Apa saja bentuk kesiapsiagaan menghadapi bencana

Dalam Undang-undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, membagi bencana dalam 3 kategori yaitu : bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam, antara lain : gempa bumi, tsunami, gunung api, banjir, kekeringan, angin topan dan gelombang ekstrem, serta tanah longsor. Bencana non-alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non-alam, antara lain gagal teknologi,  gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia meliputi konfik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror.

Latihan kesiapsiagaan bencana diartikan sebagai bentuk latihan koordinasi, komunikasi dan evakuasi dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan (pemerintah dan masyarakat umum). Seluruh pihak yang terlibat mensimulasikan situasi bencana sesungguhnya menggunakan skenario bencana yang dibuat mendekati atau sesuai kondisi nyata. Pelatihan kesiapsiagaan bencana bertujuan agar :

Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam melaksanakan Standart Operasional Prosedur (SOP) yang telah dibuat.

  • Menilai tindakan respon / reaksi masyarakat, baik individu, keluarga dan komunitas untuk melakukan evakuasi yang terencana.
  • Mengkaji kemampuan peralatan penunjang komunikasi sistem peringatan dini, penunjang evakuasi, serta penunjang tanggap darurat.
  • Mengkaji kerja sama antar institusi / organisasi local
  • Melakukan evaluasi dan mengidentifkasi bagian persiapan dan perencanaan yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan.

Pemerintah melalui inisiasi BNPB mencanangkan tanggal 26 April sebagai Hari Kesiapsiagaan Bencana. Tanggal tersebut dipilih untuk memperingati momen bersejarah kesadaran masyrakat Indonesia terkait ditetapkannya UU No. 24 tahun 2007. Latihan evakuasi mandiri merupakan aktivitas utama yang dilaksanakan secara serentak yang diikuti oleh seluruh kalangan dan masyarakat. Adapun berikut adalah rekap kegiatan partisipasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang dalam pelatihan Kesiapsiagaan Bencana dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2019 :

 

NO

Tempat Pelaksanaan

Partisipan

Kegiatan

Jumlah Peserta

1

Balai Kelurahan Gajahmungkur, Kecamatan Gajahmungkur

Kelurahan Siaga Bencana Gajahmungkur, Lempongsari,   Kembangarum

Evakuasi mandiri Bencana Tanah Longsor dan Gempa Bumi

40 orang

2

Balai Kelurahan Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari

Kelurahan Siaga Bencana Kaligawe, Tambakrejo, Sawah Besar

Evakuasi mandiri Bencana Banjir dan Gempa Bumi

50 orang

3

Balai Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk

Kelurahan Siaga Bencana Trimulyo, Genuksari, Muktiharjo Lor

Evakuasi mandiri Bencana Banjir dan Gempa Bumi

40 orang

4

Balai Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari

Kelurahan Siaga Bencana Jomblang

Evakuasi mandiri Bencana Tanah Longsor dan Gempa Bumi

50 orang

5

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia

Balai Besar Pengelolaan Jalan Nasional VII

Evakuasi mandiri Bencana Gempa Bumi

90 orang

6

Universitas Negeri Semarang

Falkutas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang

Evakuasi mandiri Bencana Gempa Bumi

80 orang

7

SMP Negeri 41 Semarang

SMP Negeri 41 Semarang

Evakuasi mandiri Bencana Gempa Bumi

30 orang

8

Universitas Katolik Soegijapranata

Universitas Katolik Soegijapranata

Evakuasi mandiri Bencana Gempa Bumi

40 orang

9

Hotel Patrajasa

Balai Konservasi Karimun Jawa

Evakuasi mandiri Bencana Gempa Bumi

80 orang

10

Balai Kelurahan Karanganyar Gunung

Kelurahan Karanganyar Gunung

Evakuasi mandiri Bencana Kebakaran

30 orang

11

Balai Kelurahan Beringin

Kelurahan Beringin RW XI

Evakuasi mandiri Bencana Kebakaran

35 orang

 

Apa saja bentuk kesiapsiagaan menghadapi bencana

Apa saja bentuk kesiapsiagaan menghadapi bencana

Apa saja bentuk kesiapsiagaan menghadapi bencana


TAG

Kebakaran di RT 02 RW VI, Kelurahan Kemijen, Kecamatan Semarang Timur Longsor di Jalan Taman Sri Rejeki Selatan RT 06 RW IV, Kelurahan Kalibanteng Kidul, Kecamatan Semarang Barat

Jelaskan apa itu tahapan kesiapsiagaan jelaskan?

Kesiapsiagaan (Preparedness) Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bancana melalui pengorganisasian dan langkah yang tepat guna dan berdaya guna.

Strategi apa saja yang harus dilakukan dalam menghadapi bencana?

CONTOH Mitigasi BENCANA ALAM.
Membangun Terasering dengan sistem drainase yang tepat..
Membuat Peta rawan bencana tanah longsor..
Melakukan pembuatan tanggul penahan runtuhan batuan..
Penutupan rekahan di atas lereng..
Melakukan Reboisasi di hutan yang gundul..

Bagaimana 4 tahapan penanggulangan bencana alam yang dilakukan?

kegiatan sebelum bencana terjadi (mitigasi) kegiatan saat bencana terjadi (perlindungan dan evakuasi) kegiatan tepat setelah bencana terjadi (pencarian dan penyelamatan) kegiatan pasca bencana (pemulihan/penyembuhan dan perbaikan/rehabilitasi)

Bagaimana tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir?

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir berada pada tingkat sedang dan tingkat kesiapsiagaan pemerintah menghadapi bencana banjir berada pada tingkat sedang. Kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi bencana banjir berada pada tingkat sedang.