Apa yang di sebut ac batrai

Lihat Foto

freepik

Ilustrasi arus listrik tidak searah

KOMPAS.com - Listrik adalah energi yang luar biasa dan memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Listrik dapat mengalir melalui bahan pengantar.

Pengantar ini akan menghubungkan kutub-kutub sumber listrik yang terletak di dalam medan listrik. Medan listrik inilah yang menyebabkan elektron bergerak dan mengalirkan listrik. Peristiwa ini disebut dengan arus listrik.

Arus listrik mengalir dari kutub berpotensi tinggi ke kutub berpotensi rendah. Sedangkan yang berasal dari generator, arahnya ada yang tetap dan ada yang berubah. Berdasarkan arahnya, arus listrik dibagi menjadi dua jenis yaitu:

1. Arus searah

Arus searah adalah aliran yang arahnya tetap. Arus ini disebut dengan DC atau Direct Current. Penggunaan arus searah dalam kehidupan sehari-hari adalah penggunaan radio, baterai, panel surya, dan komputer.

Alat-alat elektronik bisa mengubah arus AC ke DC dengan menggunakan alat rectifier untuk menjadikannya sumber daya listrik. Selain itu, voltasenya juga bisa disesuaikan agar sesuai dengan kebutuhan suatu alat elektronik tertentu.

Arus listrik ini tidak bisa melakukan perjalanan yang jauh, karena akan melemah seiring bertambahnya jarak tempuh.

Baca juga: Serba Terbatas, Begini Kehidupan Manusia Sebelum Adanya Listrik

2. Arus bolak-balik

Arus bolak-balik adalah aliran yang arahnya tidak tetap. Arus ini disebut juga dengan AC atau Alternating Current. Pada arus ini, elektron bebas bergerak maju dan mundur.

Aliran elektron pada arus ini berputar dalam sebuah kumparan dalam medan magnet. Arus ini mampu berpindah lebih jauh dari arus DC.

Contoh penggunaan arus listrik bolak balik adalah listrik PLN, listrik dari generator, setrika, dan lampu.

Arus listrik diukur dari banyaknya elektron yang mengalir. Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere.

Listrik merupakan energi yang dapat disalurkan melalui penghantar berupa kabel, adanya arus listrik dikarenakan muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Dalam kehidupan manusia listrik memiliki peran yang sangat penting. Selain digunakan sebagai penerangan listrik juga digunakan sebagai sumber energi untuk tenaga dan hiburan, contohnya saja pemanfaatan energi listrik dalam bidang tenaga adalah motor listrik. Keberadaan listrik yang sangat penting dan fital akhirnya saat ini listrik dikuasai oleh negara melalui perusahaan yang bernama PLN.

Listrik sendiri dibagi menjadi dua jenis yaitu arus listrik AC dan DC. Dalam artikel singkat ini kita akan membahas mengenai apa yang dimaksud dengan arus listrik AC dan DC beserta contoh pemanfaatan keduanya. Untuk memudahkan pembaca artikel ini akan saya bagi menjadi beberapa bagian, yang pertama saya akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan arus listrik AC dan contoh penggunaannya, kemudian yang kedua saya akan membahas pengertian listrik DC dan contoh penggunaannya.

Pengertian Arus Listrik AC

Arus listrik AC [alternating current], merupakan listrik yang besarnya dan arah arusnya selalu berubah-ubah dan bolak-balik. Arus listrik AC akan membentuk suatu gelombang yang dinamakan dengan gelombang sinus atau lebih lengkapnya sinusoida. Di Indonesia sendiri listrik bolak-balik [AC] dipelihara dan berada dibawah naungan PLN, Indonesia menerapkan listrik bolak-balik dengan frekuensi 50Hz. Tegangan standar yang diterapkan di Indonesia untuk listrik bolak-balik 1 [satu] fasa adalah 220 volt. Tegangan dan frekuensi ini terdapat pada rumah anda, kecuali jika anda tidak berlangganan listrik PLN.

Contoh pemanfaatan listrik AC

Pemanfaatan listrik AC sebenarnya sangatlah banyak. Untuk mempermudah sebenarnya anda dapat melihat barang-barang yang ada dirumah anda, perhatikanlah bahwa semua barang yang menggunakan listrik PLN berarti telah memanfaatkan listrik AC. Sebagai pengaman listrik AC yang ada dirumah anda, biasanya pihak PLN menggunakan pembatas sekaligus pengaman yaitu MCB [miniature circuit breaker]. Meskipun demikian tak semua barang yang anda lihat menggunakan listrik AC, ada

sebagian barang yang menggunakan listrik PLN namun barang tersebut sebenarnya menggunakan listrik DC, contohnya saja LaptopLaptopmenggunakan listrik DC, listrik tersebut diperoleh dari adaptor yang terdapat pada laptop [atau terdapat pada charger] tersebut. Jadi saat anda mengisi ulang baterai laptop dengan listrik PLN [AC] maka adaptor didalam laptopakan merubah listrik AC menjadi DC, sehingga sesuai kebutuhan dari laptopanda. Contoh pemanfaatan energi listrik AC yang lain adalah: Untuk mesin cuci, penerangan [lampu], pompa air AC, pendingin ruangan, kompor listrik, dan masih banyak lagi.

Pengertian arus listrik DC

Arus listrik DC [Direct current] merupakan arus listrik searah. Pada awalnya aliran arus pada listrik DC dikatakan mengalir dari ujung positif menuju ujung negatif. Semakin kesini pengamatan-pengamatan yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa pada arus searah merupakan arus yang alirannya dari negatif [elektron] menuju kutub positif. Nah aliran-aliran ini menyebabkan timbulnya lubang-lubang bermuatan positif yang terlihat mengalir dari positif ke negatif.

Contoh pemanfaatan listrik DC

Listrik DC [direct current] biasanya digunakan oleh perangkat lektronika. Meskipun ada sebagian beban selain perangkat elektronika yang menggunakan arus DC [contohnya; Motor listrik DC] namun kebanyakan arus DC digunakan untuk keperluan beban elektronika. Beberapa beban elektronika yang menggunakan arus listrik DC diantaranya: Lampu LED [Light Emiting Diode], Komputer, Laptop, TV, Radio, dan masih banyak lagi. Selain itu listrik DC juga sering disimpan dalam suatu baterai, contohnya saja baterai yang digunakan untuk menghidupkan jam dinding, mainan mobil-mobilan dan masih banyak lagi. Intinya kebanyakan perangkat yang menggunakan listrik DC merupakan beban perangkat elektronika.

Sekian semoga artikel singkat ini bermanfaat bagi anda. Berbicara soal listrik, marilah melalui artikel ini saya berharap agar kita semua bisa bijak dalam menggunakan listrik dan menghematnya. Jika energi kita hemat kita bisa mencegah atau paling tidak bisa memperlambat terjadinya pemanasan global yang semakin parah.

sumber //www.miung.com/2013/05/pengertian-arus-listrik-ac-dan-dc.html

This entry was posted in Info dan Berita Umum and tagged berita sekolah. Bookmark the permalink.

GridOto.com – Sistem kelistrikan di motor terbagi menjadi dua jenis, yakni sistem AC [Alternating Current] dan DC [Direct Current].

Lantas apa perbedaan antara kelistrikan AC dan DC?

Paling gampang cirinya bisa kita ketahui dari lampu depan motor.

Pada lampu depan motor dengan kelistrikan AC, listrik langsung disuplai oleh spul yang digerakkan poros engkol mesin.

"Sumber arus kelistrikan AC dialirkan langsung dari spul dan dikontrol oleh kiprok seberapa besar kebutuhan arus supaya bohlam tidak putus," ucap Topik, pemilik bengkel Barokah Servis, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Untuk melihat lampu dengan kelistrikan AC, ciri-cirinya lampu depan baru akan menyala saat mesin sudah hidup.

Makanya di sistem kelistrikan AC, saat mesin idle atau langsam, cahaya lampu cenderung redup. Dan baru terang setelah putaran mesin di atas 2.000 rpm.

[BACA JUGA: Nih Rincian Biaya Restorasi dan Pengecatan Helm di Tomi Airbrush]

Beda dengan AC, sistem kelistrikan DC atau arus searah, disuplai langsung dari aki.

"Kalau kelistrikan DC sumber arus listrik lampu, langsung dari aki, kiprok tugasnya mengisi dan menstabilkan arus ke aki," terang Opick sapaan akrabnya.

Baterai adalah perangkat yang terdiri dari satu atau lebih sel elektrokimia dengan koneksi eksternal yang disediakan untuk memberi daya pada perangkat listrik seperti senter, ponsel, dan mobil listrik.[1] Ketika baterai memasok daya listrik, terminal positifnya adalah katode dan terminal negatifnya adalah anoda.[2] Terminal bertanda negatif adalah sumber elektron yang akan mengalir melalui rangkaian listrik eksternal ke terminal positif. Ketika baterai dihubungkan ke beban listrik eksternal, reaksi redoks mengubah reaktan berenergi tinggi ke produk berenergi lebih rendah, dan perbedaan energi-bebas dikirim ke sirkuit eksternal sebagai energi listrik.[3] Secara historis istilah "baterai" secara khusus mengacu pada perangkat yang terdiri dari beberapa sel, namun penggunaannya telah berkembang untuk memasukkan perangkat yang terdiri dari satu sel.[4]

Baterai dengan bermacam ukuran dan voltase

Baterai primer [sekali pakai] digunakan satu kali kemudian dibuang; bahan elektrode berubah secara ireversibel selama pelepasan. Contoh umum adalah baterai alkaline yang digunakan untuk senter dan banyak perangkat elektronik portabel. Baterai sekunder [dapat diisi ulang] dapat habis dan diisi ulang beberapa kali menggunakan arus listrik yang diterapkan; komposisi asli dari elektrode dapat dikembalikan dengan arus balik. Contohnya termasuk baterai asam timbal yang digunakan dalam kendaraan dan baterai ion-litium yang digunakan untuk elektronik portabel seperti laptop dan ponsel.

Kutub yang bertanda positif menandakan bahwa memiliki energi potensial yang lebih tinggi daripada kutub bertanda negatif. Kutub bertanda negatif adalah sumber elektron yang ketika disambungkan dengan rangkaian eksternal akan mengalir dan memberikan energi ke peralatan eksternal. Ketika baterai dihubungkan dengan rangkaian eksternal, elektrolit dapat berpindah sebagai ion di dalamnya, sehingga terjadi reaksi kimia pada kedua kutubnya. Perpindahan ion dalam baterai akan mengalirkan arus listrik keluar dari baterai sehingga menghasilkan kerja.[5] Meski sebutan baterai secara teknis adalah alat dengan beberapa sel, sel tunggal juga umumnya disebut baterai.

Baterai hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran, dari sel miniatur yang digunakan untuk alat bantu dengar dan arloji hingga kecil, sel tipis yang digunakan dalam ponsel cerdas, hingga baterai asam timbal besar atau baterai litium-ion dalam kendaraan, dan pada ukuran paling besar, bank baterai besar seukuran ruangan yang menyediakan daya siaga atau darurat untuk pertukaran telepon dan pusat data komputer.

Menurut perkiraan pada tahun 2005, industri baterai di seluruh dunia menghasilkan US$48 miliar dalam penjualan setiap tahun,[6] dengan pertumbuhan tahunan 6%.

Baterai memiliki energi spesifik yang jauh lebih rendah [energi per satuan massa] daripada bahan bakar umum seperti bensin. Pada mobil, ini sedikit diimbangi oleh efisiensi yang lebih tinggi dari motor listrik dalam mengubah energi kimia menjadi pekerjaan mekanik, dibandingkan dengan mesin pembakaran.

 

Sel volta untuk tujuan demonstrasi. Contohnya adalah 2 sel-setengah yang dihubungkan dengan jembatan garam untuk transfer ion.

Baterai mengubah energi kimia langsung menjadi energi listrik. Baterai terdiri dari sejumlah sel volta. Tiap sel terdiri dari 2 sel setengah yang terhubung seri melalui elektrolit konduktif yang berisi anion dan kation. Satu sel setengah termasuk elektrolit dan elektrode negatif, elektrode yang di mana anion berpindah; sel-setengah lainnya termasuk elektrolit dan elektrode positif di mana kation berpindah. Reaksi redoks akan mengisi ulang baterai. Kation akan tereduksi [elektron akan bertambah] di katode ketika pengisian, sedangkan anion akan teroksidasi [elektron hilang] di anode ketika pengisian.[7] Ketika digunakan, proses ini dibalik. Elektrodanya tidak bersentuhan satu sama lain, tetapi terhubung via elektrolit. Beberapa sel menggunakan elektrolit yang berbeda untuk tiap sel setengah. Sebuah separator dapat membuat ion mengalir di antara sel-setengah dan bisa menghindari pencampuran elektrolit.

Tiap sel setengah memiliki gaya gerak listrik [GGL], ditentukan dari kemampuannya untuk menggerakan arus listrik dari dalam ke luar sel. GGL bersih sebuah sel adalah perbedaan GGL masing-masing sel setengah.[8] Maka, jika elektrode memiliki GGL E 1 {\displaystyle {\mathcal {E}}_{1}}   dan E 2 {\displaystyle {\mathcal {E}}_{2}}  , maka GGL bersihnya adalah E 2 − E 1 {\displaystyle {\mathcal {E}}_{2}-{\mathcal {E}}_{1}}  . Dengan kata lain, GGL bersih adalah perbedaan antara potensial reduksi reaksi setengah.[9]

Perbedaan potensial Δ V b a t {\displaystyle \displaystyle {\Delta V_{bat}}}   pada kutub baterai dikenal dengan [perbedaan] tegangan kutub dan diukur dalam volt.[10] Tegangan kutub sebuah sel yang tidak sedang diisi ulang atau dipakai disebut tegangan rangkaian terbuka dan sama dengan GGL sel. Karena adanya resistensi dalam,[11] tegangan kutub pada sel yang dipakai lebih kecil daripada tegangan rangkaian terbuka dan ketika sel diisi ulang, akan lebih besar daripada tegangan rangkaian terbuka.[12]

Sebuah sel ideal memiliki resistensi dalam yang dapat diabaikan, maka sel tersebut akan menjaga tegangan terminal konstan sebesar E {\displaystyle {\mathcal {E}}}   sampai habis, kemudian turun menjadi nol. Jika sel menjaga 1,5 volt dan menyimpan muatan satu coulomb maka pada pelepasan total akan menghasilkan 1,5 joule kerja.[10] Pada sel sebenarnya, resistensi dalam akan meningkat ketika melepas muatan [discharge][11] dan tegangan rangkaian terbuka juga menurun ketika melepas muatan. Jika tegangan dan hambatan diplot terhadap waktu, maka grafiknya biasanya berbentuk kurva.

Tegangan yang muncul melewati kutub sel tergantung dari energi yang dilepas dari reaksi kimia pada elektrode dan elektrolit. Sel baterai alkalin dan baterai seng karbon memiliki sifat kimia yang berbeda, tetapi menghasilkan GGL yang sama berkisar 1,5 volt. Begitu juga sel NiCd dan NiMH memiliki sifat kimia yang berbeda namun menghasilkan GGL sama sekitar 1,2 volt.[13]

Besar energi yang dapat disimpan baterai dipengaruhi oleh dua hal, yaitu tegangan baterai yang bersatuan volt dan kapasitas baterai yang bersatuan Ah. Energi yang disimpan [Wh] = Tegangan baterai [V] x Kapasitas baterai [Ah].

Tegangan baterai sendiri secara teoretik hanya dipengaruhi oleh tipe materialnya. Misal, pada baterai zink klorida, tidak peduli berapapun ukuran baterai, tegangannya ialah 2,12 V.[14] Lalu, kapasitas baterai dipengaruhi oleh ukuran baterai, atau lebih akurat adalah massa material aktif/elektrode yang ada di baterai tersebut.

Namun begitu, secara praktikal besar energi spesifik [energi/gram] yang dapat disimpan jauh lebih rendah daripada teoretik. Hal ini disebabkan terdapat komponen-komponen dalam baterai yang menambah berat baterai yaitu elektrolit, separator, current collector, kontainer, terminal, seal, dll.

Lalu, terdapat faktor seperti penurunan tegangan yang terjadi karena tiga hal. Yang pertama adalah terdapat hambatan dalam baterai yang disebabkan oleh hambatan ionik dari elektrolit dan juga hambatan elektronik dari komponen aktif baterai. Yang kedua adalah adanya polarisasi aktivasi, yaitu polarisasi yang terjadi karena reaksi elektrokimia pada permukaan elektrode. Yang ketiga adalah polarisasi konsentrasi, yaitu polarisasi yang terjadi karena perbedaan konsentrasi reaktan dengan produk pada elektrode yang disebabkan oleh transfer muatan.

Hingga saat ini, baterai sekunder atau isi ulang yang paling umum digunakan di handphone, laptop, maupun mobil listrik ialah baterai litium ion dengan elektrolit cair berupa LiPF6. Elektrolit tersebut sebenarnya memiliki tingkat keamanan yang relatif rendah dibanding karena sifatnya yang mudah bereaksi dengan udara dan terbakar.

Oleh karena itu, saat ini sedang dikembangkan elektrolit padat yang memiliki tingkat keamanan lebih tinggi. Sayangnya, konduktivitas ionik elektrolit padat masih secara umum di bawah elektrolit cair. Dengan begitu, hambatan dalam yang akan dimiliki oleh baterai dengan elektrolit padat secara umum lebih besar dan penurunan tegangan yang akan terjadi juga semakin besar.

Pada tahap perkembangan baterai selanjutnya, salah satu baterai sekunder yang digunakan adalah baterai litium ion.[15] Hal ini dikenal juga sebagai bagian dari baterai generasi selanjutnya [next generation battery], yang sedang aktif diteliti di lab sebagai alternatif baru untuk baterai.[butuh rujukan] Namun, manusia selalu menginginkan yang lebih baik, terutama dari segi keamanan, rapat energi, dan rapat daya supaya memungkinkan berbagai aplikasi yang lebih canggih. Tiga contoh baterai generasi selanjutnya adalah baterai all solid state, baterai litium sulfur, dan baterai logam udara [metal-air].[15]

Baterai litium sulfur terdiri dari anode berupa logam litium dan katode berupa sulfur [S8]. Kelebihan utama dari baterai litium sulfur adalah rapat energinya yang sangat tinggi secara teoretik yaitu 2.500 Wh/kg, sekitar lima kali rapat energi yang baterai litium ion yang saat ini ada di pasaran. Oleh karena itu, baterai ini dianggap sangat berprospek untuk aplikasi seperti mobil listrik yang membutuhkan penyimpanan banyak energi dalam ruangan dan berat yang kecil.[16][17] Namun begitu, ada satu kekurangan utama dari baterai litium sulfur. Kekurangan tersebut adalah umur baterai yang sangat rendah karena ketidakmampuan baterai untuk mengulang banyak siklus pemakaian. Setelah beberapa kali penggunaan, kapasitas baterai litium sulfur sudah turun sangat drastis menjadi rendah. Hal ini disebabkan terbentuknya senyawa-senyawa sulfida tak diinginkan pada saat proses pemakaian dan pengisian.[16][17]

Baterai logam udara merupakan baterai yang menggunakan logam sebagai anode dan udara [O2] sebagai katode. Ketiga logam yang digunakan adalah litium, maka baterai tersebut disebut dengan baterai litium-udara [inggris: lithium-air] yang secara teoretik memiliki rapat energi 13.000 Wh/kg. Hal ini dimungkinkan karena anodanya yang berupa udara memiliki rapat energi yang sangat rendah. Baterai logam udara ini bisa dikatakan memiliki kerja yang hampir sama dengan fuel cell, yang menyimpan energi menggunakan gas H2 dan diisi dengan cara mengisi gas H2. Di sisi lain, baterai logam udara diisi dengan cara yang sama dengan mengecas baterai bisanya. Selain baterai litium-udara, baterai logam udara yang paling sering dikembangkan saat ini adalah baterai seng udara [zinc-air].[18]

Kekurangan yang menyebabkan baterai logam udara ini masih sangat jauh dari aplikasi komersial ada 4. Yang paling utama adalah sulitnya mendapatkan elektrolit yang cocok dan memiliki seluruh sifat yang diinginkan yaitu stabil dengan logam dan bisa melarutkan udara, tidak beracun, serta rentang elektrokimia yang luas. Kekurangan lainnya adalah pembentukan solid electrolyte interphase [SEI] karena logam bereaksi dengan elektrolit, risiko korsleting karena tumbuhnya dendrit, dan stabilitas katode tempat terjadi reaksi yang biasanya diperankan oleh karbon.[19]

  • John Frederic Daniell
  • Thomas Edison
  • Luigi Galvani
  • Moritz von Jacobi
  • Georges Leclanché
  • Slavoljub Penkala
  • Nikola Tesla
  • Alessandro Volta
  • Perbedaan potensial
  • Kendaraan listrik
  • Efisiensi listrik
  • Listrik
  • Sel elektrokimiawi
  • Potensial elektrokimiawi
  • Elektrokimia
  • Gaya elektromotif
  • Electroplating
  • Penyimpanan energi
  • Baterai lokal
  • Pencatu daya
  • Arus searah
  • Tenaga surya
  • Energi terbarui
Wikibooks memiliki informasi lebih banyak:

Constructing school science lab equipment/Cell holder

  • Rangkaian seri dan paralel
  • Elektrode
  • Kapasitor elektrolitik
  • Sel bahan bakar
  • Ignition system
  • Baterai lemon
  • Jump start
  • Lantern
  • Penyimpanan energi roda terbang
  • Baterai isi ulang
  • Teori daya maksimum
  • Persamaan Nernst
  • Penyimpanan energi superkonduksi magnetik
  • Penyimpanan energi jaringan
  • Baterai Bagdad
  • Sel galvani
  • Garis waktu penemuan
  • Daftar penemu
  • Mesin hibrida gas listrik
  • Mobil hibrida
  • Pengereman regeneratif
  • Waste
  • Baterai CMOS
  • Battery room

  1. ^ Crompton, T.R. [2000-03-20]. Battery Reference Book [edisi ke-third]. Newnes. hlm. Glossary 3. ISBN 978-0-08-049995-6. Diakses tanggal 2016-03-18. 
  2. ^ Pauling, Linus [1988]. "15: Oxidation-Reduction Reactions; Electrolysis.". General Chemistry. New York: Dover Publications, Inc. hlm. 539. ISBN 978-0-486-65622-9. 
  3. ^ Schmidt-Rohr, Klaus [2018]. "How Batteries Store and Release Energy: Explaining Basic Electrochemistry". Journal of Chemical Education. 95 [10]: 1801–1810. Bibcode:2018JChEd..95.1801S. doi:10.1021/acs.jchemed.8b00479. 
  4. ^ Pistoia, Gianfranco [2005-01-25]. Batteries for Portable Devices. Elsevier. hlm. 1. ISBN 978-0-08-045556-3. Diakses tanggal 2016-03-18. 
  5. ^ "Battery - Definition of battery by Merriam-Webster". merriam-webster.com. 
  6. ^ Power Shift: DFJ on the lookout for more power source investments Diarsipkan 1 December 2005 di Wayback Machine..Draper Fisher Jurvetson. Retrieved 20 November 2005.
  7. ^ Dingrando 665.
  8. ^ Saslow 338.
  9. ^ Dingrando 666.
  10. ^ a b Knight 943.
  11. ^ a b Knight 976.
  12. ^ Terminal Voltage – Tiscali Reference Diarsipkan 2008-04-11 di Wayback Machine.. Originally from Hutchinson Encyclopaedia. Retrieved 7 April 2007.
  13. ^ Dingrando 674.
  14. ^ "Energy Data Conversion Handbook". 1984. doi:10.1007/978-1-349-07397-9. 
  15. ^ a b Reddy, T. [2010]. Linden's Handbook of Batteries, 4th Edition: McGraw-Hill Education.
  16. ^ a b L.C.L.L. Shaw, Recent advances in lithiumesulfur batteries, Journal of Power Sources, 267 [2014] 770 - 783.
  17. ^ a b G. Aldridge, Li-S Lithium Sulfur: An Energy Revolution, 2018.
  18. ^ F. Cheng, J. Chen, Metal–air batteries: from oxygen reduction electrochemistry to cathode catalysts, Chem Soc Rev, 41 [2012] 2172–2192.
  19. ^ D. Georgi, Metal Air Batteries, Half a Fuel Cell?, 42nd Power Sources Conference, 2010.

  • Electrochemistry Encyclopedia NONRECHARGEABLE BATTERIES Diarsipkan 2012-12-12 di Archive.is
  • Battery Glossary & Terminology Diarsipkan 2006-04-12 di Wayback Machine.
  • Battery Technologies Diarsipkan 2006-04-08 di Wayback Machine. - Directory page covering theory, research and development, and market devices that improve the trend toward clean, renewable energy. [FreeEnergyNews]
  • Jet-Powered Computers, a look at future battery technologies by Fred Hapgood Diarsipkan 2006-07-20 di Wayback Machine.
  • The Microturbine, battery technology as "the Next Big Thing" by Fred Hapgood Diarsipkan 2005-07-30 di Wayback Machine.
  • Exide Technologies, a typical manufacturer of batteries for industrial and other applications
  • Batteries in a Portable World - A Handbook on rechargeable batteries for non-engineers - Has a comprehensive FAQ section on rechargeable batteries
  • Battery Timeline - History of batteries, energy and related technologies
  • Mobile phone fuel cells coming in 2007 Infoworld July 13, 2005
  • "Battery Resources" Diarsipkan 2006-02-13 di Wayback Machine. of PESWiki, the community-built website dealing with alternative and renewable energy solutions

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Baterai_listrik&oldid=19723610"

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề