya engkau besarkan Tuhanmu dan bersihkanlah pakaianmu tinggalkanlah perbuatan dosa, dan janganlah engkau memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu bersabarlah.” (al muddatstsir : 1-7).

Setelah turunnya wahyu itu, itu juga sekaligus menjadi perintah bagi Nabi untuk mulai berdakwah.


·          Pendidikan Islam di Makkah

v  Pendidikan keagamaan

Yaitu hendaklah dengan membaca nama Allah semata-mata, jangan mempersekutukannya dengan nama berhala,karena Tuhan itu Maha Besar dan Maha Pemurah,sebab itu hendaklah dienyahkan berhala itu sejauh-jauhnya.

v  Pendidikan akhliyah dan ilmiyah

Yaitu mempelajari kejadian manusia dari segumpal darah dan kejadian alam semesta.

v  Pendidikan akhlak dan budi pekerti

Nabi Muhammad SAW mengajar sahabatnya agar berakhlak baik sesuai dengan ajaran tauhid.

v  Pendidikan jasmani (kesehatan)

Yaitu mementingkan kebersihan pakaian, badan dan tempat kediaman.

Dalam pelaksanaan pendidikan islam ini. Nabi mengajak umatnya untuk membaca, memperhatikan dan memikirkan kekuasaan dan kebesaran Allah.Nabi memberikan teladan dan contoh sehari-hari, kemudian diikuti oleh umatnya.

Kebiasaan orang  arab membaca syair-syair yang berisi pujian kepada tuhan mereka diganti dengan membaca Al-Qur’an. Kebiasaan memulai pekerjaan dengan menyebut nama berhala di ganti dengan membaca basmalah.

·        Metode Dakwah di Mekkah

v  Periode dakwah secara rahasia dan diam-diam

                  Awalnya Rasulullah berdakwah di lingkungan  sekitarnya sendiri yaitu dikalangan rekan-rekanya sendiri, orang yang pertama kali manerima serta mengikuti dakwahnya yaitu istri rasul sayyidatina khadijah kemudian disusul imam Ali yang sekaligus juga menjadi pemeluk agama islam termuda, imam Ali memeluk agama islam pada usianya yang ke sepuluh tahun. Kemudian disusul Abu Bakar , Zaid, Ummu Aiman  dan lain-lain. Dengan dakwah diam-diam ini belasan orang telah menyatakan diri memeluk agama islam. Setelah beberapa lama dakwah tersebut dilaksanakan secara individual, turunlah perintah agar nabi melakukan dakwah secara terang-terangan.

v  Periode dakwah secara terang-terangan dan terbuka

                  Mulanya nabi mengundang dan menyeru pada kerabat karibnya dari bani Abdul Muthalib, tapi mereka semua menolak kecuali Ali.

                  Langkah berikutnya Nabi mulai menyeru pada masyarakat umum.Maka Rasulullah naik ke bukit Shafa dan bersabda “bagaimana bila aku mengatakan pada kalian bahwa dilembah sana ada seekor kuda yang akan menyerang kalian, apakah kalian akana mempercayai apa yang saya ucapkan?”mereka menjawab “ya” , kami percaya karena kami belum pernah mendapatkan engkau berdusta” maka Rasulullah bersabda “ketahuilah bahwa sesungguhnya aku memberi peringatan kepada kalian tentang siksa yang sangat pedih’ lalu rasul mengajak mereka untuk beriman kepada Allah.

                  Dakwah terang-terangan ini membuat Nabi mendapatkan perlakuan yang buruk dari umatnya.Pemimpin qurays mulai berusaha menghalangi dakwah Rasul. Karena mereka juga melihat semakin bertambahnya jumlah pengikut Nabi, maka mereka pun semakin keras melancarkan serangan-serangan, baik pada nabi ataupun pada para pengikut nabi.

            Di Madinah:

·        Aspek Sosial Kemasyarakatan

Madinah senantiasa mengalami perubahan sosial yang meninggalkan bemtuk keamsyarakatan absolut model badui. Kehidupan sosial Madinah secara berangsur-angsur diwarnai oleh unsur kedekatan ruang daripada oleh sistem kekerabatan.

Penduduk Madinah yang terdiri dari kaum Muhajirin, Anshar, dan nonmuslim  merupakan sebuah keberagaman yang ada pada masa lalu dan sudah menjadi suatu hal yang tidak bisa lagi dipungkuri eksistensinya dan yang terpenting adalah jiwa sosialis masyarakat madinah sangat tinggi.Terbukti dari persaudaraan yang tinggi dan sangat kokoh. Tidak ditemukan konflik karena masalah perbedaan. Kalaupun ada masalah akan cepat terselesaikan.

·        Tugas Nabi Muhammad

                  Selain menjadi pemimpin agama Islam, Nabi Muhammad juga menjadi pemimpin pemerintahan.Nabi terkenal dengan kebijaksananannya dalam menjalankan roda pemerintahan. Kepentingan umum lebih dikedepankan dari kepentingan-kepentingan yang lain.

                  Adapun sistem pemerintahan yang digunakan Nabi yaitu sistem musyawarah dan demokrasi dan yang terpenting adalah perkara diputuskan dengan seadil-adilnya. Sehingga Golongan yang berbeda merasa tenang karena tidak ada diskriminasi. Mereka bisa hidup berdampingan tanpa ada permusushan dengan yang lain. Keberagaman yang ada tidak menjadi persoalan, justru mengokohkan solidaritas di antara mereka.

                  Kebijakan politik pertama Nabi adalah bagaimana menghapus perinsip kesukuan dan mempererat persatuan. Nabi benar-benar mencurahkan perhatiannya untuk masyarakat, sehingga berhasil mendamaikan antar suku Auz dan Khazraj. 

·        Pendidikan agama islam di Madinah:

v  Pembentukan dan pembinaan masyarakat baru, menuju satu kesatuan sosial dan politik.

Masalah yang di hadapi Nabi Muhammad SAW dan kaum Muhajirin adalah tempat tinggal. Untuk sementara kaum Muhajirin bisa menginap ditempat kaum Anshor.Namun beliau memerlukan tempat sebagai pusat kegiatan, sekaligus sebagai lambang persatuan antara dua kelompok.Oleh karena itu Nabi memerintahkan untuk membangun masjid. Masjid menjadi pusat pendidikan dan pengajaran.

v  Pendidikan sosial politik dan kewarganegaraan

1.      Pendidikan ukhuwah (persaudaraan)

2.      Pendidikan kesejahteraan sosial

3.      Pendidikan kesejahteraan keluarga dan kerabat

4.      Pendidikan hankam

v  Pendidikan anak dalam islam

Adapun garis besar materi pendidikan anak dalam islam yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Luqman ayat 13-19 adalah sebagai berikut: Pendidikan Tauhid,Pendidikan Shalat,Pendidikan adab sopan santun dalam bermusyawarah,Pendidikan adab dan sopan santun dalam keluarga,Pendidikan kepribadian,Pendidikan kesehatan

·        Metode Dakwah

            Pada periode Madinah Nabi memiliki sedikit kemudahan dalam mengenalkan Islam. karenamasih banyak penduduk Madinah yang menganut agama samawi.Ada beberapa strategi dakwah yang dilakukan oleh Nabi, yaitu sebagai berikut:

v  Membina masyarakat Islam melalui pertalian persaudaraan antara kaum Muhajirin dengan kaum Anshar

v  Memellihara dan mempertahankan masyarakat Islam

v  Meletakkan dasar-daar politik ekonomi dan sosial untuk masyarakat Islam

            Dari sistem yang telah diterapkan Nabi tersebut, hampir tidak mendapat penolakan dari masyarakat Madinah, karena nilai-nilai yang diletakkan Nabi bersifat universal.

Persamaan Islam di Mekkah dan Madinah:

·        Kurikulum Pendidikan Islam Muhammad

                  Mengindentifikasikan kurikulum pendidikan pada zaman Rasulullah terasa sulit, sebab Rasul mengajar pada sekolah kehidupan yang luas tanpa di batasi dinding kelas. Nabi Muhammad SAW memanfaatkan berbagai kesempatan yang mengandung nilai-nilai pendidikan dan rasulullah menyampaikan ajarannya dimana saja seperti di rumah, di masjid, di jalan, dan di tempat-tempat lainnya.

                  Kurikulum pendidikan Islam baik di Makkah maupun di Madinah adalah Al-Qur’an yang Allah wahyukan sesuai dengan kondisi, situasi, dan kejadian yang di alami oleh masyarakat pada saat itu.

·        Metode Pengajaran Pendidikan Islam Pada Masa Rasulullah SAW

            Untuk menciptakan suasana kondusif dan menyenangkan dalam mengajar Nabi Muhammad SAW menggunakan berbagai metode. Hal itu dilakukan untuk menghindarkan kebosanan dan kejenuhan. Diantara metode yang digunakan Nabi Muhammad SAW adalah:

1.      Metode ceramah

2.      Dialog

3.      Diskusi atau Tanya jawab

4.      Metode demonstrasi

5.      Metode eksperimen