Apa saja dampak kabut asap bagi kesehatan

Apa saja dampak kabut asap bagi kesehatan
Ilustrasi polusi udara. ©istimewa

JATENG | 22 Maret 2021 10:30 Reporter : Jevi Nugraha

Merdeka.com - Polusi udara menjadi salah satu masalah lingkungan yang sampai saat ini masih terjadi. Polusi udara dapat terjadi akibat ulah manusia atau secara alami. Ada beberapa bentuk polusi udara, salah satunya kabut asap di wilayah tempat tinggal.

Munculnya kabut asap di sekitar tempat tinggal terjadi karena adanya campur tangan manusia di dalamnya, meski tidak jarang ada juga kabut asap yang berasal dari fenomena alam. Tak hanya berbahaya bagi manusia, kabut asap tebal juga dapat mengganggu jarak pandang karena tebalnya kabut asap bisa menghalangi sinar matahari.

Banyaknya dampak buruk bagi kesehatan akibat kabut asap, sangat penting mengetahui penyebab kabut asap yang masih sering terjadi. Berikut beberapa penyebab kabut asap dan cara mencegahnya yang dilansir dari Liputan6.com:

2 dari 4 halaman

Apa saja dampak kabut asap bagi kesehatan

Ilustrasi shutterstock.com

Salah satu penyebab kabut asap yang sering terjadi adalah kebakaran hutan. Umumnya, kebakaran hutan terjadi karena adanya suhu tinggi dari gelombang panas atau karena ulah manusia.

Kabut asap dari pepohonan yang terbakar ini akan membentuk asap tebal. Kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan cenderung berbahaya karena bisa terjadi di beberapa titik sekaligus. Oleh karenanya, sudah seharusnya manusia menghindari kebakaran hutan yang dilakukan secara illegal dan merugikan makhluk hidup lainnya.

Gunung Meletus

Penyebab kabut asap yang sering terjadi di Indonesia selanjutnya, yaitu gunung meletus. Kabut asap yang terjadi secara alami ini terjadi ketika gunung api sedang mengalami proses erupsi. Hal ini bisa terjadi karena adanya komposisi asap serta beberapa partikel yang ada di dalam asap dari gunung meletus bisa bereaksi dengan sinar matahari, oksigen, hingga menjadi kabut asap.

3 dari 4 halaman

Apa saja dampak kabut asap bagi kesehatan
Shutterstock/Hung Chung Chih

Salah satu penyebab kabut asap yang umum terjadi yaitu berasal dari asap kendaraan bermotor. Asap kendaraan mengandung bahan kimia seperti nitrogen oksida, karbon monoksida, hidrokarbon, dan berbagai bahan yang mudah menguap lainnya.

Ketika beberapa bahan kimia tersebut bersentuhan dengan sinar matahari, akan timbul reaksi kimiawi yang mengubahnya menjadi kabut asap. Umumnya, kabut asap yang berasal dari kendaraan bermotor ini sering ditemukan di beberapa negara dengan populasi kendaraan bermotor yang besar, tak terkecuali di Indonesia.

Pembakaran Batu Bara

Penyebab kabut asap yang sering terjadi berikutnya, yaitu pembakaran batu bara. Biasanya, hal ini terjadi pada era awal kemajuan industri, di mana mesin dan peralatan berat lainnya dijalankan dengan menggunakan bahan bakar batu bara.

4 dari 4 halaman

Apa saja dampak kabut asap bagi kesehatan
©www.wikihow.com

Berbagai penyebab kabut asap itu, menimbulkan dampak buruk, salah satunya bagi tubuh. Ada beberapa dampak buruk kabut asap bagi kesehatan yang perlu diwaspadai, di antaranya sebagai berikut:

Gangguan Pernapasan

Dampak buruk kabut asap bagi kesehatan yang pertama, yaitu gangguan pernapasan. Tingginya konsentrasi asap di udara akan membuat Anda menjadi sulit bernapas dan bisa menyebabkan kerusakan paru-paru. Biasanya, hal ini menimpa mereka yang banyak beraktivitas di ruangan terbuka.

Sebuah penelitian menunjukkan, seseorang yang menghirup kabut asap dalam jangka waktu panjang dapat meningkatkan risiko kematian. Hal ini bisa terjadi akibat berbagai jenis penyakit paru-paru.

Gangguan Fungsi Jantung

Tak hanya merusak paru-paru, kabut asap juga bisa menyebabkan gangguan fungsi jantung. Partikel-partikel yang ada di dalam kabut asap berisiko menginfiltrasi darah manusia, sehingga bisa berakibat buruk bagi jantung. Selain itu, beberapa penelitian juga mengungkapkan bahwa paparan kabut asap dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.

Batuk dan Iritasi Tenggorokan

Seseorang yang biasa menghirup kabut asap juga berisiko mengalami penyakit batuk dan iritasi tenggorokan. Umumnya, keluhan ini berlangsung hanya beberapa jam. Namun, efeknya bagi sistem pernapasan bisa berlangsung lama meski gejala sudah menghilang.

Merusak Kesehatan Kulit

Dampak buruk kabut asap bagi kesehatan berikutnya, yaitu merusak kesehatan kulit. Kabut asap dapat merusak kulit dengan cara menimbulkan iritasi dan peradangan pada jaringan kulit. Selain itu, sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa kabut asap bisa meningkatkan risiko jerawat, penuaan pada kulit, dan memberatnya gejala eksim dan psoriasis.

(mdk/jen)

Asap Kabut (Asbut) atau disebut juga dengan kabut asap adalah pencemaran udara yang diakibatkan oleh adanya proses pembakaran.

Terdapat dua jenis pencemaran udara yang diakibatkan oleh kabut asap, yaitu:

  • Asbut fotokimia. Pencemaran udara yang diakibatkan oleh polutan nigrogen oksida dan hidrokarbon. Kedua zat tersebut dapat berasal dari kendaraan bermesin BBM dan dari berbagai sumber lainya. Terjadnya reaksi fotokimia pada nitrogen oksida dan hidrokarbon ini akan membentuk ozone.
  • Asbut industri. Terjadinya peristiwa pencemaran udara besar-besaran yang terjadi di Londok akibat adanya pembakaran batu bara yang menghasilkan percampuran asap dan sulfur dioksida. Selain itu, gunung berapi juga menghasilkan sulfur dioksida atau vulcanic smog (VOG).

Belakangan di beberapa wilayah di Indonesia mengalami krisis udara bersih akibat adanya polusi udara dan kabut asap hasil pembakaran lahan hutan.

Buruknya kualitas udara di Jakarta misalnya, diakibatkan oleh asap kendaraan bermotor dan pembakaran fosil oleh industri. Kualitas udara yang buruk ini bahkan sampai melewati ambang tidak sehat.

Sedangkan sebagian besar wilayah pulau Sumatra yang terdiri dari provinsi Sumatra Barat, Riau dan Jambi dan sekitarnya terpapar kabut asap akibat kebakaran hutan yang hampir setiap tahun terjadi.

Tidak hanya Sumatra, di Kalimantan juga terjadi hal yang sama. Kebakaran lahan hutan yang sulit untuk dipadamkan menyebabkan kota-kota di pulau Borneo seperti Pontianak, Palangkaraya dan sekitarnya harus diselimut kabut asap selama berminggu-minggu.

Sulitnya proses pemadaman api di kedua pulau tersebut disebabkan oleh karateristik tanah yang sama, yaitu tanah gambut. Api dapat menjalar ke dalam tanah selama berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan jika tidak segera ditangani secara tepat.

Munculnya api di dalam tanah inilah yang menyebabkan banyaknya kabut asap yang sulit dihilangkan. Seluruh masyarakat harus melindungi diri menggunakan masker agar tidak terkena gangguan pada organ pernapasan.

Dampak buruk kabut asap bagi kesehatan tubuh manusia

Setiap individu yang terpapar kabut asap dapat mengalami berbagai keluhan tergantung dari daya tanah tubuh dan kesehatan yang dimiliki.

Dampak jangka pendek akibat paparan udara yang buruk seperti kabut asap pada manusia dapat menimbulkan beberapa keluhan berikut ini:

1. Kerusakan paru-paru dan kesulitan bernapas

Banyaknya kabut asap hasil pembakaran lahan hutan yang begitu parah akan mengganggu sistem pernapasan makhluk hidup khususnya manusia.

Hasil dari penelitian membuktikan jika menghirup kabut asap dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit paru-paru seperti obstruktif kronis (PPOK) dan kanker paru-paru.

2. Iritasi tenggorokan dan batuk

Ketika seseorang menghirup udara yang banyak mengandung kabut asap maka dapat mengalami iritasi tenggorokan dan batuk.

Gejala ini dapat terjadi dalam beberapa jam atau bahkan lebih lama tergantung tingkat keparahan kualitas udara yang mengganggu sistem pernapasan manusia.

3. Timbul gejala penyakit paru-paru

Zat yang ada pada kabut asap dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada paru-paru. Zat tersebut dapat menyebabkan penyakit Asma dan PPOK semakin parah.

Penelitian yang dilakukan di Thailand menemukan bahwa bencana kabut asap menyebabkan banyak pasien yang harus dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) akibat kambuhnya penyakit asma dan PPOK.

4. Mengganggu fungsi jantung

Kabut asap mengandung partikel-partikel yang sangat kecil berukuran hingga 10 mikrometer. Partikel ini dapat menyebabkan gangguan pada fungsi jantung.

Jika paparan udara yang sangat buruk ini berlangsung lama maka dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan penumpukan plak pada pembuluh darah.

5. Mengganggu penglihatan mata

Kabut asap yang mengadung zat iritatif dan debu dapat menyebabkan gangguan pada penglihatan mata. Menggunakan kaca mata saat melakukan aktifitas di luar ruangan dapat membantu melindungi mata dari kabut asap.

Sediakan juga obat tetes mata yang dapat meringankan kejala iritasi pada mata agar gejala tak semakin memburuk.

6. Meningkatkan risiko kanker paru-paru

Kabut asap yang mengandung berbagai partikel dan zat berbahaya bagi tubuh manusia dapat meningkatkan risiko penyakit yang sangat serius seperti kanker paru-paru atau Pneumonia.

Menggunakan masker penutup hidup dan mulut saat di luar ruangan atau pun di dalam ruangan dapat menurunkan risiko menghirup partikel penyebab kanker seperti karsinogen.

7. Merusak kulit manusia

Kabut asap tidak hanya mengganggu kesehatan pada organ pernapasan manusia namun juga dapat menyebabkan kulit mengalami iritasi hingga akhirnya timbul kerusakan.

Dalam sebuah penelitian membuktikan jika paparan kabut asap dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker kulit, penuaan dini pada kulit, timbul masalah pada kulit wajah seperti jerawat dan memperberat gejala eksim dan psoriasis.

Pencemaran udara yang menghasilkan polusi baik dari pembakaran lahan hutan atau pun asap kendaraan bermotor harus mendapatkan penanganan yang serius agar tidak terjangkit berbagai penyakit di atas.

Kurangi melakukan aktifitas di luar ruangan saat terjadi pencemaran udara dan selalu mengenakan masker penutup saluran pernapasan jika berada di luar ruangan.

Mengkonsumsi makanan sehat dan buah yang segar dapat meningkatkan kesehatan dan imun tubuh agar tidak mudah jatuh sakit saat terjadi bencana kabut asap seperti saat ini.

Kamu sedang membutuhkan layanan home care untuk merawat orang tercinta di rumah sendiri? Gunakan saja jasa perawat home care Insan Medika. Tersedia layanan utama seperti: Perawat Medis, Perawat Orang Sakit, Perawat Lansia dan Perawat Bayi/Anak Berkebutuhan Khusus. Dapatkan harga spesial khusus pembaca artikel ini. Pesan sekarang!

Baca juga: