Apa yang dimaksud dengan penyakit endemik

Jakarta -

Istilah penyebutan penyakit menular seperti pandemi, epidemi, endemik, dan wabah seringkali disalahpahami. Definisi masing-masing istilah tersebut juga berubah-ubah seiring perkembangan penyakit dari waktu ke waktu.

Penyebutan istilah penyakit menular dalam percakapan sehari-hari membutuhkan definisi yang tepat. Karena itu, penting untuk mengetahui perbedaannya agar tidak salah mengartikan informasi mengenai perkembangan kesehatan masyarakat, terlebih dalam memahami kebijakan pemerintah.

Definisi Epidemi

Pemahaman pertama dapat dimulai dari epidemi. Dilansir dari Public Health, Columbia University, Rabu (15/9/2021), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, menggambarkan epidemi sebagai peningkatan tak terduga dalam jumlah kasus penyakit di wilayah geografis tertentu.

Dalam sejarah Amerika, penyakit yang tergolong epidemi antara lain demam kuning, cacar, campak, dan polio.

Penyakit epidemi juga disebut tidak harus menular. Misalnya, demam West Nile dan peningkatan pesat tingkat obesitas juga dianggap sebagai epidemi.

Dalam istilah yang lebih luas, epidemi dapat merujuk pada penyakit atau perilaku terkait kesehatan tertentu lainnya (misalnya, merokok) dengan tingkat yang jelas di atas kejadian yang diharapkan di suatu komunitas atau wilayah.

Definisi Pandemi

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan pandemi ketika pertumbuhan penyakit eksponensial. Ini berarti tingkat pertumbuhan meroket dan setiap hari kasus tumbuh lebih dari hari sebelumnya.

Dalam istilah pandemi, virus tidak berhubungan dengan virologi, kekebalan populasi, atau keparahan penyakit. Hal ini berarti virus mencakup wilayah yang luas, mempengaruhi beberapa negara dan populasi.

Definisi Endemik

Masih merujuk sumber yang sama, endemik adalah wabah penyakit yang secara konsisten ada tetapi terbatas pada wilayah tertentu. Hal ini membuat penyebaran penyakit dan tingkat penyebarannya dapat diprediksi. Malaria, misalnya, dianggap endemik di negara dan wilayah tertentu.

Definisi Wabah

Wabah adalah peningkatan jumlah kasus endemik yang lebih besar dari yang diperkirakan. Bisa juga kasus tunggal di daerah baru. Jika tidak segera dikendalikan, wabah bisa menjadi epidemi.

Perbedaan Pandemi, Epidemi, Endemik, dan Wabah Klik Selanjutnya >>>

(kri/nwy)

Apa yang dimaksud dengan penyakit endemik

Apa yang dimaksud dengan penyakit endemik
Lihat Foto

Dok. Shutterstock

Ilustrasi nyamuk sedang mengisap darah manusia

KOMPAS.com - Virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 masih menjadi pandemi global sejak diputuskan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020. 

Namun pejabat WHO menyebut, di masa depan Covid-19 bisa jadi akan menjadi penyakit endemik. 

Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Michael Ryan, mengatakan, Covid-19 kemungkinan tidak akan pernah sepenuhnya hilang.

Hal itu disampaikannya saat konferensi pers virtual WHO, pada Rabu (24/2/2021).

"Penting untuk menjelaskan hal ini. Virus ini mungkin hanya menjadi virus endemik lain di komunitas kita, dan virus ini mungkin tidak akan pernah hilang," kata Ryan.

Baca juga: WHO Sebut Covid-19 Bisa Jadi Penyakit Endemik, Ini Bedanya dengan Epidemi, dan Pandemi

Endemik merupakan penyakit yang berjangkit di suatu daerah atau pada suatu golongan masyarakat.

Adapun keadaan atau kemunculan penyakit konstan atau penyakit biasa ada di dalam suatu populasi atau area geografis tertentu.

Penyakit endemik Indonesia

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi menjelaskan, saat ini masih terdapat beberapa penyakit endemik di Indonesia.

"Penyakit endemik ya seperti penyakit malaria, DBD (Demam Berdarah Dengue), TBC, jadi penyakit yang kasusnyaa masih tinggi ya," kata Nadia melalui WhatsApp, Senin (1/3/2021).

Selain penyakit tersebut, masih ada beberapa lainnya seperti diare, chikungunya, dan JE (Japanese Encephalitis) atau radang otak.

Nadia menambahkan, suatu penyakit yang digolongkan sebagai endemik mempunyai kasus tinggi.

Baca juga: Soal Pandemi Covid-19 Dapat Jadi Endemik, IDI: Masih Hipotesis

Penyakit endemik

Berikut penjelasan sejumlah penyakit endemik di Indonesia melansir situs resmi Kemenkes RI.

Penyakit malaria memiliki beberapa gejala yang mirip dengan Covid-19 seperti demam, sakit kepala, dan nyeri otot.

Sehingga prosedur layanan malaria untuk menjaga agar tidak terjadi peningkatan kasus malaria pada saat pandemi Covid-19 selalu mengacu pada protokol pencegahan virus corona.

Selain itu penyakit malaria akan semakin memperberat kondisi seseorang yang juga terinfeksi Covid-19.

Dituliskan Kemenkes pada 28 April 2018, situasi malaria di Indonesia menunjukkan masih terdapat 10,7 juta penduduk yang tinggal di daerah endemis menengah dan tinggi malaria.

Endemik adalah suatu keadaan yang muncul ketika penyebaran penyakit hanya terjadi pada satu area tertentu dalam jangka waktu lama dan konstan. Di Indonesia, masih ada beberapa penyakit endemik yang bertahan di antaranya DBD, malaria, dan kaki gajah.

14 Apr 2020|Nina Hertiwi Putri

Ditinjau olehdr. Reni Utari

Penyakit endemik di Indonesia sebagian besar disebarkan oleh nyamuk

Tahukah Anda, masyarakat Indonesia ternyata masih harus berhadapan dengan berbagai jenis infeksi dan penyakit? Ada beberapa penyakit yang hingga saat ini masih menjadi “ciri khas” negara ini. Penyakit-penyakit inilah yang dinamakan penyakit endemik.Penyakit endemik adalah penyakit yang terus-menerus ada di suatu dearah tertentu dan tidak menyebar dengan cepat ke daerah lainnya. Contoh penyakit endemik di Indonesia adalah malaria, demam berdarah dengue (DBD), hingga kaki gajah.Selain ketiga penyakit itu, rupanya masih ada beberapa penyakit lain yang masih betah bertahan di Indonesia dan menjadi endemik. Anda juga harus tahu, bahwa istilah endemik tidak bisa disamakan dengan epidemik apalagi pandemik. Seperti apa perbedaannya?

Perbedaan endemik, epidemik, dan pandemik

Endemik skalanya lebih kecil dibanging epidemik dan pandemik

Dalam proses penyebaran suatu penyakit, ada beberapa tingkatan yang akan dilalui. Bisa saja, penyakit endemik berkembang menjadi epidemik. Lalu jika penyebarannya meluas hingga ke seluruh dunia, kondisi ini akan menjadi pandemik.Jika penanganan pandemik atau epidemik dilakukan dengan baik, kondisi tersebut bisa kembali menjadi penyakit endemik sebelum akhirnya hilang sama sekali. Masih bingung? Berikut ini penjelasannya untuk Anda.Penyakit endemik muncul di suatu area tertentu dan tidak menyebar ke area lain dengan cepat. Penyakit endemik kemunculannya terjadi secara konstan dan bisa diprediksi.Contoh penyakit endemik adalah malaria di Papua atau DBD yang dialami berbagai provinsi Indonesia saat musim hujan tiba. Jumlah penderita penyakit endemik pun biasanya tidak akan terlalu jauh berbeda dari tahun ke tahun.Saat jumlah penderita penyakit endemik jumlahnya meningkat di luar prediksi tapi kejadiannya masih bertahan di area yang sama, maka penyakit tersebut bisa dikategorikan sebagai hiperendemik.Suatu penyakit dikatakan sebagai epidemik apabila sudah mewabah ke lebih dari satu area, dengan tingkat penyebaran yang cepat dan sulit diprediksi. Hal tersebut terjadi pada kasus infeksi Covid-19, misalnya. Saat baru tersebar di Tiongkok dan negara-negara sekitarnya sepert Hongkong dan Taiwan, maka penyakit ini masih disebut sebagai epidemik.Contoh epidemik lain yang pernah atau masih terjadi adalah penyebaran penyakit Ebola di negara-negara Afrika Barat dan penyebaran virus Zika di negara-negara Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Bisa dilihat, bahwa penyebaran kedua penyakit ini “hanya” terjadi di negara-negara dalam satu wilayah atau teritori.Pandemik adalah tingkat penyebaran penyakit yang paling tinggi. Suatu penyakit dikatakan pandemik apabila sudah menyebar secara cepat ke seluruh dunia dengan tingkat infeksi yang tinggi.Infeksi Covid-19 bukanlah penyakit pandemik yang pertama kali terjadi. Sebelum ini, dunia sudah melewati beberapa pandemik, seperti pandemik flu babi akibat virus H1N1 pada 2009. Kala itu, flu babi menginfeksi kurang lebih 1,4 miliar orang di seluruh dunia dan membuat ratusan ribu orang meninggal dunia.Lalu pada tahun 1918-1920, dunia juga mengalami pandemik spanish flu yang diperkirakan menginfeksi 500 juta orang di seluruh dunia. Sementara itu, salah satu pandemik terburuk yang pernah tercatat dalam sejarah adalah pandemik Black Plague atau yang sering juga disebut sebagai Black Death. Pandemik ini menewaskan lebih dari setengah populasi benua Eropa kala itu.

Baca Juga

Gejala Demam Berdarah pada Bayi, Paling Rentan di Usia 1 Tahun PertamaPenyebab Seseorang Lebih Sering Digigit Nyamuk dan Cara MencegahnyaWaspada, Malaria Kebal Obat Menyebar di Asia Tenggara

Jenis penyakit endemik di Indonesia

Kaki gajah masih menjadi penyakit endemik di Indonesia

Indonesia sendiri hingga saat ini masih menjadi tuan rumah cukup banyak penyakit endemik. Setiap tahunnya, angka infeksi penyakit ini tergolong konstan. Namun, ada beberapa kejadian yang mencatatkan peningkatan jumlah penderita. Berikut ini beberapa penyakit yang masuk sebagai kategori endemik di Indonesia.Setiap tahunnya, pasien DBD tidak pernah absen mengunjungi rumah sakit-rumah sakit di Indonesia, terutama saat musim hujan. Penyakit yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti, memang masih menjadi langganan endemik di beberapa negara Asia Tenggara.Diperkirakan, sekitar 50-100 juta orang sudah terinfeksi virus dengue. Selain bisa menyebabkan DBD, virus ini juga bisa menyebabkan terjadinya yellow fever dan infeksi virus zika. Virus dengue pun membuat sekitar 500.000 orang menjalani rawat inap di rumah sakit setiap tahunnya di seluruh dunia.Di Indonesia sendiri, upaya untuk menekan angka infeksi DBD terus dilakukan dengan kampanye 3M plus dengan menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi, dan mendaur ulang barang bekas serta menghindari gigitan nyamuk. Selain itu, pengasapan atau fogging untuk mengusir nyamuk penyebab demam berdarah juga dapat dilakukan.Rabies adalah penyakit endemik di Indonesia, terutama di pulau Bali dan Nusa Tenggara Timur. Dua provinsi tersebut pernah mengalami wabah rabies pada 2008-2010.Rabies adalah penyakit yang sangat berbahaya dan umumnya disebabkan oleh gigitan anjing liar. Binatang seperti kelelawar dan rubah juga bisa membuat manusia tertular rabies.Orang yang terinfeksi rabies akan mengalami gejala seperti demam, mual, sulit menelan, banyak mengeluarkan air liur, insomnia, hingga lumpuh sebagian. Pada banyak kasus, rabies bahkan berakhir dengan kematian.Meski begitu, saat ini sudah tersedia vaksin rabies yang bisa didapatkan secara bebas dan dinilai efektif untuk mencegah penularan.Hepatitis A juga masih masuk dalam penyakit kategori endemik di Indonesia. Penyakit akibat virus dengan nama yang sama ini, ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi. Sanitasi yang buruk juga menjadi salah satu penyebab utama penyakit ini bisa menyebar.Untuk mencegah penyebaran hepatitis A, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memasukkan vaksin penyakit ini sebagai salah satu imunisasi yang direkomendasikan. Vaksin bisa mulai diberikan sejak anak berusia 2 tahun sebanyak 2 kali, dengan jarak waktu antarvaksin 6-12 bulan.Malaria adalah penyakit yang disebarkan oleh gigitan nyamuk Anophelespembawa parasit plasmodium. Di beberapa daerah di Indonesia, malaria masih menjadi endemik.Parasit penyebab malaria akan masuk ke hati tubuh individu yang digigit nyamuk, dan berkembang di sana. Lalu setelah membesar, parasit akan masuk ke aliran darah dan menyebabkan berbagai gangguan pada sel darah merah.Kaki gajah atau filariasis juga merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk pembawa larva cacing roundworm. Ada 3 jenis cacing yang dapat menyebabkan filariasis yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Seiring berjalannya waktu, cacing ini akan berkembang dan menyerang sistem limfatik.Hal inilah yang membuat terjadinya pembengkakan di tubuh penderita filariasis. Pembengkakan yang paling sering terjadi memang di area kaki. Namun, penyakit ini pun bisa menyebabkan pembengkakan di anggota tubuh lain seperti dada hingga organ vital.

Baca Juga

Dari 5 Jenis Malaria, Kenali Mana yang Paling MematikanMengenal Pentingnya Vaksin Japanese EncephalitisAkibat Pemanasan Global Terhadap Bumi dan Kesehatan ManusiaUntuk mencegah penyebaran penyakit endemik, perlu usaha dan kerjasama dari pihak yang berwenang maupun masyarakat. Sehingga, angka kejadian penyakit-penyakit di atas bisa terus menurun dan lama-kelamaan hilang sama sekali.

demam berdarah denguemalariagigitan nyamukpenyakit endemik

Very Well Health. https://www.verywellhealth.com/difference-between-epidemic-and-pandemic-2615168
Diakses pada 14 April 2020
Critical Reviews in Microbiology Journal. https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/1040841X.2018.1438986D
Diakses pada 14 April 2020
WebMD. https://www.webmd.com/cold-and-flu/what-are-epidemics-pandemics-outbreaks#1
Diakses pada 14 April 2020
Live Science. https://www.livescience.com/worst-epidemics-and-pandemics-in-history.html
Diakses pada 14 April 2020
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/rabies/symptoms-causes/syc-20351821
Diakses pada 14 April 2020
Ikatan Dokter Anak Indonesia. http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-2017
Diakses pada 14 April 2020
Healthline. https://www.healthline.com/health/malaria
Diakses pada 14 April 2020
WebMD. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/elephantiasis-what-to-know#1
Diakses pada 14 April 2020
WHO. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/lymphatic-filariasis
Diakses pada 14 April 2020
Kementerian Kesehatan RI. https://www.kemkes.go.id/article/view/19013000001/satu-rumah-satu-jumantik-efektif-cegah-dbd.html
Diakses pada 14 April 2020

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. DBD ternyata lebih rentan terjadi pada lansia. Hal ini disebabkan efek penuaan memberikan dampak negatif pada sistem kekebalan tubuh lansia. Selain itu, diabetes juga mempermudah lansia terkena DBD.

08 Jul 2019|dr. Budi Riyanto, Sp.PD-KPTI, FINASIM, DTM&H, M.Sc

Malaria adalah penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk. Meski sudah sembuh, malaria bisa kambuh lagi. Apa tanda dan gejala malaria yang kambuh?

Cara pencegahan demam berdarah yang terkenal adalah 3M. Namun, mencegah DBD tidak cukup hanya dengan 3 cara itu.

30 Nov 2021|Rena Widyawinata

Dijawab Oleh dr. Lidya Hapsari

Dijawab Oleh dr. Vina Liliana