Apa yang dimaksud dengan zaman upanisad yang berlangsung antara 750 sampai 500 sebelum masehi

KOMPAS.com - Agama Hindu merupakan agama tertua di dunia yang masih berkembang hingga saat ini.

Meskipun berkembang sejak 5000 SM, ajaran dan pemikiran Hindu masih relevan sampai sekarang.

Hindu muncul di lembah Sungai Shindu yang terletak di sebelah barat daya India, atau saat ini dikenal sebagai daerah Punjab.

Nama Hindu sendiri diambil dari nama Sungai Shindu. Hal ini berkaitan dengan bangsa Persia, yang mengadakan kontak ke lembah Sungai Hindu.

Bangsa Persia menyebut kata Shindu dengan kata Hindu, karena mereka tidak bisa melafalkan huruf S.

Baca juga: Teori Masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara

Fase perkembangan Hindu di India

Agama Hindu merupakan ajaran yang bersifat universal dan memberikan kebebasan pada pemeluknya.

Seiring berjalannya waktu, ajaran Hindu mengalami perkembangan yang cukup pesat di India.

Perkembangan Hindu itu terbagi menjadi empat fase. Berikut adalah empat fase perkembangan agama Hindu di India.

Zaman Weda

Pada zaman ini, diturunkan ajaran Weda (wahyu) oleh Ida Sang Hyang Widhi kepada Maha Sri. Adapun jangka waktu turunnya Weda sangat panjang.

Kata "Weda" berasal dari akar kata bahasa Sanskerta, yaitu "Vid", yang maknanya adalah mengetahui. Jadi, secara keseluruhan Weda memiliki makna pengetahuan suci dari Sang Hyang Widhi Wasa.

Zaman ini dimulai saat datangnya bangsa Arya yang berasal dari Austria, Hungaria, dan Babylonia ke India, tepatnya di lembah Sungai Shindu.

Baca juga: Pembagian Kasta dalam Masyarakat Hindu

Namun, sebelum sampai di India, tepatnya di Selat Bosporus, mereka terpisah. Bangsa Arya yang membawa kebudayaan Weda melanjutkan perjalanan ke arah India.

Sedangkan kelompok lainnya menuju Iran, dengan membawa kebudayaan Awesta. Sebelum berpisah di Selat Bosporus, bangsa Arya diketahui sempat hidup bersama.

Hal ini dibuktikan dengan kemiripan sejumlah kata di Kitab Weda dan Kitab Awesta. Misalnya, di Kitab Weda ada kata Soma, sementara di Kitab Awesta ada kata Houma.

Selain itu, terdapat kata Shindu di Kitab Weda dan kata Hindu pada Kitab Awesti.

Zaman Brahmana

Setelah zaman Weda, muncul kitab suci Brahmana agama Hindu di India. Kitab yang disebut juga dengan Karma Kanda ini berbentuk prosa, dan merupakan bagian dari Weda yang berisi peraturan dan kewajiban dalam beragama.

Karena itulah, peranan kaum Brahmana (golongan cendekiawan dalam agama Hindu) semakin penting dan masyarakat juga bergantung pada mereka.

Baca juga: Wujud Akulturasi Budaya Lokal dengan Hindu-Buddha

Pada zaman Brahmana, kehidupan beragama ditekankan pada pelaksanaan korban suci atau disebut yadnya.

Dalam pelaksanaannya, upacara yadnya selalu dibarengi dengan mengucapkan mantra-mantra Weda oleh pendeta Catur (Sruti).

Pada zaman Brahmana, juga terjadi pembagian tingkatan masyarakat dalam agama Hindu sesuai dengan profesinya. Masyarakat terbagi dalam empat golongan yang disebut catur warna atau kasta.

Empat golongan tersebut adalah sebagai berikut.

  • Golongan Brahmana, terdiri dari orang suci, pemuka agama, dan rohaniwan
  • Golongan Ksatria, terdiri dari orang-orang yang duduk di kursi pemerintahan, seperti raja, menteri, bangsawan, dan pejabat lainnya.
  • Golongan Wesya atau Waisya, terdiri dari orang-orang yang memiliki keahlian dalam perdagangan.
  • Golongan Sudra, terdiri dari orang-orang bawahan, seperti pengemis dan buruh.

Pembagian ini pada dasarnya hanya untuk menjaga kemurnian ras bangsa Arya agar tidak tercampur dengan ras lainnya.

Baca juga: Daftar Kitab Peninggalan Kerajaan Hindu-Buddha

Zaman Upanisad

Zaman Upanisad berlangsung dari tahun 800 SM, di mana perkembangan Hindu bersumber pada ajaran kitab Upanisad.

Upanisad memiliki makna duduk dekat dengan guru untuk mendengar ajaran-ajaran suci kerohanian. Pada dasarnya, Upanisad mengajarkan bagaimana mengatasi kegelapan dalam jiwa untuk mencapai kesadaran dan kebahagiaan.

Adapun ajaran filsafat dalam Hindu dimulai sejak zaman ini. Ajaran yang menonjol pada zaman ini adalah mengajarkan bahwa segala sesuatu yang beraneka rupa berasal dari satu asal yang disebut brahman.

Pada zaman ini, pemukiman di lembah Sungai Gangga dihuni oleh penduduk yang mayoritas berprofesi sebagai pedagang.

Karena pola pemikiran ekonomi saat itu, penduduk lembah Sungai Gangga tidak menginginkan praktik kehidupan beragama yang berlebihan.

Baca juga: Daftar Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia

Zaman Budha

Zaman ini berlangsung dari 500 SM hingga 300 SM, ketika Sidharta menafsirkan Weda dari sudut pandang logika.

Sidharta juga mengembangkannya pada sistem yoga (salah satu dari enam ajaran dalam filsafat Hindu) dan samadhi (bagian dari tata cara ritual beragama) sebagai jalan untuk mendekatkan diri dengan Tuhan.

Sidharta merupakan anak dari Raja Sudhodana yang memimpin masyarakat Shakya di selatan Nepal.

Referensi:

  • A. D. El Marzdedeq. 2005. Peran Buddhisme di Dunia Klasik dan Ekspansi Melalui India. Jakarta: Syaamil Cipta Media
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Selain secara harafiah Upanisad diartikan sebagai “duduk dekat di bawah guru”, juga karena imajinasi atas dialog mendalam antara guru dan murid, meskipun isi pokok Upanisad telah melampui pengertian dasarnya ini. Kata Kunci: Upanisad, Catur Weda Samhita, Wedanta, Sraddha, Filsafat Hindu, Kitab Suci.

Apa yang dimaksud dengan zaman Upanisad yang berlangsung antara 750 500 SM?

Jawaban. Zaman Upanisad (bisa disebut juga Periode Upanisad) adalah salah satu periodisasi dari perkembangan kebudayan India. Dalam perkembangan kebudayaan India yang juga menjadi rujukan kebudayaan Agama Hindu, terdapat 3 periodisasi utama yaitu Zaman Weda,Zaman Brahmana, dan Zaman Upanisad.

Kapan zaman Upanisad?

Zaman Upanisad berlangsung dari tahun 800 SM, di mana perkembangan Hindu bersumber pada ajaran kitab Upanisad. Upanisad memiliki makna duduk dekat dengan guru untuk mendengar ajaran-ajaran suci kerohanian.

Mengapa disebut zaman Upanisad?

Tentang Zaman Upanisad – Sumber pokok bagi zaman ini terdapat pada kitab-kitab yang disebut Upanisad. Kata “Upanisad” itu berarti : duduk di bawah, yaitu duduk di bawah kaki guru, untuk mendengarkan ajaran Sang Guru.

Zaman dimana munculnya kitab suci umat Hindu adalah zaman?

2. Zaman Brahmana ditandai dengan munculnya kitab suci Brahmana yaitu bagian Weda yang berisi tentang peraturan-peraturan dan kewajiban-kewajiban keagamaan.

Kapan bangsa Arya masuk ke India?

Bangsa ini berasal dari Asia Tengah dan pergi ke India pada tahun 2500-1500 SM (Sebelum Masehi) melalui celah Khyber.

Apa itu karma Yogin?

Karma Yoga adalah salah satu macam yoga dalam agama Hindu. Filsafat dan penjelasan mengenai Yoga ini diuraikan pada bab ketiga dalam kitab Bhagawadgita, yaitu bab Karma Yoga.

Apa yang dimaksud dengan kasta Sudra?

4. Sudra. Kasta Sudra merupakan yang terendah daripada yang lainnya. Mereka yang termasuk dalam kasta ini adalah pemulung, pengemis, dll.

Bagaimana pendapat Anda apabila ada konflik pergolakan dan pergerakan yang ingin mengganti ideologi negara NKRI saat ini dengan ideologi lain!mohon di … jawab yahh kaknanti aku kasi poin yg banyak​

penduduk arab saudi 2001​

keadaan masyarakat Majapahit sebelum dan sesudah kedatangan Sunan Ampel​

hubungan sunan maulana malik ibrahim dgn keluarga kerajaan adalah..​

Buatlah Modus Ponendo Ponen dan Modus Tolendo Tolen dari Silogisme Ekuivalen dengan tema rekreasi!​

Agama hindu diperkirakan uncul di India antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM (ada yang mengatakan sekitar tahun 1500 SM). Dan merupakan agama tertua di dunia. Agama ini tumbuh bersama masuknya bangsa Arya, yaitu bangsa nomaden yang masuk ke India dan Asia Tengah melalui selat Kaiber.

Kedatangan bangsa Arya ini mendesak bangsa Dravida, penduduk asli India dan termasuk dalam kategori ras Australoid, ke sebelah selatan sampai ke daratan tinggi Dekkan. Dalam perkembangan selanjutnya terjadi percampuran antara kebudayaan orang Arya dan bangsa Dravida, yang menghasilkan kebudayaan Hindu.

Perkembangan agama hindu di India, pada hakikatnya dapat dibagi menjadi empat fase, yakni zaman Weda, zaman Brahmana, zaman Upanisad, dan zaman Buddha.

Zaman Weda (1500 SM)

Zaman ini di mulai ketika bangsa Arya berada di Punjab di lembah sungai Shindu, sekitar 2500 – 1500 SM, setelah mendesak bangsa Dravida ke sebelah selatan sampai ke dataran tinggi Dekkan. Bangsa Arya telah memiliki peradaban tinggi.

Mereka menyembah dewa-dewa seperti Agni, Varuna, Vayu, Indra, Siwa, dan sebaginya. Dewa tertinggi yang mereka anggap sebagai penguasa alam semesta mereka sebut Trimurti, yang terdiri dari: Brahma (pencipta alam), Wisnu (pemelihara alam), dan Siwa (dewa perusak alam dan kematian). Walaupun banyak, semua merupakan manifestasi dan perwujudan Tuhan Yang Maha Esa (disebut Brahman). Jadi agama Hindu adalah agama monoteistis, bukan politeistis.

Kitab suci Weda, kitab suci agama hindu, muncul pada zaman ini. Weda termasuk dalam golongan Sruti, secara harfiah berarti “yang didengar”, karena umat hindu meyakini isi Weda sebagai kumpulan wahyu dari Brahman (Tuhan).

Pada zaman ini pula masyarakat dibagi menjadi empat kasta yaitu Brahmana (pendeta dan ulama), satria (raja, bangsawan, panglima, dan tentara), Vaisya (pedagang, petani, dan nelayan), Sudra (para pelayan dari semua golongan diatasnya). Ada pula orang-orang yang dianggap berada di luar kasta, yaitu golongan Paria (pengemis dan gelandangan).

Zaman Brahmana (1000 – 750 SM)

Pada zaman ini, kekuasaan kaum Brahmana amat besar dalam kehidupan keagamaan. Merekalah yang mengantarkan persembahan orang kepada para dewa. Pada zaman ini pula mulai disusun tata cara upacara beragama yang teratur dalam apa yang kemudian disebut Kitab Brahmana. Weda menjadi pedoman penyusun tat cara upacara agama ini.

Zaman Upanisad (750 – 500 SM)

Pada zaman ini, yang dipentingkan tidak hanya upacara dan sesaji saja, tetapi lebih dari itu  pengetahuan batin yang lebih tinggi. Zaman ini adalah zaman pengembangan dan penyusunan falsafah agama, yaitu zaman orang berfilsafat atas dasar Weda.

Zaman Buddha (500 – 300 SM)

Zaman ini dimulai ketika putra raja Sudhodana yang bernama Sidharta menafsirkan Weda dari sudut logika dan mengembangkan sistem Yoga dan Semadhi, sebagai jalan utuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

sumber: ratna hapsari | m adil. sejarah indonesia SMA/MA kelas.X. ERLANGGA