Apa tujuan teknik pengolahan makanan dengan cara perebusan?

Teknik memasak apa yang paling sering kamu aplikasikan di dapur? Menggoreng, menumis, merebus mungkin adalah teknik memasak yang telah kamu kuasai. Namun, teknik memasak tak terbatas sampai di situ saja karena masih banyak teknik memasak lainnya yang mungkin belum pernah kamu gunakan.

Penamaan istilahnya pun bukan yang seperti kamu dengar biasanya karena buat para chef profesional, mereka menggunakan istilah khusus untuk menamainya. Setiap teknik memiliki perbedaan yang cukup detail meskipun bagi orang awam mungkin akan terlihat mirip.

Misalnya saja untuk teknik menggoreng atau frying yang terdiri dari beberapa jenis, seperti sautéing, stir frying, pan frying, shallow frying, dan deep frying. Meski sama-sama menggunakan minyak dalam mengolah makanan, teknik memasaknya sangat berbeda. Begitu pun dengan teknik merebus yang juga terbagi menjadi beberapa jenis, seperti simmering dan boiling. Bingung dengan perbedaannya?

Buat kamu yang terbiasa memasak di rumah tapi tidak menguasai berbagai macam teknik memasak, sebaiknya ketahui dulu teknik memasak yang sering digunakan chef profesional berikut ini.

Teknik Memasak yang Perlu Kamu Kuasai

Pada dasarnya, teknik memasak terbagi menjadi tiga, yaitu memasak dengan media minyak, air, dan panas kering (dry heat). Dari setiap media yang digunakan kemudian dibagi lagi menjadi beberapa teknik memasak yang umum digunakan sehari-hari. Nah, setiap teknik yang digunakan akan menghasilkan rasa dan tampilan masakan yang berbeda-beda.

Contohnya saja dalam membuat makanan berkuah. Jika menggunakan teknik simmering, rasa kuah yang dihasilkan akan lebih kuat, sementara jika menggunakan teknik stewing, rasa kuah yang dihasilkan akan lebih kental dan gurih.

Berbagai macam teknik memasak memang harus dikuasai agar kamu bisa memasak aneka resep makanan. Proses memasak ini tentunya harus didukung dengan penggunaan bahan-bahan yang berkualitas. Untuk mendapatkan bahan makanan yang mutunya terjamin, kamu bisa membelinya secara online di aplikasi belanja Chilibeli.

Biar lebih jelasnya, yuk, simak perbedaan tiap teknik memasak berikut ini.

1. Sautéing

Sautéing atau menumis adalah teknik memasak yang menggunakan sedikit minyak dengan suhu yang tinggi. Makanan yang umumnya dimasak dengan teknik ini harus dipotong kecil-kecil terlebih dahulu, baru kemudian ditumis di minyak panas. Setelah agak kecoklatan, makanan pun akan diaduk-aduk dengan spatula dan wajan sesekali digoncangkan agar matangnya merata.

Baca juga: Resep Nasi Kebuli yang Mudah Dibuat di Rumah

2. Stir frying

Teknik memasak satu ini mirip dengan sautéing, hanya saja minyak yang digunakan cenderung lebih banyak. Stir frying lebih sering digunakan untuk mengolah Chinese food. Dengan menggunakan wok yang cukup besar, panas akan ditransfer ke makanan melalui konduksi cairan. Saat memasak pun, wok akan sesekali diguncang-guncangkan, bahkan tak jarang sampai menyemburatkan api guna mematangkan semua makanan dengan merata.

3. Pan frying

Sama halnya dengan sautéing, pan frying juga menggunakan minyak sedikit yang bertujuan untuk melumasi wajan. Perbedaannya terletak pada bahan makanan yang digunakan. Jika sautéing hanya bisa diaplikasikan untuk bahan makanan dengan potongan kecil, pan frying justru sebaliknya.

Bahan makanan yang digunakan untuk teknik memasak satu ini harus berukuran lebih besar sehingga makanan hanya perlu dibalik sesekali agar matangnya merata. Contoh makanan yang bisa diolah dengan pan frying di antaranya beefsteak dan burger. 

4. Shallow frying

Masih dalam kategori teknik memasak dengan media minyak, ada lagi teknik menggoreng yang umum digunakan kebanyakan orang, yaitu shallow frying. Teknik satu ini menggunakan minyak yang tingginya hanya sepertiga atau setengah makanan. Umumnya, shallow frying diaplikasikan untuk menggoreng daging, ikan, perkedel, dan beberapa jenis gorengan lainnya.

Makanan harus rajin dibolak-balik agar matangnya merata. Meski minyak yang digunakan cukup banyak, kamu tidak disarankan untuk menggunakan minyak lebih dari sekali karena bisa menimbulkan berbagai penyakit berbahaya, termasuk kolesterol dan kanker.

5. Deep frying

Di antara teknik menggoreng lainnya, deep frying menjadi teknik memasak yang paling banyak menggunakan minyak. Makanan harus terendam dalam minyak panas agar matang merata. Biasanya, diperlukan wajan khusus bernama deep fryer untuk menggunakan teknik memasak ini, tapi kalau tidak punya kamu bisa menggunakan wajan biasa yang berbentuk cembung.

Makanan yang dimasak dengan teknik deep frying biasanya dilapisi dulu dengan tepung atau adonan tepung. Tujuannya untuk melindungi dan mengunci kelembapan alaminya. Contohnya adalah fried chicken dan French fries. Ada teknik khusus loh dalam menggoreng French fries dengan teknik ini agar bahan yang kamu goreng bisa memberikan tekstur crunchy yang sempurna, cek rahasianya di sini ya.

Baca juga: Resep Oseng-oseng Mercon yang Simpel dan Nagih

6. Boiling

Kamu pasti pernah, dong, merebus telur. Nah, teknik merebus makanan menggunakan air dinamai boiling. Bukan hanya air, media yang digunakan pun bisa diganti dengan kaldu, santan, dan cairan lainnya. Prosesnya dimulai saat air dipanaskan mencapai 100 derajat Celcius.Supaya makanan cepat matang, panci dapat ditutup selama proses memasak. Hal ini bertujuan agar uap air tertahan dan menimbulkan panas. Teknik memasak ini paling sering diaplikasikan untuk memasak sup.

7. Simmering

Tak jauh berbeda dengan boiling, teknik memasak simmering juga menggunakan air sebagai media memasaknya. Perbedaannya, suhu yang digunakan lebih rendah, yakni di bawah 100 derajat celcius. Kamu harus selalu menjaga suhu panasnya dengan cara mengecilkan api ketika air mulai mendidih. Biasanya simmering dilakukan untuk mendapatkan saripati dari bahan makanan yang direbus.

8. Poaching

Sekilas, teknik memasak satu ini memang terlihat mirip dengan boiling, hanya saja proses poaching berjalan lebih lambat karena dibutuhkan suhu yang lebih rendah untuk mengaplikasikan teknik poaching. Suhu yang digunakan harus berada di angka 92 – 96 derajat Celcius. Makanan yang biasa dimasak dengan teknik ini antara lain poached egg dan berbagai macam protein lainnya.

9. Braising

Braising adalah teknik memasak dengan sedikit air mendidih. Makanan yang akan diolah dengan teknik ini harus diolah terlebih dahulu. Tujuannya agar agar bumbu yang dimarinasi pada permukaan bahan makanan dapat meresap sempurna ketika dimasak dengan teknik satu ini.

10. Au bain marie

Bagi yang gemar bikin kue pasti tak asing dengan nama teknik memasak ini. Au bain marie sering digunakan untuk melelehkan cokelat masak. Caranya, rebus air di dalam panci dan letakkan wadah anti panas yang berukuran lebih besar di atas panci. Kemudian masukkan bahan makanan yang ingin dilelehkan ke dalam wadah tersebut. Diamkan hingga bahan makanan meleleh sempurna. Selain untuk melelehkan cokelat, teknik memasak ini juga sering digunakan untuk membuat nasi tim.

Baca juga: Fakta dan Kandungan Jahe yang Penting untuk Kamu Tahu

Apa tujuan teknik pengolahan makanan dengan cara perebusan?

Itu dia berbagai macam teknik memasak yang mungkin belum kamu tahu. Kunci memasak memang terletak pada cara memasak yang kamu gunakan. Namun, bahan yang digunakan pun turut menentukan hasil akhirnya, loh.

Nah, jika ingin membuat masakan yang lezat, gunakan bahan makanan berkualitas seperti yang dijual di Chilibeli. Selain berkesempatan mendapatkan bahan yang segar dan berkualitas, kamu juga bisa mendapatkan keuntungan lainnya dengan bergabung menjadi Mitra Chilibeli.

Jadi, tunggu apalagi, yuk, segera belanja semua kebutuhan memasakmu di Chilibeli!

Gorengan menggunakan salah satu teknik pengolahan panas minyak. (sumber: adekabdullah, via: kompas.com)

Teknik pengolahan adalah cara mengolah atau mengubah bahan makanan menjadi makanan dengan berbagai macam metode. 

Ketepatan teknik pengolahan makanan dapat mempengaruhi cita rasa pada makanan sehingga berpengaruh pada tingkat kepuasan konsumen. Secara garis besar, teknik dasar pengolahan makanan dapat dibagi dalam tiga teknik, yaitu :

1. Teknik Pengolahan Panas Basah (moist heat cooking)

2. Teknik Pengolahan Panas Kering (dry heat cooking)

3. Teknik Pengolahan Panas Minyak (oil heat cooking)

A. Teknik Pengolahan Panas Basah

1. Boiling (merebus)

Boiling adalah proses memasak makanan di air mendidih atau memasak makanan berbasis cairan seperti air, kaldu, santan atau susu yang direbus. 

Jika cairan dipanaskan sampai titik didih (100OC), maka terjadi evaporasi (penguapan) cairan secara cepat. Merebus terbagi menjadi 3 tahap yaitu nucleate, transition, dan film boiling sesuai suhu perebusan yang bertingkat dari suhu panas yang rendah sampai ke suhu panas tinggi. 

Contoh masakan yang menggunakan metode boiling adalah boiled potato, sayur asam, dll. boiling membutuhkan waktu lama untuk memasak sayur karena perlu dimasak sampai sayur matang. 

Untuk memastikan sayuran itu matang, bisa diambil salah satu sayuran lalu di tusuk dengan pisau atau garpu. jika sayuran itu lunak maka sayur sudah matang. 

2. Simmering (merebus dibawah titik didih dengan api kecil)

Simmering adalah teknik memasak makanan dalam cairan panas yang di pertahankan pada titik didih air yaitu rata rata pada suhu 100OC. Untuk, mempertahankan suhu tetap stabil, kecilkan api saat sudah muncul gelembung. metode ini digunakan agar makanan tidak rusak strukturnya. contoh masakan dengan metode simmering adalah simering soup.

3.  Poaching (merebus dibawah titik didih 80-90OC)


Page 2

Teknik pengolahan adalah cara mengolah atau mengubah bahan makanan menjadi makanan dengan berbagai macam metode. 

Ketepatan teknik pengolahan makanan dapat mempengaruhi cita rasa pada makanan sehingga berpengaruh pada tingkat kepuasan konsumen. Secara garis besar, teknik dasar pengolahan makanan dapat dibagi dalam tiga teknik, yaitu :

1. Teknik Pengolahan Panas Basah (moist heat cooking)

2. Teknik Pengolahan Panas Kering (dry heat cooking)

3. Teknik Pengolahan Panas Minyak (oil heat cooking)

A. Teknik Pengolahan Panas Basah

1. Boiling (merebus)

Boiling adalah proses memasak makanan di air mendidih atau memasak makanan berbasis cairan seperti air, kaldu, santan atau susu yang direbus. 

Jika cairan dipanaskan sampai titik didih (100OC), maka terjadi evaporasi (penguapan) cairan secara cepat. Merebus terbagi menjadi 3 tahap yaitu nucleate, transition, dan film boiling sesuai suhu perebusan yang bertingkat dari suhu panas yang rendah sampai ke suhu panas tinggi. 

Contoh masakan yang menggunakan metode boiling adalah boiled potato, sayur asam, dll. boiling membutuhkan waktu lama untuk memasak sayur karena perlu dimasak sampai sayur matang. 

Untuk memastikan sayuran itu matang, bisa diambil salah satu sayuran lalu di tusuk dengan pisau atau garpu. jika sayuran itu lunak maka sayur sudah matang. 

2. Simmering (merebus dibawah titik didih dengan api kecil)

Simmering adalah teknik memasak makanan dalam cairan panas yang di pertahankan pada titik didih air yaitu rata rata pada suhu 100OC. Untuk, mempertahankan suhu tetap stabil, kecilkan api saat sudah muncul gelembung. metode ini digunakan agar makanan tidak rusak strukturnya. contoh masakan dengan metode simmering adalah simering soup.

3.  Poaching (merebus dibawah titik didih 80-90OC)


Apa tujuan teknik pengolahan makanan dengan cara perebusan?

Lihat Kuliner Selengkapnya


Page 3

Teknik pengolahan adalah cara mengolah atau mengubah bahan makanan menjadi makanan dengan berbagai macam metode. 

Ketepatan teknik pengolahan makanan dapat mempengaruhi cita rasa pada makanan sehingga berpengaruh pada tingkat kepuasan konsumen. Secara garis besar, teknik dasar pengolahan makanan dapat dibagi dalam tiga teknik, yaitu :

1. Teknik Pengolahan Panas Basah (moist heat cooking)

2. Teknik Pengolahan Panas Kering (dry heat cooking)

3. Teknik Pengolahan Panas Minyak (oil heat cooking)

A. Teknik Pengolahan Panas Basah

1. Boiling (merebus)

Boiling adalah proses memasak makanan di air mendidih atau memasak makanan berbasis cairan seperti air, kaldu, santan atau susu yang direbus. 

Jika cairan dipanaskan sampai titik didih (100OC), maka terjadi evaporasi (penguapan) cairan secara cepat. Merebus terbagi menjadi 3 tahap yaitu nucleate, transition, dan film boiling sesuai suhu perebusan yang bertingkat dari suhu panas yang rendah sampai ke suhu panas tinggi. 

Contoh masakan yang menggunakan metode boiling adalah boiled potato, sayur asam, dll. boiling membutuhkan waktu lama untuk memasak sayur karena perlu dimasak sampai sayur matang. 

Untuk memastikan sayuran itu matang, bisa diambil salah satu sayuran lalu di tusuk dengan pisau atau garpu. jika sayuran itu lunak maka sayur sudah matang. 

2. Simmering (merebus dibawah titik didih dengan api kecil)

Simmering adalah teknik memasak makanan dalam cairan panas yang di pertahankan pada titik didih air yaitu rata rata pada suhu 100OC. Untuk, mempertahankan suhu tetap stabil, kecilkan api saat sudah muncul gelembung. metode ini digunakan agar makanan tidak rusak strukturnya. contoh masakan dengan metode simmering adalah simering soup.

3.  Poaching (merebus dibawah titik didih 80-90OC)


Apa tujuan teknik pengolahan makanan dengan cara perebusan?

Lihat Kuliner Selengkapnya


Page 4

Teknik pengolahan adalah cara mengolah atau mengubah bahan makanan menjadi makanan dengan berbagai macam metode. 

Ketepatan teknik pengolahan makanan dapat mempengaruhi cita rasa pada makanan sehingga berpengaruh pada tingkat kepuasan konsumen. Secara garis besar, teknik dasar pengolahan makanan dapat dibagi dalam tiga teknik, yaitu :

1. Teknik Pengolahan Panas Basah (moist heat cooking)

2. Teknik Pengolahan Panas Kering (dry heat cooking)

3. Teknik Pengolahan Panas Minyak (oil heat cooking)

A. Teknik Pengolahan Panas Basah

1. Boiling (merebus)

Boiling adalah proses memasak makanan di air mendidih atau memasak makanan berbasis cairan seperti air, kaldu, santan atau susu yang direbus. 

Jika cairan dipanaskan sampai titik didih (100OC), maka terjadi evaporasi (penguapan) cairan secara cepat. Merebus terbagi menjadi 3 tahap yaitu nucleate, transition, dan film boiling sesuai suhu perebusan yang bertingkat dari suhu panas yang rendah sampai ke suhu panas tinggi. 

Contoh masakan yang menggunakan metode boiling adalah boiled potato, sayur asam, dll. boiling membutuhkan waktu lama untuk memasak sayur karena perlu dimasak sampai sayur matang. 

Untuk memastikan sayuran itu matang, bisa diambil salah satu sayuran lalu di tusuk dengan pisau atau garpu. jika sayuran itu lunak maka sayur sudah matang. 

2. Simmering (merebus dibawah titik didih dengan api kecil)

Simmering adalah teknik memasak makanan dalam cairan panas yang di pertahankan pada titik didih air yaitu rata rata pada suhu 100OC. Untuk, mempertahankan suhu tetap stabil, kecilkan api saat sudah muncul gelembung. metode ini digunakan agar makanan tidak rusak strukturnya. contoh masakan dengan metode simmering adalah simering soup.

3.  Poaching (merebus dibawah titik didih 80-90OC)


Apa tujuan teknik pengolahan makanan dengan cara perebusan?

Lihat Kuliner Selengkapnya