Pernyataan yang tepat terkait dengan hidung sebagai organ pernapasan adalah

Diafragma adalah dinding otot kuat yang memisahkan rongga dada dari rongga perut. Saat melakukan pernapasan perut, diafragma akan bergerak ke bawah dan menciptakan rongga kosong untuk menarik udara. Ini juga bisa membantu memperluas paru-paru.

Cara kerja sistem pernapasan manusia

Proses kerja sistem pernapasan manusia sering pula disebut sistem respirasi. Seperti yang dijelaskan oleh National Heart, Lung, and Blood Institute, proses respirasi dimulai saat Anda mengambil udara lewat hidung dan masuk ke tenggorokan. Setelah itu, udara akan turun melewati laring dan masuk ke dalam trakea.

Di saat bersamaan Anda menarik napas, diafragma dan otot-otot di antara tulang rusuk Anda menyusut untuk menciptakan ruang kosong di dalam rongga dada. Ini bertujuan agar paru-paru bisa menarik udara yang Anda hirup.

Setelah udara masuk bergerak sampai ke ujung trakea, udara akan melewati bronkus dan masuk ke kedua paru-paru. Setelah itu, udara mengalir ke bronkiolus,yang terus mengecil sampai udara sampai di ujung percabangan.

Di ujung bronkiolus ada kantung kecil udara atau alveoli. Ketika udara mencapai alveoli, oksigen masuk melalui membran ke dalam pembuluh darah kecil yang disebut kapiler. Sebaliknya, karbon dioksida dari darah di kapiler keluar dan masuk ke dalam alveoli.

Setelah oksigen dan karbon dioksida bertukar tempat di alveoli, rongga dada akan mengendurkan otot diafragma sehingga diafragma melonggar. Ini memungkinan karbon dioksida bergerak naik untuk selanjutnya dikeluarkan lewat paru-paru lalu diembuskan melalui hidung.

Penyakit yang menyerang sistem respirasi

Organ-organ yang terdapat dalam sistem pernapasan berperan penting dalam menangkap dan mengalirkan oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh. Namun, fungsi sistem respirasi pun dapat terganggu akibat udara yang dihirup, apalagi jika udara tersebut mengandung kuman penyakit.

Ancaman penyakit tak hanya datang dari luar sistem pernapasan, beberapa gangguan pernapasan juga dapat berasal dari sistem pernapasan itu sendiri.

Berikut ini adalah beberapa penyakit yang umum menyerang sistem pernapasan:

tirto.id - Bagaimana urutan sistem pernapasan manusia yang benar? Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem organ yang digunakan untuk menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama.

Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar, alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air.

Advertising

Advertising

Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi.

Urutan Sistem Pernapasan Manusia Yang Benar

Saluran pernapasan atau tractus respiratorius [respiratory tract] adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat pertukaran gas yang diperlukan untuk proses pernapasan.

Saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru. Adapun, urutan saluran pernapasan manusia yang benar adalah sebagai berikut: Rongga hidung - Pharing - Laryng - Trachea - Bronkus - Bronchiolus - Alveolus - Paru-paru [pulmo].

Dalam Modul Pembelajaran SMA Biologi, udara masuk melalui lubang hidung - faring - laring - trakea - percabangan trakea [bronchus] - percabangan bronchus [bronchioles] - udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung [alveolus].

Pertukaran udara yang sebenarnya hanya terjadi di alveoli. Dalam paru-paru orang dewasa terdapat sekitar 300 juta alveoli, dengan luas permukaan sekitar 160 m2 atau sekitar 1 kali luas lapangan tenis, atau luas 100 kali dari kulit kita.

Struktur Organ Pernapasan & Fungsinya

Berikut ini adalah struktur pernapasan pada manusia dan fungsinya, seperti dikutip Sumberbelajar Kemendikbud:

1. Hidung

Hidung merupakan organ pertama yang dilalui oleh udara. Di dalam rongga hidung terdapat rambut-rambut dan selaput lendir, yang berfungsi sebagai penyaring, penghangat, dan pengatur kelembaban

2. Saluran Pernapasan:

a. Faring

Faring [tekak] merupakan persimpangan antara kerongkongan dan tenggorokan. Terdapat katup yang disebut epiglotis [anak tekak] berfungsi sebagai pengatur jalan masuk ke kerongkongan dan tenggorokan. Pernahkah kalian tersedak makanan ? Coba pikirkan apa penyebabnya ?

b. Laring

Laring adalah pangkal tenggorokan, terdiri atas kepingan tulang rawan membentuk jakun dan terdapat celah menuju batang tenggorok [trakea] disebut glotis, di dalamnya terdapat pita suara dan beberapa otot yang mengatur ketegangan pita suara sehingga timbul bunyi.

c. Trakea [Batang Tenggorok]

Berupa pipa yang dindingnya terdiri atas 3 lapisan, yaitu lapisan luar terdiri atas jaringan ikat, lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan, dan lapisan dalam terdiri atas jaringan epitelium besilia. Terletak di leher bagian depan kerongkongan

d. Bronkhus

Merupakan percabangan trakea yang menuju paru-paru kanan dan kiri. Struktur bronkhus sama dengan trakea, hanya dindingnya lebih halus. Kedudukan bronkhus kiri lebih mendatar dibandingkan bronkhus kanan, sehingga bronkhus kanan lebih mudah terserang penyakit

e. Bronkheolus

Bronkheolus adalah percabangan dari bronkhus, saluran ini lebih halus dan dindingnya lebih tipis. Bronkheolus kiri berjumlah 2, sedangkan kanan berjumlah 3, percabangan ini akan membentuk cabang yang lebih halus seperti pembuluh.

f. Alveolus

Berupa saluran udara buntu membentuk gelembung-gelembung udara, dindingnya tipis setebal selapis sel, lembab dan berlekatan dengan kapiler darah.

Alveolus berfungsi sebagai permukaan respirasi, luas total mencapai 100 m2 [50 x luas permukaan tubuh] cukup untuk melakukan pertukaran gas ke seluruh tubuh.

3. Paru-paru

Paru-paru berjumlah sepasang terletak di dalam rongga dada kiri dan kanan. Paru-paru kanan memiliki 3 lobus [gelambir], sedangkan paru-paru kiri memiliki 2 lobus [gelambir]. Di dalam paru-paru ini terdapat alveolus yang berjumlah kurang lebih 300 juta buah.

Bagian luar paru-paru dibungkus oleh selaput pleura untuk melindungi paru-paru dari gesekan ketika bernapas, berlapis 2 dan berisi cairan.

Proses Pertukaran Oksigen dan Karbon Dioksida

Sementara itu, proses pertukaran gas oksigen [O2] dan karbon dioksida [CO2] terjadi di alveolus. Dari alveolus oksigen masuk ke dalam pembuluh darah kapiler secara difusi. Oleh darah, oksigen lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh hingga ke sel-sel tubuh yang hidup. Di dalam sel inilah darah melepaskan oksigen.

Oksigen yang dilepaskan oleh darah ke sel-sel tubuh dipakai untuk proses oksidasi [pembakaran] zat makanan. Di dalam sel-sel tubuh ini lah terjadi proses respirasi dan menghasilkan energi.

Setelah oksigen dilepaskan oleh darah untuk membakar makanan dan menghasilkan energi, sel mengeluarkan sisa pembakaran berupa karbon dioksida dan uap air.

Selanjutnya, karbon dioksida dan uap air akan diangkut ke paru-paru untuk dikeluarkan sebagai udara pernapasan.

Baca juga:

Baca juga artikel terkait BIOLOGI atau tulisan menarik lainnya Maria Ulfa
[tirto.id - ulf/ulf]

Penulis: Maria Ulfa Editor: Yantina Debora

Liputan6.com, Jakarta Fungsi hidung ternyata tak cuma menjadi alat pernapasan saja. Hidung merupakan salah satu anggota tubuh yang menunjang kehidupan manusia.

Hidung jelas merupakan organ yang menonjol karena letaknya tepat di tengah wajah. Tidak hanya berkontribusi penampilan wajah, hidung juga memainkan peran penting dalam kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Hidung manusia dapat memiliki beragam bentuk dan ukuran karena faktor genetika atau cedera tertentu. Menurut para peneliti, pria umumnya memiliki hidung lebih besar daripada wanita. 

Fungsi hidung yang utama adalah sebagai alat respirasi. Selain itu mukosa hidung yang melapisi rongga hidung dan sinus paranasal melakukan pengondisian udara masuk yang diperlukan dengan menghangatkan dan melembabkannya.

Seperti Liputan6.com lansir dari Live Strong, Jumat [5/4/2019], berikut beberapa fungsi hidung.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Latihan pernapasan. [Via: woman.thenest.com]

Udara mengalir masuk dan keluar selama bernapas normal. Lapisan dalam hidung memiliki banyak pembuluh darah di permukaan.

Darah yang mengalir melalui hidung Anda menghangatkan udara saat bernapas. Hidung Anda juga melembabkan udara sebelum sampai ke paru-paru Anda.

Fungsi hidung yang paling jelas adalah untuk bernapas. Udara masuk ke tubuh Anda melalui hidung dan dihangatkan, dilembabkan, serta disaring. Panas dan kelembaban yang sama ditangkap setiap kali Anda menghembuskan napas.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Indera Penciuman [sumber: PublicDomainPictures/Pixabay]

Penciuman adalah salah satu fungsi hidung yang terpenting. Penciuman adalah komponen kunci dari ingatan, ketertarikan fisik dan koneksi emosional. Saraf penciuman adalah saraf kranial yang memungkinkan komunikasi antara hidung dan otak.

Hidung berisi area sel khusus, neuron reseptor penciuman yang bertanggung jawab untuk indera penciuman. Mukosa penciuman di rongga hidung bagian atas, mengandung sejenis kelenjar hidung yang disebut kelenjar penciuman atau kelenjar Bowman yang membantu dalam penciuman.

Conchae hidung juga membantu fungsi penciuman, dengan mengarahkan aliran udara ke daerah penciuman. Kondisi, seperti flu, akan mengurangi indra penciuman Anda. Beberapa orang menderita kondisi yang disebut anosmia, yaitu ketidakmampuan untuk mencium.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Indera Perasa [sumber: PublicDomainPictures/Pixabay]

Fungsi hidung juga berhubungan kuat dengan indera perasa atau indera pengecap. Meskipun pengecap adalah indera yang benar-benar terpisah dari penciuman, hidung memainkan peran dalam cara lidah merasakan rasa. Aroma makanan memainkan peran dalam rasa.

Orang dengan hidung tersumbat melaporkan  penurunan kemampuan indra perasa yang dimilikinya. Tanpa penciuman, makanan akan kehilangan seluruh rasanya.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Fungsi hidung juga meliputi peran pada penghasilan suara. Udara beresonansi di hidung Anda memengaruhi suara Anda. Bentuk septum Anda juga berperan dalam suara Anda. Akibatnya, operasi pada hidung Anda juga dapat mengubah suara.

Suara normal dihasilkan dengan tekanan dari paru-paru. Ini dapat dimodifikasi menggunakan aliran udara melalui hidung dalam proses yang disebut nasalisasi. Proses ini melibatkan penurunan langit-langit lunak untuk menghasilkan vokal dan konsonan hidung dengan membiarkan udara keluar dari hidung dan mulut.

Aliran udara hidung juga digunakan untuk menghasilkan berbagai klik hidung yang disebut konsonan klik. Sinus paranasal bertindak sebagai ruang suara dalam resonansi vokal.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Ilustraasi foto Liputan 6

Fungsi hidung lainnya adalah mencegah benda-benda asing masuk ke dalam rongga hidung hingga paru-paru. Hidung memiliki banyak rambut kecil di dalam lubang hidung. Rambut-rambut ini bertindak sebagai filter, menghilangkan kotoran dan partikel sebelum udara memasuki paru-paru.

Dengan filter ini, partikel asing seperti serangga atau debu dapat disaring dan dikeluarkan sebelum masuk menuju paru-paru. Bersin dan meniup hidung juga membantu menghilangkan partikel-partikel asing dari tubuh Anda.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Ilustrasi hidung [iStock]

Pernapasan hidung lebih sehat daripada pernapasan mulut karena beberapa alasan. Paru-paru Anda mengambil oksigen dari udara, dan penyerapan oksigen sebagian besar terjadi pada pernafasan.

Menghembuskan napas melalui hidung, yang lebih kecil dari mulut, menciptakan tekanan udara yang lebih besar dan karena itu pernapasan menjadi lebih lambat. Ini memberi paru-paru waktu ekstra untuk mengekstraksi oksigen dalam jumlah yang lebih besar.

Pernapasan mulut sering terjadi pada individu yang saluran hidungnya tersumbat atau terbatas. Misalnya, septum yang menyimpang atau ukuran lubang hidung yang kecil dapat membuat seseorang bernapas melalui mulut daripada hidung.

Namun, bernapas melalui mulut tidak efisien dan menyebabkan hiperventilasi. Hal ini, pada gilirannya, menyebabkan atau memperburuk gejala asma, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.

Pernapasan hidung lebih efisien daripada pernapasan mulut dalam hal memasok oksigen ke tubuh. Saat melakukan latihan kardiovaskular,lebih baik menghirup dan menghembuskan napas melalui hidung.

Jika Anda berolahraga dan kehabisan napas, lebih cepat untuk mengeluarkan napas melalui mulut daripada hidung, tetapi ini akan mengurangi jumlah oksigen yang diekstraksi dari setiap pernapasan.

Selain itu, lubang hidung dan sinus berperan dalam menyaring dan menghangatkan udara yang dihirup ke paru-paru. Efek penyaringan ini sangat membantu dalam menjaga bakteri dan partikel keluar dari tubuh Anda.

Lanjutkan Membaca ↓

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề