Apa tujuan kitab yohanes 20 1-18

Ditulis oleh Diana Pesireron Kamis, 25 April 2019 Edit

Untuk mempercayai sesuatu atau seseorang, kita membutuhkan proses. Seringkali begitu mudah kita menjadi ragu dalam proses mempercayai itu. Beriman kepada Tuhan juga berada dalam proses yang panjang. Tapi dalam proses itu akan terlihat apakah kita bertumbuh atau tidak?

Maria Magdalena adalah perempuan yang pernah mengalami kasih dan mujizat Tuhan. Ia disembuhkan dari kuasa 7 roh jahat. Ia mengambil komitmen untuk mengikut Yesus. Ketika Yesus dikuburkan, Maria pergi ke kubur Yesus dan melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Reaksinya adalah pergi memberitahukan kepada Simon Petrus dan Murid yang dikasihi Yesus sambil berkata: “Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan” [ayat 1-2]. Ketika kembali ke kubur, hanya murid yang dikasihi itu yang percaya ‘bahwa Yesus telah bangkit dari antara orang mati’.  

Maria Magdalena masih terperangkap dalam suasana kematian, padahal Kristus sudah bangkit. Maria masih berada di dunia kematian, sementara Kristus sudah mengalahkan kematian itu. Sukacita kebangkitan belum dirasakan, padahal kematian sudah diluluhkan. Kitapun sering mengalami hal yang sama. Kita menjalani hidup yang penuh tangisan, penderitaan, keputusasaan padahal kubur Yesus Kristus sudah kosong. Dia adalah Tuhan yang hidup.

Maria Magdalena belum mengerti dan belum percaya bahwa Yesus telah bangkit dari antara orang mati. Itu disebabkan Maria sangat sedih. Kesedihan itu bahkan membuat Maria tidak mengenali Yesus. Ia menduga Yesus sebagai penunggu taman. Tetapi, ketika Yesus memanggil namanya, dia mengenal Yesus yang adalah “Guru”. Maria Magdalena mengalami perkembangan iman yang luar biasa: dari belum mengerti dan belum percaya menjadi mengerti dan percaya sungguh. Maria menjadi saksi kebangkitan Kristus. “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya. [ayat 18].

Kesedihan Maria menjadi pengalaman iman untuk belajar mengenali Yesus. Seringkali Tuhan menggunakan pengalaman hidup yang tidak mengenakan, kesulitan dan tantangan dalam hidup agar kita belajar mengenal Tuhan dan percaya sepenuhnya kepada Tuhan. Kita tidak perlu bersedih dan berputus asa karena Yesus akan mengulurkan tangan dan menyapa kita dengan nama kita di saat yang tepat. Kita hanya perlu belajar mengulurkan tangan dan membuka hati pada sapaanNya.

Yesus bangkit mengalahkan maut. Kubur telah kosong. Batu penghalang telah digeser. Paskah berarti sebuah perubahan. Perubahan dalam hidup relasi kita dengan yang lain. Perubahan yang nampak dalam proses kehidupan kita. Perubahan inilah yang menjadi kesaksian kita. Paskah tanpa perubahan hidup adalah sebuah sandiwara iman. Perayaan Paskah mesti membawa perubahan pada orientasi hidup kita; hal-hal duniawi mestinya dilihat sebagai jalan, sarana untuk menghantar kita kepada hal-hal ilahi. Kehadiran kita mesti membawa sesama untuk bertemu dengan Tuhan yang hidup. Ke manapun kita pergi dan apapun yang kita lakukan, kita adalah saksi-saksi hidup tentang Kebangkitan Tuhan. Orang lain mengenal Allah melalui cara hidup kita. Melalui proses perubahan di hidup kita maka sesama kita akan berkata : "Aku telah melihat Tuhan". Tuhan memberkati. 

         Hidup Baru 1: Karakter Minor Menjadi Karakter Utama

  • Pdt. Yahya Millu, S.Th. Ketua UPP Pemuda dan Kaum Bapak MS-GMIT.

    Menurut Flanagan, salah satu pola yang jelas dalam narasi kebangkitan ialah perubahan karakter minor menjadi karakter utama [Flanagan dikutip Madathil, 2017. //bibspaces.wordpress.com/2017/06/23/the-empty-tomb-according-to-john-an-exegetical-analysis-of-john-201-10/amp/ ]

  • Paskah mengubah karakter minor Maria Magdalena dalam pasal 20:1-10 menjadi karakter utama dalam perikop berikutnya di 20:11-18.
  • Juga karakter minor Thomas dalam Yoh 20:1-25, mnjadi karakter utama dalam Yoh 20:26-29 melalui pengakuannya yg trkenal: “Ya Tuhanku dan Allahku”.
  • Analisis Flanagan menunjukkan bahwa karakter minor ini baru berubah menjadi kepercayaan hanya pada perikop berikutnya, di mana ia adalah karakter utama
  • Membaca sekilas yoh 20:1, orang mungkin menganggapnya sebagai kunjungan makam biasa. Padahal sebenarnya tidak.
  • Tindakan mengunjungi makam Yesus yang dieksekusi karena tuduhan sebagai pemberontak politik adalah tindakan yang berbahaya dan penuh resiko. Apalagi itu dilakukan oleh seorang perempuan. Sendirian lagi [walau Mrk 16:1 mengatakan ia bersama perempuan lain].
  • Kepada perempuan hebat ini, Yesus yang bangkit memberinya kehormatan yang amat tinggi sebagai saksi pertama paskah.
  • Tidak hanya itu, Yesus juga menjadikannya apostola apostolorum, yakni menjadi rasul bagi kesebelas rasul lainnya tentang paskah.

         Hidup Baru 2: Melihat Untuk Percaya

  • Melihat fakta kubur kosong tidak otomatis membuat para murid mempercayai bahwa Yesus telah bangkit.
  • Terdapat 3 kata yang diterjemahkan “melihat” dalam Yoh 20:1-10: blepo, theoreo, horao [Madathil, 2017. //bibspaces.wordpress.com/2017/06/23/the-empty-tomb-according-to-john-an-exegetical-analysis-of-john-201-10/amp/ ]
  • Blepo [20:1 saat Maria Magdalena melihat batu telah diambil dari kubur; dan 20:5 saat murid terkasih menjenguk ke dalam kubur tapi sonde masuk]
  • Melihat blepo belum menuntun orang pada kepercayaan akan kebangkitan Yesus.
  • Orang yang melihat dapat mengingat apa yang dilihat, tetapi hal itu tidak selalu membutuhkan pemrosesan internal dari apa yanag dilihat.
  • Melihat yang kedua ialah theoreo [yoh 20:6 saat petrus melihat kain kapan tergeletak di tanah]. Kata ini menunjukkn perubahan intentitas melihat.
  • Theoreo berarti mengamati sesuatu dengan kontinuitas dan perhatian, seringkali dengan implikasi bahwa apa yang diamati adalah sesuatu yang tidak biasa.”
  • Dengan demikian, Petrus melihat kubur yang kosong lebih intens dan jelas. Ada juga indikasi bahwa apa yang dia lihat di dalam makam itu tidak biasa! Tapi ini pun belum melahirkan kepercayaan.
  • Kata ketiga ialah horao [ yoh 20:8 Setelah Petrus masuk, “Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya].
  • Horao mberi penekanan pada melihat secara transenden.
  • horao di sini menunjukkan proses mental internal, berkenaan dengan apa yang dirasakan. Karena itu, ‘penglihatan’ seperti itu mengarah pada kepercayaan akan kebangkitan.
  • Setiap orang yg merayakan Paskah mesti sampai pada tahap horao sehingga paskah tidak sekedar sebuah peristiwa biasa yang rutin dirayakan, tetapi sebagai suatu peristiwa yang mealahirkn kepercayaan.
  • Perayaan paskah meneguhkan kembali kepercayaan kita bahwa ia adalah peristiwa yang sangat penting dalam iman kita, yang dengannya iman kristen tegak atau runtuh [band. 1Kor. 15:14 – Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu].

         Hidup Baru 3: Perubahan Sosial

  • Terpilihnya seorang wanita [Maria Magdalena] sebagai saksi perdana paskah adalah sesuatu yang sangat bertentangan dengan budaya patriakhat kala itu.
  • Tidak ada penulis Yahudi di dunia kuno yang akan menciptakan cerita dengan seorang wanita sebagai saksi pertama untuk peristiwa yang paling penting seperti ini [//www.blueletterbible.org/Comm/guzik_david/StudyGuide_Jhn/Jhn_20.cfm].
  • Pengadilan hukum pada zaman itu juga tidak akan mengakui kesaksian seorang wanita.
  • Celsus, ahli polemik anti-Kristen pada abad kedua, menolak narasi kebangkitan karena didasarkan pada halusinasi ‘wanita histeris’. [Bruce,//www.blueletterbible.org/Comm/guzik_david/StudyGuide_Jhn/Jhn_20.cfm]
  • Jika seseorang mengarang cerita ini, ia tidak akan memilih wanita sebagai saksi pertama untuk kebangkitan, sebab mereka biasanya dianggap sebagai saksi yang tidak dapat diandalkan. Penulis Injil tidak mungkin menempuh resiko ini, kecuali jika kisah ini memiliki kebenaran historis. //www.blueletterbible.org/Comm/guzik_david/StudyGuide_Jhn/Jhn_20.cfm
  • Narasi ini berperan penting membangun model pemuridan yg sederajat antara laki2 & perempuan [Ester Wola Wunga, tanpa tahun. Jurnal Agama dan Masyarakat].
  • Melalui perannya, perempuan disejajarkan dengan dua sokoguru jemaat yakni Petrus dan Yohanes.
  • Sebagaimana dikatakan Letty Russel, Alkitab menyajikan kisah yang membentuk pengalaman emosional dan ajakan transformasi. Yesus Paskah menjadikan perempuan sebagai teman dalam pemulihan ciptaan.

         Hidup Baru 4: Keintiman Relasi Dengan Bapa

  • “Pergilah kepada saudara-saudara-Ku”[ayat 17].
  • Ini adalah pertama kalinya dalam Injil ini bahwa Yesus menyebut murid-murid-Nya sebagai saudara-saudara-N
  • Sebutan ini menyiratkan bahwa Yesus telah meresmikan tingkat keintiman baru antara diri-Nya dan para murid-Nya. [//www.biblegateway.com/resources/commentaries/IVP-NT/John/Mary-Magdalene-Two-Disciples]
  • Komunitas baru yang Yesus dirikan selama pelayanan-Nya menjadi keluarga baru di salib [lihat Yoh. 19:26-27], dan sekarang para murid harus masuk ke dalam bentuk hubungan baru ini.
  • Hubungan baru ini diungkapkan secara lebih mendalam lagi melalui pesan Yesus yang akan disampaikan Maria kepada para rasul, “Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu” [ayat 17]. ***

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề