Apa yang disebut angin lembah dan angin gunung?

Give us your opinion

Mengenal Angin Lembah dan Angin Gunung| Angin lembah dan angin gunung memiliki sifat-sifat dan proses terjadinya atau terbentuknya serta perbedaan dari kedua angin tersebut yakni angin lembah dan angin gunung, dimana angin lembah dan angin gunung memiliki waktu terjadinya atau kapan terjadinya angin lembah dan kapan terjadinya angin gunung. Angin lembah dan angin gunung merupakan jenis-jenis angin atau macam-macam angin yang berdasarkan pola-pola angin, sebelumnya telah dibahas jenis-jenis angin lainnya yakni angin darat dan angin laut. dan kali ini kita akan membahas tentang angin lembah dan angin gunung, baik pengertian angin lembah dan pengertian angin gunung, yang dibahas seperti dibawah ini.

Angin Lembah dan Angin Gunung

Didaerah pegunungan, pada siang hari terdapat gerakan angin melalui lereng menuju puncak gunung. Hal itu disebabkan pada siang hari puncak gunung lebih cepat panas dibandingkan lembahnya. Tekanan udara di puncak di gunung lebih rendah dari pada di lembah. Oleh karna itu, udara bergerak dari daerah lembah (tekanan udara maksimum) ke puncak gunung (tekanan udara minimun) sehingga disebut Angin Lembah. 

Demikian sebaliknya, pada malam hari lembah lebih panas dibandingkan dengan puncak gunung, tekanan udara lembah lebih rendah (minimum), sedangkan tekanan udara puncak gunung lebih tinggi (maksimum). Dari peristiwa tersebut terjadilah angin yang bergerak dari puncak gunung menuju lembah melalui lerengnya yang disebut Angin Gunung

Apa yang disebut angin lembah dan angin gunung?
(Angin Lembah dan Angin Gunung)

Sekian artikel tentang Mengenal Angin Lembah dan Angin Gunung  semoga bermanfaat 

Perbedaan Angin Lembah dan Angin Gunung – Angin merupakan udara yang bergerak karena adanya perbedaan tekanan di sekitarnya serta karena adanya rotasi bumi. Angin di bedakan berdasarkan tempat terjadinya, ada angin laut, angin darat dan angin lembah serta angin gunung.

Untuk mengukur kecepatan angin digunakan sebuah alat bernama anemometer. Kecepatan angin akan berbeda tergantung dari asal serta tujuan dari angin. Berikut merupakan ulasan mengenai jenis – jenis angin, waktu terjadinya angin dan manfaatnya.

Angin lembah, angin gunung, angin darat dan angin laut merupakan jenis – jenis angin. Masing – masing memiliki sifat yang berbeda, namun secara umum sifat – sifat angin adalah mampu mempercepat pendinginan dari benda panas, mampu bergerak dengan kecepatan yang beragam teegantung dari tempatnya. Selain itu angin juga menyebabkan adanya tekanan terhadap benda atau permukaan yang dilewatinya. Berikut ulasan mengenai definisi macam – macam angin, perbedaan angin lembah dan angin gunung serta perbedaan angin darat da angin laut.

Angin darat merupakan istilah dari angin yang bertiup dari darat ke laut. Biasanya berlangsung pada malam hari sekitar pukul 8 malam hingga 6 pagi. Biasanya angin darat di manfaatkan oleh para nelayan untuk berangkat ke laut untuk mencari ikan.

Kebalikan dari angin darat adalah angin laut yakni angin yang bertiup dari laut ke arah darat. Angin ini biasanya berlangsung pada pukul 9 pagi sampai jam 4 sore. Adanya angin laut ini sangat membantu para nelayan untuk pulang ke darat setelah mencari ikan di laut.

Selain dataran rendah, angin juga terjadi di dataran tinggi. Lembah dan gunung merupakan dua daerah yang memiliki ketinggian berbeda namun masih berada pada wilayah yang sama. Angin yang berhembus dari arah lembah ke gunung disebut dengan angin lembah. Angin lembah ini biasanya berhembus pada pagi hari sampai sore hari. Angin lembah akan membawa awan yang memiliki banyak uap air untuk sampai ke gunung dan kemudian menurunkan hujan. Angin lembah terjadi karena tekanan udara di daerah gunung lebih rendah karena selama siang sampai sore hari daerah gunung lebih banyak menyerap panas, oleh karena itu angin bergerak dari lembah ke gunung.

Angin gunung merupakan angin yang berhembus dari arah gunung ke arah lembah. Angin ini berlangsung dari  sore hari sampai pagi hari inilah yang menyebabkan udara di daerah lembah terasa dingin dari sore sampai pagi hari. angin gunung terjadi karena tekanan udara di daerah lembah lebih rendah di bandingkan dengan tekanan udara di gunung. Oleh karena itu angin bergerak dari gunung ke arah lembah.

Demikian ulasan mengenai perbedaan angin lembah dan angin gunung serta perbedaan angin darat dan laut. Semoga bermanfaat.

Artikel lainnya :

  • Perbedaan Dataran Tinggi dan Dataran Rendah

Angin lembah dan angin gunung memiliki sifat-sifat dan proses terjadinya atau terbentuknya serta perbedaan dari kedua angin tersebut yakni angin lembah dan angin gunung, dimana angin lembah dan angin gunung memiliki waktu terjadinya atau kapan terjadinya angin lembah dan kapan terjadinya angin gunung. Angin lembah dan angin gunung merupakan jenis-jenis angin atau macam-macam angin yang berdasarkan pola-pola angin, sebelumnya telah dibahas jenis-jenis angin lainnya yakni angin darat dan angin laut. dan kali ini kita akan membahas tentang angin lembah dan angin gunung, baik pengertian angin lembah dan pengertian angin gunung, yang dibahas seperti dibawah ini.

Angin Lembah dan Angin Gunung

Didaerah pegunungan, pada siang hari terdapat gerakan angin melalui lereng menuju puncak gunung. Hal itu disebabkan pada siang hari puncak gunung lebih cepat panas dibandingkan lembahnya. Tekanan udara di puncak di gunung lebih rendah dari pada di lembah. Oleh karna itu, udara bergerak dari daerah lembah (tekanan udara maksimum) ke puncak gunung (tekanan udara minimun) sehingga disebut Angin Lembah. 

  • Pengertian angin lembah. Angin lembah adalah angin yang bergerak dari lembah menuju gunung akibat dari suhu di lembah lebih rendah (tekanan tinggi) sedangkan suhu di gunung lebih panas (tekanan rendah).
  • Proses terjadinya angin lembah. Ketika matahari terbit, gunung adalah daerah yang pertama kali mendapat panas dan sepanjang hari selama proses tersebut gunung mendapat energi panas lebih banyak daripada lembah. Sehingga suhu di gunung lebih tinggi dari pada suhu di lembah gunung. Hal ini mengakibatkan,  udara panas dari gunung naik dan digantikan oleh udara dingin dari lembah, sehingga terjadi aliran udara (angin) dari lembah menuju gunung.
  • Waktu. Angin lembah terjadi pada waktu siang hari.
  • Manfaat. Angin lembah bermanfaat untuk membawa awan yang penuh dengan uap air ke daerah gunung yang kemudian akan menurunkan hujan.

Demikian sebaliknya, pada malam hari lembah lebih panas dibandingkan dengan puncak gunung, tekanan udara lembah lebih rendah (minimum), sedangkan tekanan udara puncak gunung lebih tinggi (maksimum). Dari peristiwa tersebut terjadilah angin yang bergerak dari puncak gunung menuju lembah melalui lerengnya yang disebut Angin Gunung Angin Gunung

  • Pengertian angin gunung. Angin gunung adalah angin yang bergerak dari gunung menuju lembah akibat dari suhu di gunung lebih tinggi (tekanan rendah) sedangkan suhu di lembah lebih dingin (tekanan tinggi).
  • Proses terjadinya angin gunung. Ketika sore hari (matahari mulai terbenam), gunung telah mendingin sedangkan lembah masih panas (dalam proses mengeluarkan panas). Sehingga suhu di lembah lebih panas daripada suhu di gunung. Hal ini mengakibatkan, udara panas dari lembah naik dan digantikan oleh udara dingin dari gunung, sehingga terjadi aliran udara (angin) dari gunung menuju lembah.
  • Waktu. Angin gunung terjadi pada waktu sore hari atau saat matahari terbenam.

Apa yang disebut angin lembah dan angin gunung?
(Angin Lembah dan Angin Gunung)
Sekian artikel tentang Mengenal Angin Lembah dan Angin Gunung  semoga bermanfaat 

Advertisement

Kalian mungkin pernah mendengar istilah angin lembah dan angin gunung.

Sesuai namanya, angin ini bergerak dari puncak ke lembah atau sebaliknya.

Disebut angin gunung apabila bergerak dari puncak gunung ke lembah, dikatakan angin lembah apabila angin bergerak naik ke puncak.

Lalu, apa yang menyebabkan angin dapat bergerak naik atau turun gunung ?

Nah, artikel ini akan menjelaskan secara rinci.

Apa yang disebut angin lembah dan angin gunung?

img trekpapua.com

Kalau anda sudah membaca artikel kami sebelumnya tentang proses terbentuknya angin, anda akan paham bahwa angin adalah udara yang bergerak.

Udara dapat bergerak karena ada perbedaan tekanan pada antar wilayah.

Dalam kasus angin gunung dan angin laut, wilayah ini mencakup puncak gunung dan lembah atau daerah cekungan.

Dua wilayah ini, letaknya cukup berdekatan namun pada waktu tertentu bisa muncul perbedaan tekanan udara yang signifikan.

Lalu apa yang menyebabkan tekanan udara di puncak dan lembah berbeda ?

Ternyata perbedaan tekanan udara disebabkan karena waktu penyinaran matahari pada wilayah antara puncak dan lembah juga beda.

Emang, apa hubungannya sinar matahari sama tekanan udara ?

Jadi saat molekul udara dipanaskan, udara akan mengembang (ukuran jadi tambah besar dengan berat tetap).

Saat kondisi mengembang, molekul udara lebih mudah melayang.

Sehingga udara mampu bergerak keatas melawan gravitasi. Ini seperti balon udara, balon udara yang berisi udara panas mampu bergerak keatas.

Karena memang sifat udara panas itu bergerak ke atas.

Ketika banyak molekul bergerak keatas, maka hanya ada sedikit molekul udara yang tersisa di dekat permukaan.

Tekanan udara dikatakan rendah, apabila hanya sedikit molekul udara mengisi sebuah ruang.

Jadi, bisa disimpulkan semakin panas daerahnya maka tekanan udara semakin rendah.

Sekarang kita ke angin lembah.

Angin lembah terjadi ketika suhu pada lembah lebih dingin daripada puncak gunung.

Kapan kondisi ini muncul ?

Saat pagi hari, ketika matahari muncul.

Matahari akan menyinari daerah puncak lebih dulu daripada daerah lainnya, sehingga daerah puncak suhunya lebih cepat panas dipagi hari.

Sementara pada lembah, tidak mendapatkan sinar matahari pagi hingga menjelang siang karena ya memang lembah ini daerah cekungan sehingga tertutup oleh bukit dan puncak gunung.

Hal inilah yang membuat angin mampu berhembus dari lembah naik ke puncak gunung.

Angin lembah akan berhembus hingga daerah lembah sudah mendapatkan sinar matahari cukup.

Yang kedua adalah angin gunung.

Angin gunung berhembus dari puncak gunung turun ke lembah.

Ini terjadi karena ketika matahari terbenam, suhu dipuncak gunung akan turun secara drastis.

Bahkan penurunan suhu pada puncak biasa melebihi penurunan suhu di lembah.

Saat suhu udara turun, molekul udara akan mengempis dan udara cenderung bergerak kebawah karena gaya gravitasi.

Daerah puncak yang lebih tinggi akan mengalami penumpulan molekul udara lebih dulu.

Akibatnya densitas udara dipuncak lebih tinggi daripada di lembah, ini membuat udara mengalir menuruni lereng gunung.

Angin gunung akan berhenti ketika densitas udara di puncak dan lembah hampir setara.