Siapakah tokoh utama dalam cerita domba cerdik dan harimau bodoh

Buat yang suka membaca cerita dongeng hewan, merapat, yuk! Di bawah ini telah kami paparkan cerita dongeng Dua Ekor Kambing yang kisahnya seru banget. Penasaran? Yuk, simak langsung saja!

Membaca dongeng adalah salah satu kegiatan seru yang bisa dilakukan oleh siapa saja. Buat yang suka membaca dongeng, sudah pernahkah kamu membaca atau mendengar kisah Dua Ekor Kambing?

Kalau belum, secara singkat, dongeng ini mengisahkan tentang dua ekor kambing yang hendak melewati sebuah jembatan yang sangat kecil. Mereka tak ada yang mau mengalah. Sehingga terjadilah pertarungan.

Siapakah yang lantas berhasil memenangkan pertarungan? Kalau penasaran dengan kelanjutan kisahnya, tak perlu berlama-lama lagi. Langsung saja, yuk, simak cerita dongeng Dua Ekor Kambing beserta ulasan seputar unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya berikut ini!

Alkisah, di sebuah hutan belantara, ada sebuah sungai yang memisahkan antara dua padang rumput. Untuk melewati sungai itu, para hewan harus melewati jembatan yang sangat kecil dan sempit.

Jembatan itu hanya bisa dilewati oleh satu orang saja. Jadi, jika ada yang menyeberang dari dua sisi berbeda, salah satunya harus ada yang menunggu. Begitulah yang setiap saat para hewan lakukan saat hendak menyeberang.

Hingga suatu hari, ada seekor kambing berwarna hitam yang hendak menyeberangi sungai. Di sisi lain, ada seekor kambing putih yang juga ingin menyeberang.

Seharusnya, antara si Hitam atau si Putih ada yang mau mengalah. Tapi, mereka tak ada yang ingin menunggu. Dari seberang, si Hitam berteriak, “Aku sampai jembatan duluan. Jadi, aku yang akan menyeberang dan kamu menunggu.”

“Oh, tidak bisa! Jelas-jelas aku yang datang lebih dulu. Lagian aku sedang terburu-buru. Kaulah yang seharusnya mengalah,” ujar si Putih tak mau kalah. Mereka memang tiba di jembatan bersamaan. Sehingga sulit untuk menentukan siapa yang harus duluan menyeberang.

“Aku jelas lebih tua darimu! Harusnya kau menghormatiku dengan membiarkan aku melewati jembatan ini dahulu!” ujar si Hitam yang juga tak mau mengalah.

“Enak saja! Mentang-mentang kau sudah tua, bukan berarti aku harus mengalah darimu. Tidak mau! Aku harus melewati jembatan ini dulu,” ujar si Putih ngotot.

Berseteru di Tengah Jembatan

Sama-sama tak mau mengalah, kedua kambing itu pun nekat melewati jembatan bersamaan. Pada akhirnya, mereka bertemu di tengah jembatan.

“Tuh, kan! Kita nggak bisa lewat. Sekarang kau mundurlah, dan biarkan aku menyeberanginya dulu,” ucap si Hitam.

“Kenapa tidak kau saja yang mundur dan membiarkanku lewat? Aku sudah katakan bahwa aku ada keperluan mendesak,” ucap si Putih.

“Kau yang seharusnya mundur!” ucap Hitam geram.

Mereka pun sama-sama tak mau mengalah dan berkelahi di tengah jembatan. Kedua kambing itu mundur untuk mengambil ancang-ancang dan saling baku hantam tanduk.

Pada akhirnya, mereka pun terpeleset dan jatuh ke dalam sungai yang arusnya cukup deras. Mereka berdua mati tenggelam hanya gara-gara mempertahankan ego masing-masing.

Baca juga: Legenda Ratu Melinting dan Ratu Darah Putih dari Lampung dan Ulasan Lengkapnya, Kisah Dua Orang Anak yang Mencari Ayahnya

Unsur Intrinsik

Meski singkat, cerita dongeng Dua Ekor Kambing ini cukup menarik, kan? Nah, untuk menambah wawasanmu, yuk! Simak unsur intrinsiknya yang telah kami paparkan berikut;

1. Tema

Tema atau inti cerita dari dongeng ini adalah tentang dua ekor kambing egois yang tak mau mengalah. Karena keegoisan masing-masing, mereka pun harus menerima akibatnya.

2. Tokoh dan Perwatakan

Tokoh utama dalam cerita dongeng Dua Ekor Kambing ini adalah si Hitam dan si Putih. Dari percakapan sengit mereka, bisa disimpulkan bahwa keduanya memiliki karakter yang egois dan tak mau mengalah.

Padahal, salah satu di antara mereka bisa mengalah duluan agar hubungan tetap terjaga baik dan masalah bisa terselesaikan dengan cepat. Karena keegoisan masing-masing, mereka harus menanggung akibatnya.

3. Latar

Latar tempat dongeng ini adalah di hutan belantara. Lebih tepatnya di sebuah jembatan yang menjadi media penyeberangan dari satu padang rumput ke padang rumput lain.

4. Alur Cerita Dongeng Dua Ekor Kambing

Alur cerita dongeng pendek ini adalah maju alias progresif. Cerita dongeng berawal dari dua ekor kambing yang tiba di sebuah jembatan bersamaan. Mereka sama-sama ingin menyeberang.

Mereka sama-sama tak mau mengalah dan ingin menyeberang duluan. Sementara jembatan itu sangatlah sempit dan hanya bisa dilewati satu hewan saja.

Mereka pun nekat menyeberang bersamaan. Karena datang dari arah berlawanan, mereka pun bertemu di tengah jembatan dan terjebak. Baik si Hitam atau si Putih tak ada yang mau mengalah, sehingga terjadilah baku hantam.

Setelah itu, mereka pun terpeleset jatuh ke sungai yang arusnya cukup deras. Mereka pun harus meregang nyawa hanya karena tak ada yang mau mengalah.

5. Pesan Moral

Kira-kira, apakah pesan moral dari cerita dongeng dua ekor kambing yang adu kekuatan ini? Pesan moralnya adalah kita harus bisa mengalahkan ego. Mengalah bukan berarti kalah.

Jadi, tak masalah jika dalam suatu perdebatan, kamu mengalah dari lawan debatmu. Bukan karena kamu lemah. Hanya saja kamu berhati bijak dan tak ingin memperkeruh suasana. Jangan seperti si Hitam dan si Putih yang sama-sama mau menangnya sendiri dan berujung pada kematian.

Selain unsur instrinsik,  cerita dongeng Dua Ekor Kambing ini juga memiliki unsur ekstrinsik. Di antara unsur ekstrinsiknya adalah nilai ketuhanan, sosial, budaya, dan moral dari lingkungan di sekitar.

Baca juga: Kisah Putri dan Kacang Polong Beserta Ulasan Lengkapnya, Dongeng Seorang Pangeran yang Mencari Putri Sejati

Fakta Menarik Cerita Dongeng Dua Ekor Kambing

Setelah membaca cerita seru dongeng ini, kurang lengkap rasanya kalau kamu belum membaca fakta menariknya. Apakah itu? Berikut ulasan singkatnya;

1. Ada Versi Lain

Cerita dongeng memang biasanya punya banyak versi. Ada pula versi lain dari dongeng Dua Ekor Kambing ini. Versi lain mengisahkan tentang dua ekor kambing yang bersahabat.

Ke mana-mana mereka selalu bersama dan tak terpisahkan. Namun, ada kejadian yang membuat mereka bertarung. Mereka mendengar kabar bahwa ada sebuah padang yang rumputnya sangat rimbun.

Mereka pun memutuskan untuk ke padang rumput itu bersama-sama. Ketika hampir sampai, mereka harus menyeberangi sebuah jembatan yang sangat kecil.

Meski bersahabat sejak lama, di antara mereka tak ada yang mau mengalah. Mereka terus beradu mulut tentang siapa yang bisa menyeberangi jembatan terlebih dahulu.

Pada akhirnya, mereka pun berkelahi. Salah satu tanduk mereka mengenai tali jembatan dan kemudian terputus. Padahal, jembatan itu adalah satu-satunya jalan yang bisa membawa mereka ke padang rumput.

Karena kejadian itu, mereka pun tak lagi bersahabat. Hanya karena tak mau mengalah, persahabatan yang sejak lama terjalin pun hancur seketika. Itulah kenapa mengalah sangatlah penting dalam sebuah hubungan.

Baca juga: Legenda 7 Manusia Harimau dari Bengkulu dan Ulasan Menariknya, Kisah Kerendahan Hati Seseorang yang Berilmu Tinggi

Sudah Puas dengan Cerita Dongeng Dua Ekor Kambing?

Itulah tadi cerita dongeng Dua Ekor Kambing beserta ulasan lengkap seputar unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya. Kamu suka dengan kisahnya, bukan? Kalau suka, ceritain dongengnya ke teman-temanmu atau adikmu, yuk!

Buat yang butuh dongeng tentang hewan lainnya, mending kepoin kanal Ruang Pena di Poskata.com. Ada banyak dongeng yang bisa kamu pilih, seperti kisah Merpati dan Semut, Singa dan Kelinci, dan Tujuh Burung Gagak.

Nggak cuma dongeng aja, nih. Di Ruang Pena juga terdapat beragam cerita rakyat Nusantara, seperti legenda Buaya Tembaga, kisah Minang Cindua Mato, cerita Si Tanggang, dan masih banyak lagi. Selamat membaca!

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề