Apa yang dimaksud dengan puasa 3 hari 3 malam?

Jakarta, CNN Indonesia -- Puasatengah bulan atau Ayyamul Bidh merupakan salah satu ibadah sunat yang dapat dikerjakan oleh setiap umat Islam. Puasa ini memiliki banyak keutamaan.

Ayyamul Bidh adalah puasa yang dilakukan pada setiap pertengahan bulan Hijriah berdasarkan kalender Qomariah. Puasa ini dilakukan hanya tiga hari setiap pertengahan bulan yakni 13, 14, dan 15 di bulan Hijriah, kecuali hari tasyrik pada 13 Dzulhijjah.

"Rasulullah menganjurkan para sahabat untuk berpuasa sunat di pertengahan bulan di tahun Qomariah, bukan berdasarkan tahun Masehi ya," kata ustaz Wahyul Afif Al Ghafiqi kepada CNNIndonesia.com, Senin [17/6].

Ayyamul Bidh juga dikenal dengan puasa putih karena pada tanggal 13,14, dan 15, bulan sedang terang benderang menuju purnama sehingga tampak putih.

Ada pula pendapat dalam kitab Umdatul Qari'Syarhu Shahihil Bukhari yang menyebut Ayyamul Bidh berasal dari kisah Nabi Adam. Saat Adam turun ke Bumi, tubuhnya dalam keadaan gosong. Ketika melakukan puasa selama tiga hari, tubuhnya memutih.

Puasa Ayyamul Bidh dapat dijalankan oleh setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Pada perempuan, ada ketentuan khusus yang harus dipenuhi. Misalnya, perempuan harus berada dalam keadaan suci dan mendapatkan izin dari suami untuk berpuasa sunat.

Ketentuan menjalankan puasa ini sama dengan puasa lainnya seperti niat dan menahan haus dan lapar serta hawa nafsu dari terbit fajar saat azan Subuh hingga hingga azan Magrib. Niat puasa sunat ini juga boleh dilakukan saat pagi atau siang hari ketika sudah melewati waktu subuh.

"Bedanya dengan puasa Ramadan, niatnya harus di malam hari. Kalau puasa sunat boleh di pagi hari. Misalnya, pagi belum makan dan minum serta belum melakukan hal yang membatalkan puasa, boleh dilanjutkan menjadi puasa. Rasulullah pernah begitu," ungkap Wahyul.

Puasa ini memiliki keutamaan pahala yang sama seperti orang berpuasa satu tahun penuh jika dilaksanakan setiap bulan.

"Kalau satu hari, hitungannya sama seperti sepuluh hari. Kalau dilakukan tiga hari setiap bulannya, sama seperti berpuasa satu tahun penuh," ucap Wahyul yang merupakan pimpinan pesantren Al Afifiyah Bandung ini.

Selain itu, ahli puasa juga akan mendapatkan pintu khusus untuk masuk surga saat di akhirat nanti. Ahli puasa akan masuk melalui pintu Ar-Rayyan, termasuk orang yang melakukan puasa Ayyamul Bidh.

[Gambas:Video CNN] [ptj/asr]

Runimas.com – Niat puasa ngebleng. Zaman dahulu ada banyak sekali puasa atau tirakat kejaawen yang dilakukan oleh orang Indonesia apabila keinginannya belum tercapai, terutama sebelum Islam masuk dan mengajarkan mengenai puasa wajib.

Table of Contents Show

  • Niat Mantra Puasa Ngebleng Kejawen
  • Hukum Puasa Ngebleng
  • Manfaat Puasa Ngebleng
  • Pantangan Puasa Ngebleng
  • Puasa 3 hari kapan?
  • Apa yang dimaksud dengan puasa 3 hari 3 malam?
  • Apa manfaat puasa mutih 3 hari?
  • Apa niat puasa mutih 3 hari?

Tirakat-tirakat puasa kejawen yang dilakukan ada banyak macamnya, namun pada intinya sama seperti puasa dalam Islam yakni untuk menahan dari lapar dan haus. Pelaksanaanya pun tergantung keinginan masing-masing.

Salah satunya adalah puasa ngebleng, yaitu puasa yang cukup berat dilaksanakan karena harus terjaga selama 24 jam nonstop. Terjaga di sini bukan berarti hanya tidak makan dan minum saja selama sehari penuh, melainkan juga harus terbangun dengan posisi duduk bersila.

Di bawah ini kami akan menjelaskan mengenai bagaimana cara niat atau mantra tirakat puasa ngebleng dalam tradisi kejawen. Selain itu kami juga akan membahas mengenai hukum, manfaat, dan pantangannya secara lengkap silahkan disimak.

Niat Mantra Puasa Ngebleng Kejawen

Niat puasa kejawen atau yang biasa disebut dengan mantra puasa ngebeleng dibaca sebelum tidur atau maksimal sebelum sahur karena setelah fajar terbit, sama seperti puasa biasa, kita mulai melaksanakan puasa atau tirakat ngebeleng.

Pembacaan niatnya menggunakan bahasa Jawa dengan masing-masing kepercayaan. Ingatlah untuk selalu bertanya kepada guru apa yang harus dilakukan. Berapa hari puasa yang harus dijalani, serta apa-apa saja yang perlu dipermohonkan.

Karena sifat puasa ini dinamis, jadi, harus selalu berkomunikasi dengan guru. Misal guru menghendaki kita berpuasa selama 3 hari maka ya kita lakukan puasa selama itu. Bila guru menghendaki kita berpuasa 10 hari maka kita laksanakan perintahnya.

Hukum Puasa Ngebleng

Hukum puasa ngebleng tidak ada dalam Islam, sudah dijelaskan di awal bahwa puasa atau lelakon ngebleng ini merupakan tradisi orang Jawa kebanyakan ketika Islam belum masuk di Indonesia. Jadi, bila ditanya apakah ada dalil atau hadist mengenai puasa ngebleng, maka jawabannya tidak ada.

Lalu, apakah puasa ini boleh dilaksanakan oleh umat Muslim? Jawabannya adalah apabila puasa ini dilakukan dengan niat beribadah kepada Allah SWT, maka jelas jawabannya tidak boleh. Di sini hanya menjelaskan informasi, bukan menyuruh untuk bertindak.

Manfaat Puasa Ngebleng

Dalam puasa ngebleng, kebanyakan pelaku menginginkan hajat atau permohonannya terkabul. Misalnya Ia ingin jodoh, rezeki yang banyak, usaha yang lancar, urusan dunia dipermudah, dan sebagainya.

Selain itu, puasa ngebleng yang dilakukan seperti tapa dengan duduk bersila selama 24 jam penuh juga dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh kharisma, wibawa, serta agar bisa memikat lawan jenis.

Pantangan Puasa Ngebleng

Dalam puasa ngebleng, atau puasa kejawen lainnya, pantangannya adalah tidak boleh melanggar tata cara yang telah ditentukan. Artinya, agar puasa ngebleng terlaksana dengan baik, maka pelaku tidak boleh makan, minum, atau tidur selama 24 jam.

Selain itu, tidak boleh juga berpindah dari posisi duduk bersila seperti bertapa. Maka dari itu memang puasa ini cukup berat dilaksanakan terutama bagi yang belum terbiasa melakukan puasa-puasa kejawen salah satunya seperti ngebleng.

Kesimpulan
Itu dia penjelasan mengenai niat puasa ngebleng, pengalaman puasa ngebleng menurut islam dan artinya, manfaat lelakon puasa ngebleng 3 hari 3 malam, filosofi, tata cara, pengertian, khasiat, spiritual, manfaat, hukum, bahaya, dan sebagainya.

Baca:

Ilustrasi Orang Berpuasa, Dok: pixabay

Laku kebatinan bagi masyarakat Jawa bukanlah hal yang baru. Beragam pelaku untuk meraih predikat "manusia utama" akan dijalankan. Salah satunya yaitu dengan puasa ngebleng.

Filosofi Jawa menyatakan, puasa dilakukan untuk menggembleng jiwa, raga, mempertajam rasa batin, serta menyucikan hati dan pikiran. Penganut Kejawen telah menemukan berbagai cara demi membangkitkan spirit. Hal ini dilakukan semata-mata supaya menjadikan manusia yang kuat jiwanya dan luas alam pemikirannya, salah satunya yaitu dengan melakukan puasa yang diyakini dengan tradisi kejawen.

Penganut Ajaran Kejawen, Dok: ceritakita

Kata "ngebleng" sendiri berasal dari bahasa jawa yang artinya tidak sama sekali.Sesuai dengan artinya, puasa ngebleng dapat didefinisikan sebagai puasa tanpa makan dan minum sama sekali minimal 3 hari tiga malam. Puasa ini adalah kreasi orang jawa yang tidak ada tuntunan dalam islam, bahkan Islam melarang puasa model seperti ini.

Ilustrasi Ritual Mendapatkan Kesaktian, Dok: boombastis

Tujuan puasa ngebleng adalah untuk mendapatkan ilmu yang sifatnya sakti, misalnya ilmu kebal, ilmu silat ghoib atau lainnya. Selain menahan makan dan minum, seseorang yang melakukan puasa ini biasanya akan menahan tidurnya hingga waktu yang ditentukan. Selain itu, tempat tinggal yang digunakan selama menjalani puasa ini pun harus dalam keadaan sunyi dan gelap gulita.

Bagaimana pendapat Sobat Dukun tentang puasa ngebleng? Tentunya hal ini tidak terdapat pada syariat agama Islam. Sekian pembahasan mengenai puasa ngebleng.

Ilustrasi: bersemedi selama puasa Ngebleng. [Pixabay/ 李磊瑜伽]

Di Jawa, ada begitu banyak tirakat untuk mencapai hajat. Salah satunya dengan puasa Ngebleng. Jangan samakan Ngebleng dengan jenis puasa lain ya. Berat banget lelakunya. Dijamin, Dylan juga nggak bakal kuat.

Inibaru.id – Keinginan manusia memang nggak terbatas. Nggak cuma pengin kaya, banyak juga orang yang bercita-cita menjadi sakti. Nah, salah satu lelaku yang banyak dilakukan untuk memperoleh kesaktian ialah dengan puasa ngebleng.

Di kalangan orang Jawa, tirakat ini sangat terkenal. Diyakini masih banyak orang yang melestarikannya. Karena tujuannya nggak main-main, yaitu ingin sakti, proses lelaku ini juga nggak mudah.

Orang yang hendak melakukannya harus sahur pada dini hari saat weton lahirnya. Dia diharuskan berpuasa minimal 24 jam nonstop. Inilah beda dengan puasa biasa. Orang yang ngebleng berpuasa seharian.

Selama berpuasa, dia harus duduk sambil bersila dan memejamkan mata. Dia harus fokus pada satu hal dan nggak boleh tertidur.

Ini sebabnya Ngebleng termasuk tirakat berat karena bukan cuma nggak boleh makan-minum tapi juga bergadang 24 jam. Lelaku ini biasanya maksimal dilakukan selama 40 hari [tergantung kesepakatan dengan guru spiritual].

INgebleng nggak sama dengan puasa biasa. [Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya] 

Ketika ada orang yang melakukan Ngebleng, konon dia bakal mempunyai aura luar biasa. Semua makhluk gaib akan takut dan tunduk. Mau berburu pusaka gaib juga gampang. Katanya lagi, semua keinginannya juga bakal dengan mudah terkabul.

Selain menyepi, selama proses Ngebleng dia juga harus melakukan amalan-amalan tertentu. Biasanya, amalan tersebut berupa melafalkan mantra yang disesuaikan dengan tujuannya. Syarat ini bersifat wajib. Jika dilanggar, Ngebleng dianggap gagal.

O ya, bukan cuma demi kesaktian orang melakukan tirakat ini. Ada juga yang berkeinginan untuk mencari kekayaan. Konon, orang melakukan Ngebleng dalam rangkaian ritual pesugihan.

Syarat dan tantangan Ngebleng memang nggak main-main. Jadi, mungkin setara dengan hasil yag didapat. Orang yang melakukan Ngbleng untuk kekayaan katanya dengan begitu mudah mendapatkan harta, seperti diguyur begitu saja.

Efek ini bakal berkebalikan jika orang melakukan Ngebleng dengan setengah-setengah. Proses jadi kaya akan lama dan sulit. Satu lagi nih tujuan orang melakukan puasa ini, yaitu untuk pelet. Orang yang sukses Ngebleng bakal dengan mudah menaklukan lawan jenis.

Gimana, merasa terinspirasi melakukan Ngebleng, Millens? [Cor/IB21/E03]

Puasa 3 hari kapan?

Sama seperti bulan lainnya, puasa Ayyamul Bidh bulan Muharram juga dikerjakan selama 3 hari berturut-turut sesuai dengan sabda Rasulullah SAW. Artinya: "Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 [dari bulan Hijriah]." [HR Tirmidzi].

Apa yang dimaksud dengan puasa 3 hari 3 malam?

Puasa 3 hari berarti selama 3 hari berpuasa dari subuh sampai maghrib, malam harinya bebas makan-minum. Puasa 7 hari berarti selama 7 hari berpuasa dari subuh sampai maghrib, malam harinya bebas makan-minum. Puasa Ngebleng tidak seperti itu. Puasa Ngebleng adalah puasa penuh selama sehari dan semalam.

Apa manfaat puasa mutih 3 hari?

Puasa mutih adalah puasa yang dilakukan dengan tidak makan atau minum dan untuk menu berbuka adalah nasi putih dan air putih. Puasa mutih ini dapat mewujudkan hajat dan keinginan seseorang agar dikabulkan Allah SWT.

Apa niat puasa mutih 3 hari?

Adapun bacaan niat puasa sebelum menikah atau puasa mutih adalah sebagai berikut: Niat ingsun puasa mutih supaya putih bathinku, putih badanku, putih kaya dining banyu suci kerana Allah Ta'ala. Artinya: "Saya niat puasa Mutih supaya putih batinku, putih badanku, putih seperti air suci karena Allah Ta'la."

Apa yang disebut puasa 3 hari?

Puasa Ayyamul Bidh menjadi amalan puasa sunnah lain yang dapat dikerjakan muslim di bulan Muharram selain puasa Tasu'a dan Asyura. Sama seperti bulan lainnya, puasa Ayyamul Bidh bulan Muharram juga dikerjakan selama 3 hari berturut-turut sesuai dengan sabda Rasulullah SAW.

Kapan waktu puasa 3 hari setiap bulan?

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Puasa ayyamul bidh dilakukan selama tiga hari yakni tanggal 13, 14, dan 15 di bulan Hijriyah [Muharram, Syafar, Rabi'ul Awal dan seterusnya].

Puasa Senin Kamis itu untuk apa?

Dua hari itu, Senin dan Kamis adalah hari penyetoran amal manusia. Rasulullah SAW bersabda: “Amal perbuatan manusia akan disampaikan pada setiap Senin dan Kamis. Maka akan ingin amalku diserahkan saat aku berpuasa,” [HR. Tirmidzi]. Puasa senin kamis yang dilakukan rutin akan melatih kedisiplinan seorang muslim.

Apa nama puasa yang dilakukan pada tanggal 13 14 15?

Puasa Ayyamul Bidh dilakukan setiap pertengahan bulan pada kalender Hijriah. Waktu pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh yakni setiap tanggal 13, 14, dan 15 penanggalan Hijriah. Pada bulan Muharram 1444 H puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan pada 11, 12, dan 13 Agustus 2022.

Bài mới nhất

Chủ Đề