Apa yang dimaksud dengan PENGUKURAN dasar

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Pengertian Pengukuran Adalah : Jenis, Contoh dan Alat Ukur Dalam Ilmu Fisika – Dalam ilmu fisika, pengukuran merupakan materi yang diajarkan dalam kelas. Sedangkan dalam perguruan tinggi, pengukuran merupakan mata kuliah dasar fisika yang dilakukan guna untuk membuktikan atau menguji suatu materi atau rumus, seperti viskositas, pemantulan cahaya, listrik magnet dan lainnya.

Sedangkan dalam kehidupan sehari-hari, pengukuran sering sekali dilakukan dalam banyak profesi , seperti pengukuran yang dilakukan oleh tukang jahit ketika akan memotong kain, tukang kayu bangunan untuk mengukur kayu yang akan digunakan untuk membuat bangunan, kita juga sering melakukan pengukuran seperti mengukur tinggi badan, menimbang berat badan dan contoh lainnya.

Lalu, apa yang dimaksud dengan pengukuran dalam ilmu fisika? Untuk mengetahui lebih jelas tentang pengertian dan pembahasan lainnya mengenai pengukuran, simak penjelasan berikut ini.

Baca Juga : Perpindahan Kalor

Pengertian Pengukuran

Secara umum, pengertian pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.

Definisi pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu standar atau satuan ukur. Selain itu, pengukuran juga dapat diartikan sebagai pemberian angka terhadap suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seseorang, hal, atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas dan disepakati.

Pengukuran menggunakan alat ukur yang baku dengan hasil pengukuran berupa besaran kuantitatif atau sistem angka.

Sebuah pengukuran dapat dilakukan pada apapun yang dibayangkan, tapi dengan tingkat kompleksitas yang berbeda. Misalnya untuk mengukur tinggi, maka seseorang bisa mengukur dengan mudah karena objek yang diukur merupakan objek kasat mata dengan satuan yang sudah disepakati secara internasional. Namun akan berbeda jika objek yang diukur lebih abstrak seperti kecerdasan, kematangan, kejujuran, kepribadian, dan lain sebagainya sehingga untuk melakukan pengukuran diperlukan keterampilan dan keahlian tertentu.

Baca Juga : Membuat Tabel dan Grafik Pengukuran

Cangelosi, James S. [1995]

Menurut Cangelosi, James S., pengukuran adalah proses pengumpulan data empiris yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah ditentukan.

Alwasilah et al [1996]

Menurut Alwasilah et al , measurement [pengukuran] adalah proses mendeskripsikan performa siswa dengan menggunakan skala kuantitatif [sistem angka] sedemikian rupa sehingga sifat kualitatif dari performa siswatersebut dinyatakan dengan angka-angka.

Arikunto dan Jabar [2004]

Menurut Arikunto dan Jabar, pengukuran [measurement] adalah kegiatan membandingkan suatu hal dengan satuan ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi kuantitatif.

Sridadi [2007]

Menurut Sridadi, pengukuran adalah suatu proses yang dilakukan secara sistematis untuk memperoleh besaran kuantitatif dari suatu objek tertentu dengan menggunakan alat ukur yang baku.

Baca Juga: Pengukuran Suhu

Macam Macam Pengukuran dan Contohnya

Ada dua jenis pengukuran yaitu pengukuran secara langsung dan pengukuran secara tidak langsung.

Pengukuran langsung

Yaitu membandingkan nilai besaran yang diukur dengan besaran standar yang diterima sebagai satuan.

Pengukuran tidak langsung

Yaitu pengukuran untuk mengukur suatu besaran dengan cara mengukur besaran lain.

Sebagai contoh pengukuran yaitu ketika membeli beras dan penjual mengukur massa dari beras, yang artinya penjual membandingkan nilai besaran massa dengan satuan massa yang sudah ditentukan. Seperti satuan Massa kilogram [kg], gram [g] dan satuan massa lainnya.

Macam Alat Ukur

Ketika akan mengukur suatu objek, maka diperlukan alat yang sesuai dengan besaran yang akan diukur. Alat ukur dalam ilmu fisika dibagi menjadi empat kategori, yaitu alat ukur panjang, alat pengukur massa, alat ukur waktu dan alat ukur kuat arus listrik.

Baca Juga : Bentuk Kesalahan Dalam Pengukuran

Berikut ini merupakan macam-macam alat ukur dalam ilmu fisika, simak penjelasan dibawah ini:

Alat Ukur Panjang

Alat ukur panjang digunakan untuk mengukur panjang suatu benda. Ada tiga macam alat ukur panjang yaitu mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup. Penggunaan alat ukur panjang disesuaikan dengan tingkat ketelitian yang diinginkan sehingga dapat meminimalisir terjadinya kesalahan dalam proses pengukuran.

Mistar

Mistar adalah alat ukur panjang yang memiliki skala kecil 1mm atau 0,1 cm yang hanya memiliki panjang sekitar 50cm atau 100cm.

Jangka sorong

Jangka sorong digunakan untuk mengukur ketebalan suatu plat logam. untuk mengukur garis tengah bagian luar dan dalam pipa. terdapat bagian penting yang ada pada jangka sorong yaitu rahang tetap dan rahang geser. Rahang tetap memiliki skala yang disebut dengan skala utama, satu bagian terkecil dari skala utama memiliki panjang 1 mm. Sedangkan rahang geser memiliki skala yang disebut dengan skala nonius atau disebut dengan skala vernier. Pada skala nonius panjang 20 skalanya yaitu 1 mm, dapat dikatakan satu bagian nonius adalah
0,05 mm yaitu skala terkecilnya juga 0,05 mm ataui 0,005cm.

Micrometer Skrup

Micrometer Skrup merupakan alat ukur panjang yang memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan jangka sorong atau mistar. skala terkecil dari Micrometer Skrup mencapai 0,001cm atau 0,01mm.

Baca Juga: Pengukuran Dengan Jangka Sorong Dan Mikrometer Sekrup

Alat Ukur Massa

Untuk mengukur massa benda biasanya digunakan alat yang disebut dengan neraca atau sering disebut dengan timbangan. Neraca memiliki beberapa jenis seperti neraca pasar, neraca dua lengan dan neraca tiga lengan.

  • Neraca pasar biasanya sering digunakan di pasar-pasar tradisional atau di toko toko.
  • Neraca dua lengan biasanya terdapat di laboratorium. Penggunaan neraca dua lengan hampir sama dengan cara penggunaan nerca pasar.
  • Neraca tiga lengan juga biasanya terdapat di laboratorium . Cara pemakaian neraca ini sedikit berbeda dengan neraca diatas, penggunaan neraca ini dengan cara menggeser ketiga penunjuk ke sisi paling kiri hingga skala menjadi Nol, kemudian letakkan benda yang akan diukur lalu geser ketiga penunjuk ke kanan hingga berat beban seimbang.

Alat Ukur Waktu

Alat ukur waktu dalam kehidupan sehari-hari sering banyak menemukan instrumen pengukuran waktu seperti jam dan Stopwatch.

  • Jam. Ada dua jenis jam yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, yaitu jam digital dan jam analog.
  • Stopwatch. Biasanya stopwatch sering digunakan untuk menghitung dari skala o, dan memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan dengan jam.

Alat Ukur Kuat Arus Listrik

Untuk mengukur suatu rangkaian listrik, terdapat dua macam alat ukur yang digunakan yaitu amperemeter analog dan amperemeter digital. Umumnya alat ini digunakan oleh para teknisi elektronik sebagai alat multi tester listrik yang disebut dengan avometer yaitu gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan ohmmeter.

Demikian pembahasan tentang materi pengertian pengukuran dan contohnya serta alat ukur dalam fisika semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan selanjutnya.

Konsep pengukuran merupakan modal utama bagi seluruh pekerja yang akan terjun di bidang industri manufaktur. Semua industri manufaktur pasti membutuhkan penguasaan konsep dasar pengukuran dalam menjalankan proses produksinya.

Industri pengecoran logam, industri pembuatan komponen mesin kendaraan, industri perakitan kendaraan, industri pembuatan mesin teknologi tepat guna, dan lain sebagainya pasti membutuhkan penguasaan konsep dasar pengukuran dalam produksinya.

Tanpa menerapkan konsep dasar pengukuran, mustahil bisa menciptakan sebuah produk yang sesuai dengan spesifikasi industri.

Posting ini merupakan penjelasan dari mata kuliah Proses Manufaktur 1 tentang Metrologi [Konsep Pengukuran].

DEFINISI KONSEP DASAR PENGUKURAN

Pengukuran [measurement] merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan suatu nilai besaran yang dapat dihitung secara kuantitatif [berbentuk angka dan satuan]. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan membandingkan dengan alat ukur geometri, seperti jangka sorong, mikrometer, dial indicator, dan lain sebagainya.

Konsep dasar pengukuran yaitu sebuah metode yang perlu diperhatikan dalam melakukan setiap proses pengukuran. Tanpa memperhatikan konsep pengukuran, mustahil Anda bisa membuat produk yang sesuai dengan spesifikasi.

MENGAPA KONSEP DASAR PENGUKURAN BEGITU PENTING ?

Proses produksi diindustri diawali dari desain produk dalam bentuk gambar Teknik. Berdasarkan gambar Teknik itulah seorang mekanik bisa menciptakan sebuah produk. Artinya, seorang mekanik harus bisa membaca gambar Teknik beserta ukuran geometri yang tercantum di gambar Teknik tersebut. Ukuran-ukuran itulah yang nantinya akan dijadikan acuan dalam membuat produk.

Perlu Anda ketahui bahwa untuk bisa membuat sebuah produk yang baik [sesuai spesifikasi] tidak cukup dengan mengerti pembacaan gambar mesin dan gambar teknik saja tanpa menguasai konsep dasar pengukuran.  

Jadi, konsep dasar pengukuran merupakan modal dasar bagi seorang mekanik untuk bisa membuat sebuah produk manufaktur sesuai dengan spesifikasi yang ada di gambar desain.

Baca Juga |   Cara Memilih Jurnal Scopus Agar Artikel Anda Lolos

3 HAL PENTING KONSEP DASAR PENGUKURAN

Minimal ada 3 hal penting yang perlu Anda pahami supaya bisa membuat produk sesuai spesifikasi yaitu:

1. Ketelitian

Ketelitian atau kebenaran adalah tingkat kesesuaian besaran yang diukur atau dihitung terhadap standar yang diakui.

Standar yang diakui artinya standar yang berlaku secara internasional. Besaran standar internasional untuk mengukur geometri yaitu satuan panjang – meter [m].

Hasil pengukuran dapat dikatakan teliti atau benar jika hasil pengukuran tersebut sesuai dengan besaran standar internasional. Makanya setiap akan melakukan pengukuran, alat ukur perlu dilakukan kalibrasi.

2. Presisi

Presisi dapat diartiken mampu ulang [repeatability] proses pengukuran atau kesamaan dari pengukuran yang dilakukan dalam kondisi yang sama. Berapapun pengulangan pengukuran maka hasilnya juga segitu-gitu terus. Itulah presisi.

Bukan karena alat ukurnya yang rusak atau tidak di kalibrasi, namun si operator inilah yang mempengaruhi presisi. Selain skill [keterampilan] dari operator, cara menggunakan alat ukur sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik dan psikis operator. Kondisi ruang kerja yang nyaman untuk melakukan pengukuran adalah bersih dari kotoran, tidak gaduh, tidak bising, tidak berpolusi dan bersuhu ruang kira-kira 20oC.

3. Kepekaan

Kepekaan [sensitivity] yaitu kemampuan untuk membedakan perbedaan sewaktu mengukur suatu besaran.

Gambaran ekstrim dari kepekaan adalah timbangan emas dan timbangan beras. Penambahan berat 1 gram pada timbangan beras belum bisa terbaca dalam skalanya. Namun bagi timbangan emas sudah bisa terbaca dengan jelas. Artinya timbangan emas memiliki kepekaan yang lebih tinggi dari pada timbangan beras.

Jadi yang mempengaruhi kepekaan dari pengukuran adalah alat ukur yang digunakan.

BESARAN DAN SATUAN

Standar internasional yang sering dipergunakan dalam pengukuran geometri produk manufaktur di industri yaitu:

1. Alat Ukur Panjang

Meter merupakan satuan Panjang menurut standar internasional yang familiar di negara kita.

Satu meter = nilai numerik tetap dari kecepatan cahaya dalam ruang hampa c sebesar 299.792.458 ketika dinyatakan dalam satuan meter per detik

2. Massa

Banyak orang yang menganggap bahwa berat dan massa adalah sama. Padahal tidaklah demikian. Berat sebuah benda dipengeruhi oleh gaya gravitasi. Sedangkan massa, tidak ada campur tangan gravitasi. Mengenai satuannyapun juga tidak sama. Satuan massa adalah gram [gr] sedangkan berat adalah Newton [N].

3. Alat Ukur Temperatur

Hasil proses pengukuran juga dipengaruhi oleh temperatur benda atau lingkungan disekitar benda tersebut. Terutama pada benda yang memiliki koefisien muai Panjang [α] yang besar akan memiliki pengaruh pertambahan Panjang yang tinggi ketika berada pada temperature yang lebih tinggi.

Itulah konsep dasar pengukuran yang perlu Anda kuasai agar bisa membuat produk manufaktur sesuai dengan spesifikasi industri. Penjelasan lebih lanjut dari materi kuliah ini ada di posting berikutnya.*

Referensi:

  1. Groover M.P, 2010, Fundamentals of Modern Manufacturing [Material, Processes and System], John Wiley & Sons
  2. Amstead B.H, Ostwald P. F and Begeman M. L, 1987, Manufacturing Processes, John Wiley & Sons

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề