Apa yang dimaksud dengan kolam semi intensif

Pembentukan kolam tambak dilakukan dengan fungsi sebagai lahan tempat komoditi perairan dibudidayakan. Pada umumnya, tambak lebih sering digunakan untuk membudidayakan udang.

Jenis kolam untuk tambak ada beberapa macam, namun biasanya masyarakat lebih sering menggunakan kolam tanah langsung. Hal ini banyak dilakukan karena kolam tanah tidak memerlukan biaya yang mahal.

Apa yang dimaksud dengan kolam semi intensif

Sumber: infoakuakultur.com

Walaupun semua tambak terlihat sama antara satu dan yang lain. Ternyata, tambak ada macam jenisnya. Diketahui, ada 4 jenis tambak yang bisa anda kelola, di antaranya adalah tambak ekstensif, semi intensif, intensif dan super intensif.

1. Ekstensif

Tambak ekstensif atau tambak tradisional merupakan jenis tambak yang paling banyak digunakan oleh para petambak. Metode tambak ekstensif dikenal memiliki padat tebar yang rendah, sehingga memiliki tingkat produktifitas yang juga rendah. Walaupun begitu, tingkat perawatan yang dilakukan juga akan semakin mudah, sehingga risiko udang terkena penyakit juga kecil.

Padat tebar tambak ekstensif umunya berkisar antara 3.000 hingga 8.000 ekor per ha, dengan hasil panen yang didapat adalah 300 – 2.000 kg.

2. Semi Intensif

Tambak semi intensif dianggap cocok digunakan di Indonesia, karena selain hasil panen yang didapat besar, dampak terhadap lingkungannya juga relatif lebih kecil. Padat tebar ideal pada tambak semi intensif adalah 10.2000 sampai 20.000 per ha, dengan hasil panen 2.000 sampai 3.000 ekor.

Karena padat tebar yang masih tidak terlalu rapat, membuat tambak semi intensif ini tergolong cukup mudah untuk dilakukan pengontrolan, sehingga pencemaran air tidak cepat terjadi.

3. Intensif

Tambak intensif umumnya memiliki padat tebar yang cukup tinggi, yaitu 20.000 sampai 50.000 ekor per ha. Tambak intensif biasanya menggunakan kolam tanah langsung, namun dapat juga menggunakan lapisan seperti geomembrane untuk mengurangi tingkat erosi tanah. Kedalaman kolam tambak juga dibuat lebih dari 1 meter, sehingga udang dapat bergerak bebas.

Akibat dari padat tebar yang tinggi, tambak intensif dapat menghasilkan limbah yang lebih banyak bila dibandingkan dengan tambak ekstensif dan semi intensif, serta dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan sekitar.

Limbah yang dihasilkan dari budidaya tambak intensif berasal dari tumpukan pakan yang mengandung senyawa merugikan, seperti C, N, dan P.

4. Super Intensif

Padat tebar pada tambak super intensif ditingkatkan lagi, sehingga menjadi lebih besar bila dibandingkan dengan tambak intensif. Padat tebar yang tinggi memungkinkan petambak mendapatkan hasil panen yang lebih besar.

Namun, pengaplikasiannya membutuhkan biaya yang cukup mahal. Demi menunjang asupan oksigen pada tambak, anda setidaknya membutuhkan 8 unit kincir, 4 unit turbo jet serta blower berkekuatan 5,5 HP.

Kedalaman kolam tambak juga harus ditingkatkan menjadi sekitar 260 cm agar udang tidak terlalu penuh sesak.

Baca Juga:

  • Instalasi Pengolahan Air Limbah Tambak Udang Super Intensif

  • Pengaruh Salinitas Terhadap Usaha Tambak Udang

  • Mengenal Lebih Dekat Penyakit Kepala Kuning pada Udang

  • Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Penyakit Kotoran Putih pada Udang

#padattebaridealtambakudang #tambakudangsuperintensif #membuattambakudang

Kolam ikan yang baik akan mempengaruhi ikan dalam hal ketahanan terhadap penyakit, optimalisasi pakan, dan kecepatan tumbuh/ berkembang biak ikan.

Jenis-jenis kolam ikan yang akan digunakan sangat tergantung pada sistem budidaya yang akan diterapkan. Ada tiga sistem budidaya ikan air tawar yang biasa dilakukan yaitu :

1. Kolam ikan Tradisional / ekstensif, kolam yang digunakan adalah kolam tanah yaitu kolam yang keseluruhan bagian kolamnya terbuat dari tanah (gambar 2.1)

Apa yang dimaksud dengan kolam semi intensif

2. Kolam Semi intensif, kolam yang digunakan adalah kolam yang bagian kolamnya(dinding pematang) terbuat dari tembok sedangkan dasar kolamnya 

terbuat dari tanah (Gambar 2.2)

Apa yang dimaksud dengan kolam semi intensif

3. Kolam Intensif, kolam yang digunakan adalah kolam yang keseluruhan bagian kolam terdiri dari tembok (Gambar 2.3).

Apa yang dimaksud dengan kolam semi intensif

Jenis-jenis kolam berdasarkan sumber air yang digunakan adalah :

kolam air mengalir/running water dengan sumber air berasal dari sungai atau saluran irigasi dimana pada kolam tersebut selalu terjadi aliran air yang debitnya cukup besar (50 l/detik).

kolam air tenang/ stagnant water dengan sumber air yang digunakan untuk kegiatan budidaya adalah sungai, saluran irigasi, mata air, hujan dan lain-lain tetapi aliran air yang masuk ke dalam kolam sangat sedikit debit airnya (0,5 – 5 l/detik) dan hanya berfungsi menggantikan air yang meresap dan menguap.

Jenis-jenis kolam yang dibutuhkan untuk membudidayakan ikan berdasarkan proses budidaya dan fungsinya dapat dikelompokkan menjadi beberapa kolam antara lain adalah kolam pemijahan, kolam penetasan, kolam pemeliharaan/ pembesaran, dan kolam pemberokan induk.

Kolam pemijahan adalah kolam yang sengaja dibuat sebagai tempat perkawinan induk-induk ikan budidaya. Ukuran kolam pemijahan ikan bergantung kepada ukuran besar usaha, yaitu jumlah induk ikan yang akan dipijahkan dalam setiap kali pemijahan.

Bentuk kolam pemijahan biasanya empat persegi panjang dan lebar kolam pemijahan misalnya untuk kolam pemijahan ikan mas sebaiknya tidak terlalu berbeda dengan panjang kakaban. Sebagai patokan untuk 1 kg induk ikan mas membutuhkan ukuran kolam pemijahan 3 x 1,5 m dengan kedalaman air 0,75 – 1,00 m.

Kolam pemijahan sebaiknya dibuat dengan sistem pengairan yang baik yaitu mudah dikeringkan dan pada lokasi yang mempunyai air yang mengalir serta bersih. Selain itu kolam pemijahan harus tidak bocor dan bersih dari kotoran atau rumputrumput liar (Gambar 2.4).

Apa yang dimaksud dengan kolam semi intensif

Kolam penetasan adalah kolam yang khusus dibuat untuk menetaskan telur ikan , sebaiknya dasar kolam penetasan terbuat dari semen atau tanah yang keras agar tidak ada lumpur yang dapat mengotori telur ikan sehingga telur menjadi buruk atau rusak. Ukuran kolam penetasan disesuaikan juga dengan skala usaha. Biasanya untuk memudahkan perawatan dan pemeliharaan larva, ukurannya adalah 3 x 2 m atau 4 x 3 m (Gambar 2.5)

Apa yang dimaksud dengan kolam semi intensif

 

Kolam pemeliharaan benih adalah kolam yang digunakan untuk memelihara benih ikan sampai ukuran siap jual (dapat berupa benih atau ukuran konsumsi). Kolam pemeliharaan biasanya dapat dibedakan menjadi kolam pendederan dan kolam pembesaran ikan. Pada kolam semi intensif atau tradisional sebaiknya tanah dasar kolam adalah tanah yang subur jika dipupuk dapat tumbuh pakan alami yang sangat dibutuhkan oleh benih ikan (Gambar 2.6)

Apa yang dimaksud dengan kolam semi intensif

Kolam pemberokan adalah kolam yang digunakan untuk menyimpan induk-induk ikan yang akan dipijahkan atau ikan yang akan dijual/angkut ke tempat jauh, lihat gambar 2.7

Apa yang dimaksud dengan kolam semi intensif

Tipe-tipe kolam di atas merupakan pengetahuan mendasar sebelum menekuni usaha perikanan, mengenal macamnya akan lebih mudah untuk dipelajari jika memulai dari yang dasar :) semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kita semua