Apa yang diharamkan oleh orang junub?
Syariat Islam sejak awal mengatur berbagai aktivitas yang boleh dan yang tak boleh dilakukan bagi pemeluknya. Hal ini tak lain bertujuan agar umat Islam dapat menggapai kebahagiaan di dunia dan akhirat (sa’adah ad-daraini). Show
Oase.id – Sebelum melaksanakan ibadah apapun, seorang Muslim diwajibkan untuk bersih dan suci seperti, memiliki wudhu, bersih dari junub, dan tidak haid bagi perempuan. Sebagaimana yang kita tahu, seseorang tidak diperbolehkan untuk salat apabila tubuhnya tidak bersih atau suci. Selain salat, ada beberapa ibadah lain yang tidak boleh dilakukan seorang Muslim ketika dalam kondisi tidak memiliki wudhu atau junub. Berikut, perkar-perkara yang diharamkan saat seseorang tidak memiliki wudhu, junub. Larangan yang tidak memiliki wudhuSeseorang yang tidak berwudhu diharamkan untuk melakukan empat hal berikut ini: 1. Salat Segala perkara ibadah yang disebut salat tidak boleh dilakukan jika tidak memiliki wudhu, termasuk sujud tilawah dan salat jenazah. Rasulullah SAW bersabda; لَا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلَاةَ أَحَدِكُمْ إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ“Tidak akan diterima shalat seseorang yang berhadats sehingga ia berwudhu.” (Muttafaq ‘alaih). 2. Thawaf Thawaf merupakan perkara yang sama dengan salat, maka saat thawaf seseorang diharuskan memiliki wudhu dan suci. Nabi SAW bersabda, “Thawaf di Baitullah itu sama dengan shalat hanya saja Allah membolehkan dalam thawaf berbicara” (HR At-Tirmidzi, Al-Hakim, Ad-Dar quthni) 3. Menyentuh Al-Quran Diharamkan bagi seseorang yang tidak berwudhu untuk menyentuh dan membaca Al-Quran. Allah SWT berfirman, لَّا يَمَسُّهٗۤ اِلَّا الۡمُطَهَّرُوۡنَؕ“Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.” (Al-Waqi’ah:79) 4. Membawa Al-Quran Seorang Muslim tidak diperboleh membawa atau menyentuh Al-quran tanpa wudhu. Namun, jika barang atau tafsir/terjemahan yang kalimatnya lebih banyak dari isi Al-Qur’an. Lalu jika seseorang itu ragu akan wudhunya maka rasulullah menyarankan dalam haditsnya, dari Abu Hurairah RA berkata, telah bersabda Rasulullah SAW,“Apabila seseorang dari kalian merasa sesuatu di dalam perutnya, yaitu ragu-ragu apakah keluar darinya sesuatu atau tidak, maka janganlah ia keluar dari masjid (untuk berwudhu) hingga ia dengar suara atau ia merasakan angin (bau).” (HR Muslim) Larangan bagi orang berjunubSeorang muslim yang berjunub diharamkan atas enam perkara, empatnya diantara sama dengan perkara yang tidak boleh dilakukan saat tidak memiliki wudhu; 5. Membaca Al-Quran Saat berjunub seseorang tidak boleh melaksanakan salat, thawaf, menyentuh dan membawa Al-quran, perkara selanjutnya membaca Al-Quran. Sebagaimana yang diriwayatkan dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda, لاَ تَقْرَأِ الحَائِضُ وَلاَ الجُنُبُ شَيْئًا مِنَ القُرْآن “Wanita haid, dan junub tidak boleh membaca sedikitpun dari Al-Qur’an.” (HR. At-Tirmidzi) 6. Duduk di dalam masjid Jika sedang berjunub diharamkan untuk berdiam diri atau duduk di dalam masjid, seperti menghadiri majelis, berkumpul, dan lainnya. Allah SWT berfirman, وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسِلُوا“(jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi.” (Q.S. An-Nisa: 43). Dan Rasulullah ﷺ pun bersabda; لا أجل المسجد لحائض، ولا لجنب“Tidak ada masjid bagi wanita haid dan orang junub.” (HR. Abu Daud) (ACF) Apa yang tidak boleh dilakukan saat junub?Orang junub diharamkan 6 hal, yaitu: [1] shalat, [2] thawaf, [3-4] memegang mushaf dan membawanya, [5] berdiam diri di masjid, dan [6] membaca Al-Qur'an.
Apakah boleh tidur dalam keadaan junub?Apakah boleh bagi mereka untuk tidur dalam keadaan junub? Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah boleh dan disunahkan agar wudu sebelum tidur dan yang lebih afdal adalah mandi janabah.
Apakah boleh makan dalam keadaan junub?Darul Ifta Mesir dalam sebuah penjelasannya menekankan, menyantap makanan dalam keadaan junub dibolehkan dan tidak ada masalah di dalam perkara ini. Selain itu, juga tidak ada ketentuan syariat yang melarang menyantap makanan dalam keadaan junub.
Apakah sah shalat dalam keadaan junub?Riwayat di atas berlaku jika kondisi yang terjadi adalah ketika kita sedang junub kita tidak mandi melainkan kita bertayamum dengan alasan ketakutan tidak terjaganya jiwa (seperti takut kedinginan lalu sakit atau meninggal) kemudian melaksanakan shalat, maka shalatnya sah.
|