Apa yang dimaksud dengan reaksi disproporsionasi dan konproporsionasi berikan contohnya

Lihat Foto

Kompas.com/SILMI NURUL UTAMI

Reaksi disproporsional disosiasi hidrogen peroksida [H2O2]

KOMPAS.com – Banyak reaksi kimia yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah reaksi disproporsional. Apa yang dimaksud dengan reaksi disproporsionasi? Berikut adalah penjelasannya!

Pengertian reaksi disproporsionasi

Reaksi disproporsional adalah salah satu dari lima jenis utama reaksi redoks [reduksi dan oksidasi].

Reaksi disproporsional adalah reaksi di mana suatu zat [reaktan] direduksi dan dioksidasi sekaligus. Sehingga, menghasilkan produk berupa dua zat yang berbeda.

Reaksi disproporsional juga dapat dikatakan sebagai reaksi redoks yang oksidator dan reduktornya sama dengan hasil oksidasi dan hasil reduksi yang berbeda.

Baca juga: Reaksi Oksidasi Reduksi dan Konsep Redoks

Reaksi disproporsional dapat dituliskan dalam persamaan umum sebagai berikut:

Dengan,A: zat reaktan yang mengalami oksidasi dan reduksi: zat hasil oksidasi: zat hasil reduksi

n: jumlah elektron yang ditransfer dalam reaksi redoks

Syarat reaksi disproporsional

Reaksi disproporsional biasanya tidak berlaku pada molekul yang netral. Namun, biasnaya terjadi pada unsur yang tidak terlalu stabil dan memiliki minimal tiga bilangan oksidasi. Sehingga, zat tersebut lebih mudah untuk direduksi dan juga dioksidasi. 

Dilansir dari Chemistry LibreTexts, reaksi disproporsional juga dapat terjadi pada dua zat dengan tingkat oksidasi yang berbeda. Namun, reaksi tersebut cenderung jarang terjadi. 

Baca juga: Pengertian dan Cara Menyetarakan Reaksi Redoks

Contoh reaksi disproporsional

Apa saja reaksi disproporsionasi? Berikut adalah contoh dari reaksi disproporsional!

Disosiasi hidrogen peroksida

Contoh reaksi disproporsional adalah disosiasi hidrogen peroksida [H2O2] menjadi air [H2O] dan oksigen [O2].

Jawaban yang benar diberikan: fajwahafiz8304

Yang merupakan reaksi konproporsionasi adalah tidak ada, tetapi yang merupakan reaksi autoredoks [disproporsionasi] adalah

c. I₂ [g] + OH⁻ [aq] —> I⁻ [aq] + IO₃⁻ [aq] + H₂O [l]

Reaksi Autoredoks [Reaksi Disproporsionasi] adalah reaksi redoks dimana zat reduktor dan oskidator merupakan zat yang sama

Reaksi Konproporsionasi merupakan kebalikan dari reaksi autoredoks [reaksi disproporsionasi] yaitu dimana hasil reduksi dan hasil oksidasi merupakan zat yang sama.

Pembahasan

Reaksi Redoks

Reaksi redoks adalah reaksi dimana terjadi perubahan biloks dari atom unsur sebelum dan sesudah reaksi, perubahan biloks tersebut berupa reaksi oksidasi yaitu kenaikan biloks dan reaksi reduksi yaitu penurunan biloks.

Oksidasi adalah pertambahan [kenaikan] bilangan oksidasi, sedangkan zat yang mengalami oksidasi disebut reduktor

Reduksi adalah penurunan bilangan bilangan oksidasi, sedangkan zat yang mengalami reduksi disebut oksidator

Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi

Aturan Umum

1. Bilangan okidasi atom dalam unsur bebas sama dengan 0

2. Bilangan oksidasi ion monoatom sama dengan muatan ionnya

3. Jumlah biloks dalam Senyawa sama dengan 0. Sedangkan Jumlah biloks dalam Ion Poliatom sama dengan Muatan Ionnya.

4. Biloks unsur-unsur golongan VII A dalam senyawa biner logam adalah -1

5. Biloks H jika berikatan dg non logam sama dengan +1. Sedangkan biloks H jika barikatan dg logam dan boron adalah -1.

6. Biloks O dalam senyawa sama dengan -2, kecuali dalam senyawa biner fluorida, peroksida, dan superoksida.

7. Biloks logam golongan IA dalam senyawa sama dengan +1

8. Biloks logam golongan IIA dalam senyawa sama dengan +2

Reaksi Autoredoks [Reaksi Disproporsionasi]

adalah reaksi redoks dimana pereaksi yang sama mengalami oksidasi sekaligus reduksi artinya zat reduktor dan oskidator merupakan zat yang sama

Reaksi Konproporsionasi

Reaksi Konproporsionasi merupakan kebalikan dari reaksi autoredoks [reaksi disproporsionasi] yaitu dimana hasil reduksi dan hasil oksidasi merupakan zat yang sama.

Jawab :

a. 2Fe₂O₃ [s] + 3C [s] —> 4Fe [s] + 3CO₂ [g]

          -2 x 3        0             0              -2 x 2

     +6 -6                                          +4 -4

     +6/2

     +3

Maka, yang mengalami reduksi adalah Fe dari biloks +3 menjadi 0, sedangkan yang mengalami oksidarsi adalah C dari biloks 0 menjadi +4.

Reduktor = C

Oksidator = Fe₂O₃

Hasil reduksi = Fe

Hasil oksidasi = CO₂

b. SO₃²⁻ [aq] + MnO₄⁻ [aq] —> SO₄²⁻ [aq] + Mn²⁺ [aq]

     -2 x 3              -2 x 4             -2 x 4           +2

 +4   -6            +7    -8              +6  -8            

Oksidasi = S dari biloks +4 menjadi +6

Reduksi = Mn dari biloks +7 menjadi +2

Oksidator = MnO₄⁻

Reduktor = SO₃²⁻

Hasil oksidasi = SO₄²⁻

Hasil reduksi = Mn²⁺

c. I₂ [g] + OH⁻ [aq] —> I⁻ [aq] + IO₃⁻ [aq] + H₂O [l]

  0          -2 +1            -1             -2 x 3         +1  -2

                                                +5 -6

Oksidasi = I dari biloks 0 menjadi +5

Reduksi = I dari biloks 0 menjadi -1

Oksidator = I₂

Reduktor = I₂

Hasil oksidasi = IO₃⁻

Hasil reduksi = I⁻

Merupakan Reaksi Autoredoks [Reaksi Disproporsionasi] karema zat reduktor dan oskidator merupakan zat yang sama yaitu I₂.

d. Fe[OH]₃ [aq] + OCl⁻ [aq] —> FeO₄²⁻ [aq] + Cl⁻ [aq]

         -1 x 3          -2 +1                    -2 x 4         -1

    +3  -3                                      +6  -8

Oksidasi = Fe dari biloks +3 menjadi +6

Reduksi = Cl dari biloks +1 menjadi -1

Reduktor = Fe[OH]₃

Oksidator = OCl⁻

Hasil oksidasi = FeO₄²⁻

Hasil reduksi = Cl⁻

e. H₂O₂ [aq] + MnO₄⁻ [aq] —> Mn²⁺ [aq] + O₂ [g] + H₂O [l]

   +1  -1                 -2 x 4             +2              0           +1  -2

                        +7 -8

Biloks O pada senyawa peroksida contohnya H₂O₂  adalah -1

Oksidasi = O dari biloks -1 menjadi 0

Reduksi = Mn dari biloks +7 menjadi +2

Reduktor = H₂O₂

Oksidator = MnO₄⁻

Hasil reduksi = Mn²⁺

Hasil oksidasi = O₂

Dari soal diatas tidak terdapat reaksi Konproporsionasi tetapi yang ada merupakan reaksi Autoredoks [Reaksi Disproporsionasi] yang merupakan kebalikan dari reaksi Konproporsionasi.

Reaksi Autoredoks [Reaksi Disproporsionasi] adalah C.

Pelajari lebih lanjut

Menentukan reaksi redoks

Menentukan reaksi oksidasi

Menentukan reaksi reduksi

Menentukan biloks Cr

Menentukan biloks F, N, S pada senyawa ,

Menentukan biloks S, N, dan P pada senyawa oksida non logam

—————————–

Detil jawaban

Mapel : Kimia

Bab : Redoks

Kelas : X

Semester : 1

Kode : 10.7.6

Kata kunci : reaksi redoks, oksidasi, reduksi, reaksi autoredoks, reaksi konproporsionasi, reaksi disproporsionasi

Reaksi autoredoks atau disproporsionasi adalah reaksi redoks yang oksidator dan reduktornya merupakan zat yang sama. Jadi, sebagian dari zat itu mengalami oksidasi dan sebagian lagi mengalami reduksi.

Contoh :

Sebagian dari gas klorin [Cl2] [biloks = 0] mengalami reduksi menjadi NaCl [biloks = -1] dan sebagian lagi mengalami oksidasi menjadi NaClO [ biloks = +1].


Reaksi konproporsionasi merupakan kebalikan dari reaksi disproporsionasi, yaitu reaksi redoks dimana hasil reduksi dan oksidasinya sama.

Contoh :

Pada reaksi tersebut hasil reduksi dan oksidasinya merupakan zat yang sama, yaitu belerang [S].

Page 2

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề