Apa yang dimaksud dengan seni lukis teknik al secco

Dalam menghabiskan waktu luang ataupun mengekspresikan diri, ada sebagian orang yang menuangkannya dalam sebuah lukisan. Seni lukis sendiri merupakan cabang seni rupa murni yang karyanya berwujud dua dimensi dan biasanya dilakukan di atas kain kanvas dengan menggunakan cat minyak atau cat akrilik. Jenis seni lukis ada banyak.

Secara umum ada berbagai jenis lukisan yang mewakili ekspresi, pesan, dan makna pada suatu karya seni tersebut. Namun, seiring dengan kemajuan zaman maka jenis lukisan pun mulai berinovasi dan terus berkembang sesuai dengan teknik dan bahan yang digunakan. Bahkan, jenis lukisan juga terkadang menjadi identitas dari seorang seniman.

Setidaknya, saat ini ada sembilan jenis lukisan yang sebagian besar termasuk ke dalam aliran seni rupa yang popular. Adapun jenis lukisan tersebut antara lain :

Teknik melukis langsung di tembok atau goa dengan bahan dasar telur atau sagu sudah dikenal sejak zaman renaisans. Pada saat itu, lukisan ini digunakan sebagai penolak bala.

Teknik melukis langsung di dinding yang basah dan ditaburi oleh bahan perekat. Lukisan Al Fresco ini yang paling terkenal ada di Istana Vatikan.

[Baca juga: Alat dan Bahan Berkarya Seni Lukis]

Teknik melukis langsung di dinding yang kering dan ditaburi oleh bahan perekat. Lukisan seperti ini pernah dibuat oleh Leonardo da Vinci di gereja Santa Maria di kota Milan, Italia.

Teknik melukis yang cara melukisanya adalah dengan menempelkan pecahan kaca, keramik, kertas batu, ataupun kayu yang kemudian ditempelkan di dinding. Mozaik dengan bahan potongan-potongan kayu biasa disebut intarsia.

Teknik melukis dengan bahan dasar kaca, timah, kuningan, dan tembaga. Lukisan kaca pertama kali berkembang di daerah Eropa dan zaman Gothic.

  1. Lukisan Cat Minyak atau plakat

Lukisan dengan menggunakan media kanvas atau kain yang diberi campuran cat dengan larutan lem sehingga tidak tembus saat digunakan untuk melukis. Lijn-olie perlu dicampur dalam pemakaiannya.

  1. Lukisan Cat Air atau Aquarel

Lukisan dengan media kertas dan menggunakan teknik melukis dengan sapuan warna tipis sehingga hasilnya terlihat transparan.

Lukisan dengan bahan dasar akrilik yang menghasilkan warna-warna cerah dan biasa digunakan untuk bereksperimen di sepatu dan tas.

Teknik melukis yang hampir sama dengan membuat batik, yaitu juga dengan menggunakan media kain dan lilin atau malam.

Klik Untuk Melihat Jawaban


#Jawaban di bawah ini, bisa saja tidak akurat dikarenakan si penjawab mungkin bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban lain dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Semangat Belajar..#


Dijawab oleh ### Pada Fri, 08 Jul 2022 12:03:12 +0700 dengan Kategori Seni dan Sudah Dilihat ### kali

Al-Secco merupakan lukisan pada tembok yang sama medianya dengan Al-Fresco, bedanya ada pada tembok yang harus sudah kering ketika akan dilukis. Lukisan pada tembok juga ada yang dinamakan tempera. Cat diaduk bersama perekat hingga putih telur. Hasil campuran ini seperti cat minyak. Ada juga melukis dengan cara menempel potongan suatu bentuk yang ada pada lukisan Azalejo. Terakhir, lukisan mozaik dengan teknik menempel yang medianya bisa kaca, biji-bijian, mineral, porselen, atau batu yang susunannya membentuk suatu pola. Begitu beragamnya jenis lukisan atas media dan setiap teknik dalam seni lukis.

Baca Juga: Siapakah nama penemu mikroskop​


ef.dhafi.link/jawab Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

Seni lukis adalah seni yang mengekspresikan pengalaman artistik seorang seniman melalui bidang dua dimensi. Para seniman seni lukis memanfaatkan unsur bidang, warna, tekstur, bentuk, nada, komposisi, dan ritma serta ungkapan ide, gagasan, tema, isi, dan perasaan untuk membuat sebuah karya seni.

Berdasarkan media, bahan, dan tekniknya, seni lukis dapat dibedakan menjadi lukisan cat minyak, cat air, pastel, arang, fresco, al secco, tempera, azalejo, kolase, kaca, dan batik.

a. Lukisan Cat Minyak [Oil Painting] 

Lukisan cat minyak [oil painting] adalah lukisan yang menggunakan cat berupa tepung atau pasta yang dilarutkan/dicampur dengan minyak [lijn oil]. Media yang digunakan untuk melukis adalah kanvas, triplek, atau kertas. Alat yang digunakan untuk melukis adalah kuas atau pisau palet.

Kanvas yang digunakan sebagai media seni lukis terbuat dari selembar kain yang direntangkan pada kayu berbentuk segi empat [spanram] yang telah diberi campuran lain sebagai penutup pori-pori kain. Kanvas tersedia dalam berbagai ukuran, bahkan sekarang kanvas memiliki bentuk segi tiga ataupun segi enam. Adapun cat minyak yang digunakan biasanya dijual dalam bentuk kemasan [tube]. Salah satu pelukis Indonesia yang menggunakan cat minyak dalam melukis adalah Ivan Sagito.

b. Lukisan Cat Air [Water Colour] 

Lukisan cat air adalah lukisan yang menggunakan media cat air yang memiliki sifat transparan [tembus pandang]. Biasanya lukisan cat air disebut juga lukisan aquarel karena dilarutkan dengan air. Media untuk membuat lukisan dengan cat air umumnya kertas putih atau kertas khusus cat air. 

c. Lukisan Pastel [Oil Pastel] 

Lukisan pastel adalah lukisan yang menggunakan butiran pigmen warna yang telah dipadatkan seperti batangan kapur. Cara melukisnya adalah dengan menggoreskan batangan ke atas permukaan kertas bertekstur atau kanvas. Lukisan ini menghasilkan jejak-jejak tekstur yang tidak rata. 

d. Lukisan Arang [Conte] 

Arang [conte] dapat menghasilkan lukisan yang berkesan gelap terang. Pengaturan nuansa bentuk dan cahaya sangat menonjol dari lukisan ini. Lukisan  arang tidak hanya berwarna hitam saja, dewasa ini banyak dipakai warna-warna yang lain seperti merah bata, biru, coklat, krem, dan hijau. Conte biasanya berbentuk serbuk tapi ada juga yang berbentuk batangan seperti pensil. Cara penggunaannya biasanya digosok menggunakan kapas atau kuas.

e. Lukisan Al-Fresco 

Lukisan Al Fresco termasuk jenis lukisan dinding [mural]. Al Fresco sendiri mengandung arti fresh atau segar. Teknik melukisnya dikerjakan dengan teknik tempera yang dibuat pada saat tembok masih dalam keadaan basah, kemudian dilapisi dengan “lepa” sehingga catnya mudah meresap dan tahan lama.

Lukisan ini berkembang pada zaman Renaisanse yang dilukiskan pada dinding gereja. Salah satu seniman yang terkenal adalah Michaelangelo yang melukis pada kubah gereja St. Pieters di Roma dan lukisan Raphael di Istana Vatican. 

f. Lukisan Al Secco 

Media yang digunakan untuk lukisan Al Secco sama dengan lukisan Al Fresco, namun lukisan al secco dilukis setelah temboknya telah kering. Contohnya lukisan Leonardo da Vinci berjudul The Last Super menghiasi gereja Santa Maria Delle Grazie di Milan [Italia]. 

g. Lukisan Tempera 

Lukisan tempera adalah lukisan yang dibuat di tembok [mural]. Setelah tembok kering, catnya diaduk dengan bahan perekat, bahkan ada kalanya cat air dicampur dengan putih telur sehingga hasilnya seperti cat minyak. Lukisan tersebut disebut juga Gouace.

Lukisan tempera banyak ditemukan di daerah Eropa. Lukisan ini menjadi hiasan dinding gereja dan istana. Puncak kemegahan lukisan ini adalah pada zaman Renaisanse. Ada juga lukisan tempera yang dilukiskan pada papan yang melukiskan tokoh-tokoh suci Kristen yang dipakai sebagai penolak bala dan jimat atau disebut lukisan Icon dan banyak ditemukan di Rusia. 

h. Lukisan Azalejo 

Lukisan azalejo adalah lukisan yang dikerjakan dengan cara menempel potongan dari suatu bentuk tertentu sesuai dengan pola gambar. Teknik ini dahulu banyak dipakai dalam kesenian Islam. 

i. Lukisan Mozaik 

Lukisan mozaik adalah lukisan yang menggunakan teknik menempelkan pecahan kaca, porselen, butir mineral, batu berwarna atau biji-bijian yang disusun sesuai pola gambar. Biasanya dilukiskan pada dinding bangunan, lantai, dan langitlangit. Teknik lukisan ini banyak ditemukan di Tiongkok, Mesir Kuno, Yunani, Romawi, India, juga dikembangkan di Indonesia. 

j. Lukisan Intersia 

Lukisan intersia tekniknya sama dengan mozaik, hanya bahan yang ditempelkan berupa kayu tipis atau kulit kayu pada papan yang diberi warnawarni. Lukisan ini banyak ditemukan di Jepang, Tiongkok, dan Swiss. 

k. Lukisan Kolase [Collage] 

Lukisan kolase adalah lukisan yang menggunakan teknik tempel, patri, las, ikat, renda, jahit, dan jalin. Tema dan corak yang digunakan untuk membuat lukisan ini bervariasi. Media yang digunakan bisa barang bekas seperti onderdil mesin, limbah papan, kulit kayu, kerang, kain perca, bulu binatang, dan serat. 

l. Lukisan Kaca [Glass Painting] 

Lukisan kaca adalah lukisan yang dibuat dengan menempelkan bagian kaca yang satu dengan kaca yang lain dengan bantuan timah. Kaca-kaca tersebut dibentuk dan ditempelkan sesuai dengan pola tertentu dengan warna-warna yang beragam. Lukisan kaca berkembang pada Zaman Ghotic di Eropa dan digunakan untuk menghiasi gereja-gereja Katolik.

Lukisan kaca dapat juga dibuat dengan cara dilukis dengan menggunakan cat minyak. Caranya adalah melukis terbalik sehingga hasilnya berada di belakang kaca. Di Indonesia lukisan ini berkembang pesat di daerah Trusmi Cirebon [Jawa Barat]. 

m. Lukisan Batik [Batik Painting] 

Lukisan batik dibuat dengan cara hampir sama dengan membuat batik pada kain. Perbedaannya terletak pada bahan dan alat yang digunakan. Jika membuat batik pada kain diperlukan kain, lilin cair, dan canting, sedangkan membuat lukisan batik diperlukan kain dan cat berupa naphtol dan indigoso. Hasil lukisan batik itu lebih ekspresif dibandingkan dengan batik yang dibuat dengan menggunakan canting. Beberapa seniman yang menonjol dalam teknik ini di antaranya Amri Yahya, Abas Alibasyah, Bambang Utoro, Bagong Kussudiarjo, dan Kuswaji Kawendro.

Page 2

Beranda / Contact

Anda Bisa Hubungi Admin Dengan Cara :

WhatsApp : 081397196126

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề