Apa yang dimaksud dengan haid itu

Rs-alirsyadsurabaya.co.id – Peristiwa haidnya seorang wanita ternyata telah tercantum dalam Al-Qur’anul Karim. Dalam proses haid seorang wanita, umumnya diiringi dengan perkembangan fisik dan psikis wanita serta tanda sehatnya seorang wanita.

Pendarahan haid kepada insan bergelar wanita adalah dengan kehendak Allah Subhanahu wa Ta‘ala dalam menjaga kemaslahatan mereka atau bisa disebut maqasid syariah. Haid jika dilihat daripada karya-karya fiqh berarti darah yang keluar dari pangkal rahim dalam tempo tertentu secara tabii melalui faraj wanita dalam keadaan sehat, bukan sebab melahirkan anak.

Peristiwa ini menjadi fenomena sehingga Allah Subhanahu wa Ta‘ala menurunkan wahyu kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam berupa Surat Al-Baqarah ayat 222.

“Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: ‘Haid itu adalah kotoran’. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.”

Haid Mengiringi Perkembangan Fisik Perempuan

Haid menjadi penanda masa pubertas perempuan. Pada masa pubertas yang terjadi sekitar usia 11-13 tahun ini, fisik perempuan mulai berkembang dan berdiferensiasi, sehingga berbeda dengan perkembangan tubuh pria.

Pematangan fungsi seksual baik pada organ reproduksi maupun tanda fisik sekunder seperti menonjolnya payudara, badan yang tinggi lebih cepat, serta panggul yang tumbuh melebar, terkait erat dengan aspek hormonal perempuan yang dikendalikan hormon estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini memainkan peranan utama dalam terjadinya menstruasi, sehingga adanya siklus ini juga menunjukkan berjalannya perkembangan fisik pada perempuan.

Haid Menunjukkan Sehatnya Organ Kandungan dan Kewanitaan

Perempuan haid menunjukkan organ reproduksinya beraktivitas dalam siklus yang sehat. Organ indung telur atau ovarium, telah mampu menghasilkan sel telur yang menjadi media pembuahan bagi perempuan.

Namun, karena sel telur (ovum) tersebut tidak dibuahi, ia akan mati sesuai proses alami tubuh. Dinding rahim yang disiapkan secara hormonal mengiringi proses pembuatan sel telur, meluruh dan menyebabkan keluarnya darah haid karena tiada pembuahan – pertemuan sel sperma dan sel telur.

Siklus menstruasi terjadi secara normal, dan akan terjadi setiap bulan sampai seorang perempuan mengalami menopause. Haid menunjukkan organ reproduksi masih berfungsi aktif, serta menunjukkan ia dapat menjalankan perannya untuk reproduksi.

Meski begitu, beberapa perempuan juga mungkin ada yang mengalami penyimpangan pada siklus haidnya, serta mengeluhkan nyeri saat haid (dismenorhea), haid tak teratur atau bahkan tidak ada, atau muncul perdarahan yang lebih banyak yang bisa jadi bukan darah haid.

Oleh karena itu, mengetahui siklus haid selain erat kaitannya dengan kesehatan, juga ajaran agama Islam juga mengatur aktivitas haid ini cukup detil. Mari senantiasa bersyukur dengan tetap menjaga kesehatan serta ibadah. (nin)

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ (222


Artinya, “Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, ‘Haid itu adalah kotoran.’ Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.”

Ayat ini turun–sebagaimana dalam riwayat Imam Muslim di dalam kitab shahihnya–sebagai respon atas fenomena kaum Yahudi yang memperlakukan wanitanya yang sedang haid dengan tidak manusiawi. Mereka akan mengusirnya, tidak mau tinggal seatap dan enggan makan bersama-sama seoalah-olah wanita ketika haid adalah manusia yang menjijikan. Allah menurunkan ayat ini yang menjelaskan bahwa haid memang darah kotor sehingga dilarang bagi suami untuk melakukan hubungan badan dengannya selama ia haid sampai datang masa suci. Nabi SAW juga menegaskan kembali di dalam sabdanya, “Lakukan apa saja kecuali jimak,” yaitu boleh bagi suami untuk tetap tinggal seatap dengan istrinya, makan bersama dan melakukan aktivitas bersama-sama dengan istrinya seperti biasa ketika suci kecuali berhubungan badan.

Sedangkan dasar haid dari hadits Nabi SAW adalah sebagaimana tergambar dalam hadits Nabi SAW riwayat Aisyah RA di dalam Shahih Al-Bukhari berikut ini:

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللهِ ، قَالَ : حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ : سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ الْقَاسِمِ قَالَ : سَمِعْتُ الْقَاسِمَ يَقُولُ : سَمِعْتُ عَائِشَةَ تَقُولُ خَرَجْنَا لاَ نَرَى إِلاَّ الْحَجَّ فَلَمَّا كُنَّا بِسَرِفَ حِضْتُ فَدَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَأَنَا أَبْكِي ، قَالَ : مَا لَكِ أَنُفِسْتِ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ إِنَّ هَذَا أَمْرٌ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَى بَنَاتِ آدَمَ فَاقْضِي مَا يَقْضِي الْحَاجُّ غَيْرَ أَنْ لاَ تَطُوفِي بِالْبَيْتِ قَالَتْ وَضَحَّى رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم عَنْ نِسَائِهِ بِالْبَقَرِ


Hadits di atas menyebutkan bahwa Aisyah RA saat berhaji dengan Rasulullah SAW dan ketika sampai di Kota Sarf ia menangis karena haid sehingga ia tidak dapat melanjutkan ibadah hajinya. Rasulullah SAW mencoba menenangkannya dengan mengatakan, “Sungguh ini adalah perkara yang telah ditetapkan Allah untuk anak-anak prempuan keturunan Adam, maka selesaikanlah rangkaian ibadah haji yang harus diselesaikan selain Thawaf.” Aisyah berkata, “Dan (setelah itu) Rasulullah SAW menyembelih sapi untuk para istrinya.”

Cerita Aisyah RA ini mengajarkan kepada seluruh wanita agar tidak perlu bersedih ketika mengalami menstruasi karena hal ini sudah ketentuan Allah SWT yang diberikan kepada setiap wanita dan tentunya ada hikmah dan manfaat di baliknya. Beberapa hikmah dan  manfaat adanya darah haid adalah:

1. Latihan bagi wanita menghadapi cairan sperma yang menjijikkan untuk sebagian wanita. Karena ketika seorang wanita menikah, maka ia harus siap menghadapi cairan suaminya berupa cairan sperma sehingga wanita harus melatih dan membiasakan dirinya menghadapi dan membersihkan darahnya sendiri yakni darah haid sebelum ia akan menghadapi cairan yang lebih menjijikkan lagi yakni sperma.

2. Melatih wanita lebih rajin, tidak jijik dan cekatan. Selain mengurus suami ia juga akan mengurus dan merawat anak-anaknya, membersihkan kotoran-kotorannya dan najis-najisnya. Allah SWT memberikannya latihan stimulasi berupa haid agar ia rajin, tidak merasa jijik dengan najis-najis, cekatan dalam merawat bayi serta mengerti cara mencuci yang baik.

3. Makanan bagi janin di dalam rahim wanita. Karena janin yang ada di dalam rahim seorang wanita tidak dapat makan sebagaimana yang dimakan oleh anak di luar rahim. Tidak mungkin bagi si ibu untuk menyampaikan sesuatu makanan untuknya. Allah SWT telah menjadikan pada diri kaum wanita proses pengeluaran darah yang berguna sebagai zat makanan bagi janin dalam kandungan ibu tanpa perlu dicerna. Oleh karena itu, apabila seorang wanita tidak sedang dalam keadaan hamil, maka darah yang seharusnya dicerna oleh janin itu akan keluar dan menjadi darah haid atau menstruasi. Sementara bagi ibu yang sedang hamil, maka jarang sekali akan mengeluarkan darah haid karena telah dicerna oleh sang janin di dalam kandungannya.

Uraian ini disarikan dari kitab I’anatun Nisa’, Risalatul Mahidh dan Risalah fid Dima’it Thabi‘iyyah lin Nisa’, Shahihul Bukhari, dan Shahih Muslim, At-Tafsirul Munir. Wallahu a‘lam. (Annisa Hasanah)


Catatan: Naskah ini terbit pertama kali di NU Online pada Senin, 13 November 2017 pukul 06:03. Redaksi mengunggahnya ulang dengan sedikit penyuntingan.

Apa yang dimaksud dengan haid menurut Islam?

Menurut teori fiqih yang dikemukakan fuqaha dijelaskan bahwa, darah haid adalah darah yang lazim disebut darah bulanan yaitu darah yang keluar dari kemaluan wanita (farji) dalam keadaan sehat.

Brainly Apa yang dimaksud dengan haid?

Jawaban: Haid Adalah proses keluarnya darah dari vagina yang terjadi diakibatkan siklus bulanan alami pada tubuh wanita. Siklus ini merupakan proses organ reproduksi wanita untuk bersiap jika terjadi kehamilan. Persiapan ini ditandai dengan penebalan dinding rahim (endometrium) yang berisi pembuluh darah.

Apa yang dimaksud dengan menstruasi dan haid?

Menstruasi, haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-Progesteron. Periode ini penting dalam hal reproduksi.

Berapa lama waktu wanita haid?

Pada perempuan normal, haid terjadi selama 3 hingga 7 hari. Perbedaan rentang waktu terjadinya haid pada seseorang bergantung pada banyak atau tidaknya darah yang keluar. Jika masa terjadinya kurang dari 3 hari, darah yang keluar biasanya akan lebih banyak.