Apa saja perkembangan teknologi secara non konvensional dalam desain komunikasi visual

Menuju Era Revolusi Industri 4.0

Program Desain Komunikasi Visual UNISS

revolusi industri 4.0 dapat diartikan akan terjadi perubahan besar dan radikal dalam bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya. Dampak tersebut juga berimbas pada dunia pendidikan atau profesi di bidang Desain Komunikasi Visual (DKV). Bersamaan pengembangan teknologi informasi dan digital di era tersebut juga akan mengubah berbagai ketrampilan, pengetahuan serta sikap ilmiah. Melalui cara pandang yang berubah dan mampu menyesuaikan diri merupakan sikap untuk menghadapi hal tersebut, sebab hadirnya Revolusi industri 4.0 akan menjadi tantangan sekaligus peluang. Meskipun demikian proses kreatif desainer DKV tidak semata dideterminasi teknologi digital saja, tetapi juga harus bisa merawat, mengembangkan dan mendiseminasikan nilai-nilai lokal kontekstual berkarakter Indonesia untuk mengglobal.

Di era perkembangan teknologi seperti sekarang ini yang sudah memasuki era revolusi industri 4.0 dan bahkan tidak menutup kemungkinan akan segera masuk ke era revolusi industri 5.0, tentunya kita tidak dapat menutup mata akan perkembangan teknologi yang tiada henti. Banyak hal yang harus dipersiapkan untuk membiasakan diri dan memanfaatkan perkembangan teknologi yang sangat pesat sekali. Menuju era teknologi di era revolusi industri ini sangatlah penting supaya kita tidak ketinggalan informasi dan teknologi terbaru, selain itu juga untuk meningkatkan daya saing untuk mendapatkan pencapaian tertentu di zaman digital ini. Salah satu cara untuk mempersiapkan dan membiasakan diri dengan era ini adalah belajar teknologi yang terus berkembang, baik belajar di dalam dunia akademis atau di luar akademis.

Dinamika desain grafis/komunikasi visual selalu terkait erat dengan perkembangan teknologi. Apabila kita menengok ke belakang, ketika teknologi informasi mulai menguasai dunia di pertengahan 90-an, di Indonesia terjadi ‘penggusuran’ besar-besaran terhadap desainer manual. Profesi seperti paste-up artist, tukang setting, tukang stensil, digantikan oleh desainer pengguna komputer. Saat itulah masuknya arus besar Revolusi Industri 3.0. Fenomena di atas merupakan beberapa manifestasi dari Revolusi Industri 4.0. Di bidang desain grafis di Indonesia. Dalam konteks desain yang telah bergeser ini, siapapun bisa menjadi desainer. Bahkan teknologi perangkat genggam dan aplikasinya sekarang sangat memungkinkan kita untuk mendesain kapanpun dan di manapun melalui puluhan apps desain instan yang siap diunduh dan digunakan secara gratis.

Perkembangan desain bukan lagi sebuah bidang yang berdiri sendiri, keberadaannya makin lama makin tidak kentara karena ia melebur dengan bisnis, teknologi, pendidikan, dan disiplin lainnya. Di tengah kondisi seperti itu desainer perlu memperluas pengetahuan akan bidang-bidang di luar desain, serta keterampilannya dalam hal teknologi, komunikasi dan bisnis.

Untuk mempersiapkan dan menyambut era revolusi industri 4.0 ini, Program Studi Desain Komunikasi Visual UNISS memberikan kurikulum dan kegiatan bagi mahasiswa yang kompeten dan relevan untuk membuka jendela teknologi modern. Kurikulum yang digunakan sudah disesuaikan dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, seperti penggantian dan penambahan mata kuliah yang dinilai dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk bersaing di bidang teknologi modern. Dalam proses perkuliahan juga didukung oleh pengajar dari akademisi dan praktisi, sehingga mahasiswa mendapatkan materi yang kompeten dan mempunyai daya saing yang tinggi di bidang teknologi. Selain itu juga kegiatan luar kampus yang dilaksanakan oleh Prodi Desain Komunikasi Visual UNISS yang bertujuan untuk memberikan gambaran dunia kerja di bidang desain dan juga pengalaman luar kampus, salah satunya adalah Kunjungan Study Banding ke Merapi Tech Yogyakarta yang dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2019. mahasiswa DKV Uniss sangat antusias dengan kegiatan ini. Hal ini bisa menambah pengetahuan untuk menuju 4.0.

Di sana mahasiswa dapat melihat langsung proses pembuatan aplikasi dan game dengan platform Android maupun iOS. Mahasiswa DKV bisa memulai pengalaman dengan pembuatan game mengenai desai-desain game meliputi bentuk para tokoh game, latar belakang backround maupun desain aksesoris apa yang dikenakan para figure dalam game. Mulai dari pra produksi hingga aplikasi atau game tersebut diluncurkan ke AppStore / PlayStore. Di sini mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk melakukan praktek menggunakan hardware dan software yang ada di sana.

Kegiatan lainnya yang dilakukan adalah mengadakan sebuah kompetisi menggambar dengan aplikasi di dalam handponedengan peserta dari dalam dan luar kampus UNISS. Kegiatan ini bertujuan untuk menarik minat masyarakat dan memberikan kesempatan mahasiswa untuk ikut serta dalam revolusi industri 4.0 dalam dunia desain. Mendesain sekarang tidak ribet seperti jaman dahulu, dengan handphone pun seprang desainer sekarang sudah bisa membuat desain apa yang mereka inginkan.

Jadi dalam perkembangan teknologi yang sangat pesat di era revolusi industri 4.0 ini, Desain Kominikasi Visual UNISS dapat menjadi pilihan tepat untuk masyarakat Kendal dan sekitarnya untuk membuka jendela teknologi modern yang akan terus berkembang sangat pesat dan cepat.

Perkembangan dan pertumbuhan Desain Komunikasi Visual tidak bisa dilepaskan dengan kemajuan teknologi. Sebagaimana era 4.0 yang berbasis teknologi digital adalah keniscayaan bagi Desain Komunikasi Visual. Desain Komunikasi Visual di era 4.0 akan semakin diwarnai dengan dominasi kultur digital dan meleburnya dunia Desain Komunikasi Visual ke dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Dengan dominasi digital tersebut desainer Desain Komunikasi Visual akan mengalami dampak dari kondisi itu. Melalui peralatan yang serba digital Desain Komunikasi Visual kian mampu menciptakan sesuatu yang sifatnya ilusi imajiner, yang dulu tidak mungkin sekarang menjadi sangat mungkin. Dunia pendidikan atau profesi di bidang Desain Komunikasi Visual harus bisa menyesuaikan dan mengikuti, dan menghadapi revolusi industri 4.0. Perkembangan industry saat ini dijadikan cara pandang positif yang membawa ke hal yang penuh harapan. Situasi ini memberikan banyak peluang dari canggihnya teknologi yang dapat mempermudah akses dalam segala sektor kehidupan. Watak dasar era 4.0 yang serba digital sudah semestinya dimanfaatkan insan Desain Komunikasi Visual dalam dunia pendidikan salah satunya di Prodi Desain Komunikasi Visual UNISS menjadikan karakter Indonesia yang berwawasan nusantara, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 ketika berkarya.

You're Reading a Free Preview
Pages 4 to 5 are not shown in this preview.

  1. Menurut Everett M. Rogers (dalam Abrar, 2003:17-18) merangkumkan perkembangan media komunikasi ke dalam empat era. Pertama, era komunikasi tulisan, Kedua, era komunikasi cetak, Ketiga, era telekomunikasi, dan Keempat, era komunikasi interaktif. Media baru adalah media yang berkembang pada era komunikasi interaktif. Menurut Ron Rice mendefinisikan media baru adalah media teknologi komunikasi yang melibatkan komputer di dalamnya (baik mainframe, PC maupun Notebook) yang memfasilitasi penggunanya untuk berinteraksi antar sesama pengguna ataupun dengan informasi yang diinginkan. Sementara menurut McQuail, media baru adalah tempat dimana seluruh pesan komunikasi terdesentralisasi; distribusi pesan lewat satelite meningkatkan penggunaan jaringan kabel dan komputer, keterlibatan audiens dalam proses komunikasi yang semakin meningkat.

    Pada new media ada beberapa komponen seperti Pembuat,penyalur dan pemakai juga media yang digunakan agar dapat berhubungan dengan new media,diantaranya adalah sebagai berikut:

    Produsen merupakan orang yang menciptakan wadah atau sarana new media itu sendiri komponen ini berperan sebagai pencipta atau pembentuk new media. Distributor adalah sebuah perantara yang menghantarkan sarana media atau bisa disebut media yang berfungsi mengahantarkan pemakai untuk memakai sarana itu sendiri. Konsumen adalah orang yang berperan sebagai konsumen sebuah sarana media atau new media yang berfungsi untuk memakai new media.
    Internet & Web Personal Komputer (PC) / Notebook DVDs (Digital Versatile Disc or Digital Video Disc) VCDs (Compact Discs) Portable Media Player. Mobile Phone. Video Game/ Game Computer. Virtual Reality.
  2. Adalah komunikasi menggunakan elemen visual berupa tulisan, bentuk dan gambar untuk menciptakan persepsi suatu pesan yang disampaikan. Bidang ini melibatkan proses komunikasi visual.

  3. Penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi, audio dan video, dengan alat dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi.