Apa yang dimaksud dengan pangea

Hampir 300 juta tahun yang lalu, bentuk bumi sangat berbeda dari sekarang.

Periode waktu tersebut, antara 280 juta hingga 230 juta tahun lalu, dikenal sebagai Era Paleozoikum akhir hingga Era Mesozoikum awal.

Pada era tersebut, bumi terdiri dari satu samudra besar yang disebut Panthalassa, dan satu daratan tunggal atau superbenua yang dikenal sebagai Pangaea.

Nama ini berasal dari kata Yunani ‘pan’ yang berarti semua atau keseluruhan, dan Gaia yang mengacu pada bumi (Ibu Bumi).

Apa yang dimaksud dengan pangea

Sekitar 345 juta tahun yang lalu, selama periode Devonian dan Karbon di era Paleozoic, gerakan tektonik menyebabkan tiga benua utama (Gondwana, Euramerica, dan Siberia) menyatu.

Benua super yang kemudian terbentuk dinamakan sebagai Pangaea atau Pangea.

Pangaea berasal dari kata Yunani yang berarti “semua daratan” merupakan gabungan benua berbentuk seperti huruf C dan membentang dari Kutub Utara ke Kutub Selatan.

Samudera di sekeliling Pangaea disebut Panthalassa, sedangkan laut di lekukan huruf C dikenal sebagai Tethys.

Pembentukan Pangaea turut memicu terbentuknya Pegunungan Appalachian di Amerika, Pegunungan Atlas di Afrika, dan Pegunungan Ural di Rusia.

Pangaea juga menjadi benua tempat hidup dinosaurus sekaligus menjadi saksi atas kepunahan massal kehidupan di bumi.

Serangga dan reptil masih memulai kehidupannya pada tahap awal saat benua super ini terbentuk. Tanah ditutupi dengan pohon-pohon besar primitif, pakis, serta pohon pinus atau pohon berdaun jarum.

Pada sekitar 280 juta tahun lalu, mendekati akhir periode Permian, mamalia mirip reptil mulai muncul di bumi.

Namun sayangnya, dalam sekejap, secara misterius sebagian besar kehidupan di bumi mendadak lenyap.

Banyak teori berusaha menjelaskan apa yang terjadi pada akhir periode Permian dan awal periode Triassic sekitar 252 juta tahun yang lalu ketika 95% spesies laut dan darat punah.

Dikenal sebagai Great Dying atau kepunahan Permian-Triassic, fenomena global ini membingungkan sekaligus membuat penasaran para ilmuwan.

Banyak penjelasan diajukan berkisar dari supernova hingga akibat terbentuknya vulkanik Siberian Trapp.

Dua puluh lima juta tahun kemudian, bumi masuk ke dalam era Mesozoikum yang berlangsung mulai 248 juta hingga 65 juta tahun yang lalu.

Era Mesozoikum terdiri dari tiga periode yaitu Triassic, Jurassic, dan Cretaceous.

Meskipun Pangaea sudah mulai terpecah, namun super benua ini masih berkesempatan menyaksikan satu lagi peristiwa besar di bumi yaitu Jaman Reptil.

Periode Triassic tidak hanya menjadi saksi kemunculan kura-kura dan mamalia pertama, tetapi juga menjadi saat kemunculan dinosaurus yang akan menguasai bumi selama 150 juta tahun berikutnya.

Dinosaurus awal masih berukuran kecil, namun pada periode Jurassic yang diikuti kemunculan burung pertama, dinosaurus semakin bervariasi dan berkembang menjadi binatang berukuran sangat besar.

Akhirnya Pangaea perlahan-lahan mulai terpisah di akhir periode Triassic dan awal Jurassic sekitar 200 juta tahun yang lalu.

Pada akhir era Mesozoikum atau pada periode Cretaceous, tanaman berbunga serta primata mulai muncul di bumi.

Pada akhir periode ini atau sekitar 65 juta tahun lalu, benua-benua mulai bergerak ke posisinya saat ini yang diiringi dengan kepunahan dinosaurus secara tiba-tiba.

Meskipun bukan satu-satunya superbenua, Pangaea merupakan yang paling menarik dalam konteks evolusi.

Proses Terbentuknya Pangaea

Pangea terbentuk melalui jutaan tahun pembentukan dan pergerakan daratan.

Konveksi mantel di permukaan bumi jutaan tahun yang lalu menyebabkan material baru terus-menerus muncul ke permukaan bumi melalui retakan lempeng tektonik.

Massa atau benua ini kemudian menjauh dari retakan saat material baru muncul.

Benua akhirnya bergerak mendekat satu sama lain untuk bergabung menjadi satu superbenua dan dinamakan Pangaea

Sekitar 300 juta tahun yang lalu, bagian barat laut dari benua kuno Gondwana (dekat Kutub Selatan) bertabrakan dengan bagian selatan benua Euramerican untuk membentuk satu benua besar.

Setelah beberapa saat, benua Angaran (dekat Kutub Utara) mulai bergerak ke selatan dan bergabung dengan bagian utara benua Euramerican yang sedang tumbuh, membentuk superbenua yang kemudian dikenal sebagai Pangaea.

Proses pembentukan ini berakhir sekitar 270 juta tahun yang lalu.

Hanya ada satu daratan yang terpisah dari Pangea yaitu Cathaysia, yang terdiri dari Cina utara dan selatan.

Setelah terbentuk sempurna, Pangaea menempati sekitar sepertiga permukaan bumi dan sisanya adalah lautan (dan Cathaysia). Lautan ini secara kolektif disebut Panthalassa.

Bukti Keberadaan Pangaea

Tidak semua orang yakin bahwa Pangaea pernah eksis, namun terdapat banyak bukti yang menunjukkan keberadaannya.

Bukti terkuat terletak pada bagaimana bentuk benua yang ada sekarang bisa saling mengisi seperti potongan puzzle.

Bukti lain untuk keberadaan Pangaea meliputi distribusi fosil, pola khas dalam strata batuan yang tersebar di seluruh dunia, dan lokasi persebaran batubara.

Bentuk Benua yang Saling Cocok

Seperti yang diperhatikan Alfred Wegener—pencipta teori pergeseran benua—pada awal abad ke-20, benua-benua di bumi bisa disusun menjadi satu seperti jigsaw puzzle.

Hal ini menjadi bukti paling signifikan tentang keberadaan Pangaea.

Lokasi paling menonjol di mana fenomena ini terlihat adalah di sepanjang pantai barat laut Afrika dan pantai timur Amerika Selatan.

Di lokasi-lokasi ini, kedua benua terlihat seolah-olah terhubung dan bisa saling mengisi ketika disatukan.

Distribusi Fosil

Para arkeolog telah menemukan fosil dari spesies darat dan air tawar purba yang terlihat serupa di benua yang sekarang terpisah ribuan kilometer.

Misalnya, fosil reptil air tawar yang serupa telah ditemukan di Afrika dan Amerika Selatan.

Karena menyeberangi Samudra Atlantik tidak mungkin bagi makhluk yang tidak menyukai air asin ini, keberadaan fosil menunjukkan bahwa kedua benua pernah terhubung.

Pola Batuan

Pola pada lapisan batuan merupakan indikator lain dari keberadaan Pangaea.

Ahli geologi telah menemukan pola khas batuan di benua yang tidak berdekatan satu sama lain.

Konfigurasi pesisir adalah penanda pertama yang menunjukkan tata letak benua seperti jigsaw puzzle.

Para ahli geologi semakin yakin akan keberadaan Pangaea ketika benua yang pernah menyatu memiliki lapisan batuan yang persis sama.

Hal ini menunjukkan bahwa benua di bumi pernah menyatu untuk kemudian terpisah karena stratifikasi batuan yang identik tidak mungkin terjadi secara kebetulan.

Persebaran Batubara

Distribusi batubara dunia menunjukkan keberadaan Pangaea dengan cara yang hampir sama seperti distribusi fosil.

Batubara biasanya terbentuk di iklim yang hangat dan basah. Namun, para ilmuwan telah menemukan batubara di bawah lapisan es kering Antartika yang dingin.

Hal ini menjadi indikasi bahwa Antartika sebelumnya pernah berada di lokasi lain di bumi dan memiliki iklim yang sangat berbeda sehingga memungkinkan terbentuknya batubara.

Superbenua Lain

Berdasarkan bukti-bukti yang muncul melalui studi lempeng tektonik, kemungkinan besar Pangea bukan satu-satunya superbenua yang pernah ada.

Data arkeologi yang ditemukan melalui pencocokan jenis batuan dan pencarian fosil menunjukkan bahwa pembentukan dan terpisahnya superbenua seperti Pangea mungkin terjadi berulang kali sepanjang usia bumi.

Gondwana dan Rodinia adalah dua superbenua yang keberadaannya mungkin terjadi sebelum Pangaea.

Para ilmuwan memprediksi bahwa superbenua akan terus muncul karena lapisan tektonik tidak berhenti bergerak.

Saat ini, benua-benua di dunia perlahan-lahan bergerak menjauh dari Mid-Atlantic Ridge menuju tengah Samudra Pasifik.

Diyakini bahwa mereka pada akhirnya akan bertabrakan satu sama lain dalam waktu sekitar 80 juta tahun.

Atau contoh lain, Australia diketahui sedang beringsut bergerak menuju Asia, dan bagian timur Afrika perlahan-lahan memisahkan diri dari bagian benua lainnya.[]

Apa yang dimaksud tentang Pangea?

Pangea atau Pangaea disebut juga Pangeae adalah Superbenua yang ada selama era akhir Paleozoikum dan awal Mesozoikum, terbentuk sekitar 300 juta tahun yang lalu dan mulai retak sekitar 200 juta tahun yang lalu, sebelum komponen benua dipisahkan menjadi konfigurasi mereka saat ini.

Apa yang disebut dengan Pangea dan Gondwana?

Pangea merupakan benua besar (supercontinent) hasil penyatuan dari benua-benua di permukaan bumi pada zaman karbon. Pangea mengalami perpecahan menjadi dua benua. Oleh Eduard Suess pecahan Pangaea diberi nama Laurasia (benua bagian utara) dan Gondwana (benua bagian selatan) pada masa Mesozoik.

Mengapa bumi disebut Pangea?

Teori ini dikemukakan oleh Alfred Wegener (1912), ia menjelaskan bahwasanya hingga sekitar 225 juta tahun lalu, bumi hanya terdiri atas satu benua dan juga satu samudra yang mahaluas. Benua yang mahaluas tersebut dinamakan Pangea, sedangkan satu samudra yang sangat luas disebut dengan Panthalassa.

Apa yang kalian ketahui tentang Pangea dan benua?

Pangea merupakan benua yang amat besar pada saat awal pembentukan bumi menurut Teori Pengapungan Benua. Pada Teori dua benua, awalnya bumi terdiri dari 2 benua yang besar yaitu Laurasia dan Gondwana. Kedua benua tersebut bergerak ke arah equator kemudian terpecah menjadi bagian yang lebih kecil.