Apa yang disebut tanah vulkanik tersier dan organik

Tanah vulkanik adalah tanah yang terbentuk dari material gunung api yang dikeluarkan ketika terjadi erupsi. Mineral primer pada tanah vulkanik umumnya dalam bentuk pasir dan debu. 

Jadi, jawaban yang tepat adalah C.

Tanah merupakan tempat kita melakukan berbagai aktivitas. Di atas tanah, manusia bercocok tanam, membangun rumah, membangun jalan, dan lain-lain. Tanah juga menjadi bahan untuk membuat bangunan, jalan, dan lain-lain.

Bagaimanakah proses terbentuknya tanah? Tanah terbentuk dari bahan induk atau batuan. Bahan induk dapat berupa batuan beku maupun batuan sedimen.


Tanah yang terbentuk dari batuan beku berasal dari lava yang keluar dari gunung berapi kemudian membeku. Batuan yang telah membeku tersebut selanjutnya terkena pengaruh cuaca, terutama panas dan hujan. Batuan kemudian hancur dan terbentuklah tanah. Hancurnya batuan dapat juga terjadi karena adanya tumbuhan yang akarnya mampu menghancurkan batuan.


Tanah juga dapat terbentuk dari batuan sedimen. Batuan sedimen tersebut mengalami pemadatan, menjadi keras, dan kemudian hancur oleh pengaruh cuaca [suhu, hujan, kelembaban, dan lain-lain]. Tanah yang terus mengalami proses pelapukan akan makin tebal atau dalam. Dengan demikian, usia tanah dapat ditentukan dari ketebalan atau kedalaman tanah, makin tebal atau dalam, makin tua usia tanah tersebut. Usia tanah juga dapat dilihat dari warna dan banyaknya lapisan atau horizon tanah. Warna tanah berubah sehingga tanah yang memiliki horizon tanah yang banyak dapat dikatakan tanah tersebut telah mengalami perkembangan lanjut atau berusia tua. Biasanya, tanah yang berusia tua berwarna kemerah-merahan, sedangkan tanah yang muda berwarna abu atau kehitaman sesuai dengan batuan yang menjadi bahan atau asal pembentukan tanah tersebut.

[A] Lapisan tanah yang baru terbentuk. [B] Tanah yang telah lama terbentuk.

Berdasarkan sifat batuan induknya, secara umum tanah di Indonesia dapat dibedakan menjadi: 

[a] tanah dengan bahan induk vulkanik, 

[b] tanah dengan bahan induk bukan vulkanik, 

[c] tanah organik atau humus.

Tanah vulkanik terbentuk dari material vulkanik yang dikeluarkan gunung berapi saat meletus. Material vulkanik yang dikeluarkan gunung berapi terdiri atas lava dan lahar. Lava adalah magma yang mencapai permukaan bumi melalui letusan gunung berapi. Istilah lava juga berarti aliran batuan yang cair yang mengalir dari kawah. Lahar adalah campuran air dan batuan yang menuruni lereng gunung berapi sebagai akibat adanya gaya gravitasi.


Tanah vulkanik terbentuk dari material vulkanik setelah melalui proses pelapukan yang sangat lama. Biasanya, tanah vulkanik lebih subur dibandingkan dengan jenis tanah lainnya.

 Oleh karena itulah, daerah yang berada di sekitar gunung berapi merupakan daerah pertanian yang subur. Di manakah sebaran tanah vulkanik di Indonesia? Sebaran tanah vulkanik sangat bersesuaian dengan sebaran gunung berapi di Indonesia.

Sebaran jenis tanah di Indonesia

Sebaran gunung berapi umumnya terdapat di Sumatra, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara serta sejumlah daerah di Sulawesi dan Maluku. Dengan demikian, sebaran tanah vulkanik terdapat di Pulau Sumatra sepanjang Bukit Barisan, Pulau Jawa kecuali di utara Pegunungan Kendeng [Bojonegoro], Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur kecuali Pulau Sumba dan Timor. Selain itu, tanah vulkanik terdapat juga di Maluku kecuali Kepulauan Kei dan Aru, dan bagian utara Sulawesi.

Bahan induk dari tanah ini adalah bukan hasil aktivitas atau letusan gunung berapi. Jika kamu perhatikan peta sebaran tanah di Indonesia, sebaran tanah berbahan induk bukan vulkanik terletak di daerah berikut.

  1. Sebelah timur dari rangkaian pegunungan di Sumatra [Pegunungan Bukit Barisan], Bangka, Belitung, Kepulauan Riau, dan lain-lain.
  2. Bagian utara Jawa Timur [sebelah utara Pegunungan Kendeng] dan Madura.
  3. Bagian kecil dari Bali dan Nusa Tenggara Timur [Sumba, Timor].
  4. Sebagian besar wilayah Sulawesi. Kalimantan dan sebagian besar Papua.
  5. Sebagian besar Maluku.

Tanah organik terdiri dari tanah humus dan tanah gambut. Beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang tanah humus :

  • Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan bahan-bahan organik.
  • Ciri-ciri : warna kehitaman, mudah basah,mengandung bahan organik, sangat subur.
  • Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian.
  • Persebaran : Lampung, Jawa Tengah bagianselatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tenggara.
  • Ciri-ciri : bersifat sangat asam, unsur hara rendah sehingga tidak subur
  • Pemanfaatannya : untuk pertanian pasang surut
  • Persebaran : Pantai timur Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Halmahera, Seram, Papua, Pantai Selatan.

Kita patut bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa karena tinggal di Indonesia yang tanahnya subur. Berbagai jenis tumbuhan dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan bahan sandang, pangan, dan papan bagi masyarakat.

Lihat Foto

britannica

Ilustrasi Jenis Tanah

KOMPAS.com - Tanah merupakan lapisan teratas dari Bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik.

Tanah memiliki peran penting untuk menunjang kehidupan manusia di Bumi. Ada banyak fungsi dan manfaat tanah.

Tanah juga memiliki jenis yang berbeda-beda. Jenis tanah dari satu daerah dengan daerah lain berbeda termasuk di Indonesia.

Karena ini tergantung dari komponen yang ada di dalam daerah tersebut.

Baca juga: Tanah Longsor di Pinggir Kali Tanah Baru Depok, Pohon Tutupi Jalan

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica [2015], jika tanah di Indonesia menggambarkan hubungan antara iklim dan batuan induk dalam pembentukan tanah.

Berikut jenis-jenis tanah di Indonesia dan penjelasannya.

1. Tanah Aluvial

Tanah aluvial ini merupakan jenis tanah yang terjadi karena endapan lumpur yang biasanya terbawa aliran sungai.

Biasanya tanah ini ditemukan dibagian hilir atau daerah rendah.

Untuk warna tanah ini coklat hingga kelabu. Tanah ini sifatnya itu subur dan cocok untuk pertanian baik itu buat padi, palawija, hingga tembakau.

Home » Kelas VII » Potensi Sumber Daya Tanah

Tanah sebagai lapisan kulit bumi yang lunak dan gembur yang berasal dari batuan induk. Tanah mempunyai lapisan-lapisan yang berbeda warna sampai ke dalam terdapat bagian keras yang sulit ditembus disebut batuan induk.. Tanah merupakan tempat kita melakukan berbagai aktivitas. Di atas tanah, manusia bercocok tanam, membangun rumah, membangun jalan, dan lain-lain. Tanah juga menjadi bahan untuk membuat bangunan, jalan, dan lain-lain. Ternyata tanah beragam cirinya, tidak hanya warnanya, tetapi juga tekstur, struktur, kedalaman, usia, dan lain-lain.


Tanah terbentuk dari bahan induk atau batuan. Bahan induk dapat berupa batuan beku maupun batuan sedimen. Tanah yang terbentuk dari batuan beku berasal dari lava yang keluar dari gunung berapi kemudian membeku. Batuan yang telah membeku tersebut selanjutnya terkena pengaruh cuaca, terutama panas dan hujan. Batuan kemudian hancur dan terbentuklah tanah.


Hancurnya batuan dapat juga terjadi karena adanya tumbuhan yang akarnya mampu menghancurkan batuan. Tanah juga dapat terbentuk dari batuan sedimen. Batuan sedimen tersebut mengalami pemadatan, menjadi keras, dan kemudian hancur oleh pengaruh cuaca [suhu, hujan, kelembaban, dan lain-lain].

Proses pembentukan tanah adalah perubahan dari bahan induk menjadi lapisan tanah. Perkembangan tanah dari bahan induk yang padat menjadi bahan induk yang agar lunak, selanjutnya berangsur angsur menjadi tanah pada lapisan bawah [subsoil] dan lapisan tanah bagian atas [topsoil], dalam jangka waktu lama sampai ratusan tahun hingga ribuan tahun. 

Tahap pertama dari proses pembentukan tanah adalah proses pelapukan. Pelapukan tanah digolongkan dalam tiga bentuk :

  • Pelapukan fisik sering disebut juga alterasi yakni proses pemecahan dan pelembutan batuan tanpa mengalami perubahan susunan kimia dan tidak ada pembentukan mineral baru.
  • Pelapukan kimia adalah proses pelapukan dan penguraian pecahan-pecahan batuan dan mineral-mineral ke dalam unsur-unsur penyusunnya yang biasa disertai dengan pembentukan mineral-mineral baru.
  • Pelapukan biologis adalah pelapukan yang disebabkan kegiatan tanaman dan hewan, baik yang tingkat tinggi maupun yang tingkat rendah. Dalam proses pemecahan batuan induk menjadi tanah terjadi aktivitas hidup organisme. Bakteri autotrof dan lumut-lumut pada waktu mati menjadi bahan organik bagi kehidupan organisme yang lain. Tumbuhan tingkat tinggi berperan dengan aktivitas akar-akarnya masuk dicelah-celah retakan batuan dan seterusnya.

Tanah yang terus mengalami proses pelapukan akan makin tebal atau dalam. Usia tanah dapat ditentukan dari ketebalan atau kedalaman tanah, makin tebal atau dalam, makin tua usia tanah tersebut. Usia tanah juga dapat dilihat dari warna dan banyaknya lapisan atau horizon tanah. Warna tanah berubah sehingga tanah yang memiliki horizon tanah yang banyak dapat dikatakan tanah tersebut telah mengalami perkembangan lanjut atau berusia tua. Biasanya, tanah yang berusia tua berwarna kemerah-merahan, sedangkan tanah yang muda berwarna abu atau kehitaman sesuai dengan batuan yang menjadi bahan atau asal pembentukan tanah tersebut.

Sebaran Jenis tanah di Indonesia berbeda – beda atau tidak sama, dikarenakan keadaan alam [Iklim / curah hujan, letak geografis, letak astronomis, dan letak geologis. Keadaan Alam juga mempengaruhi SDA suatu wilayah negara.
  • Indonesia memiliki Tanah Vulkanik dikarenakan Indonesia memiliki banyak gunung atau dilalui oleh 2 jalur pegunungan, 
  • Indonesia juga memiliki Tanah Bukan Vulkanik atau Tertier karena Indonesia kaya akan SDA, dan 
  • Indonesia juga memiliki Tanah Organik karena di Indonesia terdapat banyak rawa – rawa yang luas.

Berdasarkan sifat batuan induknya, secara umum tanah di Indonesia dapat dibedakan menjadi: [a] tanah dengan bahan induk vulkanik, [b] tanah dengan bahan induk bukan vulkanik, [c] tanah organik atau humus.

a. Tanah dengan Bahan Induk Vulkanik

Tanah vulkanik terbentuk dari material vulkanik yang dikeluarkan gunung berapi saat meletus. Material vulkanik yang dikeluarkan gunung berapi terdiri atas lava dan lahar. Lava adalah magma yang mencapai permukaan bumi melalui letusan gunung berapi. Istilah lava juga berarti aliran batuan yang cair yang mengalir dari kawah. Lahar adalah campuran air dan batuan yang menuruni lereng gunung berapi sebagai akibat adanya gaya gravitasi.


Tanah vulkanik terbentuk dari material vulkanik setelah melalui proses pelapukan yang sangat lama. Biasanya, tanah vulkanik lebih subur dibandingkan dengan jenis tanah lainnya. Oleh karena itulah, daerah yang berada di sekitar gunung berapi merupakan daerah pertanian yang subur.


Sebaran tanah vulkanik sangat bersesuaian dengan sebaran gunung berapi di Indonesia. Sebaran gunung berapi umumnya terdapat di Sumatra, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara serta sejumlah daerah di Sulawesi dan Maluku. Dengan demikian, sebaran tanah vulkanik terdapat di Pulau Sumatra sepanjang Bukit Barisan, Pulau Jawa kecuali di utara Pegunungan Kendeng [Bojonegoro], Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur kecuali Pulau Sumba dan Timor. Selain itu, tanah vulkanik terdapat juga di Maluku kecuali Kepulauan Kei dan Aru, dan bagian utara Sulawesi.

b. Tanah dengan Bahan Induk Bukan Vulkanik [Tanah Tertier]

Bahan induk dari tanah ini adalah bukan hasil aktivitas atau letusan gunung berapi. Sebaran tanah berbahan induk bukan vulkanik terletak di daerah berikut.

  • Sebelah timur dari rangkaian pegunungan di Sumatra [Pegunungan Bukit Barisan], Bangka, Belitung, Kepulauan Riau, dan lain-lain.
  • Bagian utara Jawa Timur [sebelah utara Pegunungan Kendeng] dan Madura.
  • Bagian kecil dari Bali dan Nusa Tenggara Timur [Sumba, Timor].
  • Sebagian besar wilayah Sulawesi.
  • Kalimantan dan sebagian besar Papua.
  • Sebagian besar Maluku.
c. Tanah Organik

Tanah organik merupakan tanah yang berasal dari sisa-sisa tumbuhan maupun hewan. Kandungan bahan organik tanah sangat bervariasi, dari yang rendah sampai tinggi/sangat tinggi. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kandungan bahan organik tanah antara lain: iklim, tipe penggunaan lahan, bentuk lahan, kegiatan manusia. Tanah organik terdiri dari tanah humus dan tanah gambut. Beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang tanah humus :

  • Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan bahan-bahan organik.
  • Ciri-ciri : warna kehitaman, mudah basah,mengandung bahan organik, sangat subur.
  • Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian.
  • Persebaran : Lampung, Jawa Tengah bagian selatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tenggara.

Sedangkan tanah gambut adalah tanah yang proses terbentuknya dari hasil pembusukan tumbuhan / bahan organik di daerah yang selalu tergenang air [rawa-rawa]. Hal-hal lain yang perlu kita ketahui tentang tanah gambut :

  • Ciri-ciri : bersifat sangat asam, unsur hara rendah sehingga tidak subur
  • Pemanfaatannya : untuk pertanian pasang surut
  • Persebaran : Pantai timur Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Halmahera, Seram, Papua, Pantai Selatan.

Kita sebagai manusia bisa mendapatkan manfaat yang banyak dari tanah. Kebanyakan digunakan untuk lahan pertanian, contohnya : tanah vulkanik. Berikut merupakan manfaat tanah bagi manusia :

  • Penghasil bahan makanan dan minuman,
  • Penghasil material bangunan,
  • Sumber bahan baku industri,
  • Tempat pertanian atau perkebunan, dan
  • Tempat segala aktivitas manusia.

Posted by Nanang_Ajim

Mikirbae.com Updated at: 11:40 PM

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề