Apa sholawat Jibril itu?

by Uncategorized
No Comments on SHOLAWAT JIBRIL, APAKAH ITU?
Apa sholawat Jibril itu?

Kedudukansholawatsangat istimewa di sisi Allah Taala karena satu-satunya amalan yang Allah sendiri dan Malaikat pun mengamalkannya.Sholawatmerupakan jamak dari kataAs-Sholat(الصلاة) yang artinya berdoa. SholawatAllah kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم bermakna mencurahkan rahmat dan keridhoan-Nya kepada beliau. Shalawatnya Malaikat berarti doa dan permohonan ampun (istighfar) mereka bagi Rasulullah, sedangkansholawatnyakaum mukmin bemakna doa dan pengagungan (penghormatan) terhadap Rasulullah صلى الله عليه وسلم.

Bacaan sholawat merupakan salah satu ibadah yang disukai oleh Allah SWT, dan dianjurkan untuk dibaca secara rutin. Hal ini karena Allah bersama para malaikat-Nya pun juga bersholawat untuk Nabi Muhammad. Adapun di antara berbagai jenis sholawat yang ada, salah satunya adalah Sholawat Jibril. Sholawat Jibril merupakan salah satu sholawat yang banyak diamalkan Muslim khususnya di Indonesia. Dinamakan Sholawat Jibril karena sholawat ini pertama kali diucapkan Malaikat Jibril saat membisiki Nabi Adam as sebagai mahar untuk mempersunting Siti Hawa.

Dalam kitab Badai al-Zuhur Fi Waqai al-Duhur karya Syekh Muhammad bin Ahmad bin Iyas al-Hanafi seperti dikutip Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah (PISS-KTB) disebutkan Nabi Adam kemudian bertanya

Apa mahar/mas kawinnya? Allah menjawab, aku mencegah kalian dari pohon gandum, maka janganlah kalian makan dan itulah maharnya. Allah SWT lalu berfirman berfirman صل الله على حبيب محمد Bacalah Shalawat kepada kekasihku Muhammad. Lalu Adam bertanya, siapakah Muhammad itu? Allah menjawab, dia adalah anak cucumu nanti dan dia adalah penutup para nabi. Andai bukan karena dia (Muhammad), Aku (Allah) tidak akan menciptakan makhluk. Lalu malaikat Jibril mendekati Nabi Adam dan membisiki Nabi Adam, katakan Nabi Adam : صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد Shollallohu Ala Muhammad.

Dalam Kitab Afdholus Sholawat, sholawat Jibril ini memiliki banyak keutamaan.

1. Dibukakan 70 Pintu Rahmat

Telah berkata Al-Imam Asy-Syarani: Telah bersabda Nabi shollallohu alaihi wasallam : Barang siapa yang membaca solawat ini, akan dibukakan ke atas dirinya tujuh puluh pintu dari rahmat dan Allah akan meletakkan kecintaanNya pada kalbu-kalbu manusia. Tiada yang menjadi marah kepadanya melainkan orang yang memiliki kemunafikan di dalam kalbunya.

2. Paling dekat dengan Rasulullah SAW

Telah berkata guru kami, yakni Ali Al-Khawwas: Hadits ini dan yang sebelumnya, yakni sabda Nabi : Keadaan paling dekat denganku bagi seseorang daripada kalian ialah apabila aku disebut, dia bersolawat ke atasku. Kami meriwayatkannya dari sebagian Al-Arifin dari Al-Khidir dari Rasulullah shollallohu alaihi wasallam, dan keduanya di sisi kami adalah sohih, pada setinggi-tinggi derajat kesohihan, walaupun tiada ditetapkan oleh para ahli ilmu hadits, kerana kesulitan istilah-istilah mereka. Wallohu alam. Selesai kutipan dari Al-Imam Asy-Syarani.

3. Dicintai Allah dan Rasulnya

Al-Hafiz As-Sakhawi dari Majduddin Al-Fairuzabadi, pemilik Al-Qamus,dengan sanadnya yang sampai kepada Al-Imam As Samarqandi. As Sakhawi telah berkata. Aku telah mendengar Al-Khidir dan Ilyas, dan mereka berdua telah berkata, Kami telah mendengar Rasulullah shollallohu alaihi wasallam bersabda:Tiadalah seorang yang beriman mengucapkan, Semoga Allah melimpahkan solawat ke atas Muhammad, melainkan akan dijadikan manusia mencintainya, walaupun mereka sedang membencinya. Demi Allah, tiadalah mereka mencintainya sehingga Allah mencintainya.

Di riwayat lain juga disebutkan bahwasanya Sholawat Jibril jika dibaca dalam bilangan tertentu maka dapat memberikan manfaat yang berbeda-berbeda, yaitu

1. Sholawat jibril jika dibaca 500 kali dapat memudahkan urusan.

2. Sholawat Jibril jika dibaca 4444 kali dapat melancarkan rezeki.

3. Sholawat Jibril jika dibaca 10.000 kali akan mendapat karunia makrifat yang lebih tinggi.

Demikian artikel tentang Sholawat Jibril, semoga dapat menambah wawasan kita dan memperbanyak amalan-amalan kita

Wallahu alam bi shawab

(Anonim, ed. Tembayatul)