Apa tujuan dari analisis trend laporan keuangan?
Lihat Foto Show
freepik.com/chormail KOMPAS.com - Tiap organisasi atau perusahaan pastinya membutuhkan analisis laporan keuangan. Hasil dari analisis ini akan digunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan untuk rencana di masa mendatang. Menurut Johar Arifin dalam buku Cara Cerdas Menilai Kinerja Perusahaan (Aspek Finansial & Non Finansial) Berbasis Komputer (2007), analisis laporan keuangan merupakan proses pembedahan dan penelaahan berbagai unsur dalam suatu laporan keuangan. Dalam bahasa Inggris, analisis laporan keuangan disebut financial analysis. Ada beberapa bentuk laporan keuangan yang dijadikan bahan analisis, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, serta berbagai jenis laporan lainnya yang berhubungan dengan laporan keuangan. Baca juga: Unsur-unsur Laporan Keuangan dan Lama Penyimpanan Dokumen Keuangan Novdin M. Sianturi dan Djahotman Purba dalam buku Analisa Laporan Keuangan untuk Teknik dan Ekonomi (2021), menuliskan jika ada empat tujuan utama mengapa analisis laporan keuangan dilakukan. Tujuan tersebut adalah:
Selain empat tujuan di atas, analisis laporan keuangan juga bisa dibuat untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan perusahaan, serta menentukan langkah yang tepat sebagai strategi atau upaya perbaikan di masa depan. Baca juga: Pengertian Laporan Keuangan, Tujuan dan Jenisnya Manfaat analisis laporan keuanganDikutip dari buku Gambaran Umum Akuntansi Manajemen (2021) karya Harti Budiyanto, analisis laporan keuangan memiliki sejumlah manfaat, yaitu:
Metode analisis laporan keuanganDikutip dari buku Pengantar Akuntansi (2015) karya Hery, analisis laporan keuangan memiliki beberapa metode yang bisa digunakan, yaitu:
Baca juga: Industri Jasa Keuangan: Pengertian, Ruang Lingkup, dan Contohnya Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Baca berikutnya Analisis laporan keuangan (ALK) merupakan salah satu bagian yang sangat penting dan juga terintegrasi dari analisis bisnis. Analisis bisnis adalah suatu proses untuk mengevaluasi perkembangan dan resiko ekonomi entitas bisnis atau perusahaan. Sedangkan analisis laporan keuangan (ALK) adalah suatu proses menganalisis laporan keuangan entitas/perusahaan dengan menggunakan berbagai macam alat dan juga teknik analisis untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam analisis bisnis. ALK ini pada umumnya dilakukan untuk memahami kinerja keuangan entitas yang sudah berhasil diraih perusahaan pada 3 kegiatan utamanya yaitu kegiatan operasional, investasi, dan juga pendanaan. Dengan melakukan ALK ini, seluruh pihak yang mempunyai kepentingan akan memperoleh informasi yang lebih tepat dan akurat serta bisa diandalkan untuk kepentingan pengambilan kebijakan. Nah untuk lebih memahami secara jelas, yuk simak pembahasannya dalam artikel ini..! Untuk lebih memahami tentang pengertian analisis laporan keuangan, berikut saya sajikan beberapa pendapat dari para ahli yang kompeten di bidangnya. Harahap (2015:190)
Prastowo (2015:50)
Herry (2015:132)
Najmudin (2011:64)
Munawir (2010:35)
Leopold A. Brenstein (1983:3)
Tujuan Analisis Laporan KeuanganPada dasarnya tujuan dari ALK adalah untuk membantu para pengguna laporan keuangan dalam memperkirakan masa yang akan datang suatu entitas dengan cara membandingkan, mengevaluasi, dan juga menganalisis tendensi dari setiap aspek keuangan suatu entitas. Namun selain itu terdapat tujuan lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu sebagai berikut.
Dari sudut pandang lain tujuan analisis laporan keuangan menurut Bernstein (1983:32) yang disampaikan oleh Sofyan (2007:18) adalah sebagai berikut.
Nah berikut merupakan penjelasan dari poin – poin tersebut. 1. Screening Proses analisis dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengetahui kondisi dan juga situasi suatu entitas dan laporan keuangan tanpa harus terjun secara langsung ke lapangan. 2. Understanding Dengan melakukan proses analisis, informasi yang masih mentah dari laporan keuangan akan menjadi lebih detail, mendalam, dan luas. Hubungan satu pos dengan pos yang lainnya ini akan bisa menjadi suatu indicator atau tolak ukur tentang posisi dan juga prestasi keuangan perusahaan serta memperlihatkan bukti kebenaran dalam penyusunan laporan keuangan. Oleh karena itu dapat memahami kondisi dari perusahaan, keuangannya, dan apa yang dihasilkannya. 3. Forecasting Proses analisis dipakai untuk bisa memprediksi atau meramalkan keadaan keuangan suatu entitas atau perusahaan di masa depan. 4. Diagnosis Proses analisis dimaksudkan untuk dapat menggambarkan atau melihat berbagai kemungkinan masalah yang terjadi, baik dalam manajemen, operasi, keuangan, atau masalah lain yang ada di perusahaan. 5. Evaluation Proses analisis dilakukan untuk menilai berbagai pencapaian atau prestasi yang sudah di capai oleh semua pihak yang mengelola perusahaan. Metode Analisis Laporan KeuanganTerdapat 2 metode yang sangat umum dipakai dalam melakukan proses ALK, yaitu sebagai berikut. 1. Metode Horisontal (Dinamis) Metode horizontal adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara melakukan perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode sehingga akan diketahui perkembangannya. Metode ini dikatakan dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun. Artinya metode ini menjadikan periode sebelumnya sebagai dasar untuk melakukan perbandingan terhadap laporan pada periode sekarang dan seterusnya. 2. Metode Vertikal (Tetap/Statis) Metode vertikal adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada periode tertentu, yaitu dengan melakukan perbandingan antara pos satu dengan yang lainnya pada laporan keuangan di periode yang sama. Metode ini dikatakan statis atau tetap karena metode ini hanya membandingkan berbagai pos laporan keuangan pada periode yang sama. Teknik Analisis Laporan KeuanganTerdapat beberapa teknik yang dapat dipakai untuk melakukan analisis terhadap laporan keuangan, berikut beberapa teknik yang digunakan dengan berbagai metode.
Nah berikut merupakan pembahasan dari setiap teknik tersebut. 1. Teknik Komparatif / PerbandinganTeknik komparatif atau teknik perbandingan adalah teknik yang digunakan untuk melakukan analisis dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk 2 periode atau lebih dengan menunjukan:
2. Teknik Analisis Trend atau TendensiTeknik analisis trend adalah teknik yang digunakan untuk mengetahui trend atau tendensi dari kondisi keuangan perusahaan, apakah menunjukkan kecenderungan tetap, naik atau bahkan menurun. Hal tersebut dilakukan dengan cara membuat plot atas rasio keuangan dari waktu ke waktu. Hal ini sangat penting dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah keadaan perusahaan sudah membaik atau memburuk dari waktu ke waktu. 3. Teknik Analisis Laporan dengan Persentase per Komponen (Common Size Statement)Teknik analisis laporan dengan persentase per komponen adalah teknik analisis untuk mengetahui persentase investasi pada setiap aktiva terhadap total aktiva-nya. Selain itu juga untuk mengetahui struktur modal dan juga beban yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya. 4. Teknik Index Time SeriesTeknik index time series adalah teknik analisis terhadap informasi historis yang dibutuhkan untuk melihat berbagai trend yang mungkin terjadi. Selanjutnya bisa menganalisis apa yang terjadi dibalik angka trend – trend tersebut. Dalam metode ini berbagai macam perubahan structural yang akan berdampak terhadap angka – angka keuangan harus diperhatikan. Berikut ini merupakan beberapa contoh dari perubahan strukturan yang dapat berpengaruh terhadap trend keuangan suatu perusahaan:
5. Teknik Analisis RasioTeknik analisis rasio adalah suatu teknik analisis untuk mengetahui hubungan dari setiap akun tertentu yang terdapat di dalam laporan posisi keuangan (neraca) atau laporan laba rugi secara individu atau gabungan dari kedua laporan tersebut. Sebenarnya terdapat 15 rasio keuangan, namun dalam artikel ini akan dijelaskan 7 macam rasio keuangan yang sering digunakan yaitu.
Untuk penjelasan 15 rasio secara lengkap akan di jelaskan dalam artikel lain pada website ini. Rasio likuiditas adalah rasio yang membicarakan apakah perusahaan bisa melunasi atau membayar kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancarnya (likuid) atau tidak. Rumusnya: Rasio solvabilitas adalah rasio yang berbicara apakah suatu entitas bisa melunasi semua utangnya (solvent) atau tidak (insolvent). Rumusnya: Rasio profitabilitas adalah rasio yang berbicara tentang apakah suatu entitas bisa menghasilkan keuntungan (profitable) atau tidak. Rumusnya: Rasio pasar adalah sekumpulan rasio yang membicarakan tentang nilai perusahaan relative terhadap nilai buku perusahaan. Rasio ini terdiri dari Dividen Yield, Price Earning Ratio, Price to Book Value, dan 2 rasio lainnya. Rumus Dividen Yield: Rumus Price Earning Ratio: Rumus Price to Book Value: Adalah rasio yang membicarakan sisa perhitungan arus kas yang dihasilkan oleh perusahaan pada akhir periode keuangan atau setelah dikurangi belanja modal untuk pengembangan perusahaan. Rumusnya:
6. Teknik Analisis Sumber dan Penggunaan DanaAdalah teknik analisis yang dipakai untuk mempelajari bagaimana suatu entitas atau perusahaan dalam mengaplikasikan kebijakan investasinya dan mengaplikasikan kebijakan finansialnya selama periode tertentu dari kegiatan operasinya (pada umumnya 1 tahun). 7. Teknik Analisis Break Even PointTeknik analisis break even point adalah suatu analisis untuk dapat menentukan tingkat penjualan yang harus diraih oleh suatu entitas supaya entitas tersebut tidak mengalami kerugian, namun juga belum mendapatkan keuntungan. Dengan menggunakan analisis ini akan diketahui berbagai macam tingkat keuntungan ataupun kerugian terhadap suatu tingkat penjualan. 8. Teknik Analisis Gross ProfitTeknik analisis gross profit adalah suatu analisis yang bertujuan untuk mengetahui berbagai macam sebab perubahan laba kotor suatu entitas dari suatu periode ke periode lainnya atau perubahan laba kotor dari suatu periode dengan laba yang dianggarkan untuk periode tersebut. 9. Teknik Dupont AnalysisDupont analysis adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dalam menggunakan aktivanya dan bisa mengukur tingkat profit atas penjualan yang didapatkan oleh perusahaan. Analisis ini dipakai degan tujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas perusahaan dalam memutar modalnya. Para manajemen perusahaan dapat memakai teknik ini untuk menganalisis berbagai cara yang bisa memperbaiki kinerja perusahaan. Model Analisis Laporan KeuanganTerdapat beberapa model dalam melakukan analisis terhadap laporan keuangan. Berikut merupakan penjelasn-nya. 1. Bankruptcy Model Bankruptcy model adalah model yang memberikan rumusan untuk menilai kapan suatu perusahaan akan mengalami kebangkrutan atau gulung tikar. Dengan memakai suatu rumus yang diisi dengan menggunakan rasio keuangan, maka akan bisa diketahui suatu angka tertentu yang akan menjadi bahan untuk memprediksi kapan kemungkinan suatu perusahaan akan bangkrut. 2. Net Cash Flow Prediction Model Net Cash Flow Prediction model adalah model yang didesain untuk mengetahui seberapa besar arus kas masuk bersih suatu perusahaan pada periode yang akan datang. 3. Take Over Prediction Model Take Over Prediction model adalah model yang dimaksudkan untuk mengetahui kapan kemungkinan suatu entitas akan diambil alih oleh perusahaan lain. Keterbatasan Analisis Laporan KeuanganTerdapat beberapa keterbatasan atau kekurangan dalam melakukan analisis laporan keuangan, yaitu sebagai berikut.
Contoh Analisis Laporan Keuangan Perusahaan TerbukaBerikut merupakan contoh ALK PT Gudang Garam, Tbk periode 2010 – 2014. Profil PT Gudang Garam, TbkPT Gudang Garam, Tbk adalah produsen rokok kretek yang terkenal di Indonesia. Didirikan pada tanggal 26 Juni 1958 oleh Surya Wonowidjojo di Kediri. Pada akhir tahun 2014, PT Gudang Garam, Tbk dengan pangsa pasar rokok dalam negeri sekitar 21,9% (riset Nielsen). PT Gudang Garam, Tbk menyediakan lapangan pekerjaan bagi sekitar 33.575 orang yang sebagian besar terlibat dalam produksi rokok. PT Gudang Garam, Tbk mempunyai fasilitas produksi di 2 lokasi yaitu di Kediri dan di Gempol. PT Gudang Garam, Tbk juga mempunyai fasilitas percetakan kemasan rokok, dan juga mempunyai 3 anak perusahaan yaitu PT Surya Madistrindo sebagai distributor, PT Surya Pemenang sebagai produsen kertas karton kemasan rokok Gudang Garam, dan PT Surya Air sebagai penyedia jasa penerbangan tidak berjadwal. Visi: “Menjadi perusahaan terkemuka kebanggaan nasional yang bertanggung jawab dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham, serta manfaat bagi segenap pemangku kepentingan secara berkesinambungan.” Misi: Catur Dharma yang sebagai misi dari perseroan:
Data Laporan Keuangan PT Gudang Garam, Tbk Periode 2010 – 2014Untuk data laporan keuangan PT Gudang Garam, Tbk bisa kamu download atau melihatnya dalam link berikut ini. Laporan Tahunan PT Gudang Garam, Tbk periode 2010. Laporan Tahunan PT Gudang Garam, Tbk periode 2011. Laporan Tahunan PT Gudang Garam, Tbk periode 2012. Laporan Tahunan PT Gudang Garam, Tbk periode 2013. Laporan Keuangan PT Gudang Garam, Tbk periode 2014. Analisis Vertikal Common SizePada analisis common size menunjukan bahwa PT Gudang Garam, Tbk menginvestasikan asset sebagian besar pada asset lancar yaitu secara berurutan dari tahun 2010 s/d 2014 sebesar 74,52%; 77,73% ; 72,16% ; 68,16% dan 66,26% dari total asset. Komposisi asset lancar dari tahun 2012 sampai 2014 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2010 sampai 2011. Sedangkan untuk komposisi asset tidak lancar mengalami kenaikan dari tahun 2012 sampai 2014 dan mengalami penurunan dari tahun 2010 ke 2011. PT Gudang Garam, Tbk pada tahun 2010 s/d 2014 menginvestasikan sebagian besar asset-nya pada persediaan yaitu sebesar 65,62%; 71,68%; 64,20%; 59,57% dan 59,67% dari total asset perusahaan setiap tahunnya. Pada pos passive, kewajiban jangka pendek lebih dominan dari total kewajiban perusahaan. Penurunan hanya terjadi pada tahun 2011 ke 2012 dari 34,62% menjadi 33,25%. Sedangkan pada tahun 2013 dan 2014 mengalami peningkatan yaitu sebesar 39,58% dan 40,85%. Untuk kewajiban jangka panjang dari tahun 2010 s/d 2014 mengalami penurunan yaitu sebagai berikut 3,06%; 2,57%; 2,65%; 2,48% dan 2,08%. Untuk jumlah ekuitas atau modal, komposisi ekuitas lebih dominan dibandingkan dengan komposisi kewajiban pada pos passive. Pada tahun 2010 ke 2011 terjadi penurunan ekuitas yaitu dari 69,35% menjadi 62,81%. Sedangkan pada tahun 2011 ke 2012 terjadi kenaikan dari 62,81% menjadi 64,10%. Dan terjadi penurunan kembali dari tahun 2012 sampai 2014 yaitu 64,10%; 57,94% dan 57,07%. Besarnya komposisi ekuitas mencerminkan kuatnya posisi perusahaan di tahun 2010 dimana total ekuitas berada pada posisi 69,95%. Tentunya hal tersebut memberikan keuntungan bagi para pemegang saham PT Gudang Garam, Tbk. Dimana hal tersebut bisa tergambarkan dari besarnya saldo laba yang belum dicadangkan dari tahun 2010 sampai 2012 yang secara rata – rata di atas 50% dari total kewajiban dan ekuitas perusahaan. Oleh karena itu nilai tersebut digunakan sebagai dasar perhitungan deviden yang akan dibagikan kepada para pemegang saham. Analisis Horisontal KomparatifDengan metode analisis horizontal dan dengan teknik komparatif memperlihatkan untuk asset lancar dari tahun 2010 ke 2011 mengalami kenaikan sebesar 32,62%. Tahun 2011 ke 2012 turun sebesar 1%. Pada tahun 2012 ke 2013 naik sebesar 16%. Dan pada tahun 2013 ke 2014 juga mengalami penurunan sebesar 11%. Pada asset tidak lancar pada tahun 2010 ke 2011 sebesar 11,15% kemudian meningkat dari tahun 2011 ke 2012 menjadi 43%. Selanjutnya mengalami penurunan sampai tahun 2014 dari 43% menjadi 40% dan dari 40% menjadi 20%. Total kewajiban jangka pendek mengalami kenaikan dari tahun 2010 ke 2011 sebesar 60%. Dan 2011 ke 2012 mengalami kenaikan sebesar 2%. Kenaikan signifikan pada tahun 2011 didominasi pada pinjaman jangka pendek dan utang usaha kepada pihak ke-3. Total kewajiban jangka panjang tidak mengalami perubahan yang drastis selam tahun 2010 s/d 2012. Namun pada tahun 2013 naik sebesar 14,36% dan langsung turun drastis pada 2014 sebesar -4,02%. Tahun 2011 total kewajiban jangka panjang naik 7% dan 2012 naik 10% dari total kewajiban jangka panjang periode sebelumnya. Posisi jumlah ekuitas tidak mengalami perubahan drastis. Namun terdapat hal menonjol di bagian non controlling interest yaitu mengalami penurunan sebesar 14% pada tahun 2012. Tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 24%. Dan sampai tahun 2014 naik sebesar 12,96%. Akhir Kata Demikianlah pembahasan tentang analisis laporan keuangan (ALK). Semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan bermanfaat. Jika ada saran, kritik, atau pertanyaan silakan sampaikan di kolom komentar. Terima kasih. |